Sedangkan alat ukur elektrik yaitu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur besaran-besaran listrik antara lain tegangan, arus,
tahanan dan lain sebagainya. Selain itu, alat ukur elektrik
pengoprasiannya membutuhkan daya listrik.
Panjang dari mistar baja juga bervariasi, panjang mistar yang sering
digunakan di bengkel otomotif adalah mistar baja yang memiliki
panjang 300 mm atau 30 cm dan mistar baja yang memiliki panjang
500 mm.
Pada mistar baja, ada juga yang menggunakan dua skala
pengukuran yaitu skala metrik dan skala inchi.
4. Outside caliper
Outside caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar, mengukur
dimensi luar dan memeriksa apakah permukaan luar dari benda
yang diukur sejajar atau tidak.
Outside caliper terdapat dua kaki sebagai pengukur,serta titik putar
pegas (spring pivot point) dan sekrup penyetel (adjustment screw).
5. Inside caliper
Inside caliper berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam,
mengukur dimensi bagian dalam dan untuk memeriksa apakah
permukaan bagian dalam suatu benda sejajar atau tidak.
6. Depth gauge
Depth gauge atau alat pengukur kedalaman berfungsi untuk
mengukur kedalaman suatu lubang.
Depth gauge terdiri dari kompoen penggaris baja kecil yang memiliki
skala utama dan bagian geser yang terdapat skala vernier.
8. Feeler gauge
Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah antar komponen dan
untuk memeriksa keausan antar komponen.
Feeler gauge terdiri dari beberapa bilah tipis yang memiliki
ketebalan yang berbeda-beda.
9. Vernier caliper
Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka sorong
memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar suatu benda,
mengukur diameter dalam suatu benda dan mengukur kedalaman
dari suatu benda.
1. Multimeter
Multimeter atau multitester berfungsi untuk mengukur arus,
tegangan, tahanan listrik, frekuensi, nilai kapasitas, hubungan atau
konektivitas pada rangkaian.
2. Osiloskop
Osiloskop berfungsi untuk :
Mengukur besar tegangan (voltage) listrik dan hubungannya
terhadap waktu
Mengukur frekuensi signal yang berosilasi
Mengecek frekuensi signal pada rangkaian
Membedakan arus AC dan DC
Mengecek suara atau noise pada sebuah rangkaian kelistrikan
dan hubungannya terhadap waktu.
3. Scanner
Scanner merupakan alat ukur yang digunakan pada kendaraan-
kendaraan injeksi. Scanner berfungsi untuk mengecek kesalah atau
malfunction dari suatu sistem di kendaraan EFI, mengukur kerja
sensor-sensor dan aktuator-aktuator.
5. Timing light
Timing light berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat
pengapian kendaraan. Saat pengapian kendaraan yaitu saat busi
mulai memercikkan bunga api.
3. Radiator tester
Radiator tester berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem
pendingin dan juga untuk memeriksa kerja tutup radiator.
4. Compression tester
Compression tester berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi
pada silinder mesin pada kendaraan.
Share :
Hidrolik merupakan sebuah sistem yang menggunakan tekanan fluida untuk sumber
tenaganya. Jadi tanpa adanya tekanan fluida, alat ini tidak bisa digunakan. Alat ukur hidrolik
sering digunakan untuk memindahkan benda yang berat. Di dunia industri, banyak yang
memakai alat ini, misalnya alat untuk mengangkat truck, mesin press, mesin moulding,
crane dan masih banyak lainnya. Sistem ini memang sering kita temui di kehidupan sehari-
hari. Penggunaannya pun dilengkapi, berbagai macam alat kontrol yang rumit.
Banyak orang yang bingung dengan kedua jenis alat ukur ini, karena sistemnya memang
hampir sama. Oleh karena itu, kita akan membahas tentang perbedaan alat ukur hidrolik
dan pneumatik dibawah ini.
Hidrolik menggunakan jenis fluida cair yang bertekanan sedangkan pneumatik memakai
Pneumatik menggunakan tekanan sekitar 4-7 kgf/cm2 dan hasil outputnya lebih kecil.
Sehingga digunakan untuk pekerjaan yang lebih ringan. Sedangkan hidrolik memiliki hasil
outputnya yang lebih besar, sehingga sering digunakan untuk mengangkat benda berat.
Sistem hidrolik memiliki sifat compressibility yang lebih besar dibandingkan sirkuit
pneumatik.
Untuk pneumatik memiliki udara yang ketahanannya kecil dan dijalankan lebih tepat
Hidrolik lebih sensitif dengan kebocoran api, minyak dan kontaminasi, sedangkan
pneumatik tidak akan mengalami hal itu, karena tekanan udaranya lebih kecil.
Temperatur yang mampu didapatkan hidrolik sekitar 60-70 derajat, sedangkan sistem
Dengan mengetahui perbedaannya, mungkin anda penasaran dengan kelebihan dari alat
ukur hidrolik. Kelebihan dari alat ukur ini terdapat pada tekanan kerjanya, karena bisa
menghasilkan tekanan kerja yang lebih besar. Sehingga sering digunakan untuk pekerjaan
berat. Untuk mengangkat benda yang berukuran besar, sehingga lebih mudah,
Selain punya kelebihan, tentunya alat ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan alat ini
terjadi ketika fluida tercemar kotoran. Sehingga fungsi alatnya melemah. Akhirnya tidak bisa
bekerja dengan baik dan cepat rusak. Ditambah biaya konstruksi dan perawatan yang
mahal. Untuk pengoperasiannya pun rumit, dibutuhkan tenaga ahli di bidangnya.
Dengan mengetahui hal itu, kita jadi tahu seperti apa sistem kerja dari sebuah alat hidrolik.
Bagaimana proses kerjanya, sampai sebuah benda dapat terangkat dengan baik. Dengan
adanya alat ini, bisa membantu kerja kita lebih ringan. Penggunaan sistem ini harus
dilengkapi alat kontrol. Untuk menunjang ketepatan dan pengendalian dari sistem tersebut.
Ketika menggunakan alat ini, harus memperhatikan tekanan fluida dengan sebaik mungkin.
Pengguna harus bisa mengatur fluidanya, supaya benda berat dapat terangkat dengan baik.
Tekanannya harus sesuai dengan kebutuhan. Itulah sedikit penjelasan tentang perbedaan
alat ukur hidrolik dengan pneumatik. Semoga bermanfaat.
Deskripsi: alat ukur hidrolik merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat sebuah
benda berat dengan memakai sistem fluida.
Alat ukur pneumatik adalah alat ukur yang bekerja pada pengaruh
tekanan atau adanya perbedaan tekanan pada gas, udara dan zat lainnya.
Macam - macam alat ukur pneumatik yang sering kita jumpai yaitu:
compression tester, vacum gauge, tire preassure gauge, radiator cup
tester.
VACUM GAUGE
Vacum gauge adalah salah satu alat ukur pneumatik yang digunakan
untuk mengukur tekanan intake manifold. Vvacum gauge menunjukan
perbedaan antara tekanan atsmosfer luar dan nilai kevakuman yang
terjadi pada intake manifold. Untuk memasang vacum gauge hal yang
harus diperhatikan bahwa saluran pengukur kevakuman harus diambil
dari intake manifold yang berada dibelakang trottle valve.
COMPRESSION TESTER
Compression tester adalah salah satu alat ukur pneumatik yang berfungsi
untuk mengukur tekanan kompresi pada kendaraan masih layak atau
tidak untuk dipakai. Kompression tester diletakkan pada lubang busi atau
pada lubang injektor pada mesin diesel.
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur mekanik yang digunakan untuk
mengukur panjang, tebal ataupun kedalaman suatu benda. Jangka sorong
mempunyai rahang tetap, rahang geser, skala utama dalam satuan cm,
dan skala nonius dalam satuan mm. Skala utama pada jangka sorong
terletak pada rahang tetap sedangkan skala nonius pada jangka sorong
terletak pada rahang geser.
PEMBAHASAN:
Skala Utama adalah 3,1 mm dan skala nonius adalah 9 x 0,01 mm yaitu
0,09 mm
Hasil pengukurannya adalah skala utama + skala nonius = 3,1 mm +0,09
mm = 3,19 mm
MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup adalah salah satu dari alat ukur mekanik yang
digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, tebal sebuah benda,
serta mengukur diameter luar sebuah benda. Fungsi alat ukur micrometer
sekrup ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan alat ukur jangka
sorong hanya saja tingkat ketelitian micrometer sekrup sepuluh kali lebih
teliti dari jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0.01 mm. Bagian - bagian
mikrometer sekrup yaitu poros tetap, poros geser, skala utama, skala
nonius, pemutar, dan pengunci.
PEMBAHASAN:
Untuk membaca hasil pengukuran micrometer sekrup, kita cukup
menjumlahkan nialai dari skala utama dan skala nonius. Skala Utama 5.5
mm sedangkan skala nonius 0 atau 50 mm dikalikan dengan 0.01 jadi
senilai dengan 0.00 mm atau 0.50 mm. Hasil pengukurannya adalah : 5,5
mm + 0,50 mm = 6,00 mm.
DIAL INDIKATOR
Dial indikator atau yang disebut juga dengan dial gauge adalah salah satu
alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur permukaan bidang
datar, permukaan serta kebundaran sebuah poros, permukaan dinding
silinder, kebengkokan poros, dan lainnya. Dial indikator ini tidak bisa
digunakan secara langsung atau tidak dapat langsung memberikan
pengukuran pada benda. Dial gauge biasanya dibantu dengan magnetic
base yang digunakan sebagai alat penopang dial gauge tersebut.
FEELLER GAUGE
Feeller gauge atau yang disebut juga dengan pengukur celah adalah salah
satu alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur celah antara dua
bagian. Feeller gauge terdiri atas lembaran baja tipis yang memiliki presisi
sampai 0,01 mm. Pada umumnya ketebalannya antara 0,03 mm sampai
1,00 mm. Nilai ketebalannya tercantum pada setiap bilah atau
lembarannya.
Sebelum menggunakan feeler gauge, ada hal - hal yang harus
diperhatikan yaitu:
Bersihkan tangan anda, pengukur celah, dan komponen - komponen yang akan
diukur sebelum melakukan pengukuran.
Bila satu bilah pengukur celah masih belum cukup untuk pengukuran,
gabunglah dua atau beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi usahakan jumlahnya
sesedikit mingkin.
Sisipkan pengukur celah pada komponen dengan berhati -hati. Jangan
membengkokan atau merusak bilahnya.
METODE PENGUKURAN
Sisipkan bila pengukur celah diantara komponen yang akan diukur. Bila
pengukur celah ini dapat masuk atau keluar dengan mudah, pakailah
bilah yang lebih tebal hingga anda merasakkan adanya hambatan atau
gigitan saat bilah ditarik keluar. Tebal bilah pengukur celah ini sam
dengan celah di antara dua komponen.
Cylinder gauge terdiri atas beberapa komponen yaitu:
Dial gauge digunakan untuk mengukur diameter cylinder.
Tangkai gauge merupakan bagian untuk mengikat dial gauge.
Replacement rod atau anvil merupakan alat untuk menambah panjang bidang
sentuh pada silinder yang akan menyentuh bidang ukur pada cilinder.
Replacement washer merupakan alat yang digunakan untuk menabah panjang
rod. Alat ini terdiri atas empat buah dengan ketebalan ukuran masing - masing ialah 3
mm, 1mm, dan 0,5 mm.
Hal - hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan cylinder gauge
adalah:
Dial gauge harus dipasang pada tangkainnya dalam posisi sejajar atau tegak
lurus terhadap ujung pengukur. Spindel dimasukkan kedalam batangnya kira - kira
setengah dari langkahnya.
Periksa bahwa jarm dial gauge bergerak bila anda menekan ujung pengukur.
Pilihlah replacement rod dan washer yang ukurannya sesuai dengan diameter
kasar benda yang akan diukur.
HIDROMETER
Hidrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk menguji atau
mengetahui kapasitas baterai dengan cara mengukur kandungan asam
elektrolitnya. Makin tinggi kandungan asam elektrolitnya, maka makin
besar kapasitas beterai. Selain itu hidrometer juga digunakan untuk
mengetahui berat jenis elektrolit baterai. Bagian - bagian hidrometer yaitu
bola lampu berlapis karet, tabung kaca, pelampung kaca, dan tabung
pengambil.
ALAT UKUR
Gambar : Alat ukur caliber
4. Pengukuran dengan Bentuk Acuan
Pengukuran dengan cara membandingkan dengan suatu bentuk acuan yang
ditetapkan pada layar alat ukur proyeksi.
5. Pengukuran Geometri Khusus
Pengukuran yang dilakukan hanya untuk satu jenis geometri
tertentu saja, seperti : kebulatan silinder, pitch ulir, pitch roda
gigi, dsb.
Gambar : Pengukuran geometri khusus
6. Pengukuran dengan Mesin Ukur Koordinat
Mesin Ukur Koordinat adalah alat ukur geometri modern dengan memanfaatkan
komputer untuk mengontrol gerakan sensor relatif terhadap benda ukur untuk
menganalisis data pengukuran.
Gambar: Mistar Ingsut / Vernier Caliper
3. Mikrometer
kegunaan mikrometer skrup antara lain sebagai berikut ;
- Mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan untuk
mikrometer yang sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal kertas.
ketelitian mikrometer skrup yaitu antara 0,01 mm atau 0,05 mm.
- Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru, atau
silinder kecil seperti contoh gambar di atas
- Untuk micrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk
mengukur kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong.
Gambar: Mikrometer
Pengukuran Sudut
Pada umumnya alat ukur sudut itu terbagi atas dua bagian besar, yaitu alat
ukur sudut langsung, (besar sudut dapat langsung diketahui dari skalanya), dan alat
ukur sudut Tak Langsung,(harus melalui perhitungan terlebih dahulu).
Yang termasuk alat ukur sudut langsung, antara lain :
Busur Baja ( Stell Enginer Protractor )
Gambar: Busur Baja ( Stell Enginer Protractor )
Busur Bilah ( Bevel Protractor)
Gambar: Busur Bilah ( Bevel Protractor)
Sedang alat ukur sudut tak Langsung antara lain :
Rol
Bola
Alat-alat dengan rumus Sinus
Block ukur sudut ( Angle Gauge)
Mistar ingsut Ketinggian ( Hight Vernier Caliper)
Auto Kalimator ( Angle Dekor )
Pedatar ( Spirit Level )
Pengukuran Ketegaklurusan
Penyiku
Fungsi penyiku adalah untuk memeriksa ketegaklurusan atau kesikuan suatu benda,
memeriksa kesejajaran garis, dan alat bantu dalam membuat garis pada benda
kerja.
Gambar: Penyiku
Pengukuran Kedataran
Waterpass
Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke
acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di
dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah terpasang dengan benar,
perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Apabila gelembung tepat
berada di tengah, berarti waterpass telah terpasangdengan benar. Pada waterpass,
terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapattanda panah
menyerupai ordinat (koordinat kartesius).
Gambar: Waterpass
Pengukur Kebulatan
Dial gauge, dial indikator (jarum ukur)
Kegunaan dial gauge seperti yang telah kita ketahui adalah untuk :
mengukur kerataan permukaan bidang datar
mengukur kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros
mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder
Adapun jenis jenis dial gauge sendiri ada berbagai macam sesuai dengan skala
yang digunakan, beberapa jenis dial gauge antara lain :
1. Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm jenis ini dapat digunakan untuk mengukur
dengan batas ukuran sampai dengan 10 mm
2. Dial gauge dengan nulai skala 0,01 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai
dengan 1 mm
3. Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai
0,025 mm
Gambar: Dial gauge /dial indikator
Bagian bagian dial gauge :
1. Jarum panjang
2. Jarum pendek
3. Tanda batas toleransi
4. Bidang sentuh denganbenda kerja
Fungsi dari masing masing bagian :
1. Jarum panjangJarum panjang ini akan langsung bergerak apabila bagian bidang
sentuh tertekan oleh benda kerja. Adapun nilai pergerakan dari jarumpanjang
tersebut tergantung dari beberapa nilai dari skala dial gauge tersebut.Misal : dial
gauge skala 0,01 mm, apabila jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 =
0,1 mm
Skala untuk jarum panjang ini dapat berputar kekiri atau kekanan, yang artinya posisi
angka nol tidak selalu berada diatas tergantung pada posisi mana yang kita
kehendaki pada saat proses pengukuran benda kerja.
2. Jarum pendekjarum pendek akan bergerak satu step/ruas, apabila jarum panjang
bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran).misal : nilai
pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,01 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai
skala 0,01 mm)
Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm.
3. Batas toleransiBatas toleransi pada alat ini ada dua dan dapat digeser kekiri dan
kekanan sesuai dengan yang kita kehendaki untuk melihat batas pergerakan jarum
panjang kekiri atau kekanan, pada saat proses pengukuran benda kerja.
4. Bidang sentuh dengan benda kerjaBagian ini akan bergerak naik atau turun apabila
bersentuhan dengan permukaan benda kerja saat benda kerja bergerak terhadap
bidang sentuh tersebut.
Jarum panjang akan bergerak kearah kanan apabila bidang sentuh bergerak kearah
atas.
Jarum panjang akan bergerak kekiri apabila bidang sentuh bergerak ke bawah.
SUMBER - SUMBER KESALAHAN PENGUKURAN
a. Kesalahan pengukuran karena alat ukur
Kesalahan pengukuran dapat diakibatkan oleh kondisi alat ukur. Untuk mengurangi
terjadinya penyimpangan pengukuran seminimal mungkin maka alat ukur yang akan
dipakai harus dikalibrasi untuk menghindari sifat-sifat yang merugikan dari alat ukur,
seperti kestabilan nol, kepasifan, pengambangan dan sebagainya.
b. Kesalahan pengukuran karena benda ukur
Benda ukur yang terbuat dari bahan yang bersifat elastis atau yang mempunyai sifat
elastis, artinya bila ada beban atau tekanan yang dikenakan pada benda tersebut
maka akan terjadi perubahan bentuk. Bila tidak hati - hati dalam mengukur maka
penyimpangan hasil pengukuran pasti akan terjadi.
c. Kesalahan pengukuran karena faktor si pengukur
Manusia memang mempunyai sifat tersendiri dan keterbatasan. Sulit diperoleh hasil
yang sama dari dua orang yang melakukan pengukuran meskipun alat ukur sama
dan benda ukur juga sama. Hal ini mungkin karena kondisi manusia, kesalahan
penggunaan metode pengukuran,kesalahan karena pembacaan skala ukur.
d. Kesalahan karena kondisi manusia
Kondisi badan yang kurang sehat sewaktu mengukur mungkin badan agak gemetar,
maka posisi alat ukur terhadap benda ukur sedikit mengalami perubahan akibatnya
hasil pengukuran ada penyimpangan, penglihatan yang kurang jelas juga bisa
mengakibatkan kesalahan pembacaan skala ukur.
e. Kesalahan karena pembacaan skala ukur.
Kebanyakan yang terjadi karena kesalahan posisi waktu membaca skala ukur atau
istilahnya paralaks, si pengukur yang kurang memahami pembagian divisi dari skala
ukur dan kurang mengerti membaca skala ukur yang ketelitiannya lebih kecil
daripada yang biasanya sering digunakan.
f. Kesalahan karena faktor lingkungan
Ruang yang digunakan untuk pengukuran harus bersih, terang dan teratur rapi letak
peralatan ukurnya. Ruang yang kurang terang atau remang - remang dapat
mengganggu dalam membaca skala ukur.