KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA BIDDOKKES POLDA JABAR
NOMOR : Kep/ /PMKP/ I / 2022
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS
KEPALA KLINIK PRATAMA BIDDOKKES POLDA JABAR
Menimbang : a. bahwa untuk menjamin perbaikan mutu layanan klinis di Klinik
Pratama Biddokkes Polda Jabar, maka perlu dilaksanakan manajemen terhadap risiko klinis yang mungkin terjadi; b. bahwa dalam melaksanakan manajemen risiko klinis perlu dilakukan identifikasi, analisis dan tindak lanjut terhadap risiko- risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis; c. bahwa berdasarkan huruf a dan b perlu menetapkan keputusan Kepala Klinik Pratama Biddokkes Polda Jabar tentang Penerapan Manajemen Risiko Klinis;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien. MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA BIDDOKKES POLDA
JABAR TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS. Kesatu : Manajemen Risiko (Risk Management) Dalam hubungannya dengan operasional Klinik, istilah manajemen risiko dikaitkan kepada aktivitas perlindungan diri yang berarti mencegah ancaman yang nyata atau berpotensi nyata terhadap kerugian keuangan akibat kecelakaan, cedera atau malpraktik medis. kedua : Manajemen Risiko (Risk Management) dilakukan disetiap Unit Kerja Ketiga : Tahapan Manajemen Risiko (Risk Management) diantarany : Identifikasi risiko (keluhan pasien, klaim, laporan insiden, audit klinis), Pembahasan (Tim manajemen medis, coordinator, pemegang program), Kesimpulan : RCA (root cause analysis) : tipe medical error, sumber medical error, FMEA (failure mode an effect anlysis): perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan, dll, Tindak lanjut. Keempat : Pelaksanaan penerapan manajemen Risiko Klinis di Klinik Pratama Biddokkes Polda Jabar diterapkan sesuai dengan Panduan Manajemen Risiko Klinis Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bandung Pada tanggal : Januari 2022