Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dwi Sawitri

Nim : 2210531031

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi

Kelas : A3

Dosen : Neng Kamarni. SE, Msi, Dr

BAB 22

Pemerintah dan Kebijakan Fiskal

1. Jawab:
Akm Utang :
FV = PV (1 + r)n
= 1.000.000 (1 + 0,050)10
= 1.000.000 (1,05)10
= 1.000.000 (1,63)
= 1.630.000
Akumulasi utang Rugaria adalah sebesar 1.630.000 lav
Besar anggaran setelah 10 tahun = 10.000.000 + 1.630.000
= 11.630.000
Besar anggaran setelah 10 tahun adalah sebesar 11.630.000

2. Jawab:
Jawaban tergantung kepada periode waktu saat kejadian tersebut terjadi.

3. Jawab:

Ekuilibrium untuk I = 100, G = 150, T = 200


Output Pajak Pendapa Belanja Tabun Belanja Pembelian Pengeluaran Perubahan Penyesua
(pendapa neto tan siap konsums gan S investasi pemerintah agregat yang persediaan in atas
tan) konsum i yang direncanakan yang tak disekuilib
si direncanaka direncanaka rium
n n
Y T Yd = Y - (C = I G (C+I+G) Y- (C+I+G)
T 150+0,75 (Yd – C)
Yd
400 200 200 300 -100 100 150 550 -150 Output
600 200 400 450 -50 100 150 700 -100 Output
800 200 600 600 0 100 150 850 -50 Output
1.000 200 800 750 50 100 150 1.000 0 Ekuilibri
um
1.200 200 1.000 900 100 100 150 1.150 50 Output
1.400 200 1.200 1.050 150 100 150 1.300 100 Output

Ekuilibrium untuk I = 100, G = 150, T = 180


Output Pajak Pendapa Belanja Tabun Belanja Pembelian Pengeluaran Perubahan Penyesua
(pendapa neto tan siap konsums gan S investasi pemerintah agregat yang persediaan in atas
tan) konsum i yang direncanakan yang tak disekuilib
si direncanaka direncanaka rium
n n
Y T Yd = Y - (C = I G (C+I+G) Y- (C+I+G)
T 150+0,75 (Yd – C)
Yd
860 180 680 660 20 100 150 910 -50 Output
960 180 780 735 45 100 150 985 -25 Output
1.060 180 880 810 70 100 150 1.060 0 Ekuilibri
um
1.160 180 980 885 95 100 150 1.135 25 Output
1.260 180 1.080 960 120 100 150 1.210 50 Output
1.360 180 1.180 1.035 145 100 150 1.285 75 Output

MPC = 0,75
MPS = 1-0,75 = 0,25
Multiplier Pajak = - (MPC/MPS
= - (0,,75/0,25)
= -3

Pemotongan pajak sebesar 20 akan menaikkan tingkat ekuilibrium output sebesar :

= -20 × -3
= 60

a. Tindakan pemotongan pajak akan berakibat baik untuk kesejahteraan


masyarakat, dimana akan meningkatkan daya beli konsumsi dan meningkatkan
tabungan masyarakat, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dan
ekonomi konsumsi semakin bergairah, namuh
b. Pemotongan pajak akan menurunkan pendapatan nasional, sehingga jika
pengeluaran pemerintah jika melebihi negara harus mendapatkan dana denga
cara hutang.
4. Jawab:
a) Tidak setuju. Selama periode surplus anggaran, utang pemerintah berkurang. Utang
tumbuh hanya jika pengeluaran melebihi pajak.
b) Tidak setuju. Pemotongan pajak akan meningkatkan tingkat ekuilibrium GDP
anggaran surplus maupun defisit. Satu-satunya pengecualian mungkin jika
perekonomian berada dalam penggunaan penuh.
c) Tidak setuju. Angka pengganda pengeluaran selalu lebih besar daripada angka
pengganda pajak jika MPC < 1. Jika MPC < MPS, angka pengganda pajak < 1.

MPS = 0,9
MPC = 1 – 0,9
= 0,1
Angka Pengganda Pengeluaran = 1 / MPS
= 1 / 0,9
= 1,11
Angka Pengganda Pajak = -MPC/MPS
= -0,1/0,9
= -0,11
Jika MPS = 0,9, maka angka pengganda pajak lebih kecil dari pada angka
pengganda pengeluaran.

5. Jawab:
Tabungan adalah pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh suatu rumah tangga pada suatu
periode tertentu. Sedangkan Investasi adalah pembelian oleh perusahaan atas peralatan,
persediaan, serta bangunan baru, yang semuanya menambah stok modal perusahaan.

Pada perekonomian sederhana total output dapat dihitung dari persamaan


Y=C+I+G=C`+S+T, dalam hal tabungan melebihi investasi dan belanja pemerintah
mengalami anggaran berimbang (G=T) maka dapat diasumsikan bahwa C + I = C` + S
dikarenakan faktor tabungan (S) lebih besar daripada Investasi (I) maka terdapat
kekurangan konsumsi (C`) dengan berkurangnya konsumsi maka terjadilah penumpukan
barang inventory/output sehingga dimasa yang akan dating pihak perusahaan akan
mengurangi produksinya dan akan berakibat pada penurunan GDP

Apabila tabungan sama dengan Investasi (S=I) maka persamaannya adalah C+G = C+I,
apabila pada kondisi tersebut pemerintah mengalami deficit (G>T) maka dapat diartikan
bahwa terjadi peningkatan terhadap permintaan Inventory sehingga dimasa yang akan
dating pihak perusahaan akan meningkatkan produksinya dan akan menyebabkan GDP
naik.
6. Jawab:
a) Y = 1.000 T = 200
G = 200 I = 100

Yd = Y – T C = 0,75 × Yd S = 0,25 × Yd
= 1.000 – 200 = 0,75 × 800 = 0,25 × 800
= 800 = 600 = 200

AE = C + I + G
= 600 + 100 + 200
= 900
Y > AE, telah terjadi peningkatan persediaan yang tak direncanakan sehingga
persediaan akan menumouk. Maka perusahaan akan mengurangi outputnya hingga
ekuilibrium dapat dicapai kembali.

b) Y akan bertahhan di 600. Pada tingkat output ini, kita akan memiliki C = 300, I =
100, dan G = 200, sehingga Y = C + I + G = 600.

c) G turun 25 Miliar sehingga G = 175


Syarat Ekuilibrium S + T = I + G
S+T=I+G
S + 200 = 100 + 175
S = 275 – 200
Sekuilibrium = 75
S = 0,25Yd , maka 75 = 0,25 Yd
Yd = 300
0,75 × 300
C = 300
Y = Yd + T
= 300 + 200
= 500
Memotong belanja pemerintah akan membuat turunnya output lebih buruk.

7. Jawab:
Ketika belanja oemerintah meningkat misalnya sebesar $1, pengeluaran agregat yang
direncanakan meningkat awalnya sebesar jumllah sepenuhnya dari peningkatan G, atau
$1. Tetapi ketika pajak dipotong, peningkatan dalam pengeluaran agregat yan
direncanakan hanyalah sebesar kecenderungan marjinal mengkonsumsi (MPC) dikali
perubahan dalam pajak. Karena peningkatan awal dalam pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil untuk pemotongan pajak daripada untuk peningkatan belanja
pemerintah, efek akhir atass tingkat pendapatan ekuilibrium akan lebih kecil. Jadi, cara
terbaik untuk mendorong perekonomian adalah melalui peningkatan belanja, bukan
melalui pemotongan pajak.

8. Jawab:
a) Tingkat ekuilibrium pendapatan:
Y=C+I+G
Y = 0,8 Yd + I + G
Y = 0,8 Y + 30 + 0
0,2Y = 30
Y = 150
Karena belanja yang direncanakan $50 < dari output pendapatan, jika pemerintah
tidak mengambil tindakan maka akan terjadi peningkatan persediaan yang tidak
direncanakan $50
b) Yang dilakukan pemerintah jika tujuannya adalah penggunaan penuh Y, adalah
dengan meningkatnya pengeluaran pemerintah sebesar $10.
c) Yang mungkin dilakukan pemerintah adalah menaikkan belanja pemerintah sebesar
$20
d) Y = $200 C = $160
S = $40 I = $40

Y=C+I+G
= 160 + 40 + 0
= $400

e) Y = C + I + G
Y = 0,8 Yd + 30 + 40
0,2 = 70
Y = $350

S = 0,2 × Yd
= 0,2 × 350
= $70

C = 0,8 × Yd
= 0,8 × 350
= $280
f) Y = 0,8 (Y – T ) + I + G
Y = 0,8 Y – 0,8 T + I + G
0,2Y = -0,8 T + I + G
Y = 5 (-0,8 T) + 5 I + 5 G
Y = -4 T + 5 I + 5 G
Y = -4 (30) + 5 (40) + 5 (30)
Y = -120 + 200 + 150
Y = 230

C = 0,8 (Y – T)
C = 0,8 (230 – 30)
C = 0,8 (200)
C = $160

S = 0,2 (Y-T)
S = 0,2 (230 – 30)
S = 0,2 (200)
S = $40

Dibandingkan dengan jawaban d, pemerintah telah menjalankan anggaran berimbang


ekspansi fiskal dimana terjadi peningkatan peneluaran dan pajak yang sama.

9. Jawab:
 Ketika Depresi hebat, AS adalah satu-satunya negara industry di dunia yang tidak
memiliki asuransi atau jaminan sosial untuk pengangguran. Pada tahun 1935,
Kongres mengesahkan UU Jaminan Sosial untuk pengangguran, penyandang
disabilitas, dan dana pension.
 Perekonomian AS pun mulai pulih dari tahun 1933-1936, dimana Produk
Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh pda tingkat rata-rata 9% per tahun. Namun,
ditahu 1937 terjadi resesi kembali akibat keputusan Federal Reserve untuk
meningkatkan ppersyaratan bagi nasabah bank yang ingin memiliki deposito.
Akan tetapi, ekonomi AS mulai membaik kembali pada tahun 1938.
 Namun, depresi hebat dunia memicu kemunculan gerakan politik ekstremis di
berbagai negara Eropa, terutama rezim Adolf Hitler yakni Partai Nazi di Jerman.
Agresi Jerman menyebabkan perang pecah di Eropa pada tahun 1939.
 Ternyata, keputusannya itu mendorong produktivitas industry manufaktur AS di
sektor pertahanan. Akhirnya, banyak terciptanya lapangan pekerjaan
diperusahaan swasta.
 Kemudian, serangan Jepang di Pearl Harbor pada bulan desember tahun 1941.
Menyebabkan masuknya Amerika ke dalam perang Dunia ll. Pabrik-pabrik
kendaraan dan senjata perang milik negara pun kembali ke mode produksi penuh,
yang turut menyerap banyak tenaga kerja.
 Akhirnya, pabrik-pabrik disektor pertahan itu mengurangi tingkat pengangguran
di AS, bahkan jauh dibawah ketika Depresi Hebat melanda. Akhirnya, Depresi
Hebat berakhir, dan AS terus fokus untuk memenangi Perang Dunia ll.

10. Jawab:
Penstabil otomatis tidak ada dalam anggaran pemerintah. Hal tersebut dikarenakan tidak
adanya perubahan dalam penerimaan dan pengeluaran karena tidak terjadi perubahan
dalam aktivitas ekonomi.
Tidak ada perbedaan antara anggaran deficit penggunaan penuh dan anggaran aktuual.
Hal tersebut dikarenakan perubahan dalam kondisi perekonomian tidak terjadi, karena
penerimaan dan pengeluaran pemerintah tetap. Defisit anggaran penuh itu disebabkan
oleh struktur pajak dan program belanja, misalnya pajak tetap dan semua belanja tetap
berarti deficit penggunaan penuh tidak akan ada.

11. Jawab:
a. MPS = 0,4
Angka Pengganda Belanja Pemerintah adalah 1/0,4 = 2,5

b. MPC = 0,9
MPS = 0,1
Angka Pengganda Belanja Pemerintah adalah 1/0,1 = 10
c. MPS = 0,5
Angka Pengganda Belanja Pemerintah adalah 1/0,5 = 2

d. MPC = 0,75
MPS = 0,25
Angka Pengganda Pajak adalah MPC/MPS = 0,75/0,25 = 3

e. MPC = 0,1
MPS = 0,9
Angka Pengganda Pajakk adalah MPC/MPS = 0,9/0,1 = 9

f. Jika Angka Pengganda Belanja Pemerintah adalah 6


MPS = 1/6 = 0,16
MPC = 5/6 = 0,83
Angka Pengganda Pajak adalah MPC/MPS = 0,83/0,16 = 5
g. Jika Angka Pengganda Pajak adalah -2

2 = MPC/MPS = MPC / (1-MPC)

2 (1 – MPC) = MPC

2 – 2 MPC = MPC

2 = 3 MPC

MPPC = 2/3

MPS = 1/3

Angka Pengganda Belanja Pemerintah adalah = 1 / MPS = 3

Soal Lampiran Bab 22

1. Jawab:
Diket:
a. Fungsi konsumsi : C = 85 + 0,5Yd
b. Fungsi investasi : I = 85
c. Belanja pemerintah : G = 60
d. Pajak neto : T = -40 + 0,25Y
e. Pendapatan siap konsumsi : Yd = Y – T
f. Ekuilibrium : Y = C + I + G

 Berapa banyak yang dikumpulkan oleh pemerintah dalam pajak neto ketika
perekonomian berada dalam ekuilibrium?

Y=C+I+G
Y = (85 + 0,5Yd) + 85 + 60
Y = (85 + 0,5 (Y -40 – 0,25Y)) + 85 + 60
Y = (85 + 0,5 (40 + 0,75Y)) +85 + 60
Y = 85 + 20 + 0,375Y + 85 + 60
Y = 250 + 0,375Y
Y – 0,375Y = 250
0,625Y = 250
Y = 250/0,625
Y = 400 (Ekuilibrium)
T = -40 +0,25Y
T = -40 + 0,25 (400)
T = -40 + 100
T = 60

Jadi pajak neto ketika perekonomian berada dalam ekuilibrium adalah 60

 Berapakah defisit atau surplus anggaran pemerintah?


Defisit : G – T
= 60 – 60
=0
Jadi defisit atau surplus anggaran pemerintan = Tidak Ada

Anda mungkin juga menyukai