Anda di halaman 1dari 12

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd)

Vol 2 No 2 Juni 2022


P-ISSN: 2746-22 E-ISSN: 2827-9166
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/IJIGAEd/

PENGELOLAAN KELAS EFEKTIF DALAM PERSPEKTIF


PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Bagus Mahardika
Institut Ilmu Al-Qur’an An Nur Yogyakarta
Email: bagusmahardika72@gmail.com

Anas Rangga Buana Hanafi


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email: anas.rangga266@gmail.com

ABSTRACT
The activity of managing the class is a mandatory thing that must be done by teachers in
teaching and learning activities in schools. Besides being useful in achieving the realization of
ideal learning, managing classroom space also aims to assist students in accepting the material
presented by the teacher. Mapping and structuring study spaces that promote aesthetic/beauty
values are also a therapeutic space for students in learning in class. In the era of education 5.0,
teachers are obliged to build an educational climate for learning, this has a tremendous impact
on their students, in addition to providing freshness to students' psychological health, it can also
be controlled and even mental health in the learning process becomes a spirit like students in
realizing achievements and developing talent. his interest.
Keywords: Classroom Management, Learning Situation, Psychology
ABSTRAK
Kegiatan mengelola kelas merupakan hal wajib yang harus dilakukan guru dalam
berkegiatan belajar mengajar di Sekolah. Selain berguna dalam mencapai terwujudnya
pembelajaran yang ideal, mengelola reuang kelas juga bertujuan untuk membantu siswa dalam
menerima materi yang disampaikan guru. Pemetaan dan penataan ruang belajar yang
mengedepankan nilai-nilai estetis/ keindahan juga menjadi ruang terapiutik bagi siswa dalam
mengenyam pembelajaran dikelas. Diera pendidikan 5.0 para guru berkwajiban dalam
membangun iklim pembelajaran yang edutaimen, hal ini memberikan dampak yang luar biasa
bagi peserta didknya, selain memberi kesegaran kesehatan psikologi siswa juga dapat terkontrol
bahkan mental healty dalam proses pembelajaran menjadi spirit bagai siswa dalam mewujudkan
prestasi dan menumbuh kembangakan bakat minatnya.

Kata Kunci : Pengelolaan Kelas, Situasi Belajar, Psikologi Perkembang

Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan: IAIN Metro
22 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

PENDAHULUAN memiliki akhlak yang mulia, tata karama,


suba sita, dan unggah ungguh.
Sekolah merupakan wahana belajar
bagi siswa, sekolah juga merupakan rumah Tujuan Pengelolaan ruang kelas yang
kedua bagi siswa dalam bertumbuh efektif tidak hanya menjadikan siswa gemar
kembang. Dengan penataan ruang belajar belajar namun juga memberikan nilai
yang efektif memberiakan gairah tersendiri tambah pada siswa yakni mereka akan
bagi siswa untuk mengasah potensi yang semakin giat belajar, menjadikan siswa lebih
mereka meliki. Ruang belajar yang ideal aktif kreatif dan inovatif karena guru dan
yang dimaksud ialah sebuah sekolah, siswa sama-sama menjalin kerjasama dalam
haruslah memiliki komponen sarana mewujudkan iklim pembelajaran yang asyik
prasarana belajar, meliputi: ruang kelas yang dan menyenangkan di ruang kelas.
memadai, ruang laboraturium, ruang UKS,
KAJIAN TEORI
Aula, Lapangan, kantor guru, dapur, kamar
Keterampilan Mengelola Kelas
mandi, Musola, perpustakaan, dan kantin
Dalam menekuni profesi, kapasitas
Sekolah.
keilmuan pun sudah pasti akan di uji.
Dalam ranah psikologi Termasuk sebagai seorang guru. Guru
perkembangan penataan ruang kelas dimana ia harus mendedikasikan dirinya
merupakan factor eksternal yang harus untuk melayani serta mendidik para peserta
tersedia. Faktor lingkungan dibagi dua yakni didik, akan dituntut atas keilmuan nya
fisik dan non fisik. Lingkungan fisik sebagai seorang profesional yang akan
meliputi: cahaya, letak geografis, suhu, dipraktikkan dalam aktifitas guru tersebut.
udara, dan fentilasi. Dalam hal ini Keilmuan yang dimaksud adalah kompetensi
pembanguan gedung sekolah haruslah diri dalam menunjang segala aktifitas guru
ditempat yang strategis jauh dari pabrik, berkaitan pengajaran dan ataupun
gunung berapi, TPU dan lain sebagainya. pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan
Sehingga lingkungan yang aman, nyaman (“Undang-Undang Tentang Guru Dan
dan juga ramah anak memberikan dampak Dosen,” n.d.). Seorang guru inilah yang
positif bagai semua warga sekolah untuk menjadi ujung tombak terlaksana layanan
mewujudkan tata kelola lingkungan belajar pendidikan dengan baik, sehingga mau
yang ideal untuk tumbuh kembang anak. bagaimanapun tuntutan guru adalah wajib
dalam menguasai serta memiliki
Lingkungan kedua yakni lingkungan
keterampilan mengajar dan mendampingi
non fisik atau faktor psikososial meliputi
proses belajar.(Israwati 2017, 119)
motivasi guru, hubungan antara guru dan
Untuk mencapai tujuan pembelajaran
siswa, pemberian sugesti dan lain-lain.
tentu tidak mudah, banyak hal yang akan
Proses pembelajaran disekolah tidak hanya
terjadi dan mempengaruhi dalam proses
mencetak murid agar menjadi pandai,
tersebut. Kasus yang khas terjadi adalah
namun yang lebih penting ialah mereka
bagaimana kualitas mengajar guru
dipertaruhkan, agar proses belajar dikelas

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
23 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

dalam kurun waktu tertentu itu sukses. Sara khusus yang perlu dimiliki guru guna
dkk memandang kesepakatan anak didik, menciptakan suatu iklim yang kondusif di
kepatuhan mereka, dan juga kerjasama yang dalam kelas secara optimal, dan berusaha
dibangun adalah unsur kunci yang untuk mencegah dan mengembalikannya
memberikan sumbangsih terhadap jika iklim tersebut berubah menjadi
kesusksesan anak ketika belajar di ruang berlawanan yang menganggu aktivitas
kelas(Rimm-Kaufman et al. 2005, 380). kegiatan belajar.(Zulfitrah and Nurhafizah
Namun kenyataanya mengajar akan menjadi 2019, 731) Pendapat tersebut sesuai dengan
problem tersendiri bagi guru yang wiyani dalam Israwati yang memaknai
dihadapkan pada situasi kelas yang kurang istilah pengelolaan kelas dengan ketrampilan
kondusif, seperti terdapat satu dua anak yang leader (dalam hal ini seorang guru) yang
mengganggu temannya disaat kegiatan sekaligus manajer dalam penciptaan suasana
pembelajaran, anak menangis, dan suasana kelas yang kondusif guna meraih hasil yang
kelas yang kacau seperti suasana di pasar. maksimal dikegiatan belajar
Hal itu sedikit bisa mengguncang mental mengajar.(Israwati 2017, 120)
guru terutama pemula jika tidak memahami
Diantara tujuan pengelolaan kelas itu
ketrampilan dalam pengelolaan kelas.
sendiri ada dua yakni tujuan umum dimana
Pengelolaan kelas atau disandingkan ini adalah upaya menyediakan serta
dengan istilah manajemen kelas merupakan memanfaatkan fasilitas dalam menunjang
keahlian dalam sebuah manajemen untuk kegiatan belajar mengajar. Beserta tujuan
merencanakan, menjalankan, membina serta khusus, yang dimaksudkan untuk
melakukan evaluasi terhadap sesuatu yang membimbing peserta didik dalam
dikelola. Sehingga ketika pengelolaan kelas meningkatkan kempuan dan kemauannya
ini disebut, maka istilah sederhananya perihal belajar. Seperti memberikan kondisi
adalah sebuah usaha yang secara sadar suasana kelas yang mendorong anak untuk
dilakukan oleh seorang guru dalam bekerja atau belajar.(Estiastuti 2017, 2)
mengatur kelasnya agar pembelajaran dapat
Pendekatan Keterampilan Mengelola
tercapai secara sistematis dan maksimal.
Kelas
Usaha sadar yang dimaksud ialah pada
Pendekatan pengelolaan kelas
persiapan dan kesiapan belajar, penggunaan
merupakan sebuah rujukan sebagai titik
medium belajar, pengondisian ruang dan
tolak arah bagaiman kelas yang akan
suasana belajar, serta pengaturan waktu agar
dikelola nantinya. Hal ini dimaksudkan agar
proses pembelajarannya berjalan dengan
kita bisa menyesuaikan situasi kondisi kelas
baik yang tujuan akhirnya adalah
dengan cara mengelola dan menyesuaikan
tercapainya tujuan kurikulum.(Dhita
antara kondisi, lalu situasi kelas, serta
Anjelita, dkk. 2021, 1)
memahami bagaimana cara pengelolaannya.
Mengutip dari slamet, zulfitrah Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
menambahkan narasi pendukung terkait proses pengelolaan kelas ke
makna pengelolaan kelas yakni sebuah skill depan.(Widiasworo 2018, 24) Dita anjelita

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
24 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

dkk, menuliskan setidaknya ada 9 kelas tanpa terbentur pada aturan-aturan


pendekatan yang digunakan guru dalam ketat yang ada di dalam kelas.
mengelola kelas. Diantaranya seperti
Pendekatan modifikasi tingkah laku
pendekatan otoriter, pendekatan permisif,
yang memandang bahwa pengelolaan kelas
pendekatan masak, pendekatan
merupakan proses dari perubahan tingkah
instruksional, modifikasi tingkah laku,
laku. jadi pengelolaan kelas ini berperan
penciptaan iklim sosial emosional,
sebagai media yang mengupayakan
dinamika kelompok serta pendekatan
perubahan tingkah laku yang bersifat positif
elektis.(Dhita Anjelita, Giselda Putri
pada peserta didik. Tugas guru dalam
Amalia, Lina Amalia, Nurul siti Fazriah,
pendekatan ini adalah mencegah munculnya
Melawati Apriliani 2021, 7)
perilaku negatif serta memperbaiki jika
Ada berbagai pendapat terkait
perilku tersebut sudah masuk pada peserta
pendekatan dari pengelolaan kelas, seperti
didik dalam lingkup pengelolaan kelas.
yang telah penulis sebutkan sebelumnya.
Sederhananya pendekatan ini merupakan
Namun disini penulis memandang pendapat
upaya menjaga perilaku anak didik melalui
weber lebih bisa disampaikan secara
aturan agar senantiasa pada perilaku
sederhana, mengutip dari Erwin, Weber
positif.(Widiasworo 2018, 25)
mengatakan ada tiga pendekatan dalam
pengelolaan kelas. Menurutnya tiga itu Prinsip Keterampilan Mengelola Kelas
adalah : Umumnya, pengelolaan kelas
dipengaruhi oleh 2 faktor yakni faktor
Pendekatan otoriter yang
internal peserta didik yakni yang
memandang bahwa dalam pengelolaan kelas
berhubungn dengan emosi, pikiran, serta
guru mengontrol tingkah laku peserta didik.
perilaku. karakteristik dari peserta didik
Kondisi ini memungkinkan guru untuk
tersebut tidak hanya terlihat secara psikis,
menerapkan aturan secara ketat dalam
melainkan juga dari keadaan fisik maupun
mendisiplinkan anak didik, artinya setiap
intelektual mereka. Faktor selanjutnya
anak didik harus taat dan tidak boleh
adalah faktor eksternal yang terdiri atas
melanggar kalaupun ada pelanggaran maka
suasana belajar, posisi tempat duduk,
sanksi siap diberlakukan. Pendekatan
pengelompok kelompok belajar, jumlah
permisif, yang memandang bahwa
peserta didik dsb. sebagai contoh kelas yang
pengelolaan kelas ini dimaksudkan agar
mempunya peserta didik dengan intelektual
memberi kebabasan anak didik dalam
yang tinggi cenderung mudah dikendalikan
melakukan aktivitas mereka sesuai dengan
serta dikelola daripada kondisi kelas dengan
apa yang mereka inginkan. Tugas guru disini
intelektual rata-rata ataupun di bawahnya.
adalah menciptakan lingkungan yang aman
Dengan begitulah Digunakan prinsip-prinsip
dan nyaman ketika aktivitas tersebut
diantaranya adalah : (Widiasworo 2018, 18)
berlangsung di kelas. Pendekatan ini
Hangat dan antusias
memungkinkan untuk anak lebih bisa
Hubungan guru dan murid akan
mengembangkan pengetahuannya di dalam
terjalin sangat kuat ketika hubungan tersebut

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
25 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

sudah masuk ke ranah ikatan emosional. Keluwesan


Merujuk hal tersebut, guru bisa membangun Luwes dalam mensiasati berbagai
kedekatan emosionalnya kepada anak kondisi untuk menciptakan strategi yang
dengan selalu menunjukkan antusiasnya baik dapat mencegah kurang maksimalnya
terhadap segala aktivitas atau tugas yang kegiatan pembelajaran dan juga dapat
diembannya. Sikap guru yang antusias, mencegah kemungkinan munculnya
selalu semangat, dan memiliki komitmen gangguan dari peserta didik, seperti ribut,
yang baik dalam menjalankan kewajibannya, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas
akan mendorong anak untuk semangat pula dan sebagainya. Pada intinya sikap ini
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. (luwes) akan membuat peserta didik lebih
Pada akhirnya hubungan guru dan anak dekat dengan guru. Hati mereka sudah
didik akan terjalin dengan hangat dan akrab, memiliki ikatan emosional yang cukup
serta kondisi tersebut mendorong dengan guru sehingga mereka memiliki
tumbuhnya motivasi dalam diri anak untuk motivasi dalam diri sendiri untuk belajar.
belajar. karena kalau pun anak itu banyak nurut
Tantangan dengan perintah gurunya, yang kebanyakan
Tingkah laku menyimpang sering nurut itu karena takut dan bukan atas dasar
terjadi dalam suatu kelas. untuk itu perintah motivasi dalam diri sendiri
kata-kata, tindakan, carakerja, atau bahan- Penekanan pada hal positif
bahan lain yang menantang dapat digunakan Untuk memberi penguatan dari hal-
dalam mengurangi munculnya tingkah laku hal positif yang terjadi pada anak, dari pada
anak yang menyimpang. Dengan membuat memberikan ocehan negatif pada mereka.
peserta didik selalu tertantang di dalam hal ini dapat dilakukan dengan penguatan
setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini akan terus menerus dan perlu kesadaran guru
membuat anak didik tertarik sehingga untuk menghindari sekecil apapun kesalahan
dengan demikian dapat mengontol gairah yang dapat menggannggu jalannya proses
belajar mereka kegiatan mengajar.
Bervariasi Penanaman Disiplin Diri
variasi adalah kunci utama guru Tujuan manajemen kelas adalah anak
dalam menghindari kejenuhan saat didik akan mampu sedikit untuk
pembelajaran disuatu kelas. Selain itu hal mengembangkan disiplin diri dengan guru
tersebut juga menjadi unsur utama untuk sebagai teladan. Jadi agar anak didik mampu
tercapainya manajemen kelas yang efektif. disiplin guru perlu memberikan contoh sikap
Guru diharuskan untuk selalu kreatif serta disiplin itu sendiri, karena kita tanpa sadar
punya inovasi dalam setiap penggunaan anak memberikan pengamatan yang
media dan metode pembelajaran. Jika sudah luarbiasa dan mencermati keseharian
demikian peserta didik tidak akan bosan tingkah laku guru dari cara berpakaian,
dibanding dengan pembelajaran yang berpenampilan hingga saat berbicara.
monoton. Dengan semua hal itu dapat memberi
kemudahan dalam pengelolaan kelas.

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
26 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

Komponen Keterampilan Mengelola beberapa sektor pendidikan menerapkan


Kelas aktivitas pembelajaran jarak jauh (remote
learning) yang dilakukan secara
Peran Guru dalam Mengelola Kelas
online.(Pahrul, Joni, and Marlina 2021,
Guru mendapat peran eksklusif
2169) Sehingga tentu para pendidik harus
dalam menjalankan proses pembelajaran.
menyesuaikan dengan iklim yang ada, yang
Peran yang bisa guru terapkan diantaranya
juga merubah aktivitas dan metode
adalah sebagai seorang fasilitator, jadi
pembelajarannya.
materi pembelajaran yang ada harus dapat
dipahami secara baik dengan begitu guru Dalam kondisi tersebutlah peran
bisa memfasilitasi dan membantu aktivitas guru menjadi lebih vital dalam aktivitas
peserta didik dalam belajar. Sebagai seorang pembelajaran untuk memberikan ilmu dan
manajer peran seorang manajer disini dapat keterampilan ke peserta didik. Aktivitas
dilihat dalam hal perencanaan, pengaturan, ketrampilan guru dalam mengelola kelas
juga pengawasan dalam setiap kegiatan dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan
belajar mengajar. Guru juga berperan oleh yolanda pahrul yang menyoroti
sebagai demonstrator dalam artian guru bagaimana kelas dapat dijalankan dengan
harus menjadi teladan setiap tingkah lakunya standar atau protokol kesehatan yang ketat
dan memberi insprasi bagi peserta didik. saat pertemuan tatap muka. Hasil dari
Guru sebagai pembina yang memandu siswa penelitian ini memberikan contoh pada
dalam setiap lingkup kelompok kecil dari pembaca bahwa guru diharuskan mengelola
kegiatan belajar peserta didik. Guru sebagai pembelajaran berdasar dengan standar atau
seorang motivator yang bertujuan untuk protokol kesehatan saat pertemuan tatap
memotivasi peserta didik dan mendorongnya muka di masa pandemi Covid-19. Hal itu
agar selalu semangat dalam belajar. Peran diwujudkan dengan : guru secara baik dapat
guru selanjutnya adalah sebagai evaluator mengendalikan suasana belajar, dapat
untuk mengevaluasi semua aktivitas dan membimbing anak untuk selalu dapat dan
kegiatan mengajar maupun proses rutin mencuci tangan; pelaksanaan kegiatan
belajar.(Adi, Kusumawardani, and Jeane pembelajaran dilakukan dengan media yang
Valentine Fransisca 2018, 114) ditujukan untuk menarik perhatian dan minat
Guru sebagai pengendali utama belajar anak; kemudian memodifikasi
bahtera kelas, maka peran guru di sini sangat tampilan kelas termasuk tata letak
dibutuhkan dalam upaya pengaturan kelas meja/kursi dan hiasan-hiasan lain di sudut
agar kelas dapat berjalan dengan baik. kelas; tidak kalah penting adalah memulai
Apalagi dalam masa-masa perubahan setiap aktivitas kegiatan pembelajaran
gelombang suasana belajar dalam skala dengan konten yang menarik,
besar, misalnya pandemi. Pandemi yang menyenangkan; juga dengan pemberian
sebelumnya dialami pada tahun 2019, dan kepada anak hadiah (penghargaan) dalam
masuk ke indonesia sekitar maret 2020 capaiannya.(Pahrul, Joni, and Marlina 2021,
sampai sekarang. Hal tersebut membuat 2173)

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
27 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

Mental Healthy Dalam Pembelajaran menggunakan metode konvensional tanpa


Kegiatan belajar mengajar memperhatikan kondisi anak didik, tentu
hendaknya selalu memperhatikan suasana akan berakibat pada gairah dalam belajar.
kelas dan keadaan peserta didik. Belajar
Mental healthy dalam pembelajaran
sesungguhnya merupakan proses yang
yang dimaksud penulis adalah ketika mood
menyenangkan, apalagi dalam tataran
siswa dalam kegiatan belajar menunjukkan
pendidikan anak usia dini. Sehingga dengan
gairah semangat dalam kegiatan KBM
prinsip tersebut, semangat belajar harus bisa
dikelas. Antusias dalam mendengarkan
dibangun dalam diri peserta didik yakni
penjelasan guru, memperhatikan, bertanya ,
dengan merangsangnya melalui suasana
menjawab pertanyaan guru, dan focus dalam
yang nyaman atau mental healthy.
belajar itulah mental healthy yang
World Health Organitation (WHO
seharusnya ditunjukkan oleh siswa, namun
2022) mendefiniskan mental health sebagai
terkadang hal ini tindak diindahkan guru,
kondisi dari mental well-being yang
seolah guru hanya focus pada pemberian
memungkinkan seseorang untuk mengatasi
tugas, tanpa memperhatikan kondisi siswa.
stres dalam kehidupan, menyadari
kemampuan diri, belajar dan bekerja dengan Guru mampu meningkatkan mental
baik serta berkonstribusi untuk komunitas healthy peserta didik melalui kegiatan yang
mereka. Lebih ringkasnya kondisi ini adalah menyenangkan seperti: ice breaking
kondisi bahagia yang tercipta dari dalam diri sebelum pembelajaran dimulai,
individu (“The Britannica Dictionary” n.d.) menggunakan pembelajaran berbasis
Selanjutnya WHO juga mengatakan bahwa edutaimen bernyanyi, menari, bermain
mental health ini merupakan kebutuhan game, dan pembelajaran berbasis kolaborasi
dasar hak asasi setiap individu yang mana lainnya. Pemberian pembelajaran yang
ini sangat penting dalam diri setiap individu bervariatif tentu dapat meningkatkan mood
itu sendiri, komunitas dan perkembangan dan juga psikis anak menjadi sehat.
sosial ekonomi. Bahasa psikologipun
METODE PENELITIAN
menggolongkan hal ini sebagai kebutuhan
Metode yang digunakan dalam
mendasar setiap individu yakni terdapat
penelitian ini adalah metode kualitatif
dalam hierarki kebutuhan yang diungkap
menggunakan pendekatan deskriptif dengan
oleh Abraham Maslow (Herawati 2012, 2).
tujuan untuk mengungkap dan
Sehingga dalam keadaan nyaman, tentram
mendiskripsikan suatu gejala peristiwa atau
dalam diri peserta didik, kegiatan belajar
kejadian yang telah terjadi pada waktu
mengajar dapat berjalan dengan lancar untuk
penelitian dilaksanakan (Noor 2012, 34).
tujuan yang maksimal.
Subject penelitian ini adalah kepala sekolah
Guru dalam merancang pembelajaran dan guru. kepala sekolah yang mempunyai
haruslah memperhatikan tumbuh kembang peran sebagai stakeholder di TK IT Assalam
anak didiknya, lebih-lebih kondisi psikisnya. Murtigading Sanden Bantul yang
Pembelajaran yang menjenuhkan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
28 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

Pengelolaan kelas dalam Situasi Belajar tujuan yang telah ditentukan (Anas Sudijono
yang Efektif dalam Perspektif Psikologi 1986, 38). Wawancara yang digunakan
Pendidikan. Sedangkan guru memiliki andil peneliti adalah wawancara semistruktur,
sebagai pelaksana atau penanggung jawab jenis wawancara ini sudah termasuk dalam
terhadap kegiatan yang menunjang sebagai kategori in-depth interview, di mana dalam
Sekolah yang kondusif dalam pengelolaan pelaksanaannya lebih bebas daripada
ruang kelas yang kreatif dan inovatif dalam wawancara terstruktur. Namun tetap ada
mewujudkan iklim pembelajaran sehingga pedoman wawancara yang disiapkan agar
minta belajar siswa semakin meningkat. tetap fokus. Tujuannya adalah untuk
Proses penelitian ini dilakukan di TK IT menemukan permasalahan secara lebih
Assalam Murtigading Sanden Bantul terbuka, di mana pihak informan dapat
Yogyakarta dan dimulai dari observasi awal diminta pendapat dan idenya (Sugiyono
sampai pada observasi akhir dengan waktu 2018, 320). Pengumpulan data selanjutnya
yang tidak terbatas sampai peneliti mendapat adalah dokumentasi yakni dengan mencari
data yang diinginkan. Acuan dalam data berupa catatan, transkrip, buku, surat
penelitian ini adalah sampai data yang dicari kabar, notulen rapat, agenda, dan sebagainya
berada pada titik jenuh dan instrumen (Arikunto 2002, 206). Dokumentasi ini
penelitian yang digunakan yakni tidak lain dilakukan untuk memperoleh data dari
adalah peneliti sendiri dimana peneliti sekolah yang berwujud dokumen seperti :
melakukan perencanaan, mengumpulkan data keadaan madrasah meliputi letak
data, menganalisis, menafsirkan data, dan geografis, latar belakang berdirinya, dan
melaporkan hasil penelitian. Instrumen keadaan guru.
selanjutnya adalah pedoman wawancara
Dari data yang telah terkumpul tersebut
yang disusun berupa pertanyaan yang akan
kemudian peneliti melakukan analisis yakni
diajukan kepada subjek penelitian untuk
mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menggali informasi secara mendalam.
menjadi satuan yang dapat dikelola,
Secara garis besar teknik pengumpulan mensintesiskannya, mencari dan
dan pengolahan data penelitian dilakukan menemukan pola, menemukan apa yang
dengan prosedur observasi dan mencatat penting dan apa yang dipelajari dan
dengan sistematis, gejala atau fenomena- memutuskan apa yang dapat diceritakan
fenomena yang diselidiki atau diteliti (S. kepada orang lain (Moleong 2004, 248).
Margono 2004, 158). Sehingga penulis dapat Langkah dalam menganalisis data kualitatif
melihat secara langsung kegiatan yang adalah pertama mereduksi data, yaitu
berkaitan dengan Pengelolaan Kelas yang merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
Efektif dalam Situasi Belajar Perpektif memfokuskan pada hal-hal penting, dicari
Psikologi Pendidikan yang menjadi objek tema dan polanya dan membuang yang tidak
penelitian. Teknik selanjutnya dengan perlu (Sugiyono 2018, 338). Dengan
wawancara yakni melakukan tanya jawab demikian, data yang direduksi akan
lisan secara sepihak, dengan arah serta memberikan gambaran yang jelas, dan

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
29 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

mempermudah peneliti untuk melakukan menjadi alternative dalam strategi


pengumpulan data selanjutnya. Selanjutnya menyampaikan materi kepada siswa.
mendisplay dengan membuat deskripsi yang
Pengelolaan kelas pada masa
terstruktur dan kalimat yang jelas sehingga
pandemi Covid 19 menggunakan
mudah dibaca dan dipahami. Kemudian
mekanisme blended learning, artinya siswa
langkah adalah Triangulasi yakni untuk
digilir kapan ia belajar disekolah kapan ia
mengecek keabsahan data yang
harus belajar dirumah. Hal ini cukup efektif
memanfaatkan sesuatu yang lain dari data
dilakukan selama masa pandemic, siswa
itu untuk keperluan pengecekan atau
dapat secara mandiri belajar dirumah.
pembanding terhadap data itu (Hadi 1987,
Namun kekurangannya ialah lemahnya
126). Triangulasi dilakukan dengan
control guru terhadap kegiat anak dalam
melakukan pengecekan ulang informasi dari
belajar secara mandiri dirumah.
hasil observasi, data hasil wawancara, dan
dokumentasi. Sehingga dapat ditemukan Pengelolaan Kelas Efektif Perspektif
kenyataan yang sesungguhnya (Sukmadinata Psikologi Perkembangan
2006, 289).
Memahami kondisi siswa dalam
HASIL PENELITIAN DAN belajar merupakan kunci kesusksesan guru
PEMBAHASAN dalam mencapai tujuan dalam mewujudkan
pendidikan yang ideal. Ruang belajar yang
Pelaksanaan Pengelolaan kelas
ada disekolah dilengkapi sudut-sudut ruang
Sekolah merupakan wahana dasar belajar dan bermain, hal ini dimaksudkan
dalam memberikan ruang bermain dan agar siswa tergerak untuk bermain seraya
belajar bagi peserta didik. Siswa perlu belajar.
diberikan ruang dalam melakukan kegiatan-
Ruang kelas ini juga dilengkapi
kegitan yang membutuhkan ruang khusus
dengan ruang konseling artinya bila terjadi
dalam berkarya. Penataan ruang kelas yang
permasalahan pada siswa. Guru memanggil
menarik dapat juga meningkatkan mood
siswa diruang khusus untuk mendapatkan
boster bagi peserta didik untuk bersemangat
bimbingan prilakunya yang belum baik.
dalam mengikuti kegitan belajar.
Siswa akan mendapatkan penjelasan untuk
Pembelajaran yang ideal yakni guru dan
memahami kesalahan dan juga menjadi
siswa menjalin kelekatan secara emosional,
pribadi yang pemaaf bisa menahan diri dari
kedekatan guru dan siswa merupakan kunci
amarah, menjadi pribadi yang gemar
dalam keberhasilan memahami setiap materi
menolong, suka bekerja sama, hormat pada
yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran
guru serta menyayangi teman.
pada masa pademi Covid 19 ini memberikan
ruang pemanfaatan teknologi lebih banyak. Adanya program sekolah yang
Namun hal ini tidak membuat guru dan terintegrasi dengan aspek psikologi
siswa merasa kesulitan. Fasilitas ini dapat perkembangan peserta didik yakni sekolah
melakukan kegitan jelajah kampung

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
30 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

halaman sekolah yang dilakukan setiap memberikan bimbingan pada anak dapat
minggu sekali dihari jumat pagi. Hal ini dilakukan guru melalui kegiatan-kegiatan
memberikan ruang belajar bersosialisasi yang menyenangkan. Pentingnya
dengan lingkungan sekitar anak. Ia memberikan bimbingan khusus pada anak
mengenal lingkungan baru kehidupan mampu merubah perilaku anak kearah yang
bermasyarakat, menjadi pribadi yang peduli lebih baik, maka outputnya anak menjadi
dengan sesamanya. pribadi yang matang artinya memiliki
kepekaan, menjadi pribadi yang mau
Peran guru dalam menumbuh
mengakui kesalahaan, sehingga dapat
kembangkan fisik motorik juga terlaksana
memupuk kesiapan anak dalam melanjutkan
pada kegitan jelajah kampung anak-anak
study di jenjang sekolah berikutnya.
terbiasa berjalan berlari melompat meloncat
Kegiatan pengelolaan kelas penting
jalan maju mundur melewati pematang
dilakukan oleh guru/pendidik. Dengan
sawah sungai dan jalan berbatu. Masa
kegitan tersebut dapat menjadi kunci
bertumbuh kembangnya sel-sel otot akan
keberhasilan anak dalam menerima materi
terbentuk ketika anak didik diberikan ruang
yang guru sampaikan di sekolah. Hal ini
dalam melakukan dan mencoba hal-hal baru
memberikan pengaruh positif dalam
dalam mengasah bakat dan minatnya.
mengembangkan seluruh potensi yang ada
Materi belajar selajutnya yang pada diri anak.
terintegrasi dengan aspek psikologis yakni
Penangan yang cepat dan tepat
kegitan menggambar sebelum dan sesudah
memberikan penguatan pada diri anak agar
berkegitan, anak didik dapat menggunakan
ia dapat berpikir kreatif, cakap, dan mandiri.
buku jurnal belajar yang digunakan untuk
Perwujudtan itu tercermin dari kegiatan
menggambar menuangkan ide, kreatifitas
jelajah kampung halaman memberikan
serta dapat juga meluapkan emosinya
ruang edukasi pada anak, serta mengajarkan
melalui lukisan abstrak dan kegitan ini
anak peduli pada lingkunganm sekitarnya.
sekaligus memberikan informasi bagi guru
terkait perkembangan psikologis peserta DAFTAR PUSTAKA
didiknya. Melalui kegiatan tersebut guru
Adi, Sugeng Susilo, Irene Nany
dapat mencatat sejauh mana capaian aspek
Kusumawardani, and Jeane Valentine
perkembangan moral, social dan juga
Fransisca. 2018. “Peran Guru Dalam
kepribadian yang akan menjadi informasi
Mengelola Kelas Yang Digambarkan
tidak lanjut bila mana terdapat siswa yang
Dalam Film BEYOND THE
belum menunjukkan capaian yang
BLACKBOARD Karya Jeff Bleckner.”
diharapkan.
Edcomtech 3 (2): 113–25.
KESIMPULAN http://journal2.um.ac.id/index.php/edco
Dunia anak adalah pembelajar yang mtech/article/download/5114/3017#:~:t
harus terus ditumbuhkan segala potensi yang ext=Guru mampu mengendalikan dan
dimilikinya. Keberhasilan dalam menangani,guru dapat mengatasi

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
31 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

masalah itu.%0A. Media Group.

Anas Sudijono. 1986. Teknik Evaluasi Pahrul, Yolanda, Joni Joni, and Leli
Pendidikan Suatu Pengantar. Marlina. 2021. “Kemampuan Guru
Yogyakarta: U. D. Rama. Dalam Mengelola Kelas Selama
Pembelajaran Covid-19 Pada Anak
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Usia Dini.” Jurnal Obsesi : Jurnal
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Pendidikan Anak Usia Dini 6 (3):
Jakarta: PT Rineka Cipta.
2168–74.
Dhita Anjelita, Giselda Putri Amalia, Lina https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.18
Amalia, Nurul siti Fazriah, Melawati 07.
Apriliani, Yulia. 2021. Pendekatan
Rimm-Kaufman, Sara E., Karen M. La Paro,
Dalam Pengelolaan Kelas. Bogor:
Jason T. Downer, and Robert C. Pianta.
Kampus Universitas Djuanda.
2005. “The Contribution of Classroom
Estiastuti, Ika Azizah dan Arini. 2017. Setting and Quality of Instruction to
“Keterampilan Guru Dalam Children’s Behavior in Kindergarten
Pengelolahan Kelas Rendah Pada Classrooms.” Elementary School
Pembelajaran Tematik Di SD.” Joyful Journal 105 (4): 377–94.
Learning Journal 6 (2): 1–6. https://doi.org/10.1086/429948.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/
S. Margono. 2004. Metodologi Penelitian
jlj%0AKETERAMPILAN.
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research.
Sugiyono. 2018. Metode Penellitian
Yogyakarta: Andi Offset.
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Herawati, Nenden Ineu. 2012. “Menghadapi Kualitatif Dan R&D). Bandung:
Anak Usia Dini Yang Temper Alfabeta.
Tantrum” 3 (2).
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode
https://ejournal.upi.edu/index.php/cakra
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
waladini/article/view/10338/6390 .
Remaja Rosdakarya.
Israwati. 2017. “Pengelolaan Ruang Kelas
“The Britannica Dictionary.” n.d. Accessed
Pendidikan Anak Usia Dini Pada
June 24, 2022.
Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak.”
https://www.britannica.com/dictionary/
Jurnal Serambi Ilmu 29 (9): 1689–99.
well-being.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodelogi
“Undang-Undang Tentang Guru Dan
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Dosen.” n.d.
Remaja Rosdakarya.
WHO. 2022. “Mental Health: Strengthening
Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi
Our Response.” 2022.
Penelitian. Jakarta: kencana Prenada
https://www.who.int/news-room/fact-

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022
32 | Bagus Mahardika, Anas Rangga Buana H Pengelolaan Kelas Efektif …

sheets/detail/mental-health-
strengthening-our-response.

Widiasworo, Erwin. 2018. Cerdas


Pengelolaan Kelas. Edited by Daw.
Yogyakarta: Diva Press.

Zulfitrah, and Nurhafizah. 2019. “Analisis


Profesionalisme Guru Anak Usia Dini
Dalam Manajemen Pengelolaan Kelas
Di TK Sabbihisma Padang.” Jurnal
Pendidikan Tambusai 3 (2): 730–38.

Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education (IJIGAEd) Volume 2 No 2 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai