Anda di halaman 1dari 3

Nama : Christian Airlangga

NIM : 182221016
Asal Fakultas : Fakultas Sains dan Teknologi
Kelas KPD : PDB A – 53

STADIUM GENERALE
PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN
KOMUNIKASI
Kebiasaan dapat dianalogikan dengan cerita burung elang. Dimana ceritanya adalah
sebagai berikut. Pada suatu hari ada petani yang sedang berjalan – jalan. Di perjalanannya
tersebut ia menemukan telur elang dan dibawanya pulang ke rumah telur tersebut. Petani
meletakkan telur elang tersebut bersama dengan telur bebek yang ada di rumah petani.
Kemudian menetaslah telur elang tersebut bersamaan dengan beberapa telur bebek. Suatu
hari anak elang diantara kawanan atau komunitas bebek melihat ke angkasa. Anak elang
tersebut kagum dengan burung elang yang melintasi langit dengan begitu gesit, cekatan,
trampil, indah, dan lain sebagainya. Di dalam hatinya, anak elang ini dia menyampaikan
betapa hebatnya burung elang yang ada di angkasa. Anak elang tersebut tidak menyadari
bahwa dirinya juga merupakan salah satu dari burung elang yang ia kagumi. Hal ini
menunjukkan bahwa anak elang tersebut sebenarnya adalah salah satu dari burung elang,
tetapi di dalam kebiasaan yang dia lakukan sehari - hari selama ini adalah mengikuti aktivitas
komunitas bebek. Jika dikaitkan, sebenarnya kita ini adalah burung elang yang hebat. Namun
terkadang kita melihat orang lain dari perguruan tinggi yang lain tersebut lebih hebat dari
kita. Sementara kita juga sebenarnya tidak kalah dengan mereka.

Kebiasaan juga dapat dianalogikan dengan percobaan peneliti yang dimana peneliti
tersebut memasukkan nyamuk ke dalam sebuah kotak. Nyamuk tersebut terbiasa terbang
hanya setinggi dari kotak tersebut. Setelah berbulan – bulan kemudian suatu saat peneliti
tersebut membuka tutup pada tersebut. Setelah nyamuk tersebut keluar dari kotak, ia hanya
dapat terbang setinggi dengan kotak tempat dimana ia diuji. Jika dikaikan dengan kebiasaan
kita, meskipun kita sudah menginjak dunia luar namun potensi – potensi yang ada di dalam
diri kita belum banyak dimaksimalkan sehingga membuat kita seakan – akan dibatasi oleh
sebuah asumsi, sebuah perspektif, sebuah barrier dan lain sebagainya. Sebagaimana mestinya
nyamuk tersebut dapat terbang lebih tinggi lagi tetapi karena kebiasaan dia terbang setinggi
kotak membuat nyamuk ketika dilepas hanya dapat terbang setinggi kotak tersebut.
Pengembangan diri yang biasa disebut dengan softskills di samping itu dinamakan
hardskills. Pengembangan softskills pada gilirannya nanti sangat diperlukan. Ketika kita
menempuh dunia pekerjaan yang bekerja mengembangkan diri adalah softskills, hardskills
lebih kepada prasyarat dalam posisi tertentu. Namun bukan berarti hardskills tidak penting,
syarat utama daripada pengembangan diri harus memiliki hardskills terlebih dahulu. Tetapi
hardskills saja tidak cukup maka kita harus mengembangkan diri dengan meningkatkan
softskills.

Sebuah survei di Amerika untuk menjawab pertanyaan kualitas perguruan tinggi yang
diharapkan di dalam dunia kerja. Dari survei 20 kriteria yang dijadikan prioritas di dunia
kerja, kemampuan hardskills atau yang biasa disebut Indeks Prestasi (IP) menempati posisi
ke 17. Sedangkan dari posis pertama hingga ke 16 dan 18 ke 20 adalah kemampuan
pengembangan diri atau softskills. Kemampuan utama yang diharapkan di dalam dunia kerja
adalah kemampuan komunikasi. Menteri Pendidikan menetapkan MBKM sebagai upaya
untuk memanfaatkan ilmu yang diperoleh di perguruan tinggi negeri dengan situasi di luar
dan kemudian pengembangan tersebut adalah softskills. Analogi oleh Menteri yaitu ibarat
kita di kampus belajar berenang di kolam renang hakikatnya kita belajar di kolam renang dan
di laut begitu sama – sama teorinya begitu pula dengan gaya berenangnya. Tetapi berenang di
berenang di kolam renang sangat berbeda dengan berenang di laut. Kehidupan diibaratkan
adalah lautan bebas yang sama – sama air dengan kolam renang namun kita juga harus
memperhatikan di laut tersebut banyak kemungkinan yang mungkin saja terjadi. Misalnya
saja iklim berbeda badai dan anginnya, berbeda pula tangannya. Jadi kita harus
mempersiapkan sejak dini diri kita dengan baik untuk menghadapi iklim yang ada di dunia
luar. Sebagai mahasiswa kita tidak cukup hanya dengan kuliah pulang kuliah pulang, namun
kita juga harus sebagai aktivis di suatu organisasi.

Di dalam Undang – Undang Pendidikan Universitas Airlangga visi kemahasiswaan adalah


mahasiswa cerdas komprehensif dan kompetitif. Kemudian tujuan Pendidikan diantaranya :

1. Menciptakan mahasiswa yang beriman dan bertaqwa


2. Sehat dan terampil
3. Berilmu, cakap dan kreatif
4. Berbudaya.

Tips untuk strategi pengembangan diri :

1. Be Proactive
Jangan mau didikte oleh orang yang di luar. Jangan menjadi reaktif meskipun berada
pada titik terendah. Jangan menyalahkan situasi, mulailah dari diri kita untuk
mengatasi hambatan. Kita bisa merubah kelemahan menjadi kelebihan, jangan
menyerah terhadap keadaan.
2. Begin With The End In Mind
Kita harus memiliki mimpi. Kesempatan akan sering datang tetapi mindset kita yang
belum diatur, sehingga kesempatan tersebut akan berlalu begitu saja.
3. First Things First
Jika kita mendahulukan yang tidak penting kita akan kehilangan sesuatu yang penting.
4. Think Win - Win
Berfikir win - win solution, jangan win - lose.
5. Seek First To Understand, Then Be Understood
Pahami orang lain dari perspektif orang lain.

Anda mungkin juga menyukai