Anda di halaman 1dari 10

Paru (Pulmo)

Sudut antara bronkus-bronkus adalah sekitar 55 derajat hingga 65 derajat, bronkus utama
kanan berukuran lebih besar ukuran panjangnya 1 hingga 2,5 cm dan terletak hampir vertikal.
Bronkus utama kirinya hampir dua kali lipat panjangnya akan tetapi lebih horizontal.

Sobota
Paru-paru adalah organ vital pernapasan. Paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh
mediastinum. Pulmo dexter itu memiliki volume 2 hingga 3 L dan pada saat inspirasi
maksimalnya itu mencapai 5 hingga 8 L, sedangkan Pulmo Sinister itu volumenya lebih kecil
10-20% karena posisi jantung yang membuat paru kiri lebih terdorong kea rah kiri.

Sistem pernapasan terdiri dari paru-paru dan banyak saluran udara, atau tubes, dengan
berbagai ukuran yang menuju ke dan dari setiap paru-paru. Selain itu, sistem terdiri dari
beberapa portion:
 Conducting Portion
Terdiri dari nasal cavities, pharynx, larynx, trachea, bronchi, bronchioles, dan terminal
bronchioles 
 Respiratory Portion
Terdiri dari alveolar ducts, alveolar sacs, dan alveolus

Gray
Setiap paru-paru memiliki:
 Apeks, ujung superior paru yang tumpul, naik diatas tingkat tulang rusuk ke-1 yang ditutupi
pleura serviks
 Base, permukaan inferior cekung paru, berlawanan dengan apeks, bertumpu pada dan
menampung ipsilateral kubah diafraghma
Lobus dan Fissure
Lobus

Sobota
 Pulmo Dexter terdiri dari 3 lobus yaitu: Superior, medius, dan inferior.
 Pulmo Sinister terdiri dari 2 lobus yaitu: superior dan inferior
Fissure
Kanan
 Paru kanan mempunyai tiga lobus yang dipisahkan oleh fissura obliqua dan juga fissura
horizontalis. Di sini fissura obliqua mengikuti Costa ke-4 sehingga memisahkan lobus
superior dan juga inferior.
 Dari linea mid axillaris ke depan fisura obliqua turun lebih tajam untuk mencapai Costa 6
di linea mid clavicularis. di bagian anterior, fisura obliqua memisahkan lobus medius dan
juga inferior. Di sini fisura horizontal is diproyeksikan di sepanjang cossta 4 di dinding
dada depan dan memisahkan lobus superior dan juga medius
Kiri
 Paru kiri hanya memiliki dua lobus yang dipisahkan oleh fisura obliqua titik karena
jantung memperbesar mediastinum ke sisi kiri, volume paruh kiri itu lebih kecil dan
posisi paruh kiri berbeda di linea sternalis dan linea mid clavicularis.
Permukaan dan Batas

Sobota
Permukaan paru ditutupi oleh Pleura visceralis dan memiliki tiga permukaan, yaitu:

Sobota
 Facies costalis,
 Facies mediastinalis, dan
 Facies diafragmatica

Radix

Gray
Radix setiap pulmo merupakan kumpulan struktur tabung pendek yang bersama-sama
melekatkan pulmo ke struktur-struktur di mediastinum.

Hilum

Gray, Moore, Sobota


Hilum Pulmonaris adalah tempat masuk yang terletak di medial untuk bronkus utama dan
struktur neurovascular ke paru, yang disebut juga akar paru (Radix). Area wedge-shaped pada
permukaan mediastinum setiap paru yang dilalui oleh struktur yang membentuk akar paru untuk
masuk atau keluar paru. Hilum (“pintu masuk”) dapat disamakan dengan area bumi tempat akar
tumbuhan masuk ke dalam tanah.  Paru-paru menempel di mediastinum melalui roots of the lung
melalui hilum. Roots of the lungs ini terdiri dari:
 Bronchial Vessels
 Polmunary artery
 Superior, inferior pulmonary veins
 Lymphatic Vessels, pulmonary plexus of nerve

Segmen-segmen Brronkopulmonal

Lobus paru terdiri dari beberapa segmen, yang terbagi scaratidak komplit di jarigan ikat.
Lobus kanan memiliki 10 segmen dan yang kiri itu ada 9 segmen.

 subdivisi terbesar dari lobus.


 segmen paru berbentuk piramidal, dengan apeksnya menghadap ke akar paru dan
dasarnya di permukaan pleural.
 dipisahkan dari segmen yang berdekatan oleh septa jaringan ikat.
 dipasok secara independen oleh bronkus segmental dan cabang tersier dari arteri
pulmonalis.
 dinamai sesuai dengan bronkus segmental yang memasok mereka.
 dikeringkan oleh bagian intersegmental dari vena pulmonal yang terletak di jaringan ikat
antara dan mengalirkan segmen yang berdekatan.
 biasanya berjumlah 18–20 (10 di paru kanan; 8–10 di paru kiri, tergantung penggabungan
segmen).
 dapat direseksi dengan pembedahan

Sobota
Pleura (Pulmonary Pleura)

Moore, Gray
Setiap cavitas pleuralis dilapisi oleh satu lapis sel pipih mesothelium, dan lapis penyerta
jaringan ikat penyangga bersama-sama lapis-lapis tersebut membentuk pleura. Pleura terbagi
menjadi dua tipe utama, menurut lokasinya:
 pleura yang terkait dengan dinding cavitas pleura adalah pleura parietalis, dan
 pleura yang berefleksi dari dinding medial permukaan pulmo adalah pleura visceralis yang
melekat dan melapisi pulmo

Parietal Pleura
Nama yang diberikan untuk pleura parietalis sesuai dengan bagian dinding dan pleura tersebut
terkait:
 Pleura yang terkait dengan costae dan spatium intercostale dinamakan pars costalis.
 Pleura yang menutupi diaphragma disebut pars diaphragmatica
 Pleura yang menutupi mediastinum adalah pars mediastinalis.
 Lapis pleura parietalis berbentuk kubah yang melapisi perluasan cervicalis cavitas
pleuralis disebut pleura cervicalis (kubah pleura atau cupula pleurae)
Visceral Pleura
Lapisan dalam yang melapisi paru dan menempel pada permukaanya. Berambung dengan pleura
parietal di hilus paru-paru.  menutupi permukaan paru-paru dan struktur hilus dan memanjang ke
arah kaudal dari hilus sebagai pita seperti mesenterium yang disebut ligamen pulmonal
Pleural Cavity
Merupakan ruang potensial antara pleura parietal dan visceral. Berisi lapisan cairan yang
melumasi permukaan pleura dan memfasilitasi pergerakan paru-paru. Pleural cavity memiliki
empat recessus pleura yang merupakan tempat perluasan pasu selama inspirasi. Terdiri dari :

Sobota
 Recessus costodiaphragmaticus: lateral, di linea midaxillaris hingga 5 cm
 Recessus costomediastinalis: ventral, ke kedua sisi Mediastinum dan dinding dada
 Recessus phrenicomediastinalis: caudal, di antara diafragma dan Mediastinum
 Recessus vertebromediastinalis: dorsal, bersebelahan dengan kolumna vertebralis

Airway

Gray & Moore

Saluran udara konduksi pada sistem pernapasan adalah trakea, bronkus primer, bronkus
sekunder, dan bronkus tersier.
 Trakea (tenggorokan). Dimulai dari kartilago krikoid dan turun ke toraks, di mana ia
bercabang menjadi bronkus primer kanan dan kiri pada tingkat vertebra T4-T5.
 Dinding trakea. Terdiri dari cincin kartilago hialin berbentuk C yang ditutup di posterior
oleh otot trakea.
 Carina. Punggungan internal bifurkasi trakea menjadi bronkus primer.
 Bronkus primer (utama) kanan. Terbagi menjadi bronkus sekunder (lobar) superior,
tengah, dan inferior, masing-masing sesuai dengan lobus superior, tengah, dan inferior
paru-paru kanan.
Bronkus primer kanan lebih pendek (∼3 cm), lebih lebar, dan lebih vertikal daripada
bronkus primer kiri; vena azygos melengkung di atas bronkus primer kanan sebelum
memasuki SVC.
 Bronkus primer (utama) kiri. Terbagi menjadi bronkus sekunder (lobar) superior dan
inferior, masing-masing sesuai dengan lobus superior dan inferior paru kiri.
Bronkus primer kiri lebih panjang (∼6 cm), lebih sempit, dan lebih horizontal daripada
bronkus primer kanan; arteri pulmonalis kiri melengkung di atas bronkus primer kiri.
 Bronkus tersier (segmental). Setiap bronkus sekunder selanjutnya bercabang menjadi
bronkus tersier, yang terus membelah. Bronkus terkecil membentuk bronkiolus, yang
berakhir di kantung alveolar tempat pertukaran gas terjadi.

Vascular

Snell
Dua sistem arteri terpisah memasok paru-paru. Salah satunya adalah sirkuit non-pernapasan yang
memasok jaringan pohon pernapasan dan paru-paru. Sistem kedua adalah sirkuit pernapasan
(paru), di mana terjadi pertukaran gas.
 Sirkuit Nonrespirasi Arteri bronkial (cabang dari aorta desendens) memasok bronkus,
jaringan ikat paru-paru, dan pleura visceral. Vena bronkial (yang berkomunikasi dengan vena
pulmonal) mengalir ke vena azygos dan hemiazygos.
 Sirkuit Pernafasan (Pulmoner) Arteri segmental (cabang terminal arteri pulmonalis)
membawa darah terdeoksigenasi ke dalam segmen bronkopulmoner dan ke alveoli Vena
intersegmental, membawa darah beroksigen dari kapiler alveolar, mengikuti septa jaringan
ikat yang membatasi segmen bronkopulmoner vena pulmonal dan ke akar paru-paru. Dua
vena pulmonal meninggalkan setiap akar paru-paru untuk mengosongkan ke atrium kiri
jantung.
Dari Snell
Drainase

Moore
A. Bronchial arteries, memasok jaringan pendukung paru-paru dan pleura visceral.
B. Bronchial Vein, mengalirkan kapiler yang lebih proksimal yang disuplai oleh arteri
bronkial.
 Aorta => bronchial artery (right and left) => Right akan bercabang menjadi 1 bagian, dan left
akan bercabang menjadi 2 bagian. => root of the lung, supporting tissue of lung, and visceral
pleura.
Drainase vena:
 Right bronchial vein => azygous vein
 Left bronchial vein => accessory hemiazygous vein dan left superior intercostals vein.

 Vena pulmonalis superior dan inferior di setiap sisi (kaya akan oksigen) => lobus yang sesuai
=> atrium kiri jantung
 Middle lobe vein cabang dari vena pulmonalis superior kanan
 Middle lobe vein (independent) => arteri dan bronkus paru => menerima dan melewati
segmen bronkopulmonalis => hilum
 Vein (visceral pleura) dan bronchial venous circulation => vena pulmonalis
 Volume darah yang rendah oksigen => volume yang besar oksigen
 Vena (pleura parietal) => bergabung dgn vena sistemik (di dekat dinding thorax)

Innervasi
Moore
Sistem saraf otonom dan saraf vagus berbagi tanggung jawab untuk menginervasi paru-
paru. Sistem saraf otonom bertanggung jawab untuk melebarkan dan menyempitkan jalan napas
dan untuk mengatur sekresi bronkial. Cabang dari saraf vagus dan cabang simpatik dari saraf
jantung servikal bersatu membentuk pleksus pulmonal. Pleksus ini dibagi lagi menjadi divisi
anterior dan posterior menurut hubungannya dengan hilus paru. Selain memasok bronkus, itu
juga menginervasi pleura visceral.
Serabut parasimpatis yang dibawa ke pleksus pulmonal adalah serabut presinaptik dari
saraf vagus (CN X). Mereka bersinaps dengan sel ganglion parasimpatis (badan sel neuron
postsinaptik) di pleksus paru dan di sepanjang cabang pohon bronkial. Serabut parasimpatis
adalah motor ke otot polos pohon bronkial (bronkokonstriktor), penghambatan pembuluh darah
paru (vasodilator), dan sekretorik ke kelenjar pohon bronkial (sekretomotor).
Serabut simpatis pleksus pulmonal adalah serabut pascasinaps. Badan sel mereka (sel
ganglion simpatik) berada di ganglia simpatik paravertebral dari batang simpatik. Serat simpatis
menghambat otot bronkial (bronkodilator), motor ke pembuluh paru (vasokonstriktor), dan
penghambatan kelenjar alveolar dari sel epitel sekretori tipe II pohon bronkial dari alveoli.
Serabut aferen visceral dari pleksus pulmonal bersifat refleksif (melakukan sensasi
bawah sadar yang berhubungan dengan refleks yang mengontrol fungsi) atau nosiseptif
(melakukan impuls nyeri yang dihasilkan sebagai respons terhadap rangsangan yang
menyakitkan atau melukai, seperti iritasi kimia, iskemia, atau peregangan berlebihan). Serat
aferen visceral refleksif dengan badan sel di ganglion sensorik saraf vagus (CN X) menyertai
serat parasimpatis, menyampaikan impuls secara terpusat dari ujung saraf yang terkait dengan
struktur berikut:
 Mukosa bronkial, mungkin berhubungan dengan sensasi taktil untuk refleks batuk.
 Otot bronkial, kemungkinan terlibat dalam penerimaan peregangan.
 Jaringan ikat interalveolar, berhubungan dengan refleks Hering-Breuer (mekanisme yang
cenderung membatasi perjalanan pernapasan).
 Arteri pulmonalis, melayani reseptor pressor (reseptor yang peka terhadap tekanan darah).
 Pembuluh darah paru, melayani kemoreseptor (reseptor yang peka terhadap kadar gas darah).

Sumber
 F. Paulsen & J. Waschke . 2013 Sobota : Atlas Anatomi Manusia, Edisi 23 jilid 2 : Organ-
organ Dalam . Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai