Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 8

Nama Anggota:
1.Olivia Ratu Indri (20233070)
2.Prayoga Rizal (20233071)
3.Priti Atesia (20233072)
4.Putri Rahmadhani (20233073)
5.Radhisya PuteriRahma (20233074)
Latar Belakang
Terdapat kelemahan pada sistem
persaingan sempurna  th1930
terjadi Depresi besar, sehingga
campur tangan pemerintah
dibutuhkan utk mengatur kegiatan
ekonomi agar sistem pasar bebas
dapat berjalan secara efisien.
Kelemahan Sistem Persaingan
Sempurna
1. Keadaan yang diasumsikan jauh dari
kenyataan
2. Adanya perbedaan yang mencolok antara
keuntungan yang diperoleh masyarakat
dengan yang diperoleh perusahaan.
3. Distribusi pendapatan tidak merata
4. Tingkat penggunaan tenaga kerja yg tidak
penuh  terjadi pengangguran besar2an.
Adanya campur tangan pemerintah menimbulkan 2
perubahan penting
1. Pungutan pajak yg dilakukan oleh pemerintah (T)
mengurangi pengeluaran Agregat (AE)
2. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan
perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan
agregat.

Karena belum ada perdagangan dengan LN, maka


perekonomian 3 sektor dinamakan “perekonomian
tertutup”
ALIRAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR

GAJI, UPAH, SEWA, BUNGA, LABA

PAJAK PERUSH. GAJI DAN UPAH

RUMAH
PERUSAHAAN PEMERINTAH TANGGA

PAJAK
PENGELUARAN PEM PERSEORANGAN
TABUNGAN

INVESTASI KONSUMSI RUMAH TANGGA

PENANAM MODAL LEMBAGA


PINJAMAN KEUANGAN
Aliran baru dalam sirkulasi aliran
pendapatan
Pembayaran pajak oleh RT dan perusahaan kepada
pemerintah  pendapatan pemerintah
Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan 
pembelian barang dan jasa yg diproduksi perusahaan
Aliran pendapatan dari sektor pemerintah ke RT 
pembayaran atas penggunaan faktor – faktor
produksi RT oleh pemerintah
Selanjutnya pendapatan yg diterima
oleh RT akan digunakan untuk 3 tujuan

1. Membiayai konsumsi (C)


2. Ditabung (S)
3. Membayar Pajak (T)

 Dalam keseimbangan berlaku persamaan


Y = C + I + G . Sedangkan

 Tiap tingkat pendapatan nasional berlaku


Y=C+S+T
SYARAT KESEIMBANGAN :
penawaran agregat (AS) = Agregat demand (AD)
Dalam perekonomian yg tidak melakukan
perdagangan LN, AS = Y
Sehingga pada keseimbangan pendapatan
nasional berlaku persamaan
C+I+G=C+S+T
Apabila C pada tiap ruas dikurangkan, maka
berlaku
I+G=S+T
I + G adalah suntikan
S + T adalah bocoran
Keseimbangan Dalam
perekonomian Tiga sektor
1.Pajak tetap dan keseimbangan pendapatan
diketahui C = 60 + 0,75Y
S = -100 + 0,25Y
T = 40
I = 120
G = 60
Keseimbangan Secara angka :
Keseimbangan Dalam
perekonomian Tiga sektor
Keseimbangan Secara Aljabar
i. C = 60 + 0,75Y dan S = -100 + 0,25Y
ii I = 120
iii G = 60
Dengan demikian pendapatan nasional pada
keseimbangan adalah (dalam triliun rupiah)
Y=C+I+G
= 60 + 0,75Y +120 + 60
0,25Y = 240
Y = 960
Keseimbangan Dalam
perekonomian Tiga sektor
2.Pajak Proporsional dan Keseimbangan
pendapatan
 Digunakan pemisalan2:
1. Presentasi pajak dan sifat hubungan
diantara pendapatan nasional, konsumsi
dan tabungan seperti pd tabel 5.2. Maka
fungsi konsumsi C = 90+0,6Y dan
S = -90 +0,2Y, fungsi pajak T = 0,4Y
 Investasi Perusahaan adalah I = 150 (triliun)
dan pengeluaran G 240 (triliun)..
Pajak Proporsional dan Keseimbangan
Pendapatan Nasional

Y=AE (+)
1200
Pengeluaran agregat (triliun rupiah)

C+I+G
S+T

Suntikan-bocoran (triliun rupiah)


1000
390 I+G
800 (b) Pendekatan
suntikan-
bocoran
600 C
(a) Pendekatan penawaran
400 agregat-permintaan
agregat 0
200 - 90 225 450 1200

90 (-)

0 240400 800 1200


Pendapatan Nasional
Pemerintahan dalam perekonomian
sebuah negara, memiliki 3 peran
penting di dalamnya. Peran
pemerintah dalam perekonomian
adalah sebagai pengatur/regulator,
sebagai konsumen, dan sebagai
produsen.
1. PEMERINTAH SEBAGAI PENGATUR/REGULATOR

Dalam perannya sebagai regulator,


pemerintah memiliki peran sebagai
pengatur perekonomian. Sehingga
dengan diaturnya perekonomian,
maka akan didapatkan kesejahteraan
bagi masyarakatnya.
2. PEMERINTAH SEBAGAI KONSUMEN

Untuk menjalankan perannya sebagai


regulator, maka pemerintah otomatis
membutuhkan sarana dan prasarana
penunjang, yang dibeli dari rumah tangga
perusahaan/produsen. Sehingga hal ini
menjadikan pemerintah berperan sebagai
konsumen.
3. PEMERINTAH SEBAGAI PRODUSEN

Dalam perannya sebagai produsen,


pemerintah memiliki peran untuk
menghasilkan serta memproduksi barang
dan jasa, hal ini ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
serta menciptakan pembangunan
nasional.
multiplier pajak
Tax multiplier yaitu angka
perbandingan antara perubahan
perubahan tingkat pendapatan
nasional dalam keseimbangan
dengan jumlah pajak yang dipungut
oleh pemerintah yang menyebabkan
berubahnya keseimbangan nasional
tersebut.
Multiplier pajak tetap
Pendapatan nasional dapat berubah sebagai akibat dr perubahan investasi
Persamaan pendapatan nasional keseimbangan adalah:
Y = co - cTx+ I + G
1-c
Perubahan investasi sebesar ΔI akan mengakibatkan pendapatan nasional mengalami perubahan menjadi Y + ΔY = Y1
Sehingga persamaaan sebagai berikut:
Y1 = c + I + ΔI + G
Y1 = co + c(y1+Tx) + I + ΔI + G
Y1 = co + cy1 - cTx + I + ΔI + G
Y1 - cy1 = co - cTx + I + ΔI + G
Y1(1-c) = co - cTx + I + ΔI + G
Maka
Y = co - cTx+ I + G
1-c
Dengan demikian penambahan pendapatan adalah sebagai berikut
ΔY = Y1 - Y
Diperoleh: ΔY = ΔI
1–c
Sehingga multiplier pada pajak tetap (KI) adalah:
KI =
1
1-c
Multiplier Investasi dengan sistim pajak proporsional.

Pendapatan nasional sebelum ada tambahan


investasi. :
Y=C+I+G
Y = co + cYd + I + G
Y = co + c(Y-tY) + I + G
Y = co + cY - ctY + I + G
Y - cY + ctY = co + I + G
Y(1-c+ct) = co+ I + G
maka:
Y=
Jika investasi ditambah sebesar ∆I maka pendapatan
nasional meningkat menjadi :
Y1 = co + cYd + I + ∆I + G
Y1 = co + c(Y1-tY1) + I + ∆I + G
Y1 = co + cY1 – ctY1 + I +∆I + G
Y1-cY1+ctY1 = co + I + ∆I + G
Y1(1-c+ct) = co+ I + ∆I + G
maka:
Y1=

Kenaikan pendapatan : ∆Y = Y1 – Y
∆Y=
Maka multiplier Investasi dengan pajak proporsional
adalah (KI):
KI= atau Kl=
1b. Multiplier Pengeluaran Pemerintah dengan sistim
pajak proporsional
Multiplier pengeluaran pemerintah adalah :
KG=
Dengan demikian kenaikan pendapatan nasional (∆Y)
akibat kenaikan pengeluaran pemerintah :
∆Y=

Dalam sistem pajak proporsional, jika pajak yang


dipungut dikurangi sebesar ∆Tx maka konsumsi dan
pengeluaran agregat akan mengalami pertambahan
sebesar :
∆C = ∆AE = c ∆Tx.
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai