Anda di halaman 1dari 2

Studi kasus pada jurnal Penerapan Search Engine Optimization Untuk Meningkatkan

Peringkat Website Pada Search Engine Result Page Google


(Studi kasus pada www.superbengkel.co.id)

Search Engine Result Page merupakan bagian dari Search Engine Optimazion (SEO). SEO
merupakan tekniknya sedangkan Search Engine Result page merupakan hasilnya. Adapun
pengertian dari Search Engine Result Page merupakan halaman hasil yang ditampilkan dari mesin
pencari sesuai dengan kata kunci yang digunakan. Contohnya yaitu ketika seseorang memasukkan
kata kunci pada mesin pencari google, lalu mengekliknya maka halaman awal yang muncul berisi
informasi informasi itulah yang disebut Search Engine Result Page (SERP). Pada era
perkembangan teknologi, mayoritas masyarakat mencari segala informasi menggunakan search
engine atau mesin pencari. Hal tersebut memberi akses kemudahan bagi para pengguna internet
untuk mencari apa yang dibutuhkan.
Pada studi kasus ini menjelaskan bahwa website www.superbengkel.co.id penggunaan
SERPnya dinilai belum maksimal dan jau dari persaingan sehingga peneliti ingin menerapkan dan
mengimplementasikan SEO agar website www.superbengkel.co.id muncul di halaman awal
pencarian google sehingga dapat meningkatkan kunjungan tanpa memerlukan layanan iklan
berbayar di google. Salah satu SEO yang digunakan yaitu SEO on page dan off page yang meliputi
optimasi judul situs dan slogan, optimasi permalink dan plugin, optimasi artikel, menshare link di
sosial media, berkomentar di situs yang memiliki otoritas domain tinggi, dan lain lain.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa SEO menjadi hal yang penting untuk
meningkatkan SERP. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Salah satu caranya yaitu
dengan memaksimalkan website yang perlu diupdate secara berkala dari segi konten maupun
artikel. Hal tersebut dilakukan agar website dapat mempertahankan bahkan meningkatkan
peringkatnya dalam hasil pencarian di SEO.

Search Engine Behavior Studi Kasus Pada Jurnal Impact Of Social Media Marketing
Features On Consumer’s Purchase Decision in the Fast-Food Industry: Brand Trust as a
Mediator

Search Engine Behavior merupakan mesin pencari perilaku individu. Dalam hal ini
memiliki artian mesin pencari yang dapat mendeteksi apa yang disukai dan sering dikunjungi oleh
manusia. Contohnya biasanya yaitu google analytics, google trend, hastag viral twitter atau media
sosial lainnya.
Dalam jurnal yang telah disebut pada judul di atas menunjukkan hal hal yang dapat
merangsang perilaku individu untuk memutuskan melakukan pembelian terhadap suatu produk
meliputi, pemasar melakukan pengembangan sistem periklanan dan promosi yang dapat
membangkitkan respon konsumen dengan menggunakan media sosial. Pada jurnal tersebut
menggunakan empat fitur untuk mengetahui bagaimana perilaku individu yang memutuskan
melakukan pembelian. Pertama, interaktivitas yang berarti penggunaan media sosial
mengakibatkan adanya interaksi antara penjual dengan konsumen sehingga timbul kepercayaan
merek. Kedua, hiburan yang diselipkan dalam konten media sosial untuk menciptakan
pengalaman yang berkesan bagi pelanggan. Pattiera menjelaskan bahwa hiburan merupakan fitur
penting yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap situs media sosial. Ketiga, Relevansi yang
dirasakan, yang berarti pemasar memunculkan konten atau pesan yang disesuaikan dengan target.
Menurut Thaker et al (2020) konten pemasaran yang relevan dengan bagi preferensi konsumen
akan meningkatkan kepercayaan merek dan perilaku pembelian. Selanjutnya yang keempat yaitu
keinformatifan. Keinformatifan yang dimaksud adalah dimana kemampuan pemasar dalam
menyampaikan pesan maupun informasi yang penting dan jelas kepada konsumen. Tentunya
konsumen akan lebih tertarik pada iklan yang mengandung pesan informatif. Sehingga dari hal
tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
Dengan demikian pernyataan di atas menunjukkan bahwa pemasar dapat mencari dan
mengetahui perilaku konsumen dengan menggunakan empat fitur media sosial yang meliputi
interaktivitas, hiburan pada konten media sosial, relevansi konten pemasaran terhadap apa yang
disukai konsumen, dan keinformatifan konten. Apabila pemasar ingin mengetahui dan memahami
perilaku konsumen maka pemasar dapat menggunakan empat fitur media sosial yang telah
dijelaskan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai