NPM : C10190129
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi Makro
Nama Dosen : Hj. Ening Wariningsih, Dra., M.Si.
Jawaban E-Learning pertemuan 8
- proyeksi jumlah pajak yang diterima, tujuan-tujuan ekonomi yang akan dicapai
dan pertimbangan politik dan keamanan.
Kolom 1,2,3 dan 4 adalah Pendapatan Nasional, Pajak, Konsumsi dan Tabungan.
Kolom 5 dan 6 adalah Investasi dan Pengeluaran Pemerintah. Kolom 7 merupakan
Pengeluaran Agrerat ( AE ) dalam perekonomian tiga sektor dan nilainya dihitung
dengan formula AE = C + I + G. Keseimbangan Pendapatan Nasional akan dicapai
pada Pendapatan Nasioanl sebanyak Rp 960 Triliun dimana keadaan pendapatan
nasional sama dengan Pengeluaran Agrerat.
- Grafik
grafik a menunjukan keseimbangan
pendapatan nasional menurut
pendekatan penawaran agrerat-
pengeluaran agrerat . fungsi konsumsi C
= 60+0,75Y dan fungsi perbelanjaan
agrerat adalah AE = 240 + 0,75Y. fungsi
konsumsi memotong garis 45 derajat
yaitu dimana Y=C pada Y = 240 dan
fungsi perbelanjaan agrerat AE
memotong garis 45 derajat apabila
pendapatan nasional mencapai
keseimbangan pada E dan pendapatan
nasional adalah Y = 960.
- Aljabar
Dalam pendekatan penawaran agrerat – permintaan agrerat, keseimbangan
pendapatan nasional dicapai apabila Y = C+I+G.
Y = C+I+G
Y = 60+0,75Y+120+60
0,25 Y = 240
Y = 960
- Aljabar
Menurut pendekatan penawaran agrerat – pengeluaran agrerat keseimbangan dicapai pada Y
= C+I+G. dengan demikian pendapatan nasional adalah:
Y = 90 + 0,60Y + 150 + 240
0,40 Y = 480
Y = 1200
5. A. Dalam perekonomian dua sektor hanya ada dua unsur yang terlibat yaitu
perusahaan dan rumah tangga sedangkan dalam perekonomian tiga sektor unsur
pemerintah turut serta dalam multiplier perekonomian itulah mengapa ada pajak di
dalamnya.
Contoh Angka Bagian 2
menggambarkan bagaimana
pajak proporsional akan
memengaruhi proses multiplier.
Pada tahap I dari proses
multiplier , pertambahan
Investasi akan menyebabkan
pertambahan pendapatan nasional yang sama besarnya yaitu ∆I= ∆ Y 1 =20 .
pertambahan nasional ini menyebabkan pajak bertambah sebanyak ∆ T=0,20 (20 )=4.
Pendapatan disposebel akan bertambah sebanyak ∆ Yd =20−4=16 . Kenaikan
pendapatan disposebel ini akan menambah konsumsi rumah tangga sebanyak
∆C= 0,75 (16) = 12 dan Tabungan sebanyak ∆S=0 , 25 (16 )=4. Kenaikan konsumsi
sebanyak AC = 12 akan menaikan pendapatan nasioanal lagi, yaitu sebanyak
∆C= ∆ Y1 =12 dan ini menciptakan tahap II.
B.belum
6. A. Penstabil Automatik adalah ciri sistem perpajakan atau peraturan pemerintah lain
yang sedang berlaku dalam perekonomian yang ciri-cirinya cenderung mengurangi
gerak konjungtur kegiatan ekonomi ( mengurangi siklikal kegiatan ekonomi). Jenis –
jenis penstabil automatic yang utama adalah
- Pajak Proporsional dan Pajak Progresif.
- Program Asuransi Pengangguran.
- Sistem Harga Minimum.
B. Kebijakan fiskal diskresioner dilakukan dengan menambah pengeluaran agrerat
pada waktu pengangguran, atau menguranginya pada waktu inflasi.
7. - Kebijakan fiskal untuk menghadapi pengangguran.