Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bewaje Pilar Mulya Tanauran Sorengga

NIM : 411221006
Fakultas : Vokasi
PDB A-20

STADIUM GENERALE

Diceritakan seorang petani yang berjalan di hutan dan menemukan telur burung elang. Kemudian
dibawa ke rumahnya yang kebetulan dia mempunyai telur bebek dan tetaskan bersama. Lalu
anak elang melihat ke atas dan melihat ada seorang burung yang hebat gagah yang merupakan
burung elang. Perbedaan ini menjadikan dia berpikir bahwa sebenernya dia burung elang yang
salah tempat. Sebenanrnya banyak di dalam diri kita ini adalah burung elang yang hebat, namun
kita terbiasa untuk minder dan melihat ke iniversitas lain, kehebatan orang lain.

Mahasiswa Uiversitas Airlangga adalah mahasiswa yang mempunyai bibit bibit unggul dan
hebat seperti elang. Posisi Universitas Airlangga tahun ini memiliki predikat tertinggi selama ini
yaitu TOP 369 yang merupakan langit dimana burung elang bisa terbang tinggi.

Cerita kedua ada sebuah nyamuk yang dimaksukkan kedalam kotak yang ada tutupnya.
Kebiasaan dari nyamuk adalah terbang setinggi kotak itu ditutup. Kemudian peneliti suatu saat
membuka ttup tersebut. Namun, nyamuk tetap terbang seperti biasanya atau setinggi tutup
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan kita juga mempengaruhinya. Jika kita setiap hari
belajar selama satu jam, maka kita juga sudah biasa belajar 1 jam walau sebenarnya kita bisa
lebih dari itu. Itulah yang disebut pengembangan diri Softskills. Meskipun Hardskils kita luar
biasa namun tidak mengembangkan siftskils kita, maka pekerjaan kita akan semakin sulit. ini
membuktikan bahwa posisi softskils sangat penting untuk mengimbangi hardskils kita.

Sebuah survey dilakukan di Amerika untuk membuktikan kriteria yang dibutuhkan pada dunia
pekerjaan. Bahwa terdapat 20 kriteria yang dijadikan ceklist di dunia kerja. Hasil penelitiaan
membuktikan bahwa kemampuan hardskils atau prestasi kita menempati urutan ke 17. sedangkan
urutan ke 1 sampai 17 ditempati oleh softskils atau pengembangan diri kita. Yang artinya 95%
softskilss dibutuhkan di dunia kerja.

Upaya dari kementrian pendidikan dan kebudayaan adalah MBKM. Didibaratkan jika kita
berenang di lautan bebas dengan di kolam renang. Penyesuaian membutuhkan waktu lama untuk
menghadapi berbagai iklim, ombak yang ada. Penyesuaian ini dalam dunia kerja bisa kita capai
dengan magang ataupun pengabdian masyarakat.

Syarat utama dalam belajar yang dibutuhkan dalam dunia kerja adalah membutuhkan sofrskils
namun, tetap harus diimbangi atau membutuhkan hardskils. Sebagai mahasiswa dibutuhkan tidak
hanya belajar, namun juga harus diimbangi pengembangan diri dengan cara mengikuti seperti
aktivis, Pengerjaan projek, rapat, organisasi, seminar, dsb.
Saat melakukan aktifitas tersebut, kita dapat mendapatkan berbagai softskils seperti kemampuan
interpersonal, beretika, team work, komunikasi atau publikspeaking, hingga leadership.
Walaupun nanti kita tidak bekerja sebagai orang kantor namun menjadi wirausahawan, yang
paling dibutuhkan adalah softskils.

Didalam UU pendidikan tertulis bahwa mahasiswa harus tidak hanya menguasai hardskils
namun juga siftskils. Diringi dengan Visi dari perguruan tinggi yaitu, berakhlak, bermoral, sehat
terampil, berbudaya. Agar kita bisa mejadi mahasiwa yang mengembangkan diri dengan baik
adalah mempunyai hardskils dan softskils yang tidak melupakan salah satunya.

Softskils dalam perkuliahan sangat diperlukan, salah satunya dalam menggarap skripsi. Dimana
kita menunggu Dosen, mencari data dengan cermat dan telaten, sabar. Itu adalah salah satu alur
atau cara dalam pengembangan diri juga.

Kebiasaan pertama adalah Be proactive. Kita jangan pernah mau didekte oleh suatu kondisi di
luar. Misalnya saat kita seorang yang kurang mampu, malah jadikan itu semangat untuk
mengembangkan diri. Jangan berasalan misalnya saya tidak punya uang untuk membeli buku.
Namun berpikirlah kita bisa meminjam buku di perpustakaan. Pikirlah secara Priactive bukan
reactive. Selalu perpikir positiv dan tidak menyalahkan kondisi yang salah.

Banyak wisudawan yang memiliki atau penerima beasiswa mendapat predikat coumlode dimana
itu menunjukan kita harus menjadi mahasiwa yang proaktive dengan mengembangkan softskils
juga. Ini juga dikaitkan semasa masa pandemi dimana kita harus dituntut dalam pengoperasian
softskils. Seperti dalam zoom, mc word, dan penunjang belajar lainnya. Kita dituntut untuk bisa
mengoperasikan hal hal baru yang sebelumnya mungkin belum pernah kita pegang. Jangan
sampai kita menyalahkan keadaan yang ada.

Kebiasaan kedua adalah kita harus memiliki mimpi. Kita harus bagaimana, kita harus menjadi
apa, seperti apa. Kita harus menyetingnya dari sekarang. Karena kesempatan itu akan sering
datang tapi mindset kita belum di setting sehingga hanya akan terlewat saja. Jika kita fokus akan
suatu hal dan sudah mempunyai tujuan atau target, kita akan lebih mudah menjadi orang
excellent yang bermoral.

Kebiasaan ketiga adalah kebiasaan dalam memprioritaskan kegiatan yang utama. Saat kita
dahulukan yang utama, kegiatan kecil juga bisa masuk terlaksana. Saat kita mendahulukan yang
tidak penting, hal yang penting akan hilang begitu juga sebaliknya. Seperti jika kita akan ada
rapat bem, jadwal kuliah, dan bertemu teman. Kita harus memilih yang paling utama.
Kebiasaan keempat adalah kita harus berpikir win-win solution. Jangan berpikir win-lose
solution. Jangan pikirkan gpp orang lain kalah kita menang. Tapi pikirkan jika kita menang
mereka juga harus menang. Namun kita juga harus memahami dalam prefektif mereka juga.
Pikirkan juga perasaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai