Anda di halaman 1dari 3

SOP PENGELOLAAN REAGEN

No. Dokumen : /VIII/UKP/2018


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :1-2
UPTD
HERMANDI S.kep
PUSKESMAS
NIP.19650052719851101001
PENGADANG
1. Pengertian  Adalah kegiatan utama dalam Program Pengendalian
Tuberkulosis (P2TB) dengan prioritas menemukan pasien TB dengan
BTA positif.
 Suspek TB adalah seorang tersangka pasien TB dengan gejala
batuk berdahak selama 2-3 atau lebih yang tidak jelas penyebabnya.
 Gejala tambahan yang sering dijumpai berupa :
• Dahak bercampur darah
• Batuk darah
• Sesak nafas
• Badan lemas, malaise,
• Nafsu makan menurun, berat badan menurun
• Berkeringat malam hari tanpa aktivitas fisik
• Demam atau meriang lebih dari satu bulan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penemuan pasien TB Paru di Pukesmas Bobotsari
dan jaringannya.
3. Kebijakan  Prinsip penemuan pasien TB dilakukan secara pasif dengan
penyuluhan yang aktif, artinya penjaringan suspek pasien dilakukan
hanya kepada mereka yang datang berkunjung ke fasyankes.
 Setiap orang yang berkujung ke fasyankes dengan gejala batuk
berdahak 2 minggu atau lebih, tanpa penyebab yang jelas harus
diperlakukan sebagai suspek TB.
 Semua kontak dengan apsien TB Paru BTA positif yang
mempunyai gejala TB harus diperiksa dahaknya, sedangkan pasien TB
anak harus dicari sumber penularannya.
 Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
• Kelompok khusus yang rentan atau beresiko tinggi sakit TB
seperti ODHA.
• Kelompok yang rentan tertular TB seperti narapidana, mereka
yang hidup di daerah kumuh, keluarga atau kontak dengan pasien TB
terutama BTA positif.
• Balita pada keluarga TB
• Kontak dengan penderita TB MDR
4. Referensi  Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Kemenkes RI
Dirjen P2PL 2011
 Materi pelatihan tatalaksana TB bagi pengelola program TB di
Fasyankes Kemenkes RI Dirjen P2PL 2012.
5. Prosedur/
langkah-
langkah
6. Bagan Alur Petugas mengusulkan Petugas memastikan reagen
kebutuhan reagen untuk satu diterima dalam kondisi baik
bulan kepada GF

Menggunakan kaidah pertama Petugas memisahkan reagen yang


masuk –pertama keluar (FIFO) harus disimpan dalam suhu 2-8 C
first in first out atau pada suhu ruang.

reagen yang mempunyai masa Menyimpan larutan berwarna dan


kadaluwarsa pendek untuk larutan organic dalam botol
dipakai terlebih dahulu coklat

menyimpan reagen pada tempat menempatkan reagen pada


yang tidak terkena sinar matahari tempat yang steril.
langsung

menyimpan reagen pada kemasan membuatkan label dan kartu stok


dan suhu tergantung jenis reagen pada reagen

memusnahkan reagen yang telah ED


dengan dibakar untuk reagen kering
dan dibuang melalui pemuangan
limbah basah untuk reagen yang
berupa larutan.
7. Unit Terkait Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai