Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI SISTEM RESPIRASI II

HENDRA SUTYSNA

BAGIAN ANATOMI-HISTOLOGI
FK UMSU
Trachea (trakea) :

 Trachea merupakan organ saluran pernafasan yang


dibangun oleh cincin-cincin tulang rawan (cartilago).
 Morfologi organ : trakea berbentuk pipa bercincin dan
dihubungkan oleh otot polos, pada orang dewasa kira-kira
panjangnya 10-13 cm , mulai dari lanjutan larynx setinggi
vertebra cervicalis VI berjalan kebawah di depan oesofagus
memasuki mediastinum superior setinggi angulus sterni
atau diskus vertebrae Th4-5. bercabang 2 menjadi
bronchus principalis
 Trakea terdiri dari beberapa bagian organ :
 - Cartilago trachealis
 - Musculus trachealis
 - Bifurcatio trachealis: terdapat carina yang menyokong
trachea
Trachea dan percabangannya :

Annulus Trachealis
Vaskularisasi Trachea (trakea) :

Vaskularisasi trachea sama seperti pada kelenjar


tyroid yaitu :
Arteri : berasal dari empat sumber antara lain arteri
karotis superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis
eksterna kanan dan kiri dan kedua arteri tiroidea
inferior kanan dan kiri
Vena : terdiri atas vena tiroidea superior yang
berjalan bersama arteri, vena tiroidea media di
sebelah lateral dan vena tiroidea inferior
Bronchus
Bronkus : merupakan organ saluran pernafasan berupa pipa
saluran lanjutan dari trakea yang bercabang. Strukturnya juga
dibagun oleh tulang rawan cincin yang tidak komplit dan
jaringan otot polos.
Letak organ : Bronkus terletak setentang pada batas atas
Vertebra thoracalis 5.
Bagian organ :
Bronchus terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Bronchus Dextra
2. Bronchus Sinistra
Sub Bagian bronchus terbagi 3, yaitu :
1. Bronchus primer /bronchus principalis
2. Bronchus sekunder/ broncus lobaris
3. Broncus tersier/ bronchus segmentalis
Sub Bagian Bronkus
Sekunder/ Bronchus
Lobaris
Begitu masuk ke paru-
paru, bronchus primer
(principalis) bercabang
menjadi bronchus
sekunder (lobaris)
untuk setiap lobus
paru (paru kanan ada
3 lobus, paru kiri ada 2
lobus)
Sub Bagian Bronkus tersier/
Bronchus Segmentalis:

Di dalam jaringan paru,


bronchus sekunder
mempercabangkan bronchus
tertier (segmentalis). Terdapat
10 bronchus segmentalis pada
setiap paru. Segment jaringan
paru yang dilayani oleh satu
bronchus segmentalis disebut
bronchopulmonary
segment.
Organ Bronchiolus:
Organ bronchus bercabang menjadi
organ bronchiolus, yang terus
bercabang-cabang menjadi
bronchiolus yang makin kecil.
Bagian organ :
1. Bronchiolus Dextra
2. Bronchiolus Sinistra
Sub bagian Organ:
1.Bronchiolus terminalis.

2.Bronchiolus respiratorius

Struktur organ : pada brochiolus


dijumpai struktur : ductus alvolaris,
saccus alveolaris dan alveolus
Bronchiolus terminalis
mempercabangkan
cabang-cabang
mikroskopis disebut
bronchiolus
respiratorius, yang
pada dindingnya telah
ditemukan alveoli.
Selanjutnya bronchiolus
respiratorius memberi
beberapa cabang
ductus alveolaris yang
dikelilingi oleh alveoli.
Alveolus
Berupa saluran udara buntu
membentuk gelembung-
gelembung udara, dindingnya
tipis setebal selapis sel,
lembab dan berlekatan
dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai
permukaan respirasi, luas
total mencapai 100 m2 (50 x
luas permukaan tubuh).
Terdapat sekitar 300 juta
alveoli di kedua paru dengan
diameter masing-masing
rata-rata 0,2 milimeter
Pulmones (Paru-paru) :

 Letak organ : Pulmones terletak didalam cavum thorax.


 Morfologi Organ:Organ Pulmo dextra / sinistra berbentuk kerucut,
yang dibungkus oleh selaput tipis yang disebut pleura.
 Bagian organ : Pulmones terbagi 2 bagian, yaitu
 Pulmo dexter dan Pulmo sinister.
 Sub Bagian organ :
 1. Pulmo Dextra : terdiri dari 3 sub bagian berupa lobus, yaitu : Lobus
superior, lobus medial, Lobus inferior dan 2 bagian berupa fisura,
yaitu: fissura diagonalis, fissura horizontalis
 2. Pulmo Sinistra : terdiri atas 2 sub bagian berupa lobus yaitu Lobus
superior, Lobus inferior. Pulmo juga memiliki 1 sub bagian berupa
fissura, yaitu : fissura diagonalis.
Struktur Organ Pulmo

A. Pulmo memiliki struktur berupa segmentasi, masing masing pulmo terdiri


dari 10 segmentasi;
1. Pulmo dextra :
Lobus superior : segmen apical, anterior, posterior
Lobus medial : segmen medial, lateral,
Lobus inferior : segmen superior, anterior basal, posterior basal, medial basal
dan lateral basal
2. Pulmo sinistra :
Lobus superior : segmen apicoposterior, anterior, superior lingula, inferior
lingula
Lobus inferior : segmen superior, anterior basal, posterior basal, medial basal
dan lateral basal
B. Pulmo juga memiliki struktur permukaan luar berupa, yaitu: apex
pulmonalis, basal pulmonalis, incisura cardiaca, impresio cardiaca dan hilus
pulmonalis
Hilus Pulmonalis :

Di pertengahan permukaan medial, terdapat hilus


pulmonalis, suatu lekukan tempat masuknya
bronkus, pembuluh darah dan saraf ke paru-paru
untuk membentuk radiks pulmonalis.
Hilus sebagian besar dibentuk oleh arteri pulmonalis
dengan disertai vena pulmonalis. Hilus kiri
berbentuk persegi terletak lebih tinggi dari hilus
kanan yang berbentuk V.
HILUS
PULMONALIS, tdd
Arteri pulmonalis
Vena pulmonalis
Bronchus
VASCULARISASI BRONCHUS DAN PARU

arteri : Jaringan ikat yang ada pada bronchus dan paru


menerima darah dari cabang-cabang arteri bronchiales (
cabang dari aorta descendens)
vena : aliran balik dari jaringan ikat pada bronchus dan
paru kembali pada vena bronchiales

perdarahan pada alveoli: menerima darah


terdeoksigenasi dari cabang-cabang terminal
a.pulmonalis darah teroksigenasi
meninggalkan kapiler-kapiler alveoli masuk ke cabang-
cabang v. pulmonalis
PLEURA
 Merupakan lapisan jaringan ikat yang melapisi
permukaan paru
Terdiri dari pleura parietal dan pleura visceral
1.Pleura parietal lapisan paling luar yang
berbatasan dengan cavum thorax
2.Pleura visceral lapisan dalam yang
langsung berhubungan dengan permukaan paru
Antara pleura parietal dan pleura visceral
dipisahkan oleh ruangan yang sempit cavitas
pleura
Diaphragma

Merupakan sekat muskulofibrosa yang memisahkan


cavum thoracis dan cavum abdomen
Berbentuk seperti kubah, bagian tepi terdiri dari
struktur otot dan bagian tengah terdiri dari struktur
jaringan ikat ( centrum tendineum)
Origo :
- pars sternalis : permukaan posterior processus
xyphoideus
- pars costalis : permukaan dalam 6 costae dan
rawan costae nya
- pars vertebralis : berupa crus melekat pada
corpus V. Lumbal 1 – 2
LUBANG PADA DIAPHRAGMA

Hiatus aorticus : dilalui oleh aorta , ductus thoracicus dan


v. azygos

Hiatus oesophagus : dilalui oleh oesophagus, n.vagus


dekster dan sinister, ramus oesophagus av.gastrica
sinister

Hiatus vena cava : vena cava inferior dan cabang-cabang


terminal n. phrenicus.
PERSARAFAN DIAPHRAGMA

Diaphragma disarafi oleh :


Pada bagian centrum tendineum disarafi
n. phrenicus ( C3,4,5), nervus ini juga
mempersarafi pleura parietal dan peritoneum

Pada bagian tepi diaphragma disarafi oleh


5 n. intercostalis bagian bawah.
Pengendalian sistem pernafasan:

Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh


2 faktor utama:
Faktor kimiawi
Faktor pengendalian syaraf.
Beberapa faktor tertentu merangsang pusat
pernafasan yang terletak didalam medulla oblongata
dan jika dirangsang maka pusat itu akan
mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf
spinalis ke otot pernafasan (diafragma dan otot
interkostalis).
Impuls eferen diantarkan melalui radiks saraf servikalis
ke diafragma melalui nervus frenikus, dan di bagian lebih
rendah yaitu melalui saraf interkostalis.
Impuls aferen dirangsang melalui pemekaran
gelembung udara (alveoli), diantarkan oleh nervus vagus
ke pusat pernafasan didalam medulla oblongata.
Faktor kimiawi adalah faktor utama dalam pengendalian
dan pengaturan frekwensi pernafasan. Pusat pernafasan
sangat peka, karbondioksida adalah produk asam dari
metabolisme dan bahan kimia ini merangsang pusat
pernafasan untuk mengirim impuls yang bekerja pada
otot pernafasan.
Persarafan Dinding toraks

1. Radiks Dorsalis nervi spinalis (sensorik,);keluar dari aspek


dorsal medulla spinalis, terdiri dari serabut saraf aferen yang
menghantarkan stimulus dari reseptor sensorik ke medulla
spinalis
Klasifikasi saraf aferen : 1. Neuron somatik aferen (dari dinding
dada), 2. Neuron viseral aferen (dari organ dalam toraks)
2. Radiks Ventralis nervi spinalis (motorik); keluar dari aspek
ventral medulla spinalis, terdiri dari serabut saraf eferen yang
menghantarkan stimulus dari medulla spinalis ke efektor.
Klasifikasi saraf eferen : 1. Neuron somatik eferen (mempersarafi
otot somatik) mis : N.intercostalis pada M. intercostalis
2. Neuron viseral eferen (mempersarafi efektor tak sadar
(otonom)
“Terima Kasih...”

Anda mungkin juga menyukai