Anda di halaman 1dari 7

Nahda Khaira (11910821379) izin bertanya kepada kelompok penyaji:

apa saja pengaruh letak geografis Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan budaya?

Pengaruh Positif Letak Geografis Indonesia di Bidang Ekonomi

- Sebagai jalur perdagangan Internasional. Salah satu jalur perdagangan paling tersohor adalah Selat
Malaka. Kawasan ini bahkan menjadi jalur laut tersibuk kedua di dunia setelah Selat Hormuz.

- Dengan berlabuhnya kapal-kapal dagang internasional, maka pemerintah dapat menetapkan tarif
masuk. Hal ini tentu dapat menambah pendapatan negara.

- Sebagai destinasi pariwisata. Indonesia terkenal menjadi tujuan utama warga asing yang ingin
menikmati keindahan pantai tropis. Selain itu, keragaman fauna di Indonesia juga dapat menarik
wisatawan mancanegara

Dampak Negatif Letak Geografis Indonesia di Bidang Ekonomi

- Persaingan global yang tidak sehat: Karena posisi Indonesia yang strategis dengan perairan yang luas,
maka negara ini juga diberkahi kekayaan laut. Namun negara-negara lain bisa saja mencoba mencuri
sumber daya laut yang dimiliki Indonesia melalui cara ilegal.

- Adanya pasar gelap: Karena berada di jalur perdagangan internasional, lalu lintas perdagangan
Indonesia akan selalu ramai. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh para penyelundup untuk memasukkan
barang barang secara ilegal.

Dampak Positif letak geografis di bidang sosial dan budaya:

1. Suku dan budaya yang beragam karena pengaruh negara asing yang melintasi Indonesia sejak lama.
Sehingga membuat Indonesia kini dikenal dan banyak dikunjungi turis yang berdampak positif pada
devisa negara.

2. Banyaknya turis asing yang masuk ke Indonesia, memungkinkan adanya pertukaran informasi dengan
kebudayaan negara lain

Dampak Negatif letak geografis di bidang sosial dan budaya :

1. Akan ada banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia. Apabila tidak dapat menyaringnya, khawatir
akan mengadaptasi budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai di Indonesia.

2. Kemiripan sosial budaya dengan negara sekitar dapat memicu kericuhan antar negara.
Pengaruh positif letak geografis indonesia di bidang ekonomi adalah dapat menambah devisa negara,
dapat dijadikan sebagai pusat perekonomian diantara 2 samudra dan 2 benua, dapat dijadikan sebagai
jalur perdagangan dunia, dapat mengembangkan pariwisata lebih lanjut dalam kancah dunia dan
menjadikan beberapa tempat di wilayah Indonesia sebagai destinasi pariwista utama, contohnya adalah
Bali.

Sedangkan pengaruh negatif letak geografis indonesia di bidang ekonomi adalah terjadinya pasar gelap
yang tersebar di berbagai wilayah, adanya eksplorasi secara besar-besaran dan terjadinya persaingan
global yang tidak sehat

Pengaruh positif letak geografis indonesia di bidang sosial budaya adalah dengan adanya
keanekaragaman pakaian, baik itu dari adat setempat atau ciri khas seperti Batik, Indonesia merupakan
negara dengan akulturasi budaya asing dan lokal yang berkembang dengan baik sehingga dengan
adanya alkulturasi tersebut menjadikan negara ini memiliki keanekaragaman dalam budaya asing dan
lokal

Pengaruh negatif letak geografis indonesia di bidang sosial budaya adalah budaya yang masuk ke negara
ini nantinya akan berdampak pada budaya lokal, dimana budaya lokal nantinya akan tersingkirkan dan
diganti oleh budaya asing yang masuk, budaya asing yang masuk akan memberikan dampak negatif bagi
bangsa Indonesis serta maraknya perilaku yang tidak sesuai dengan adat istiadat atau norma-norma
yang berlaku di Indonesia, apabila hal ini tidak segera dicegah maka budaya lokal akan hilang

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Saya Suci Nur Rahmi akan menjawab pertanyaan dari Hilyatul Aulia Rizon

Apa saja syarat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengawas?

Syarat-syarat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengawas yaitu :

1. Menampilkan kemampuan pengawas dalam bentuk kinerja.

2. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.

3. Melaksanakan tugas kepengawasan secara efektif dan efisien.

4. Memberikan layanan prima untuk semua pemangku kepentingan.

5. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.

6. Mengembangkan metode dan strategi kerja kepengawasan terus menerus.

7. Memiliki kapasitas untuk bekerja secara mandiri.

8. Memiliki tanggung jawab profesi.

9. Mematuhi kode etik profesi pengawas.

10. Memiliki komitmen dan menjadi anggota organisasi profesi kepengawasan sekolah.

Lebih lanjut dalam buku kerja pengawas menjelaskan bahwa seorang pengawas profesional dalam
menjalankan tugas pengawasan harus memiliki :

1. Kecermatan melihat kondisi sekolah.

2. Ketajaman analisis dan sintesis.

3. Ketepatan dan kreatifitas dalam memberikan treatment yang diperlukan, serta

4. Kemampuan berkomunikasi yang baik dengan setiap individu di sekolah.

bagaimana desain pembelajaran yang ideal menurut tuntutan kurikulum yang berlaku?
Desain yang ideal menurut tuntutan kurikulum tentunya telah memenuhi kriteria yang harus dilakukan
dalam pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku, desain setidaknya meliputi tiga hal
pokok, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, kemudian penutup. Dalam satu paket desain tersebut telah
tergambarkan model pembelajarannya dengan jelas. Kemudian di dalam strategi hingga taktik mengajar
juga telah disebutkan pada rencana pembelajarannya.

Dalam desain pembelajaran hal yang perlu ditampilkan pertama kali adalah Standar Kompetensi (SK).
Selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) sebuah topik, dari topik yang akan dibahas
kemudian ditentukan pula indikator yang akan dicapai. Berikutnya menyebutkan tujuan pembelajaran
yang seterusnya diberikan gambaran/deskripsi singkat materi yang akan disampaikan. Kemudian
menyebutkan pendekatan dan metode yang akan dipakai. Sedangkan didalam kegiatan inti hingga
kegiatan akhir menyebutkan taktik yang akan dilakukan meliputi membuka dengan doa, menyampaikan
materi pertemuan selanjutnya serta doa penutup. Dibagian akhir disebutkan pula sumber ajar, alat,
media, teknik penilaian, bentuk penilaian, intrumen dan kriteria penilaian.

MENURUT TUNTUTAN KURIKULUM YANG BERLAKU, desain PEMBELAJARAN YANG IDEAL ADALAH
MENEMPATKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI PIHAK YANG PALING AKTIF DALAM KEGIATAN PROSES BELAJAR
BELAJAR DAN TENAGA PENDIDIK SEBAGAI PENDAMPING SELAMA PROSES TERSEBUT. SELAIN ITU,
PERENCANAAN PEMBELAJARAN JUGA HARUS MENEKANKAN PADA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
PESERTA DIDIK.

Saya Titi Gustina izin bertanya apa perbedaan model prosedural dan model melingkar?

Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural
yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tertentu (Setyosari, 2015:284). Model yang bersifat
deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model
prosedural biasa dijumpai dalam model rancangan pembelajaran, misalnya Dick & Carey, Model Borg &
Gall, Dan Model Addie.

Model melingkar adalah model pembelajaran yang bentuknya melingkar maka tahapan awal dan akhir
desain pembelajarannya tidak ditentukan. Contoh dari model melingkar adalah model Kemp.

Kesesuaian internal yaitu sesuai dengan kurikulum yang berlaku., sedangkan kesesuaian eksternal yaitu
sesuai dengan kebutuhan siswa.

saya Meltria Afrianti izin bertanya kepada tim penyaji

Apa pengertian kesesuaian internal dan kesesuaian eksternal?


Kesesuaian internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen-
komponennya, yaitu serasi antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang
harus dimiliki siswa, strategi atau metode yang digunakan serta alat penilain untuk melihat ketercapain
tujuan.

Kesesuaian Eksternal, yaitu tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum itu sendiri.
Maksudnya, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat, yang siapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Isi
mempersiapkan siswa sekarang dan siswa yang akan datang untuk tugas yang ada dalam perkembangan
masyarakat.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Suci Nur Rahmi akan menjawab pertanyaan dari Tri Ahmad Zainuddin

Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai budaya. Keragaman budaya ini terjadi karena negara
Indonesia terdiri dari ratusan pulau-pulau di mana masing-masing pulau memiliki budayanya sendiri.
Namun, saat ini budaya Indonesia terancam hilang karena terkikis oleh waktu. Ada begitu banyak faktor
yang menyebabkan hilangnya kebudayaan di Indonesia antara lain :

1. Faktor Internal

Penurunan keberadaan budaya Indonesia di rumahnya sendiri disebabkan oleh rakyatnya sendiri yang
mengabaikan budaya mereka terutama untuk remaja.

Mereka terbuai oleh kehidupan modern dan mulai melupakan nilai-nilai yang diwariskan oleh nenek
moyang mereka. Sebagai contoh, bahasa daerah, upacara budaya, adat dan tradisi Indonesia telah
hilang di masyarakat.

Sekarang, kita bisa melihat tidak ada yang mau menggunakan bahasa lokal karena mereka malu disebut
kampungan. Selain remaja yang sudah tidak peduli lagi dengan budaya, pemerintah juga kurang
responsif dalam menangani masalah ini.

2. Faktor Eksternal

Derasnya arus informasi yang datang ke Indonesia juga mempengaruhi terkikisnya budaya Indonesia.
Banyak budaya asing, khususnya budaya Barat telah datang dan tumbuh di Indonesia. Budaya-budaya
barat itu tidak sesuai dengan nilai-nilai Indonesia sebagai negara timur.

Hal ini juga memberikan efek buruk dalam norma Indonesia sebagai bangsa timur. Saat ini, kita bisa
melihat mode pakaian yang tidak sesuai dengan norma-norma, kebiasaan mabuk, dan gaya hidup yang
buruk telah berkembang di Indonesia.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya Suci Nur Rahmi akan menjawab pertanyaan dari Valda Khairunnisa

Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan!

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebudayaan adalah :

1. Faktor lingkungan hidup dan geografis

faktor lingkungan fisik lokasi geografis merupakan suatu corak budaya sekelompok masyarakat;

2. Faktor Induk Bangsa

ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk bangsa ini, yaitu pandangan Barat dan pandangan
Timur. Pandangan Barat berpendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok
masyarakat mempunyai pengaruh terhadap suatu corak kebudayaan. Berdasarkan pandangan Barat
umumnya tingkat caucasoit dianggap lebih tinggi dari pada bangsa lain, yaitu mingloid dan negroid.
Sedangkan pandangan Timur berpendapat bahwa peran induk bukan sebagai faktor yang lebih dulu lahir
dan cukup tinggi pada saat bangsa barat masih “tidur dalam kegelapan. Hal itu lebih jelas ketika dalam
abad XX, bangsa Jepang yang dapat dikatakan lebih rendah dari pada bangsa Barat; dan

3. Faktor Saling Kontak Antar Bangsa.

Hubungan antar bangsa yang makin mudah akibat sarana perhubungan yang makin sempurna
menyebabkan satu bangsa mudah berhubungan dengan bangsa lain.

Akibat dari pada adanya hubungan ini dapat atau tidak suatu bangsa mempertahankan kebudayaanya
tergantung pada kebudayaan asing mana yang lebih kuat maka kebudayaan asli dapat bertahan lebih
kuat. Sebaliknya apabila kebudayaan asli lebih lemah dari pada kebudayaan asing maka lenyaplah
kebudayaan asli dan terjadi budaya jajahan yang sifatnya tiruan.

Kebudayaan

kata budaya yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddayah, bentuk jamak dari kata Budhi berarti
„akal‟. Kebudayaan sebagai segala daya dan aktifitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam,
manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya, yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil dari
ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral keilmuan, hukum, adat serta kebiasaan yang
didapat manusia sebagai anggota masyarakat.Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu
digolongkan dalam tiga wujud, yaitu :
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kesatuan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
Wujud ini bersifat abstrak, tidak dapat dipegang dan tempatnya berada dalam fikiran manusia dapat
pula disebut tatakelakuan yang memiliki fungsi mengatur, mengendalikan serta memberi arah pada
tindakan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Contohnya, tata cara perkawinan, gerakan
tari, aturan bahasa, adat istiadat, lembaga pertanian dan lain-lain.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kesatuan aktivitas serta tindakan berpola yang dilakukan manusia
dalam suatu masyarakat. Wujud ini bersifat konkret yang menyangkut tindakan dan kelakuan berpola
dari manusia atau disebut perilaku budaya yang muncul karena adanya ide atau gagasan dalam pikiran
manusia dan diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Perilaku ini dapat dipantau oleh pancaindra
manusia. Contohnya, tradisi slametan pada bayi yang baru lahir, tari-tarian, adat acara perkawinan, halal
bihalal pada bulan Ramadhan dan lain-lain.

c. Wujud kebudayaan sebagai suatu benda-benda hasil karya manusia. Wujud ini bersifat paling konkret
dan berbentuk fisik (artifact). Benda-benda budaya ini muncul karena didahului oleh ide atau gagasan
dalam pikiran manusia untuk membuat sesuatu. Lalu, ide tersebut dituangkan melalui benda-benda
hasil karya manusia yang dapat dimanfaatkan. Contohnya, Candi Borobudur, Masjid Mataram, Keraton
Surakarta, Rumah Joglo, Pakaian Adat dan lain-lain.
unsur kebudayaan terdiri dari : Sistem religi, Sistem pengetahuan, Sistem mata pencaharian hidup,
Sistem peralatan hidup atau teknologi, Organisasi kemasyarakatan, Bahasa, dan Kesenian. Ketujuh unsur
kebudayaan ini bersifat Universal (cultural universal), yang artinya unsur-unsur ini dapat ditemukan
pada semua kebudayaan bangsa didunia. Substansi (Isi) utama budaya adalah wujud abstrak dari ide dan
gagasan yang muncul dimasyarakat, yang memberi jiwa dalam masyarakat dalam bentuk sistem
pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dan etos kebudayaan.
Kebudayaan mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia, untuk kepentingan
manusia itu sendiri karena kebudayaan diciptakan oleh manusia dan untuk manusia. Kebudayaan yang
dimiliki oleh suatu kelompok tidak akan terhindar dari pengaruh kebudayaan kelompok-kelompok
lainnya dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau melalui proses difusi (persebaran unsur-
unsur kebudayaan). Hal terpenting dalam proses perkembangan kebudayaan adalah dengan adanya
kontrol sosial sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dengan penganut
kebudayaan tersebut dan mana yang kebudayaan yang tidak sesuai (akulturasi).

Anda mungkin juga menyukai