Anda di halaman 1dari 4

UAS MITIGASI DAN KERENTANAN BENCANA

(Tugas ini dibuat untuk Mata Kuliah Mitigasi dan Kerentanan Bencana Semester 117 oleh Dosen
Pengampu Bapak Dr. Muzani Jalaludin, Dipl-Eng., M.Si)

Oleh:
Kevin Akbar Syah
1411620016

PROGRAM STUDI GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
UJIAN AKHIR SEMESTER

Soal Mitigasi dan Adaptasi:


1. Pada suatu daerah (X) yang sering dilanda bencana banjir. Sehingga masyarakat di
wilayah (X) tersebut pendapatan nya menurun. Untuk mengatasi hal tersebut
masyarakat berupaya menambah pendapatan melalui aktivitas seperti mencari ikan di
sungai, ojek perahu, dan mencari kayu bakar. Jelaskan oleh kamu strategi apa yang
dilakukan masyarakat di wlayah (X) tersebut dalam menghadapi bencana banjir.
Jawab :
Menurut saya strategi yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah (X)
merupakan adaptasi aktif, dimana masyarakat tersebut melakukan upaya
dengan cara melakukan kegiatan atau pekerjaan untuk menambah penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dengan melakukan kegiatan atau
aktivitas, bukan hanya berdiam diri menunggu bantuan dari pemerintah atau
menggantungkan hidupnya pada bantuan pemerintah saja.

2. Pada suatu daerah (Y) dimana Ketika bencana banjir terjadi, pendapatannya menurun.
Akibat kondisi ini masyarakat berusaha menekan/ mengurangi konsumsi atau
kebutuhan sehari-hari agar dapat bertahan hidup selama bencana banjir. Jelaskan oleh
kamu strategi apa yang dilakukan masyarakat di wlayah (Y) tersebut dalam menghadapi
bencana banjir. Jelaskan perbedaannya dengan strategi yang dilakukan masyarakat
pada daerah (X) !
Jawab :
Menurut saya strategi yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah (X)
merupakan adaptasi pasif, dimana masyarakat tersebut tidak melakukan
kegiatan atau aktivitas yang mengasilkan pendapatan dan lebih memilih
mengurangi konsumsi atau menekan kebutuhan hidup sehari hari, secara tidak
langsung masyarakat tersebut bergantung hanya pada bantuan pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari harinya.

3. Jelaskan contoh kearifan local dalam pemanfaatan ruang!


Jawab :
Kearifan lokal merupakan nilai-nilai budaya lokal yang sering dianggap benar
dan baik sehingga mampu diterapkan pada rentang waktu yang lama, berikut contoh
kearifan local dalam pemanfaatan ruang,
a) Lamban Langgakh
Lamban langgakh merupakan rumah panggung dengan ketinggian 2-3 meter
diatas permukaan tanah, dan berbahan utama kayu dan papan serta
dilengkapi atau diperkuat dengan pasak dan tiang, rumah panggung ini berasal
dari daerah Pesisir Barat, Lampung. Kearifan lokal berupa rumah panggung ini
selain digunakan untuk mitigasi bencana gempa dan tsunami, serta juga
digunakan untuk mitigasi bencana banjir.

b) Terasering
Terasering merupakan konservasi tanah dan air yang dibuat pada daerah
perbukitan dengan konsep mengurangi panjang lereng atau memperkecil
kemiringan lereng, terasering juga dapat mencegah erosi tanah dan
meningkatkan resapan air ke tanah

Soal Analisis Kerentanan:


1. Peta kerawanan bencana adalah peta yang berguna untuk menggambarkan lokasi atau
tempat yang sering mengalami atau diperkirakan akan mengalami bencana seperti
banjir, gempa dan lain-lain. Jika mau membuat peta kerawanan longsor, jelaskan
parameter yang mungkin bisa digunakan !
Jawab :
Dalam membuat peta kerawanan longsor, parameter yang dapat
digunakan ialah parameter curah hujan dengan bobot 30%, Jenis batuan dengan
bobot 20%, kemiringan lereng dengan bobot 20%, dan penggunaan lahan
dengan bobot 20%, serta parameter jenis tanah dengan bobot 10%.

2. Wilayah pesisir juga rentan terhadap ancaman kerusakan. Sebutkan variabel yang
mungkin dapat diperlukan dalam melakukan analisis !
Jawab :
Wilayah pesisir merupakan salah satu wilayah yang rentan akan ancaman
kerusakan, ancaman kerusakan yang biasa terjadi yaitu karena wilayah pesisir sering
mengalami banjir rob dan diterjang ombak, parameter yang dapat di jadikan refrensi
analisis kerusakan akibat terjangan ombak tersebut dan banjir rob dalam melakukan
pembuatan petanya dapat dengan cara mengoverlay peta-peta parameter seperti jenis
tanah, ketinggian, kemiringan lereng, jarak dari peta, jarak dari sungai, dan penggunaan
lahan.

3. Kabupaten Cianjur dilanda gempa bumi beberapa waktu yang lalu. Setelah dilakukan
penghitungan didapatkan data bahwa kabupaten ini memiliki indeks kerugian yang
tinggi akibat gempa berskala 5,6 M itu. Indeks penduduk terpapar nya juga tinggi.
Sementara indeks kapasitasnya rendah. Indeks kerawanannya tinggi. Jelaskan oleh
saudara bagaimana tingkat resiko bencana gempa bumi di wilayah tersebut !
Jawab :
Jika menilik gempa bumi cianjur tersebut dengan Tingginya Indeks penduduk
yang terdampak dan kerawanan yang tinggi, serta indeks kapasitasnya rendah. Bias
disimpulkan Kabupaten cianjur memiliki tingkat resiko bencana yang Tinggi. Hal ini
karena banyaknya penduduk yang terdampak, namun mereka tidak memiliki kapasitas
yang cukup dalam menghadapi bencana ini, hal tersebut membuat cianjur tidak siap
menghadapi bencana gempa bumi tersebut.

4. Jelaskan hubungan antara kerentanan, resiko dan kapasitas !


Jawab :
Kerentanan, resiko, dan kapasitas saling berkaitan, dikarenakan jika semakin
besar tingkat ancaman dan kerentanan suatu wilayah maka semakin besar tingkat risiko
bencana yang terjadi, sedangkan jika semakin tinggi kapasitas dalam menghadapi
dalam menghadapi suatu bencana pada suatu wilayah terdampak maka semakin rendah
tingkat risiko bencana pada wilayah terdampak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai