Anda di halaman 1dari 4

Tema 7 Subtema 1 – 2 Kebersamaan di Rumah dan di Sekolah

PPKn
Mengenali Ciri Khas Teman di Sekolah
 Ciri khas seseorang yang dapat dilihat secara langsung, yaitu ciri tubuh atau ciri fisik.
 Ciri fisik atau tubuh yaitu bentuk rambut, warna kulit, tinggi badan, dan bobot tubuh.
 Ciri khas seseorang yang tidak terlihat secara langsung, yaitu sifat,. contohya rajin, jujur, dan
rendah hati.
Keberagaman Warna Kesukaan Teman Keberagaman Agama di Sekolah
 Setiap orang memiliki warna kesukaan yang berbeda-beda.
 Kita harus menghargai warna kesukaan orang lain meskipun berbeda dengan kita.

Keberagaman Agama di Sekolah


 Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Konghuchu.
 Setiap agama memiliki tempat ibadah masing-masing.

Berikut tabel Agama di Indonesia, tempat ibadah dan hari besarnya:


Katolik Gereja Natal,Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

Kristen Gereja Natal,Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Protestan
Hindu Pura Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi

Budha Wihara Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina

Islam Masjid Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijriah
Isra’Mi’raj
Konghuc Kelenteng Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
u

Keberagaman Kegemaran Teman di Sekolah


 Kegemaran adalah kegiatan yang di sukai.
 Kegemaran bisa juga disebut juga hobi.

Keberagaman Teman di Sekolah

 Di sekolah ada murid putra dan putri.


 Murid putri memakai rok seragam ke sekolah,
 Murid putri biasanya rambutnya diikat.
 Murid putra memakai celana seragam ke sekolah, rambut pendek.

Sikap terhadap keberagaman Teman di Sekolah


 Antara murid putra dan murid putri terdapat perbedaan jenis kelamin
 Walaupun berbeda jenis kelamin, semua anak harus saling menghormati.
 Semua anak memiliki hak belajar yang sama.
 Semua anak memilik kewajiban mematuhi aturan di sekolah.
Keberagaman Suku Bangsa Teman di Sekolah
Setiap daerah di Indonesia memiliki suku bangsa yang berbeda.
Pulau/Kepulauan Suku Bangsa
Sumatra Batak, Toba, Nias, Melayu, Gayo dan Karo

Jawa Sunda, Jawa, Madura, Betawi, dan Badui

Kalimantan Ngaju, Dayak, Banjar, Tidung, dan Punan

Sulawesi Minahasa, Gorontalo, Mandar, Bugis dan Toraja

Papua Asmat, Dani, Kowiai, Argoni, dan Mairasi

Bali dan Nusa Bali, Sasak, Sumba, Rote, Flores, dan Sumbawa
Tenggara

B. Indonesia
Pengertian dan Ciri-Ciri Fabel
 Fabel adalah cerita pendek yang menceritakan tentang hewan.
 Tokoh-tokoh yang ada di dalam fabel adalah berbagai jenis hewan.
 Cerita dalam fabel adalah cerita fiksi
 Cerita fiksi artinya cerita yang dibuat berdasarkan khayalan pengarang.

Ciri-Ciri Fabel:
1. Menggunakan hewan sebagai tokoh cerita.
2. Tokoh hewan memiliki karakter dan sifat seperti manusia.
3. Memiliki alur cerita.
4. Memiliki pesan-pesan kebaikan di dalam ceritanya.

Langkah-langkah memperagakan fabel:


1. Buatlah kelompok yang jumlah anggotanya sesuai dengan tokoh dalam fabel
2. Pahamilah peran setiap tokoh
3. Mintalah temanmu untuk menjadi narator
Narator adalah orang yang membacakan fable
Tokoh adalah ornga yang berperan menjadi hewan yang berbicara dalam fabel
4. Sebelum tampil, berlatihlah dahulu agar isi fabel dapat tersampaikan.

Unsur instrinsik Fabel


 Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra.
 Unsur instrinsik fabel adalah sebagai berikut:
1. Nama tokoh atau jenis hewan yang terdapat dalam fabel.
2. Sifat setiap tokoh.
3. Peristiwa penting yang terjadi dalam fabel.
4. Pesan atau nasihat yang ingin disampaikan oleh fabel kepada pembaca.

Menemukan Isi Fabel


Untuk mengetahu isi sebuah fabel, kita harus mengetahui tokoh dalam fabel dan peristiwa yang
terjadi, lakukan hal-hal berikut:
1. Baca seluruh isi fabel dengan sungguh-sungguh.
2. Catat nama-nama tokoh yang ada dalam fabel.
3. Catat sifat tokoh dalam fabel.
4. Perhatikan peristiwa yang terjadi atau dialami oleh tokoh.
5. Tuliskan peristiwa tersebut menggunakan bahasamu sendiri.
Kata Sapaan dalam Fabel
 Dalam fabel biasanya terdapat kata sapaan.
 Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa atau menegur seseorang saat berbicara
langsung.
 Kata sapaan digunakan agar kalimat yang diucapkan terdengar lebih sopan.
Contoh kalimat dalam fabel yang menggunakan kata sapaan.
1. “Hai,Anak Kambing pintar, sedang apa kamu disana?” tanya serigala.
2. “Aku hanya mencari rumput segar di sini, Tuan serigala,” jawab Anak Kambing.

 Ada beragam bentuk kata sapaan, yaitu nama diri, panggilan keluarga, nama gelar atau profesi
seseorang,serta nama pelaku atau peserta.

Menceritakan Isi Fabel Berdasarkan Gambar


Hal-hal yang harus diperhatikan pada fabel yang bergambar adalah sebagai berikut.
1. Gambar hewan yang terdapat dalam gambar.
2. Kegiatan yang dilakukan dalam gambar.
3. Ekspresi atau raut wajah hewan dalam gambar.
4. Urutan cerita dalam gambar.
Untuk dapat menuliskan kembali isi fabel, perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Bacalah fabel dengan seksama.
2. Catat setiap peristiwa penting yang terjadi.
3. Urutkan peristiwa penting dari awal hingga akhir cerita.

Matematika
Mengenal Pecahan ½
 Pecahan merupakan bagian dari kesatuan. Pecahan ½, dibaca setengah atau satu perdua.
 Pada pecahan ½, 1 merupakan pembilang dan 2 merupakan penyebut.
 Pecahan ½ juga dapat digambarkan oleh bagian yang diarsir seperti gambar dibawah.

Mengenal pecahan ⅓
 Jika sebuah benda utuh dibagi menjadi 3 bagian sama besar, maka setiap bagiannya dapat dinyatakan
dengan pecahan ⅓, dibaca sepertiga atau satu pertiga.
 Pada pecahan ⅓, 1 merupakan pembilang dan 3 penyebut. Pecahan ⅓ juga dapat digambarkan oleh
bagian yang diarsir seperti gambar di bawah.

Mengenal pecahan ¼
 Sebuah kue dibagi menjadi 4 bagian sama besar.
 Setiap potong dapat dinyatakan dengan pecahan ¼. Pecahan ¼ dibaca seperempat atau satu perempat.
 Pecahan ¼ juga dapat digambarkan oleh bagian gambar yang diarsir seperti berikut.
Pecahan sebagai Bagian dari Keseluruhan
 Pecahan juga merupakan bagian dari keseluruhan.
 Pecahan dapat digunakan untuk menyatakan bagian gambar yang diarsir

 Pada gambar diatas ada tiga bagian yang diarsir dari empat bagian seluruhnya.
 Jadi, nilai pecahan untuk bagian yang diarsir adalah ¾. Contoh selanjutnya ada di halaman 39.

SBdP
Membedakan Bunyi Kuat dan Bunyi Lemah
 Sehari-hari, kita mendengar banyak bunyi.ada bunyi kuat dan juga bunyi lemah.
 Contoh bunyi kuat adalah saat bel sekolah berbunyi, klakson mobil dibunyikan
 Contoh bunyi lemah adalah saat kita berjalan, jarum jam berputar
Bunyi Panjang dan Bunyi Pendek
 Benda yang digetarkan menghasilkan bunyi.
 Bunyi lonceng terdengar lebih lama dan suara kentongan terdengar lebih cepat . hal tersebut
merupakan perbedaan bunyi panjang dan pendek.
 | 5 1̅3 | 5 dinyanyikan 1 ketukan ,bunyinya panjang. 1 dan 3 dinyanyikan ½ ketukan, bunyinya
pendek.

Gerak Dasar Tari Kupu-Kupu


 Kupu-kupu memiliki sayap yang indah untuk terbang.
 Kita dapat menari menirukan gerakan kupu-kupu berikut ini:
1. Bentangkan selendang dengan tangan ke samping lalu kepakkan tangan.
2. Berlarilah kecil kedepan. Kepala menghadap depan lalu menoleh kanan dan kiri.
3. Berjalan dan berputar sambil mengepakkan sayap menggunakan selendang.
 Menari biasanya diiringi musik atau lagu.
 Tarian yang menirukan gerakan kupu-kupu disebut Tari Kupu – kupu seperti kupu-kupu yang terbang
 Gerakan tangan pada tari kupu-kupu yaitu gerak ke samping, ke atas dan ke bawah

Anda mungkin juga menyukai