PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan manusia untuk belajar adalah ciri yang sangat penting yang
membedakan manusia dengan hewan. Kelakuan dan kemampuan melakukan
sesuatu pada hewan tidak diperoleh melalui proses belajar, tetapi melalui
mekanisme naluri yang berkembang dengan sendirinya, dan tidak dapat
meningkat karena dibatasi oleh suatu pola yang sudah tertentu. Belajar bagi
manusia memainkan peranan penting dalam pewarisan kebudayaan berupa
kumpulan pengetahuan nilai sikap dan keterampilan kepada generasi pelanjut.
Oleh karena itu, latar belakang dalam penyusunan makalah ini yakni
mengetahui apa yang dimaksud dengan belajar?, ciri-ciri belajar dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata
yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.
Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan. Entah
malam hari siang hari, sore hari, atau pagi hari.1
2
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh idividu unutuk
memperoleh prubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2
Menurut Sunarto (1999) dalam kehidupan anak ada dua proses yang
beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang
menggunakan istilah Pertumbuhan dan Perkembangan secara bergantian. Kedua
proses ini berlangsung secara interpedensi, artinya saling bergantung satu sama
lain dan tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang berdiri sendiri namun
memiliki perbedaan.
Anak sebagai keseluruhan tumbuh oleh kondisi dan nteraksi dari setiap
aspek yang ia miliki. Intelek anak berkaitan dengan kesehatan jasmaninya.
Kesehatan jasmani sangat dipengaruhi oleh emosi-emosinya. Sedangkan emosi-
emosinya dipengaruhi oleh keberhasilan ana di sekolah, kesehatan jasmaninya,
dan kapasitas mentalnya. Pertumbuhan anak, baik fisik, intelektual, maupun
sosial, sangat ditentukan oleh latar belakang keluarganya, latar belakang
pribadinya, dan aktifitas sehari-hari.
2 Asep Priyatma, Bidang Pengajaran Psikologi SPG/KPG/SGO, Cet 1, Bandung, Epsilon Grup,
hal 87
3
2. Umur Mental Anak Mempengaruhi Pertumbuhannya
3 http://imhems.wordpress.com/2019/03/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-serta-
pengaruhnya-dalam-belajar/
4
manusia secara bebas dapat mengekspolari, memilih, dan menetapkan
keputusan-keputusan penting untuk kehidupannya.
Seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk bisa berdiri tegak
di atas kedua kakinya namun, apabila anak tersebut tidak hidup la dilungkungan
masyarakat manusia, misalnya kalau dibuang ketengah hutan belantara dan
tinggal bersama hewan, maka bakat berdiri yang ia miliki secara turun temurun
dari orang tuanya itu, akan sulit diwujudkan. Jika anak itu di asuh oleh serigala,
tentu ia akan berjalan di atas kedua kaki dan tangannya. Dia akan merangkak
seperti serigala pula. Jadi, bakat dan pembawaan dalam hal ini jelas tidak banyak
berpengaruh apabila pengalamn belajar tidak turut mengembangkannya.
5
manusia. Alhasil, kinerja akademik (academic performance) yang merupakan
hasil belajr itu, disamping membawa manfaat, terkadang membawa mudarat.
Akan hilangkah arti penting upaya belajar karena timbulnya teragedi-teragedi
tadi?
4 Muhibbin syah, M. Ed, psikologi belajar, cet 3, jakarta PT raja grafindo persada tahun 2004 hal
59-62
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh idividu unutuk
memperoleh prubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
7
DAFTAR PUSTAKA
http://imhems.wordpress.com/2019/03/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-
anak-serta-pengaruhnya-dalam-belajar/
Muhibbin syah, M. Ed, psikologi belajar, cet 3, jakarta PT raja grafindo persada
tahun 2004 hal 59-62