Anda di halaman 1dari 9

Bronkus

2.1.1 Anatomi bronkus


Bronkus merupakan saluran nafas yang terbentuk dari belahan dua trakea
pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa
dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama.7
Bronkus berjalan ke arah bawah dan samping menuju paru dan bercabang
menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kanan mempunyai
diameter lumen lebih lebar, ukuran lebih pendek dan posisi lebih vertikal. Letak
sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis serta mengeluarkan sebuah cabang
utama yang melintas di bawah arteri, yang disebut bronkus kanan lobus bawah.
Sedangkan bronkus kiri memiliki ukuran lebih panjang, diameter
lumennya lebih sempit dibandingkan bronkus kanan dan melintas di bawah arteri
pulmonalis sebelum di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus atas
dan bawah.
Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus
lobaris, kernudian menjadi lobus segmentalis. Bronkus lobaris ini bercabang terus
menjadi bronkus yang lebih kecil, dengan ujung cabangnya yang disebut
bronkiolus. Setiap bronkiolus memasuki lobulus paru, dan bercabang-cabang
menjadi 5-7 bronkiolus terminalis
Bronkiolus terminalis adalah saluran udara terkecil yang tidak
mengandung alveoli (kantong udara). Bronkiolus terminalis memiliki garis tengah
kurang lebih 1 mm. Bronkiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi
dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran
udara ke bawah sampai tingkat bronkiolus terminalis disebut saluran penghantar
udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat
pertukaran gas paru-paru.
Sama seperti halnya hepar, bronkus juga memiliki pembagian segmentasi
yang nantinya juga merupakan segmentasi bagi pulmo juga. Yang dimaksud
dengan segmenta bronchopulmonalia adalah unit paru secara anatomis, fungsi dan
pembedahannya. Dimana dalam masing-masing segmenta bronkus ini juga
berperan sebagai segmenta pada pulmo yang memiliki ujung saluran, cabang
arteria pulmonalis, aliran vena, aliran limfe dan persarafan otonom yg berbedabeda
pada masing-masing segmenta lainnya. Hal ini berfungsi pada pasien
pneumonektomi (suatu prosedur pembedahan untuk pengangkatan paru)
Struktur Dan Bagian Bronkus
Terdapat beberpa divisi dari cabang bronkus. Yang pertama adalag
bronkus lobalia yang merupakan cabang bronkus yang paling utama,
3 di paru kanan dan 2 di paru kiri. Tidak samapi disitu saja, bronkus
lobaris akan bercabang kembali yang cabang itu dinamkan dengan
bronkus segmetal, 10 pada paru kanan dan 8 pada paru kiri.

Bronkus segemetal akan bercabang lagi dan cabang itu dinamakan


dengan bronkus subsegmental. Bronkus Subsegmental ini akan
dikelilingi oleh jaringan ikat, pembuluh darah, limfatik, dan pembuluh
saraf. Kemudian bronkus submental akan bercabang kembali dan
cabang tersebut dinamakan dengan bronkiolus yang tidak memiliki
kartilago (tulang rawa) pada dinding-nya.
1. Lapisan Epitel
Jarinag epitel yang menjadi penyusun bronkus adalah epitel silindaris
bersilia, sel ini akan menghasilkan mukus atau seperti cairan kental
seperti lendir yang akan menyaring kotorang yang akan menuju paru-
paru kita.

2. Lamia propia
Lamia propia adalah lapisan yang berfungdi sebagai pondari dari sel
epetil atau tempat menempelnya sel-sel epetil. Sel Lamia merupakan
lapsan dari jarinagn ikat yang mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfa dan saraf.

3. Lapisan Otot
Lapisan otot yang menyusun bronkus adalah otot polos. Sifat dari otot
polos adalah tidak bisa dikendalikan atau bekerja secara involunter
atau tidak sadar. Lapisan otot sangat berfungsi unutk mengatur lebar
dinding bronkus, mereka dapat mengontrol fungsi ini dengan
kontraksi atau relaksi dari otot tersebut

4. Lapisan Tulang Rawan


Tulang rawan adalah bagian utama yang menyusun sebagian besar
dari alat pernafasan. Tulang rawan yang ada di bronkus seperti jala
yang tidak tersusun. Tulang rawan memilki sifat yang lunak dan
elastis sehingga dapat memudahkan gerakan pernafasan. Bronkiolus
yang merupakan cabang dari bronkus tidak lagi mempunyai tulang
rawan.

Perbedaan Bronkus Dan Bronkiolus


Bronkus adalah tabung yang bercabang dari trakea ke setipa paru-
paru. Bronkiolus adalah sebuah tabung kecil yang bercabang masing-
masing bronkus. Bronkus hanya ada dua dan bronkiolus memiliki
ratusan. Dan untuk lebih tahu perbedan dari bronkus dan bronkiolus
anda bisa langsung membacanya di bawah ini.

Bronkus
Seperti yang sudah saya jelas di atas bronkus merupakan salauran
pernafasan yang terbentuk dari 2 belahan trakea pada ketinggian
kira-kira vertebrata torakali kelima, memiliki struktur seperti trakea
yang dilapisi dengan sel-sel yang sama. Bronkus berjalan ke arah
bawah dan samping menuju paru-paru dan bercabang menjadi 2,
yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Bronkus kanan meiliki ukuran yang lenih lebar dibanding dengan
bronkus kiri. Letak lebih sedikit tinggi dari pada arteri pulmonalis serta
mengeluarkan sebuah cabang utama yang melintasi di bawah arteri,
yang di sebut dengan bronkus kanan lobus bawah.

Sedangkan bronkus kiri memiliki ukuran yang lebih panjang dari pada
bronkus kanan, diameternya lumayan lenih sempit di bandingkan
dengan bronkus kanan dan melintasidi bawah arteri pulmonalis
sebelun terbelah menjadi bebebrap cabang yang berjalan kelobus
atas dan bawah.

Cabang utama dari bronkus adalah bronkus kanan dan kiri bercabang
yang menjadi lobaris, kemudian menjadi lobus segmentalis.Bronkus
ini kemudian bercabang dan , membentuk bronkus yang lebih kecil,
dengan ujung cabang-nya disebut dengan bronkiolus. Dan setiap
bronkiolus memasuki lobulus paru-paru, dan bercabang dan meiliki
cabang sekitar 5-7 bronkiolus termalis.

Dan Bronkiolus terminalis adalah saluran udara terkecil yang tidak


mengandung alveoli atau bahasa Indonesia-nya adalah kantong
udara. Bronkiolus terminalis memiliki ukuran garis tengah sekitar 1
mm. Bronkiolus juga tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi
dilapisi dengan otot polos sehingga ukurannya dapat berubah.
Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkiolus terminalis
disebut dengan saluran pengantar udara karena fungsi paling
utamanya adalah sebagai pengantar udara ke tempat pergantian gas
paru-paru.

Sama dengan seprti halnya hepar, bronkus juga memiliki cabang


segmentasi yang nantinya yang juga merupakan segmentasi bagi
pulmo juga. Yang dimaksud dengan segmenta bronchopulmonalia
adalah unit paru secara anatomis, fungsi dan pembedahannya.
Dimana dalam masing-masing segmenta bronkus ini juga berperan
sebagai segmenta pada pulmo yang memiliki ujung saluran, cabang
arteria pulmonalis, aliran vena, aliran limfe dan persarafan otonom yg
berbeda-beda pada masing-masing segmenta lainnya. Hal ini
berfungsi pada pasien pneumonektomi (suatu prosedur pembedahan
untuk pengangkatan paru).

Fungsi pernapasan bronkus adalah untuk melayani sebagai


konduktor udara antara atmosfer dan lokasi pertukaran gas dan
fungsi non-pernapasan adalah untuk menghilangkan partikel asing
dari sistem pernapasan.

FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN


Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan
lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau
sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara
atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume
paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih
c. Pengembangan paru yang adekuat

2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler
paru-paru.
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke
darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis
dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang
disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran
respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen
antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan
sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus
ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan
berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai
oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)

ANATOMI SISTEM PERNAPASAN


A. Saluran Nafas Atas
1. Hidung
• Terdiri atas bagian eksternal dan internal
• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung
kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung
vaskular yang disebut mukosa hidung
• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus
menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan
udara yang dihirup ke dalam paru-paru
• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori
terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia
2. Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan
rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring
(laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif

3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring
dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk
jakun (Adam’s apple)
- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah
kartilago tiroid)
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita
suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan
memudahkan batu

4. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

B. Saluran Nafas Bawah


1. Bronkus
• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri
terbagi menjadi 9 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang
dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf

2. Bronkiolus
• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk
selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas

3. Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai
kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi
dan jalan udara pertukaran gas

5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar


• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
• Dan kemudian menjadi alveoli

6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan
(suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja
sebagai mekanisme pertahanan

PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa
pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen
bronkusnya

PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk
memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah
pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah
kolap paru-paru

Anatomi Saluran Pernapasan Bagian Atas

Saluran pernapasan bagian atas terdiri atas:

a. Lubang hidung (cavum nasalis) Hidung dibentuk oleh tulang sejati (os) dan tulang rawan
(kartilago). Hidung dibentuk oleh sebagian kecil tulang sejati, sisanya terdiri atas kartilago dan
jaringan ikat (connective tissue). Bagian dalam hidung merupakan suatu lubang yang dipisahkan
menjadi lubang kiri dan kanan oleh sekat (septum). Rongga hidung mengandung rambut (fimbriae)
yang berfungsi sebagai penyaring (filter) kasar terhadap benda asing yang masuk. Pada permukaan
(mukosa) hidung terdapat epitel bersilia yang mengandung sel goblet. Sel tersebut mengeluarkan
lendir sehingga dapat menangkap benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Kita dapat
mencium aroma karena di dalam lubang hidung terdapat reseptor. Reseptor bau terletak pada
cribriform plate, di dalamnya terdapat ujung dari saraf kranial I
Sudut yang dibentuk oleh diafragma dengan iga disebut degan sinus kostofrenikus. Sinus
kostofrenikus normal berbentuk lancip.
- Sudut yang dibentuk oleh diafragma dengan bayangan jantung disebut sinus kardiofrenikus.
Diafragma terlihat sebagai kubah di bawah jantung dan paru. Perbedaan tinggi kedua

diafragma yang normal adalah 1-1,5 cm. Tinggi kubah diafragma tidak boleh kurang dari 1,5

cm. Jika kurang dari 1,5 cm maka diafragma dikatakan mendatar.

Hillus terdiri dari arteri, vena, bronkus dan limfe

Batas jantung di kanan bawah dibentuk oleh atrium kanan. Atrium kanan

bersambung dengan mediastinum superior yang dibentuk oleh v. cava superior.

- Batas jantung disisi kiri atas dibentuk oleh arkus aorta yang menonjol di sebelah kiri

kolumna vertebralis. Di bawah arkus aorta ini batas jantung melengkung ke dalam (konkaf)

yang disebut pinggang jantung.

- Pada pinggang jantung ini, terdapat penonjolan dari arteria pulmonalis.

- Di bawah penonjolan a. Pulmonalis terdapat aurikel atrium kiri (left atrial appendage).

- Batas kiri bawah jantung dibentuk oleh ventrikel kiri yang merupakan lengkungan konveks

ke bawah sampai ke sinus kardiofrenikus kiri. Puncak lengkungan dari ventrikel kiri itu

disebut sebagai apex jantung.

- Aorta desendens tampak samar-samar sebagai garis lurus yang letaknya para-vertebral kiri

dari arkus sampai diafragma.

Bronkiektasis didefinisikan sebagai dilatasi irreversibel dari bronkus Tiga

mekanisme terpenting yang berkontribusi terhadap patogenesis bronkiektasis adalah

infeksi, penyumbatan jalan napas dan fibrosis peribronkial. Radiologi memainkan peran

penting dalam diagnosis bronkiektasis. Berdasarkan tampilan dan tingkat keparahannya

bronkiektasis diklasifikasiskan menjadi silindrik, varikosa dan cystik.3

Pemeriksaan fhoto thorak kurang sensitif untuk mendeteksi bronkiektasis ringan

atau pun sedang, CT scan lebih sensitif daripada rontgen thoraks untuk menunjukkan
adanya bronkiektasis yang dikarakteristikan dengan adanya peningkatan ratio

bronchoarterial yang di sebut dengan signet ring cell.9

Gambar signet ring cell pada CT scan7

Bronkiektasis adalah penyakit yang ditandai dengan dilatasi (ektasis) bronkus lokal

patologis dan kronik disebabakan elemen-elemen elastis dan otot-otot polos

bronkus.Umumnya pada bronkus kecil.1

Anda mungkin juga menyukai