Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KWARGANEGARAAN
IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI
Dosen Pengampu : Putri Handayani Lubis, M.Si.

Disusun Oleh:

Alfirmansah (12201112)
Zainal (12201138)
Cut Aisyah (12201122)
Lely Herlina (12201120)
Hardianti (12201119)
Lailatul Muslimah (12201117)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulilllah puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang telah
memberikan kenikmatan serta petunjuknyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu yang telah ditetapkan. Shalawat serta salam tak lupa
dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang-benderang ini.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah kewarganegaraan yang telah memberikan amanah serta tugas kepada kami.

Makalah ini kami kerjakan sesuai dengan keterbatasan waktu dan kemampuan dari
kami, maka kami sangat mengharapankan kritik dan saran yang membangun untuk makalah
ini, semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat berguna bagi kami dan teman-teman
sekalian.

Pontianak, 09 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... iii


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ iv
C. Tujuan Masalah .................................................................................................... iv

BAB II PEMBAHASAN

A. Identitas Nasional.................................................................................................. 1
B. Globalisasi............................................................................................................. 4

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 7

Kesimpulan ................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara,
Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah
di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan
berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa
dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Seharusnya hal-hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham
aturan yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak
perduli seolah-olah tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya,
Dan yang paling memprihatinkan seolah-olah masyarakat membiarkan dan bisa
dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat dari sikap
dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta
ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat
mengubah dan memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara
tercinta ini lebih baik lagi dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri
sebagai masyarakat yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala
kekeliruan yang terjadi.
Dalam sebuah negara ada yang nama nya identitas Nasionalyang mana
identitas negara ini adalah suatu hal yang meliputi kepribadian suatu negara, yang
mana dalam hal ini sangat penting karena denga nada nya identitas Nasional maka
negara dapat di kenali dengan baik karena identitas itu tadi. Dalam kepribadian suatu
negara tentunya pasti mempunyai banyak hal apa lagi negara Indonesia yang dari segi
budaya, Bahasa, Agama dan Ras. Semua itu adalah kepribadian yang dimilki negara
maka ini juga adalah salah satu unsur identitas Nasional. Negara yang mempunyai
identitas akan identic dengan negara yang memiliki pembeda antara negara satu
dengan negara lain nya, yang mana bangsa nya memiliki ciri tersendiri dari bangsa
lain nya.

iii
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian identitas Nasional?
2. Apa saja factor factor dalam identitas Nasional?
3. Apa saja unsur dalam identitas Nasional?
4. Apa pengertian globalisasi?
5. Apa hubungan identitas Nasional dan globalisasi

C. Tujuan Masalah
1. Agar dapat mengetahui apa pengertian identitas Nasional!
2. Agar dapat mengetahui factor factor dalam identitas Nasional!
3. Agar dapat mengetahui unsur dalam identitas Nasional!
4. Agar dapat mengetahui apa pengertian globalisasi!
5. Agar dapat mengetahui apa hubungan globalisasi dengan identitas Nasional!

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. IDENTITAS NASIONAL
1. Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional terdiri dari dua kata yaitu pertama identity yang berarti jati
diri atau ciri yang menyatu pada sesuatu dan menjadi pembeda dengan yang
lainnya. Kedua, kata nasional yang berarti kelompok besar yang disatukan oleh
kesamaan budaya, agama, bahasa, cita-cita, dan tujuan (Widodo, dkk. 2015). Jadi
identitas nasional merupakan kepribadian yang menjadi pembeda antara satu
bangsa dengan bangsa lainnya. Selain itu dengan adanya identitas nasional suatu
negara akan dapat mengetahui potensi serta kemampuan yang dimilikinya, sebab
setiap negara mempunyai karakter, ciri-ciri yang khas, dan sifat yang berbeda
dengan lainnya. Menurut pendapat Kaelan (2007), bahwa hakikat identitas nasional
yaitu manifestasi terhadap nilai-nilai budaya yang berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan bangsa dengan ciri-ciri khas yang berbeda dengan kehidupan
bangsa lain.
Di dalam Al-Qur’an telah menjelaskan terkait dengan identitas terdapat pada
surah Al-hujarat ayat 13:
‫ع ِل ْي ٌم‬ َ ‫ّٰللا اَتْ ٰقى ُك ْم ۗا َِّن ه‬
َ ‫ّٰللا‬ ِ ‫ارفُ ْوا ۚ ا َِّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْندَ ه‬ ُ ‫اس اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِم ْن ذَك ٍَر َّوا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم‬
َ ‫شعُ ْوبًا َّوقَ َب ۤا ِٕى َل ِلتَ َع‬ ُ َّ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الن‬
‫َخبِي ٌْر‬
Artinya: “ Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah
maha mengetahui, mahateliti. (Q.S. al-Hujarat ayat 13)
2. Faktor- Faktor Munculnya Identitas Nasional
Munculnya identitas nasional suatu bangsa memiliki beberapa sifat, ciri khas,
serta keunikan-keunikan tersendiri. Yang mana itu sangat ditentukan dari beberapa
faktor. Adapun faktor-faktor munculnya identitas nasional dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Faktor objektif
Faktor objektif ialah faktor yang meliputi faktor geografis, ekologis, dan
demografis.

1
b. Faktor sunjektif
Faktor subjektif ialah faktor yang meliputi beberapa bagian yaitu, faktor
historis, social, politik, dan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa (Joko
Suryo, 2002).
Selain dari faktor-faktor munculnya identitas nasional, ada juga faktor-faktor
yang pembentuk identitas nasional yang meliputi:
a. Primordial
Dalam primordial terdapat beberapa faktor, yaitu ikatan kekerabatan(darah) dan
keluarga, kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa dan adat istiadat.
b. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau
ideologi doktriner yang diakuik oleh masyarakat yang bersangkutan.
c. Tokoh
Tokoh kepemimpinan dari pada tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.
Pemimpin dibeberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat,
pemersatu rakyat dan simbol persatuan bangsa yang bersangkutan.
d. Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk
bersatu dalam perbedaan. Yang disebut bersatu dalam perbedaan adalah
kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan
pemerintahannya, tanpa menghilangkan keterkaitannya pada suku bangsa, adat,
ras dan agamanya.
e. Sejarah
Sejarah persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka
dapat menyatukan diri ke dalam suatu bangsa.persepsi yang sama tentang
pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan tidak
hanya melahirkan solidaritas, tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang
sama antar anggota masyarakat.
f. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi
sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
g. Kelembangaan

2
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa adalah lembaga-
lembaga pemerintahan dan politik, seperti biorarki, angkatan bersenjata,
pengadulan dan partai politik (Sormin, Y, 2021)
3. Unsur-Unsur Identitas Nasional
Dalam pembentukan identitas nasional sangat bersifat pluralistik (ada
keanekaragaman) baik menyangkut sosiokultural ataupun religiusitas. Yang mana
rinciannya adalah sebagai berikut:
a. Identitas Fundamental adalah pancasila yang merupakan falsafah bangsa.
b. Identitas Instrumental adalah identias sebagai alat untuk menciptakan cita-
cita bangsa. Contoh alatnya seperti: UUD 1945, Pancasila, lambang negara,
bahasa, dan lagu kebangsaan.
c. Identitas Religiusitas adalah Indonesia yang pluralistik dalam agama dan
kepercayaan.
d. Identitas Sosiokultural adalah Indonesia yang pluralistik dalam suku dan
budaya.
e. Identitas Alamiah adalah Indonesia yang merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia.
4. Kedudukan Identitas Nasional Sebagai Karakter Suatu Bangsa
Kedudukan identitas nasional sebagai karakter suatu bangsa yaitu:
1) Sebagai pemersatu bangsa, maksudnya identitas nasional adalah alat pemersatu
bangsa, seperti contohnya di Indonesia yaitu pancasila sebagai identitas
nasionalnya.
2) Sebagai ciri khas yang dapat membedakan sebuah bangsa dari bangsa yang lain,
maksudnya dengan definisi dari identitas nasional diatas bahwa ikatan identitas
nasional sebagai pembeda, ciri-ciri, dan jati diri suatu bangsa. Tentunya setiap
bangsa memiliki jati diri sendiri yang membedakan satu bangsa dengan bangsa
yang lain.
3) Sebagai pegangan atau landasan bagi sebuah negara untuk berkembang atau
mewujudkan potensi yang dimiliki, maksudnya seperti yang disebutkan diatas
tadi identitas sebagai jati diri bangsa, dengan adanya identitas nasional maka
sebuah bangsa tidak kehilangan arah dan dapat berpegang teguh terhadap
prinsip jati dirinya sendiri untuk berkembang. Sedangkan peran identitas
nasional sebagai jati diri bangsa adalah sebagai sarana untuk menumbuhkan
persatuan dan kesatuan bangsa indonesia, sebagai perekat dalam pembinaan
3
persatuan dan kesatuan bangsa indonesia, serta penghargaan atas hasil karya
monumental para pendiri bangsa.

B. GLOBALISASI

1. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya yang kemudian


menyebar secara luas dari suatu sisi dunia ke sisi dunia lain sehingga muncul tidak
adanya batas-batas yang jelas di suatu negara. Globalisasi juga sering diartikan
sebagai internasonalisasi, sebab dari kedua istilah tersebut memiliki banyak
persamaan dalam hal karateristik. Secara luas globalisasi didefinisikan sebagai suatu
kegiatan masyarakat dunia yang menyebar ke suatu negara bahkan daerah-daerah
terpencil dengan berbagai cara.

Menurut pendapat Giddens (1990) Globalisasi merupakan hubungan sosial antara


negara yang satu dengan negara yang lain saling mempengaruhidan dipengaruhi
melalui berbagai macam cara. Adapun pendapat Waters (1995) definisi yang beliau
katanya hampir sama dengan definisi Giddens yaitu, Globalisasi merupakan suatu
proses sosial dimana batasan yang bersifat geografis menjadi kurang penting,
sehingga setiap orang akan merasa lebih dekat dengan orang lainnya. Berbeda
dengan Giddens, Waters, Scholte (2005)mendefinisikan Globalisasi menjadi lima
bagian, yaitu Internasionalisasi, Liberalisasi, Universalisasi, Westernisasi,
Hubungan transplanetari, dan suprateritolisasi.

Globalisasi dalam perspektif Islam dapat diketahui dari Al-Qur’an pada surah Al-
Qasas ayat 77 :

َ َ‫ّٰللاُ اِلَيْكَ َو َْل تَب ِْغ ْالف‬


‫سادَ فِى‬ َ ْ‫َص ْيبَكَ مِ نَ الدُّ ْنيَا َوا َ ْحس ِْن َك َما ٰٓ اَح‬
‫سنَ ه‬ َ ‫اْلخِ َرة َ َو َْل ت َ ْن‬
ِ ‫سن‬ ٰ ْ ‫َّار‬ ‫َوا ْبت َِغ فِ ْي َما ٰٓ ٰا ٰتىكَ ه‬
َ ‫ّٰللاُ الد‬
َ‫ّٰللا َْل يُحِ بُّ ْال ُم ْف ِس ِديْن‬
َ ‫ض ۗا َِّن ه‬ ِ ‫اْل ْر‬ َْ

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
(QS. Al-Qasas: 77)

4
2. Tantangan Terhadap Identitas Nasional
Kehadiran dari adanya globalisasi ditengah kehidupan masyarakat dunia tentunya
akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu dari dampak
positif adalah mudahnya masyarakat dalam mencari atau mendapatkan informasi
serta berita fenomena yang terjadi di seluruh dunia dengan mudah dan cepat.
Dengan bantuan dari berbagai alat-alat elektronik masyarakat akan mudah
mendapatkan informasinya. Adapun dampak negatif dari adanya globalisasi adalah :
1) Hedonisme adalah suatu pandangan hidup yang mengutamakan kesenangan
dan kepuasan (Dinda Larasati, 2018). Sehingga dengan adanya hedonisme
membuat masyarakat Indonesai dengan mudahnya menghabiskan hal-hal yang
dapat berkaitan dengan materi hanya untuk kesenangan dan kepuasan.
Keberadaan hedonisme ini dapat dilihat dari munculnya caffe, restoran, mall
dan lainnya.
2) Memudarnya sikap gotong royong yang menjadi nilai-nilai di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu disebabkan oleh dari
perkembangan sikap individualistik pada gaya hidup masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, sudah menjadi tanda bahwa penerapan nilai-nilai yang
terkandung didalam pancasila belum menjadi acuan bagi kehidupan sehari-
hari.
3) Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Contohnya dari hal tersebut
adalah masyarakat yang cenderung lebih bangga dan senag menggunakan
produk dari luar negeri dibandingkan dengan produk nasional.
4) Lunturnya sikap sopan santun. Banyak anak muda saat ini mempunyai sikap
sopan santun yang sangat rendah. Sebab adanya nilai keterbukaan dan
kebebasan pada globalisasi membuat mereka bertindak sesuka hatinya.
Misalnya seperti banyak postingan foto, video di sosial media menggunakan
kata-kata yang tidak pantas, akan tetapi banyak sekali orang yang
menyukainya.
3. Upaya Merawat dan Mempertahankan Identitas Nasional di Era Globalisasi
Dengan munculnya globalisasi membuat identitas nasional menjadi semakin
memudar ditengah kehidupan masyarakat. Jika hal ini hanya dibiarkan saja maka
akan menjadikan sebuah masalah yang sangat besar. Maka dari itu, sebagai
masyarakat perlu melakukan berbagai upaya untuk merawat identitas nasional agar

5
tidak hilang bahkan di klaim oleh negara lain. Adapun cara merawat identitas
nasional dapat dilakukan dengan banyak cara seperti:
1) Menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila pada kehidupan
sehari-hari. Cara ini dapat dilakukan seperti, menaati peraturan, tidak mencontek,
saling membantu terhadap sesama, tidak membeda-bedakan orang di lingkungan
sekitar, menyelesaikan masalah dengan mursyawarah dan lainnya.
2) Menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme dengan melakukan berbagai
cara, seperti mempelajari dan melestarikan budaya lokal, lebih bangga
menggunakan dan mencintai produk-produk lokal, mengunjungi tempat
bersejarah dan lainnya.
3) Mengutamakan sikap persatuan dan kesatuan dengan cara mempererat tali
silaturahmi dengan orang lain. Dengan cara seperti itu masyarakat dapat
meninggalkan sikap individualisme yang telah dibawa oleh orang asing. Sikap
persatuan dan kesatuan merupakan salah satu jati diri bangsa Indonesia yang
sudah sejak lama telah dilakukan oleh para pejuang untuk meraih kemerdekaan
17 Agustus 1945.
4) Memanfaatkan situs jejaring sosial, seperti twitter, youtube, facebook dan
lainnya, sebagai tempat edukasi mengenai kepariwisataan daerah. Dengan
demikian masyarakat dapat memperkaya pengetahuannya tentang budaya lokal.

Selain contoh diatas masih banyak lagi tentang upaya-upaya yang dapat
dilakukan oleh masyarakat untuk merawat identitas nasionalditengah era
globalisasi. Upaya tersebut tidak harus dimulaui dengan hal yang besar tapi
dimulai dari hal yang kecil terlebih dahulu.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Identitas nasional adalah kepribadian yang menjadi pembeda antara satu bangsa dengan
bangsa lainnya. Selain itu dengan adanya identitas nasional suatu negara akan dapat
mengetahui potensi serta kemampuan yang dimilikinya, sebab setiap negara mempunyai
karakter, ciri-ciri yang khas, dan sifat yang berbeda dengan lainnya.

Globalisasi adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya yang kemudian


menyebar secara luas dari suatu sisi dunia ke sisi dunia lain sehingga tidak adanya lagi
batasbatas yang jelas di suatu negara. Di era globalisasi masyarakat di setiap negara dapat
dengan mudahnya mencari dan mengetahui informasi dan fenomena yang terjadi diseluruh
penjuru dunia. Namun disisi lain kehadiran globalisasi juga memberikan dampak negatif bagi
bangsa dan negara di seluruh dunia, terutama bagi negara-negara berkembang seperti
Indonesia. Dampak tersebut berupa tantangan terhadap identitas nasional, seperti kemunculan
hedonisme, lunturnya semangat nasionalisme dan patriotisme, memudarnya sikap gotong
royong, dan lunturnya sikap sopan santun. Tantangan tersebut perlu di atasi oleh masyarakat
Indonesia. Jika tidak maka keamanan bangsa dan negara serta kesatuan dan persatuan akan
terancam. Dalam mengatasi tantangan yang di timbulkan oleh globalisasi terhadap identitas
nasional masyarakat dapat melakukan sebuah upaya, seperti menerapkan nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila pada kehidupan sehari-hari, menanamkan sikap rasa cinta
tanah air dan nasionalisme, mengutamakan sikap persatuan dan kesatuan, dan memanfaatkan
situs jejaring sosial dengan baik. Jadi upaya yang dilakukan tidak harus dimulai dengan hal
besar tapi dapat dimulai dari hal yang kecil. Merawat identitas nasional di tengah era
globalisasi sudah seharusnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Supaya jati diri kita
sebagai bangsa dan negara Indonesia tidak memudar bahkan hilang oleh arus globalisasi yang
sangat pesat ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, & Achmad Zubaidi. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigma

Larasati, D. (2018). Globalisasi Budaya dan Identitas: Pengaruh dan Eksistensi Hallyu
(KoreanWave) versus Westernisasi di Indonesia. Jurnal Hubungan Internasional,
Tahun XI,No.1, Januari-Juni.

Scholte, J. A. (2005). Globalization: A Critical Introduction, Second Edition. Palgrave


Macmillan, xi–492.

Sormin, Y., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Identitas nasional sebagai salah satu
determinan pembangunan dan karakter bangsa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3),
7278-7285.

Suryo, Joko. 2002. “Pembentukan Identitas Nasional.” Makalah Seminar Terbatas


Pengembangan Wawa- san tentang Civic Education. Yogyakarta: LP3 UMY.

Wahyu Widodo, & dkk. (2015). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Yogyakarta: CV.


ANDI OFFSET.

Waters, M. (1995). Globalization. 2nd Edition. London: Taylor and Francis Group.

Anda mungkin juga menyukai