Anda di halaman 1dari 18

PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR SISWA (STUDI EMPIRIS DI SDIT MUHAMMADIYAH


AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014)

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas


Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:
Khusnul Khotimah
NIM: G000100018
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4372

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK

Sekolah merupakan sarana yang sangat penting bagi berlangsungnya


kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, dibutuhkan pengelolaan kelas yang baik,
efektif dan efisien agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan
tujuan pendidikan dapat tercapai. SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar telah
berusaha melakukan pengelolaan kelas dengan baik dan maksimal hal tersebut
terbukti dengan beberapa prestasi yang dicapai dalam bidang akademik dan non-
akademik. Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan penelitian ini yaitu untuk
mendeskripsikan pengelolaan kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di
SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar, faktor pendukung dan penghambat serta solusi
untuk mengatasi hambatan yang dihadapi.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, yakni suatu penelitian untuk menjawab
permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks
waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan natural sesuai
dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data
yang dikumpulkan kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
awal didirikan pengelolaan kelas masih dilakukan secara sederhana, sarana dan
prasarana yang tersedia masih terbatas dan belum memadai, sehingga guru
mengalami kesulitan berinovasi dalam pembelajaran dan metode pembelajaran
yang digunakan masih monoton. Walaupun, pengelolaan kelas masih dilakukan
dengan cara yang sederhana, prestasi yang dicapai dari sisi akademik sudah cukup
baik. Dalam perkembangannya pengelolaan kelas di SDIT Muhammadiyah Al-
Kautsar terus berkembang menjadi lebih baik, sehingga memberikan hasil yang
positif terhadap perkembangan prestasi siswa, baik prestasi dalam bidang
akademik maupun non-akademik. Adapun faktor pendukung pengelolaan kelas di
antaranya lokasi yang strategis, aman, jauh dari keramaian, lingkungan yang
bersih, sosialisasi wali kelas terhadap masyarakat, guru yang berkompeten, dan
sarana prasarana yang mendukung. Faktor penghambat, yaitu keragaman
karakteristik siswa, guru/wali kelas yang berbeda pemahaman dalam pengelolaan
kelas. Sedangkan solusi dalam mengatasi hambatan yang dihadapi, yaitu berkaitan
dengan karakteristik siswa yang berbeda dengan membuat aturan tertentu yang
disepakati bersama dalam bentuk tata tertib kelas sebagai kontrak belajar,
persamaan persepsi melalui diskusi (rapat) yang menyangkut perkembangan
peserta didik..

Kata Kunci: Pengelolaan kelas, prestasi belajar


1

A. Pendahuluan Dalam satu kelas terdapat

Sekolah merupakan sarana beberapa karakter dan kecerdasan

yang sangat penting bagi yang berbeda antara siswa satu

berlangsungnya kegiatan belajar dengan lainnya yang berpengaruh

mengajar. Untuk itu, dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.3

pengelolaan kelas yang baik agar SDIT Muhammadiyah Al-

kegiatan belajar mengajar dapat Kautsar merupakan sekolah swasta

berjalan dengan baik dan tujuan yang dilengkapi dengan fasilitas-

pendidikan dapat tercapai. fasilitas yang lengkap antara lain

Pengelolaan kelas adalah gedung yang memadai. Prestasi

usaha yang dilakukan secara sadar yang dicapai antara lain juara I

untuk mengatur proses belajar lomba Taekwondo tingkat Nasional

mengajar agar berjalan secara pada tahun 2013. Hal itulah

sistematis sehingga proses belajar tampaknya di antara yang menjadi

mengajar dapat berjalan dengan daya tarik masyarakat untuk

baik dan tujuan kurikulum dapat menyekolahkan anaknya di sekolah

tercapai.1 tersebut.

Adapun pengelolaan kelas Berdasarkan uraian tersebut,

meliputi 2 (dua) hal, yaitu peneliti tertarik untuk meneliti

“pengelolaan yang menyangkut tentang bagaimana pengelolaan

siswa dan pengelolaan fisik”.2


1
Salman Rusydie, Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas (Yogyakarta: DIVA Press, 2011), hlm.
26
2
Ibid., hlm. 27.
3
Popi Sopiatin, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa (Bogor: Ghalia Indonesia,
2010), hlm. 49.

1
2

kelas dalam meningkatkan prestasi Muhammadiyah Al-Kautsar

belajar siswa yang dilakukan di Gumpang Kartasura, dan solusi

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar. untuk mengatasi hambatan yang

Peneliti mengambil judul dihadapi.

penelitian: “Pengelolan Kelas Tujuan penelitian ini untuk

dalam Meningkatkan Prestasi mendeskripsikan pengelolaan kelas

Belajar Siswa (Studi Empiris di di SDIT Muhammadiyah Al-

SDIT Muhammadiyah Al- Kautsar Gumpang Kartasura dalam

Kautsar Gumpang meningkatkan prestasi siswa, faktor

KartasuraTahun Pelajaran pendukung dan penghambat dalam

2013/2014)”. pelaksanaan pengelolaan kelas di

Berdasarkan latar belakang SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

masalah yang diuraikan tersebut, Gumpang Kartasura, dan solusi

maka penulis merumuskan dalam mengatasi hambatan yang

permasalahan yang diteliti, di dihadapi.

antaranya Bagaimanakah Berikut penelitian yang

pengelolaan kelas dalam berkaitan dengan pengelolaan kelas

meningkatkan prestasi belajar siswa yang pernah dilakukan oleh peneliti

di SDIT Muhammadiyah Al- sebelumnya, di antaranya

Kautsar Gumpang Kartasura, apa Surahman, dalam karya Skripsi

yang menjadi faktor pendukung dan yang berjudul Manajemen

penghambat dalam pelaksanaan Pengelolaan Kelas (Studi Kasus di

pengelolaan kelas di SDIT MTs Muhammadiyah Blimbing),


3

menyimpulkan bahwa pelaksanaan siswa dapat tercapai. Sedangkan

manajemen kelas di MTs yangmenghambat adalah perbedaan

Muhammadiyah Blimbing belum motivasi mengajar antara guru satu

maksimal, tetapi untuk pengelolaan dengan lainnya sehingga sulit

kelas secara fisik sudah baik. menyamakan visi dan misi dalam

Sedangkan yang menghambat mengajar serta kesejahteraan guru

adanya siswa-siswa yang kurang yang belum maksimal,5 Rustoni,

mentaati tata tertib dan motivasi dalam Skripsi yang berjudul

guru dalam mengajar yang berbeda- Pengelolaan Kelas di Madrasah

beda sehingga sulit menyamakan Aliyah Al-Irsyad Tengaran Tahun

visi dan misi dalam mengajar,4 Ajaran 2007/2008, menyimpulkan

Isnafiah Andri Astuti, dalam bahwa pelaksanaan pengelolaan

Skripsi yang berjudul Manajemen kelas Madrasah Aliyah Al-

Kelas di SMA Muhammadiyah 1 IrsyadTengaran sudah berjalan

Klaten Tahun 2008, menyimpulkan dengan baik dengan usaha yang

bahwa pengelolaan yang sungguh- sungguh dalam

menyangkut siswa belum meningkatkan mutu/kualitas kelas, 6

maksimal. Sedangkan pengelolaan

kelas secara fisik dapat dicapai

dengan maksimal dan kenyamanan

4
Surahman, Manajemen Pengelolaan Kelas (Studi Kasus di MTs Muhammadiyah Blimbing )
(Surakarta: UMS, 2010), unpublished.
5
Isnafiah Andri Astuti, Manajemen Kelas di SMA Muhammadiyah 1 Klaten Tahun
2008(Surakarta: UMS, 2008), unpublished.
6
Rustoni, Pengelolaan Kelas di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Tengaran Tahun Ajaran
2007/2008 (Surakarta: UMS, 2009), unpublished.
4

Bambang Raharjo, dalam Tesis pengelolaan komponen-komponen

yang berjudul ManajemenBerbasis dalam mengimplementasikan

Sekolah dalam Memajukan manajemen berbasis sekolah.

Kualitas Pembelajaran di SMU Berdasarkan beberapa penelitian

Muhammadiyah 6 Surakarta, sejenis yang ditemukan penulis

menyimpulkan bahwa komponen- tentang pengelolaan kelas belum

komponen yang penting dalam ada yang meneliti tentang

mengimplementasikan manajemen pengelolaan kelas di SDIT

berbasis sekolah adalah mengelola Muhammadiyah Al-Kautsar

komponen-komponen tersebut.7 Gumpang Kartasura. Perbedaan

Berdasarkan penelitian- dengan penelitian-penelitian

penelitian di atas dapat disimpulkan sebelumnya, dalam penelitian ini

bahwa penelitian yang pertama dan selain membahas pengelolaan

kedua menekankan pada kelas, faktor pendukung dan

pengelolaan kelas, faktor penghambat, juga disertai dengan

pendukung dan penghambat. solusi dalam mengatasi hambatan

Sedangkan perbedaan dengan tersebut. Oleh karena itu, penelitian

penelitian ketiga dan keempat, ini mengandung unsur kebaruan

penelitian ketiga lebih menekankan yang layak untuk diteliti.

pada peningkatan mutu/kualitas

kelas. Sedangkan penelitian yang

keempat menekankan pada

7
Bambang Raharjo, Manajemen Berbasis Sekolah dalam Memajukan Kualitas Pembelajaran di
SMU Muhammadiyah 6 Surakarta(Surakarta: UMS, 2002), unpublished.
5

dalam menciptakan dan


Pengelolaan kelas terdiri dari memelihara kondisi belajar
dua kata yaitu pengelolaan dan yang optimal dan
Pengelolaan akar katanya mengembalikannya apabila
adalah “kelola”, ditambah terjadi hal-hal yang dapat
awalan “pe” dan akhiran “an”. mengganggu suasana
Istilah lain dari pengelolaan pembelajaran”11
adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang Beberapa tehnik dalam
aslinya dari bahasa Inggris,
yaitu management, yang berarti pengelolaan kelas yang dilakukan
ketatalaksanaan, tata pimpinan,
pengelolaan. Pengelolaan guru, di antaranya penciptaan
dalam pengertian umum adalah
pengadministrasian, kondisi belajar yang optimal,
pengaturan atau penataan suatu
kegiatan.8 menunjukkan sikap tanggap,

Sedangkan kelas adalah “suatu memusatkan perhatian,memberikan

kelompok manusia yang melakukan petunjuk dan tujuan yang jelas,

kegiatan belajar bersama dengan memberi teguran dan penguatan.12

mendapat pengajaran dari seorang Selain itu, ada empat macam

guru”9. Menurut Syaifurahman, kegiatan yang harus dilakukan

bahwa kelas adalah “ruangan oleh seorang guru dalam perannya

khusus, tempat sejumlah siswa sebagai sumber belajar, yaitu

berkumpul untuk mengikuti proses merencanakan pembelajaran dan

belajar mengajar.10

Adapun pengelolaan kelas


adalah “ketrampilan guru

8
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 175.
9
Salman Rusydie, Prinsip-prinsip Manajemen Kelas (Yoyakarta: DIVA PRESS, 2011), hlm.
25.
10
Ibid.
11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2010), hlm. 44.
12
Ibid.,hlm. 45-47.
6

tujuan pembelajaran, tata cahaya,15pengaturan tempat

mengorganisasikan berbagai penyimpanan barang-barang.16

sumber belajar untuk mewujudkan Kesiapan guru dalam mengajar

tujuan belajar, memimpin, yang dan memperhatikan kebutuhan

meliputi memotivasi, mendorong siswa adalah merupakan kunci

dan menstimulasi siswa,mengawasi pokok untuk membangun

segala sesuatu, apakah sudah kewibawaan guru. Karena itulah

berfungsi sebagaimana mestinya kewibawaan tidak bisa dipisahkan

atau belum dalam pencapaian dengan penciptaan hubungan batin

tujuan.13 dan kasih sayang humanitis antara

Lingkungan mempunyai guru dan siswa.17

mempunyai pengaruh penting Proses belajar mengajar dapat

dalam proses belajar mengajar,di berjalan efektif apabila siswa

antaranya ruangan tempat belajar secara aktif dan dikelola

berlangsungnya belajar mengajar, dengan baik. Hal tersebut tidak

pengaturan tempat terlepas dari seorang guru dalam

duduk,14pengaturan alat-alat mengelola proses belajar, karena

pengajaran, penataan keindahan terdapat hubungan antara prestasi

dan kebersihan kelas, ventilasi dan belajar siswa dan pengelolaan kelas

13
WinaSanjaya, Strategi, hlm. 24-26.
14
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 128.
15
Ibid., hlm. 128-129.
16
Ahmad Rohani, Pengelolaan, hlm. 129.
17
http://www.Hubungan Batiniah antara Guru dan Siswa.co.id), diakses tanggal 22 Juni 2014.
7

yang dilakukan oleh seorang guru pendekatan yang dipilih adalah

Prestasi belajar adalah “tingkat pendekatan kualitatif.20

keberhasilan siswa dalam Penelitian ini merupakan

mempelajari materi belajar di penelitian lapangan yang

sekolah, dinyatakan dalam skor dan mengambil objek atau lokasi di

diperoleh dari hasil tes mengenal SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

sejumlah materi tertentu yang Gumpang Kartasura. Sedangkan

menyangkut aspek kognitif, afektif subjek penelitian iniadalah 5

dan psikomotorik.18 Prestasi guru/wali kelas di SDIT

diperoleh karena adanya aktivitas Muhammadiyah Al-Kautsar

belajar yang telah dilakukan. Gumpang Kartasura. Untuk

B. Metode Penelitian memperoleh data, maka penulis

Ditinjau dari jenis penelitiannya, menggunakan metode di

maka penelitian ini termasuk jenis antaranya observasi yaitu tehnik

penelitian lapangan (field pengumpulan data yang dilakukan

research),19Berdasarkan pada dengan cara pengamatan dan

pokok masalah yang diajukan pencatatan secara sistematis,

dalam penelitian ini, maka logis, objektif dan rasional

mengenai beberapa fenomena,21

18
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 32.
19
Ibid.
20
Ahmad Susanto, TeoriBelajardanPembelajaran di SekolahDasar(Jakarta: KencanaPrenada
Media Group, 2013), hlm. 5.
21
Ibid., hlm.231
8

wawancara adalah cara-cara SDIT Muhammadiyah Al-

memperoleh data dengan kautsar telah melakukan beberapa

berhadapan langsung, bercakap- hal dalam pengelolaan kelas untuk

cakap, baik antara individu dengan menciptakan kondisi belajar yang

individu maupun individu dengan optimal guru menciptakan

kelompok,22 dokumentasi adalah lingkungan belajar yang nyaman

mengumpulkan data dengan dan menyenangkan, salah satunya

melihat atau mencatat suatu laporan dengan memasang gambar- gambar

yang sudah tersedia.23Data yang binatang hasil karya siswa sehingga

telah diperoleh akan dianalisis perhatian siswa bisa terpusat pada

dengan menggunakan metode materi pelajaran. Hal ini sesuai

deskriptif kualitatif yang terdiri dari dengan teknik penciptaan kondisi

tiga kegiatan, yaitu pengumpulan belajar yang optimal sebagaimana

data sekaligus reduksi data, dikemukakan oleh Wina Sanjaya,

penyajian data dan penarikan yaitu kemampuan guru dalam

kesimpulan/verifikasi.24 mengambil inisiatif dalam

Penarikan kesimpulan dari hasil mengendalikan suasana belajar

analisis data digunakan metode mengajar agar berada dalam

deduktif dan induktif.25 kondisi yang kondusif sehingga

C. Hasil penelitian dan

pembahasan
22
Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora
pada Umumnya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 222.
23
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2011), hlm. 92.
24
ZaenalArifin, Penelitian, hlm. 171-173.
25
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), hlm. 41-47.
9

perhatian siswa terpusat pada mempertahankan konsentrasi siswa,

materi pelajaran. Guru yaitu dengan teknik memusatkan

menunjukkan tanggapan positif perhatian.

dengan memberikan tanggapan Guru memberikan petunjuk

positif apabila ada siswa yang dan tujuan yang jelas, hal ini belum

belum paham, bertanya dan ramai dilakukan dengan maksimal karena

di kelas. Hal ini sesuai dengan tidak semua guru memberikan

teknik menunjukkan sikap tanggap petunjuk dan tujuan yang jelas. Hal

sebagaimana dikemukakan oleh ini tidak sesuai dengan teknik

Wina Sanjaya, yaitu sikap tanggap memberikan petunjuk dan tujuan

diarahkan agar kehadiran guru di yang jelas sebagaimana dipaparkan

dalam kelas benar-benar dirasakan oleh Wina Sanjaya, bahwa siswa

oleh siswa. Dalam memusatkan akan belajar dengan perhatian

perhatian pada pembelajaran, penuh apabila memahami tujuan

bahwa guru membuat kelompok yang harus dicapai dan mengerti

kecil dan berinovasi dengan metode apa yang harus dilakukan.

menarik. Hal ini sesuai dengan Guru memberikan teguran dan

teknik memusatkan perhatian penguatan dengan memberikan

sebagaimana dikemukakan oleh teguran, bonus, sanksi atau

Wina Sanjaya, bahwa kondisi hukuman berupa tugas atau hafalan

belajar dapat dipertahankan apabila bagi yang ramai dan tidak tertib di

selama proses pembelajaran kelas. Hal ini sesuai dengan teknik

berlangsung guru bisa memberi teguran dan penguatan


10

sebagaimana dikemukakan oleh dan tujuan pembelajaran yang

Wina Sanjaya, bahwa teguran dikemukakan oleh Wina Sanjaya

diperlukan sebagai upaya yang telah dikutip pada Bab II

memodifikasi tingkah laku. halaman 10 yaitu memperkirakan

Dalam merencanakan tuntutan dan kebutuhan,

pembelajaran dan menentukan tujuan, menulis silabus

mengorganisasikan berbagai kegiatan pembelajaran, menentukan

sumber belajar dan tujuan topik-topik yang akan dipelajari,

pembelajaran sebagaimana yang mengalokasikan waktu serta

telah dipaparkan pada Bab IV menentukan sumber-sumber yang

halaman 28 , bahwa SDIT diperlukan dan penciptaan secara

Muhammadiyah Al-Kautsar pada sengaja suatu lingkungan

tahun ini memberlakukan 2 (dua) pembelajaran yang kondusif dalam

kurikulum KTSP dan kurikulum mewujudkan tujuan pendidikan

2013 khusus untuk kelas I dan IV. yang telah direncanakan. Dalam

Untuk mencapai tujuan memimpin, memotivasi,

pembelajaran yang maksimal mendorong dan menstimulasi siswa

dengan membuat kelas senyaman dan mengawasi segala sesuatu,

mungkin tanpa adanya ganggguan apakah sudah berfungsi

dari luar untuk mewujudkan sebagaimana mestinya atau belum

lingkungan pembelajaran yang dalam pencapaian tujuan

kondusif. Hal ini sesuai dengant sebagaimana yang telah dipaparkan

teori merencanakan pembelajaran pada Bab IV halaman 10, guru


11

mempunyai peran dalam dalam pembelajarn unutk mencapai

memotivasi siswa dalam tujuan sebagaimana yang

pembelajaran, mendorong dan dikemukakan oleh Wina Sanjaya

menstimulasi siswa dengan pada Bab II halaman 10, yaitu

memberikan pembelajaran, untuk membangkitkan motivasi dan

menyampaikan pembelajaran mendorong siswa agar mereka

sebaik dan semenarik mungkin dan menerima dan melatih tanggung

membantu siswa yang mengalami jawab untuk mandiri.

kesulitan dalam menerima Sedangkan pengelolaan kelas

pembelajaran. Guru mempunyai yang menyangkut fisik di SDIT

tugas untuk mengawasi dan Muhammadiyah Al-Kautsar sudah

memeriksa pembelajaran di dalam cukup baik walaupun masih ada

kelas apakah sudah sesuai dengan beberapa hal yang belum sesuai

tujuan pembelajaran yang seperti penataan lemari dikarenakan

diharapkan atau belum. Dalam hal tidak semua kelas ada almari,

ini guru memantau hasil belajar pengaturan beberapa alat

siswa baik yang berupa tugas pengajaran seperti alat peraga dan

maupun hasil pekerjaan di kelas. perpustakaan kelas yang belum ada.

Hal ini sesuai teori memimpin, Adapun teori yang dikemukakan

yang meliputi memotivasi, oleh Ahmad Rohani dan Syaiful

mendorong dan menstimulasi siswa Bahri Djamarah pada Bab II

dan mengawasi apakah sudah halaman 11-13, hal yang harus

sebagaimana mestinya tau belum diperhatikan dalam pengelolaan


12

fisik yaitu ruangan tempat Adapun faktor pendukung di

berlangsungnya proses belajar antaranya lokasi yang strategis,

mengajar, pengaturan tempat aman, jauh dari keramaian,

duduk, pengaturan alat-alat lingkungan yang bersih, guru yang

pengajaran, penataan keindahan berkompeten sesuai bidangnya,

dan kebersihan kelas, ventilasi dan seleksi masuk yang cukup

tata cahaya, pengaturan mendetail dan sarana prasarana

penyimpanan barang-barang. yang mendukung. Hal ini sesuai

Prestasi yang dicapai oleh dengan teori yang dikemukakan

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar oleh Wina Sanjaya, yaitu

di antaranya juara I lomba Khat dan penciptaan kondisi belajar yang

Kaligrafi Putri se-Kecamatan optimal dapat mempengaruhi

Kartasura pada tahun 2013, juara I peningkatan prestasi belajar,

lomba Qira’ah se-Kecamatan sosialisasi wali kelas terhadap

Kartasura, juara II lomba masyarakat, tentang SDIT

Olympiade Matematika se- Muhammadiyah Al-Kautsar.

Kecamatan Kartasura tahun 2013, Sedangkan faktor penghambat

juara I lomba Olympiade Sains se- adalah keragaman karakteristik

Kecamatan Kartasura tahun 2013, siswa, guru/wali kelas yang

juara I lombaTaekwondo tingkat berbeda pemahaman dalam

Nasional di Bali tahun 2013 dan pengelolaan kelas.

juara I lomba Taekwondo tingkat Sedangkan solusi untuk

Kabupaten tahun 2013. mengatasi hambatan-hambatan


13

tersebut, di antaranya berkaitan belum memadai, sehingga guru

dengan karakteristik siswa yang mengalami kesulitan berinovasi

berbeda dengan membuat aturan dalam pembelajaran dan metode

tertentu yang disepakati bersama digunakan masih monoton.

demi kelancaran pembelajaran, Walaupun, pengelolaan kelas masih

yang dibuat dalam bentuk tata tertib dilakukan dengan cara yang

kelas sebagai kontrak belajar sederhana, namun prestasi yang

dengan siswa untuk membentuk dicapai dari sisi akademik sudah

kedisiplinan siswa, persamaan cukup baik.

persepsi melalui diskusi (rapat) Dalam perkembangannya

yang menyangkut perkembangan pengelolaan kelas di SDIT

peserta didik dalam rangka Muhammadiyah Al-Kautsar terus

mewujudkan pembelajaran yang berkembang menjadi lebih baik,

efektif dan efisien. sehingga memberikan hasil yang

D. Kesimpulan dan Saran positif terhadap perkembangan

Pelaksanaan pengelolaan kelas prestasi siswa, baik prestasi dalam

dalam meningkatkan prestasi bidang akademik dan non-

belajar siswa di SDIT akademik dan mampu bersaing

Muhammadiyah Al-Kautsar dengan sekolah-sekolah unggulan

Gumpang Kartasura pada awal lainnya.

didirikan masih dilakukan secara Sedangkan faktor

sederhana, sarana dan prasarana pendukung, yaitu tempat/lokasi

yang tersedia masih terbatas dan yang cukup strategis, aman, jauh
14

dari keramaian, lingkungan Berdasarkan hasil penelitian

sekitar sekolah yang bersih, di atas, maka disarankan kepada

sosialisasi wali kelas terhadap Kepala Sekolah hendaknya

masyarakat, guru yang bersama guru/wali kelas lebih

berkompeten sesuai bidangnya meningkatkan pengawasan ke

masing-masing, dan sarana kelas-kelas, khususnya terhadap

prasarana yang mendukung. proses KBM, mengadakan

Faktor penghambat, yaitu pelatihan tentang pengelolaan

keragaman karakteristik siswa, kelas.

guru pengampu dan wali kelas Kepada guru/wali kelas

yang berbeda pemahaman dalam untuk lebih meningkatkan

pengelolaan kelas. Adapun solusi keprofesionalan dalam mengelola

dalam mengatasi hambatan yang kelas dengan membaca buku-buku

dihadapi, yaitu berkaitan dengan tentang pengelolaan kelas atau

karakteristik siswa yang berbeda melakukan studi banding ke

dengan membuat aturan tertentu sekolah lain yang lebih maju

yang disepakati bersama dalam dalam pengelolaan kelas, kerja

bentuk tata tertib kelas sebagai sama antar sesama guru dalam

kontrak belajar, persamaan mengelola kelas harus tetap dijaga

persepsi melalui diskusi (rapat) agar berhasil dengan baik,

yang menyangkut perkembangan walaupun terdapat perbedaan-

peserta didik. perbedaan dalam hal tertentu.


15

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Astuti, Isnafiah Andri. 2008. Manajemen Kelas di SMA Muhammadiyah I Klaten


Tahun 2008. Surakarta: UMS. Unpublished.

Baradja, Abdulkadir M. 2014. Hubungan Batiniah antara Guru dan Siswa.


(http://www.Hubungan Batiniah antara Guru dan Siswa.co.id), diakses
tanggal 22 Juni 2014.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Offset.

Raharjo, Bambang. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah dalam Memajukan


Kualitas pembelajaran di SMU Muhammadiyah 6 Surakarta. Surakarta:
UMS. Unpublished.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu
Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rustoni. 2008. Pengelolaan Kelas di Madrasah Aliyah Al-Irsyad Tengaran Tahun


Ajaran 2007/2008. Surakarta: UMS. Unpublished.

Rusydie, Salman. 2011. Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas . Yogyakarta: DIVA


Press.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sopiatin, Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Galia
Indonesia.

Surahman. 2010. Manajemen Pengelolaan Kelas (Studi Kasus di MTs


Muhammadiyah Blimbing). Surakarta: UMS. Unpublished.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Penerbit


Teras.

15

Anda mungkin juga menyukai