Anda di halaman 1dari 4

STUDIUM

GENERALE

Disususn Oleh :
Binsar Parulian Ivan Somara Putra Sihotang
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen

Universitas Airlangga
Unit Pendidikan Kebangsaan dan Karakter
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Mulyorejo, Kec. Mulyorejo,
Kota Surabaya, Jawa Timur, 60115
Diawali dengan cerita tentang seorang petani yang sedang berjalan-jalan ke sebuah
hutan, kemudian di tengah perjalanannya, petani tersebut menemukan telur burung elang
yang kemudian ia bawa ke rumahnya. Petani ini mempunyai bebek di rumahnya dan juga
sedang menetaskan telur bebeknya. Kemudian digabungkanlah telur elang tersebut bersama
dengan telur bebek. Setelah itu, menetaslah semua telur bebek dan juga telur Elang tersebut
tentu kemudian anak-anak bebek dengan anak elang itu hidup bersama kemudian ia
berkehidupan seperti biasa dengan kehidupannya komunitas bebek. Suatu saat si anak elang
ini melihat ke langit. Di langit ini ada burung yang sangat luar biasa gesit cekatan tampil
indah di dalam hati si anak elang ini menyampaikan betapa hebatnya burung elang yang ada
di angkasa tersebut. Ini menunjukkan bahwa dia sendiri adalah sebenarnya burung elang
tetapi kemudian di dalam perilakunya sehari-hari dia di dalam komunitas bebek sehingga apa
sehingga kebiasaan-kebiasaan yang dia lakukan selama ini adalah kebiasaan di dalam
komunitasnya yaitu bebek. Sehingga ia melihat burung elang itu adalah sesuatu yang luar
biasa. Padahal dia sendiri adalah elang. Diri kita ini sebenarnya adalah elang-elang yang
hebat yang kemudian kita melihat orang lain hebat-hebat melebihi kita. Sementara
sebenarnya kita juga tidak kalah dengan mereka. Ini perlu dipahami agar bahwa kalian adalah
anak-anak burung elang dari Universitas Airlangga yang akan bisa terbang tinggi jika hidup
di komunitas burung elang. Mahasiswa di Universitas Airlangga ini adalah merupakan
mahasiswa-mahasiswa yang merupakan bibit-bibit elang yang harus memiliki habit seperti
burung elang sehingga dia bisa terbang tinggi dia bisa melakukan manuver dengan baik untuk
berbagai macam aktivitasnya dan lain sebagainya begitu Jadi biasakanlah hal-hal yang seperti
burung elang supaya kita semua menjadi burung elang.

Untuk mengembangkan diri dibutuhkan soft skill yang tentunya dibarengi dengan
hard skill. Pengembangan diri melalui soft skills ini pada gilirannya nanti sangat diperlukan
oleh kita semua untuk pengembangan diri kita. Misalnya seorang yang melamar di dalam
sebuah pekerjaan maka hanya syarat administratif awal setelah itu yang bekerja adalah soft
skills. Ini artinya, bahwa posisi soft skills ini sangat penting sekali di dalam pengembangan
diri kita sendiri karena yang bekerja adalah soft skill kita tetapi bukan berarti bahwa hard
skills ini tidak penting . Syarat utama daripada pengembangan diri harus memiliki hard skills
terlebih dahulu. Komunikasi itu sangat diperlukan untuk kesuksesan di dalam studi maupun
nanti setelah lulus dari Universitas. “Saya tidak akan bekerja pada orang lain tetapi saya akan
berwirausaha” itu justru kemampuan soft skillnya sangat diperlukan. Wirausaha itu perlu soft
skill, bagaimana saya menyiapkan sebuah proposal misalnya untuk mencari pendanaan di
bank dan lain sebagainya, itu butuh soft skill yang tinggi. Bagaimana saya berkomunikasi
dengan pihak lain, bagaimana saya bekerja dengan team work. Itu menunjukkan bahwa
berwirausaha pun membutuhkan soft skill.

Kita harus memiliki lima kebiasaan ini untuk menjadi mahasiswa yang baik. Yang
pertama “Be Proactive”, atau “Jadilah Manusia Proaktif”. Maksudnya kita jangan pernah mau
didikte oleh satu kondisi di luar. Misalnya kita orang miskin saya mahasiswa miskin begitu
kalau saya tidak proaktif alias saya reaktif. Saya akan memaafkan diri saya “aduh tidak usah
aktif aktif, nggak usah berprestasi karena kan saya orang miskin ya saya serba terbatas nggak
punya duit untuk membeli buku nggak punya duit untuk apa membeli kuota nggak punya duit
untuk les atau kursus”. Kalau itu saya lakukan berarti saya adalah reaktif terhadap kondisi
luar saya tetapi sebaliknya saya Harus proaktif meskipun saya miskin saya Harus proaktif.
“Saya nggak punya duit untuk beli buku”. Anda bisa ke perpustakaan. Apalagi perpustakaan
ini ada di kampus A, kampus B, Kampus C, masing-masing fakultas juga memiliki koleksi
khusus di fakultas masing-masing Banyak jalan menuju Roma. Jadi jangan tersandera saya
nggak punya duit untuk beli buku kemudian saya selesai di situ Itu namanya reaktif.

Kemudian yang kedua, “Begin with The End In Mind”, atau “Mulailah sesuatu
dengan gambaran akhirnya. Maksudnya adalah kita harus memiliki mimpi kita mau jadi apa
kita mau bagaimana itu harus dari mulai pikiran kita saya akan jadi alumni Universitas
Airlangga yang top begitu yang aktivis yang soft skillsnya luar biasa begitu Itu harus sudah di
setting dari sekarang karena kesempatan itu akan sering datang tetapi mindset kita itu belum
disetting sehingga lewat begitu saja. Contohnya misalnya kita pergi ke Malang naik mobil
berangkat sekarang kemudian nanti 2 jam lagi sampai setelah sampai ditanya, anda tadi di
jalan jumlah ketemu mobil Innova warna putih berapa? Tentunya kita tidak bisa menjawab,
tetapi begitu kita mau berangkat ke Malang dan memiliki mindset “saya nanti kalau ketemu
mobil Innova putih Saya ingat-ingat bahkan saya catat” Sesampainya di malang tentunya kita
bisa menjawab pertanyaan yang ada. Artinya, jika kita sudah memiliki tujuan di awal, kita
dapat lebih focus kepada hal hal yang sesuai dengan tujuan kita, dan pada akhirnya kita bisa
mencapai tujuan kita dengan lebih mudah.
Setelah itu, yang ketiga “First Thing First”, atau “Dahulukan Yang Lebih Utama”.
Maksudnya adalah kebiasaan untuk memprioritaskan mendahulukan yang lebih utama ya
Saudara mungkin di dalam satu hari ini ada berbagai macam kegiatan yang kemudian bahkan
bisa bertubrukan maka dahulukan yang utama karena kalau kita mendahulukan yang utama
yang kecil bisa masuk ya Steven coffee menggambarkan sebuah bejana, kemudian ia
masukkan pasir kemudian dia masukkan batu bola ya yang besar tapi tidak masuk bolanya.
Namun begitu dia masukkan bola dulu kemudian baru diisi, pasir pasirnya masuk bolanya
juga masuk. Artinya kalau kita mendahulukan hal yang tidak penting maka kita akan
kehilangan hal yang penting Tapi sebaliknya kalau kita mendahulukan hal yang penting yang
kurang penting pun akan ikut terlaksana.

Selanjutnya, yang keempat “Think Win-Win”, atau “Berfikir Untuk Keuntungan


Bersama”. Maksudnya adalah, ambil keputusan yang bisa menjadi keuntungan bagi bersama,
jika tidak dimungkinkan, ambil keputusan dengan keutungan terbesar dibanding dengan yang
lain. Kemudian yang terakhir “Seek First To Understand, Then Be Understood”, atau
“Pahami Orang Lain Dahulu, Baru Mereka Memahami Anda”. Maksudnya jangan orang lain
yang suruh memahami kita saja tetapi kita bagaimana cara memahami orang lain setelah itu,
orang lain akan memahami kita.

Anda mungkin juga menyukai