BAGIAN ANATOMI-HISTOLOGI FK UMSU Trachea (trakea) :
Trachea merupakan organ saluran pernafasan yang
dibangun oleh cincin-cincin tulang rawan (cartilago). Morfologi organ : trakea berbentuk pipa bercincin dan dihubungkan oleh otot polos, pada orang dewasa kira-kira panjangnya 10-13 cm , mulai dari lanjutan larynx setinggi vertebra cervicalis VI berjalan kebawah di depan oesofagus memasuki mediastinum superior setinggi angulus sterni atau diskus vertebrae Th4-5. bercabang 2 menjadi bronchus principalis Trakea terdiri dari beberapa bagian organ : - Cartilago trachealis - Musculus trachealis - Bifurcatio trachealis: terdapat carina yang menyokong trachea Trachea dan percabangannya :
tyroid yaitu : Arteri : berasal dari empat sumber antara lain arteri karotis superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis eksterna kanan dan kiri dan kedua arteri tiroidea inferior kanan dan kiri Vena : terdiri atas vena tiroidea superior yang berjalan bersama arteri, vena tiroidea media di sebelah lateral dan vena tiroidea inferior Bronchus Bronkus : merupakan organ saluran pernafasan berupa pipa saluran lanjutan dari trakea yang bercabang. Strukturnya juga dibagun oleh tulang rawan cincin yang tidak komplit dan jaringan otot polos. Letak organ : Bronkus terletak setentang pada batas atas Vertebra thoracalis 5. Bagian organ : Bronchus terbagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Bronchus Dextra 2. Bronchus Sinistra Sub Bagian bronchus terbagi 3, yaitu : 1. Bronchus primer /bronchus principalis 2. Bronchus sekunder/ broncus lobaris 3. Broncus tersier/ bronchus segmentalis Sub Bagian Bronkus Sekunder/ Bronchus Lobaris Begitu masuk ke paru- paru, bronchus primer (principalis) bercabang menjadi bronchus sekunder (lobaris) untuk setiap lobus paru (paru kanan ada 3 lobus, paru kiri ada 2 lobus) Sub Bagian Bronkus tersier/ Bronchus Segmentalis:
Di dalam jaringan paru,
bronchus sekunder mempercabangkan bronchus tertier (segmentalis). Terdapat 10 bronchus segmentalis pada setiap paru. Segment jaringan paru yang dilayani oleh satu bronchus segmentalis disebut bronchopulmonary segment. Organ Bronchiolus: Organ bronchus bercabang menjadi organ bronchiolus, yang terus bercabang-cabang menjadi bronchiolus yang makin kecil. Bagian organ : 1. Bronchiolus Dextra 2. Bronchiolus Sinistra Sub bagian Organ: 1.Bronchiolus terminalis.
2.Bronchiolus respiratorius
Struktur organ : pada brochiolus
dijumpai struktur : ductus alvolaris, saccus alveolaris dan alveolus Bronchiolus terminalis mempercabangkan cabang-cabang mikroskopis disebut bronchiolus respiratorius, yang pada dindingnya telah ditemukan alveoli. Selanjutnya bronchiolus respiratorius memberi beberapa cabang ductus alveolaris yang dikelilingi oleh alveoli. Alveolus Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung- gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh). Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter Pulmones (Paru-paru) :
Letak organ : Pulmones terletak didalam cavum thorax.
Morfologi Organ:Organ Pulmo dextra / sinistra berbentuk kerucut, yang dibungkus oleh selaput tipis yang disebut pleura. Bagian organ : Pulmones terbagi 2 bagian, yaitu Pulmo dexter dan Pulmo sinister. Sub Bagian organ : 1. Pulmo Dextra : terdiri dari 3 sub bagian berupa lobus, yaitu : Lobus superior, lobus medial, Lobus inferior dan 2 bagian berupa fisura, yaitu: fissura diagonalis, fissura horizontalis 2. Pulmo Sinistra : terdiri atas 2 sub bagian berupa lobus yaitu Lobus superior, Lobus inferior. Pulmo juga memiliki 1 sub bagian berupa fissura, yaitu : fissura diagonalis. Struktur Organ Pulmo
A. Pulmo memiliki struktur berupa segmentasi, masing masing pulmo terdiri
dari 10 segmentasi; 1. Pulmo dextra : Lobus superior : segmen apical, anterior, posterior Lobus medial : segmen medial, lateral, Lobus inferior : segmen superior, anterior basal, posterior basal, medial basal dan lateral basal 2. Pulmo sinistra : Lobus superior : segmen apicoposterior, anterior, superior lingula, inferior lingula Lobus inferior : segmen superior, anterior basal, posterior basal, medial basal dan lateral basal B. Pulmo juga memiliki struktur permukaan luar berupa, yaitu: apex pulmonalis, basal pulmonalis, incisura cardiaca, impresio cardiaca dan hilus pulmonalis Hilus Pulmonalis :
Di pertengahan permukaan medial, terdapat hilus
pulmonalis, suatu lekukan tempat masuknya bronkus, pembuluh darah dan saraf ke paru-paru untuk membentuk radiks pulmonalis. Hilus sebagian besar dibentuk oleh arteri pulmonalis dengan disertai vena pulmonalis. Hilus kiri berbentuk persegi terletak lebih tinggi dari hilus kanan yang berbentuk V. HILUS PULMONALIS, tdd Arteri pulmonalis Vena pulmonalis Bronchus VASCULARISASI BRONCHUS DAN PARU
arteri : Jaringan ikat yang ada pada bronchus dan paru
menerima darah dari cabang-cabang arteri bronchiales ( cabang dari aorta descendens) vena : aliran balik dari jaringan ikat pada bronchus dan paru kembali pada vena bronchiales
perdarahan pada alveoli: menerima darah
terdeoksigenasi dari cabang-cabang terminal a.pulmonalis darah teroksigenasi meninggalkan kapiler-kapiler alveoli masuk ke cabang- cabang v. pulmonalis PLEURA Merupakan lapisan jaringan ikat yang melapisi permukaan paru Terdiri dari pleura parietal dan pleura visceral 1.Pleura parietal lapisan paling luar yang berbatasan dengan cavum thorax 2.Pleura visceral lapisan dalam yang langsung berhubungan dengan permukaan paru Antara pleura parietal dan pleura visceral dipisahkan oleh ruangan yang sempit cavitas pleura Diaphragma
Merupakan sekat muskulofibrosa yang memisahkan
cavum thoracis dan cavum abdomen Berbentuk seperti kubah, bagian tepi terdiri dari struktur otot dan bagian tengah terdiri dari struktur jaringan ikat ( centrum tendineum) Origo : - pars sternalis : permukaan posterior processus xyphoideus - pars costalis : permukaan dalam 6 costae dan rawan costae nya - pars vertebralis : berupa crus melekat pada corpus V. Lumbal 1 – 2 LUBANG PADA DIAPHRAGMA
Hiatus aorticus : dilalui oleh aorta , ductus thoracicus dan
v. azygos
Hiatus oesophagus : dilalui oleh oesophagus, n.vagus
dekster dan sinister, ramus oesophagus av.gastrica sinister
Hiatus vena cava : vena cava inferior dan cabang-cabang
terminal n. phrenicus. PERSARAFAN DIAPHRAGMA
Diaphragma disarafi oleh :
Pada bagian centrum tendineum disarafi n. phrenicus ( C3,4,5), nervus ini juga mempersarafi pleura parietal dan peritoneum
Pada bagian tepi diaphragma disarafi oleh
5 n. intercostalis bagian bawah. Pengendalian sistem pernafasan:
Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh
2 faktor utama: Faktor kimiawi Faktor pengendalian syaraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernafasan yang terletak didalam medulla oblongata dan jika dirangsang maka pusat itu akan mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernafasan (diafragma dan otot interkostalis). Impuls eferen diantarkan melalui radiks saraf servikalis ke diafragma melalui nervus frenikus, dan di bagian lebih rendah yaitu melalui saraf interkostalis. Impuls aferen dirangsang melalui pemekaran gelembung udara (alveoli), diantarkan oleh nervus vagus ke pusat pernafasan didalam medulla oblongata. Faktor kimiawi adalah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekwensi pernafasan. Pusat pernafasan sangat peka, karbondioksida adalah produk asam dari metabolisme dan bahan kimia ini merangsang pusat pernafasan untuk mengirim impuls yang bekerja pada otot pernafasan. Persarafan Dinding toraks
1. Radiks Dorsalis nervi spinalis (sensorik,);keluar dari aspek
dorsal medulla spinalis, terdiri dari serabut saraf aferen yang menghantarkan stimulus dari reseptor sensorik ke medulla spinalis Klasifikasi saraf aferen : 1. Neuron somatik aferen (dari dinding dada), 2. Neuron viseral aferen (dari organ dalam toraks) 2. Radiks Ventralis nervi spinalis (motorik); keluar dari aspek ventral medulla spinalis, terdiri dari serabut saraf eferen yang menghantarkan stimulus dari medulla spinalis ke efektor. Klasifikasi saraf eferen : 1. Neuron somatik eferen (mempersarafi otot somatik) mis : N.intercostalis pada M. intercostalis 2. Neuron viseral eferen (mempersarafi efektor tak sadar (otonom) “Terima Kasih...”