DI PUSKESMAS
No. Dokumen : TAHUN 2019
No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 25 Februari 2019
Halaman : 1-5
Penerimaan Vaksin
Pada saat penerima vaksin yang perlu di lakukan :
1. Kotak dingin/Cool box harus diletakkan di tempat yang
terlindungi dari sinar matahari;
2. Periksa surat administrasi yang berisi surat pengantar
pengiriman vaksin dan SBBK (Surat Bukti Barang
Keluar);
3. Catat jenis dam jumlah vaksin, harus sama dengan yang
tertera dalam SBBK. Bila jumlah yang diterima tidak
sama, maka untuk sementara dengan catatan penjelasan
terkait ketidaksesuaian tersebut. Vaksin tetap disimpan
dalam lemari es/freezer sesuai dengan penggolongannya.
4. Buka kotak dingin dan lakukan pemeriksaan sebagai
berikut;
a. Periksa alat pemantau suhu, dan catat suhu saat
pemeriksaan;
b. Periksa dan catat status VVM pada vial vaksin;
c. Bila status VVM A dan B, berarti vaksin dalam
keadaan baik;
d. Bila status VVM C dan D, tetap dilakukan
4-5
perhitungan. Catat jenis dan jumlah vaksin serta
tetap di simpan di dalam tempat penyimpanan vaksi
yang sesuai, namun penempatan harus dipisahkan
dengan vaksin status VVM A atau B;
e. Vaksin dengan status VVM A ditempatkan secara
terpisah dengan vaksin status VVM B. Buat catatan
atau penanda pada vaksin dengan status VVM B, agar
vaksin tersebut segera digunakan terlebih dahulu;
Penyimpanan Vaksin
1. Vaksin di simpan di Cold Chain pada suhu 20-80 C;
2. Vaksin FS (Frezee Sensitive = (DPT-HB-Hib, DT, Tt)
Diletakkan jauh dengan bagian paling dingin dalam Cold
Chain (Evaporator). Vaksin HS (Heat Sensitive = Polio-
BOPV, Campak/MR, BCG, IPV);
3. Cold Chain dibuka seminimal mungkin setiap harinya
untuk menjaga stabilitas suhu penyimpanan;
4. Suhu dipantau setiap harinya (pagi dan sore) dan dicatat
pada grafik suhu Cold Chain;
5. Melaksanakan perawatan Cold Chain harian, mingguan
dan bulanan.
4-5
Prosedur Permintaan Vaksin untuk pelayanan di Posyandu,
Klinik Swasta dan Unit Terkait.
1. Mengajukan permohonan resmi permintaan vaksin
kepada petugas pengelola vaksin Puskesmas;
2. Vaksin yang di minta harus sesuai dengan kebutuhan
sasaran;
3. Vaksin dibawa dengan menggunakan vaksin carrier atau
cold box dengan jumlah yang sesuai.
4-5
sama;
6. Petugas imunisasi tidak diperbolehkan membuka vial
baru sebelum vial lama habis;
7. Bila sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan
harus dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar;
8. Bila vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis,
pelarutan selanjutnya dilakukan bila telah ada anak yang
hendak diimunisasi.
4-5
diberlakukan
4-5