PENJELASAN BAHAN
1. Dalam bulan kedua perjalanan bangsa Israel, mereka sampai di padang gurun Sin. Di
tempat ini bangsa Israel bersungut-sungut karena mereka tak mempunyai makanan. Mereka
menyatakan bahwa tinggal dalam perbudakan di Mesir adalah lebih baik, yang penting
perut kenyang, daripada harus berjalan di tengah padang gurun Sin, mereka kelaparan dan
merasa pasti akan mati. Mereka lupa bahwa Allah selalu memberikan apa yang mereka
perlukan, padahal Allah telah menyediakan sumber air yang manis di Mara bagi mereka.
Allah selalu mendengarkan dan memperhatikan setiap kebutuhan mereka.
2. Allah memberikan manna dan burung puyuh menjadi makanan bangsa Israel setiap hari.
Mereka tak perlu mencari makanan: beternak puyuh atau mengolah tepung menjadi roti.
Puyuh dan manna telah tersedia, tinggal mengambilnya saja. Jumlahnya cukup bahkan
lebih, tapi mereka perlu belajar mencukupkan diri dengan percaya bahwa Allah akan terus
memelihara. Allah berfirman melalui Musa kepada bangsa Israel yaitu:
Cukuplah mengambil sesuai dengan kebutuhan sehari, masing-masing 1 gomer (2 liter
benda padat) untuk 1 orang. Namun makanan yang mereka ambil tersebut tidak boleh
disimpan untuk keesokan harinya. Keperluan sehari cukuplah untuk dihabiskan sehari,
sebab mereka harus percaya bahwa hari esok Tuhan tetap memelihara. Maka apabila
mereka mengambil lebih, yang disimpan itu besoknya akan busuk. Hari demi hari
semua dicukupkan sesuai kebutuhan.
Tapi khusus pada hari ke 6, mereka diminta untuk mengambil sebanyak 2 kali lipat
untuk disimpan. Karena pada hari ke 7 mereka tidak diperkenankan keluar dari rumah
dan mengambil makanan, itulah hari Sabat. Hari Sabat adalah hari beristirahat dan hari
kudus untuk Allah. Pada hari Sabat bangsa Israel harus mengkhususkan diri mereka
untuk beribadah pada Allah dan jangan disibukkan dengan mencari makanan. Tidak
perlu khawatir sebab Allah Sang Pemelihara menyediakan apa yang diperlukan setiap
hari.
ALAT PERAGA
1. Gambar orang Israel berjalan di padang gurun yang kering.
2. Gambar orang-orang yang marah kepada Musa.
3. Gambar manna turun dari Surga dan orang-orang mengumpulkan manna.
PEMBUKAAN
1. Sampaikanlah cerita berikut ini:
Ada seorang anak bernama Lio. Lio selalu ingin makanan yang istimewa, yang enak, yang
mahal, seperti yang ada di iklan televisi: pizza, burger, fried Chicken, dan sebagainya.
Pokoknya makanan-makanan yang keren. Dan setiap kali makan, selalu ada sisa makanan
yang dibuang karena Lio tidak bisa menghabiskannya.
2. Mintalah anak menanggapi dengan bertanya apakah mereka juga kalau makan harus
makanan yang enak atau makanan merk yang keren? Apakah mereka makan sampai habis
atau masih sisa dan dibuang? (Terima jawaban mereka tanpa perlu membahasnya dulu.)
3. Lanjutkan cerita:
Lio punya teman, namanya Wahyu. Rumah Wahyu kecil dan sangat sederhana. Setiap hari
makanan Wahyu pun sangat sederhana, seadanya saja tanpa bisa meminta apa yang
diingini. Kadang-kadang Wahyu hanya makan nasi dengan garam saja, karena orang tuanya
tidak punya uang untuk beli lauk. Tapi hari ini Wahyu belum melihat ada nasi di meja
makan, padahal Wahyu sudah sangat lapar.
4. Tanyakan pada anak, apakah pernah merasa lapar dan tidak ada makanan? Bagaimana
rasanya? Ya.. kalau lapar tentunya kita merasa tidak kuat, ya.
5. Sampaikan kepada anak bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana Tuhan mencukupkan
kebutuhan bangsa Israel dalam bentuk makanan sepanjang perjalanannya di padang gurun.
ALAT PERAGA
1. Gambar orang Israel berjalan di padang gurun yang kering.
2. Gambar orang-orang yang marah kepada Musa.
3. Gambar manna turun dari Surga dan orang-orang mengumpulkan manna.
PEMBUKAAN
1. Ajak anak untuk menyebutkan makanan kesukaan mereka. Bila perlu beri gambar makanan-
makanan favorit lalu mintalah mereka memilih dan menceritakan kenapa memilih makanan
itu.
2. Sesudah memilih, tanyakan bagaimana kalau makanan yang mereka suka itu ditukar
dengan jenis makanan lain yang bukan kesukaannya?
3. Bagaimana kalau makanan yang ada bukan yang kita sukai padahal sudah sangat lapar?
4. Tanyakan kepada anak, apakah mereka pernah kelaparan? Apa bedanya lapar dengan
kelaparan? Kalau kelaparan itu sudah sangat lapar. (Bila ada anak yang ingin bercerita
tentang pengalaman kelaparan bisa dipersilahkan bercerita.)
5. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar tentang sikap bangsa Israel yang
kelaparan dan bagaimana seharusnya menyambut berkat Tuhan.
POKOK PELAJARAN
Ceritakanlah dengan menggunakan Alat Peraga
(tunjukkan peraga 1) Orang-orang Israel ini sudah berjalan kaki sangat jauh. Mereka
melewati tempat-tempat yang kering dan panas. Tempat yang kering itu namanya apa?
[padang gurun Sin]
Bekal makanan sudah tidak ada, mereka lapar dan mulai khawatir, cemas dan
bersungut-sungut. Anak-anak menangis minta makan. Bapak-bapak dan ibu-ibu juga lapar
setelah berjalan sangat jauh. Lalu mereka menemui Bapak Musa.
“Pak Musa, kami lapar, tidak ada makanan di sini,” kata seorang ibu. “Pak Musa, kamu
sudah menyebabkan kami menderita. Kami lebih baik tetap tinggal di Mesir, di sana banyak
makanan. Kami tidak akan kelaparan seperti ini. Kami dan anak-anak kami menderita di
sini,” teriak orang-orang yang lain dengan marah (tunjukkan peraga 2).
Anak-anak, ternyata pada waktu petang Tuhan menyediakan daging dengan cara
mendatangkan burung puyuh yang terbang di atas perkemahan bangsa Israel.
Keesokan paginya, Tuhan menurunkan apa?..... Ya, roti. Pak Musa berkata, “Ambillah
secukupnya makanan itu untuk kalian makan dalam satu hari.” Pagi-pagi sekali Tuhan
menurunkan roti kecil-kecil dari langit turun di sekitar perkemahan mereka.
“Hai teman-teman, keluarlah. Banyak makanan di sini. Ayo, kita kumpulkan untuk kita
makan,“ teriak mereka yang sudah bangun terlebih dahulu. (tunjukkan peraga 3)
“Makanan ini rasanya enak, lho. Apa ya namanya?” mereka saling bertanya sambil
mengumpulkan makanan itu. Apa namanya ya?
Coba kita buka Alkitab kita Keluaran 16: 31
PENERAPAN
1. Siapkanlah makanan coklat/permen sejumlah lebih dari jumlah anak.
2. Mintalah mereka mengambil bebas berapapun yang mereka mau.
3. Perhatikanlah reaksi tiap anak yang mengambil dan memakannya, adakah yang mengambil
sebanyak-banyaknya?
4. Guru menjelaskan bahwa makan terlalu banyak itu tidak baik untuk pencernaan kita,
bahkan bisa menyebabkan kita sakit perut. Maka syukuri apa yang ada dan makanlah
secukupnya, jangan khawatir kekurangan karena Tuhan akan mencukupkan kita.
PEMBUKAAN
1. Berikan anak pilihan dari gambar makanan yang ditawarkan oleh guru. Diantara gambar-
gambar tersebut terdapat gambar: nasi goreng, telor goreng, mie ayam, ayam goreng
tepung, tahu, tempe, dll serta minuman: air putih, minuman bersoda (sprite, coca cola dll),
susu, sirup dll.
2. Persilahkan anak mengambil apa yang mereka suka dari pilihan-pilihan gambar itu. Minta
anak untuk memberikan alasan mengapa mereka memilih makanan tersebut.
3. Ajak anak untuk menyimpan gambar tersebut hingga di akhir cerita.
4. Sampaikan bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana seharusnya sikap kita terhadap
pemberian Tuhan.
POKOK PELAJARAN
1. Ajaklah anak mengingat kisah perjalanan Israel ke tanah Kanaan dan tanyakan pada anak:
a. Dalam peristiwa apa saja bangsa Israel mengalami pemeliharaan Tuhan?
b. Jawaban yang diharapkan:
1) Ketika orang Mesir mengalami 10 tulah, orang Israel tidak mengalaminya.
2) Ketika bangsa Israel terjepit antara Laut Teberau dan pasukan Firaun, Tuhan
menyelamatkan mereka dengan menuntun mereka menyeberangi Laut Teberau.
3) Mereka berjalan dipimpin tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari.
2. Katakan kepada anak bahwa beberapa kali bangsa Israel mengalami pemeliharaan Tuhan
yang luar biasa.
3. Ceritakan secara singkat kepada anak, bahwa sekarang bangsa Israel meneruskan
perjalanan mereka. Mereka berjalan melewati padang gurun yang panas dan kering.
Perjalanan yang melelahkan itu membuat mereka lapar dan haus, namun persediaan
makanan dan minum mereka habis. Apa yang Allah lakukan ketika mendengar kebutuhan
mereka?
4. Ajak anak membaca Keluaran 16 : 1 – 32.
5. Minta anak menyebutkan:
a. Bagaimana Allah memberi makan bangsa Israel pada waktu petang dan pagi hari?
(jawab: petang burung puyuh, pagi roti manna)
b. Apa pesan Musa pada bangsa Israel untuk mengambil roti manna? (jawab: Ambil
secukupnya untuk satu hari saja, hanya pada hari keenam ambil untuk persediaan hari
ketujuh sebab di hari ketujuh tidak boleh ambil roti.)
c. Mengapa orang Israel mengambil roti manna yang lebih daripada yang mereka
butuhkan? (jawab: Mereka takut jika besok tidak ada roti lagi.)
PENERAPAN
1. Minta anak untuk menulis daftar kebutuhan mereka selama sehari.
2. Minta anak menandai dari kebutuhan yang mereka tuliskan, mana yang sudah dicukupi oleh
Tuhan lewat pemberian orang tua dan orang-orang di sekitar mereka.
3. Tanyakan kepada anak apabila ada kebutuhan mereka yang belum terpenuhi, bagaimana
perasaan mereka dan apa yang akan mereka lakukan? Ajak anak untuk membedakan mana
yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan.
4. Bantulah anak memahami bahwa Allah memberi apa yang kita butuhkan dengan cukup,
kemudian ajak mereka berdoa dalam ucapan syukur atas berkat yang diberikan Tuhan pada
mereka.