Anda di halaman 1dari 7

20 SEPTEMBER 2020 KELUARAN 16:1-36

Perjuangan meraih harapan bisa digambarkan sebagai sebuah perjalanan


yang diwarnai kesulitan, halangan bahkan juga ancaman. Namun Allah
menyertai orang yang percaya kepada-Nya. Allah memberikan pertolongan,
dan selalu mencukupkan kebutuhan umat-Nya, sebagaimana Allah
mencukupkan kebutuhan bangsa Israel selama perjalanan 40 tahun.
Melalui pelajaran hari ini anak belajar percaya bahwa Allah berkuasa
mencukupkan kebutuhan hidup mereka.

PENJELASAN BAHAN
1. Dalam bulan kedua perjalanan bangsa Israel, mereka sampai di padang gurun Sin. Di
tempat ini bangsa Israel bersungut-sungut karena mereka tak mempunyai makanan. Mereka
menyatakan bahwa tinggal dalam perbudakan di Mesir adalah lebih baik, yang penting
perut kenyang, daripada harus berjalan di tengah padang gurun Sin, mereka kelaparan dan
merasa pasti akan mati. Mereka lupa bahwa Allah selalu memberikan apa yang mereka
perlukan, padahal Allah telah menyediakan sumber air yang manis di Mara bagi mereka.
Allah selalu mendengarkan dan memperhatikan setiap kebutuhan mereka.
2. Allah memberikan manna dan burung puyuh menjadi makanan bangsa Israel setiap hari.
Mereka tak perlu mencari makanan: beternak puyuh atau mengolah tepung menjadi roti.
Puyuh dan manna telah tersedia, tinggal mengambilnya saja. Jumlahnya cukup bahkan
lebih, tapi mereka perlu belajar mencukupkan diri dengan percaya bahwa Allah akan terus
memelihara. Allah berfirman melalui Musa kepada bangsa Israel yaitu:
 Cukuplah mengambil sesuai dengan kebutuhan sehari, masing-masing 1 gomer (2 liter
benda padat) untuk 1 orang. Namun makanan yang mereka ambil tersebut tidak boleh
disimpan untuk keesokan harinya. Keperluan sehari cukuplah untuk dihabiskan sehari,
sebab mereka harus percaya bahwa hari esok Tuhan tetap memelihara. Maka apabila
mereka mengambil lebih, yang disimpan itu besoknya akan busuk. Hari demi hari
semua dicukupkan sesuai kebutuhan.
 Tapi khusus pada hari ke 6, mereka diminta untuk mengambil sebanyak 2 kali lipat
untuk disimpan. Karena pada hari ke 7 mereka tidak diperkenankan keluar dari rumah
dan mengambil makanan, itulah hari Sabat. Hari Sabat adalah hari beristirahat dan hari
kudus untuk Allah. Pada hari Sabat bangsa Israel harus mengkhususkan diri mereka
untuk beribadah pada Allah dan jangan disibukkan dengan mencari makanan. Tidak
perlu khawatir sebab Allah Sang Pemelihara menyediakan apa yang diperlukan setiap
hari.

SAHABAT ANAK | JULI-DESEMBER 2020 74


3. Tapi bangsa Israel masih perlu belajar percaya pada Allah yang mampu mencukupkan
kebutuhan mereka, bukannya mengeluh dan bersungut-sungut. Mereka perlu lebih
menghayati pengalaman iman pemeliharaan Allah. Oleh sebab itu mereka perlu simbol-
simbol yang mengingatkan mereka. Allah memerintahkan Musa untuk mengambil segomer
(2 liter) manna dan dimasukkan dalam buli-buli (bejana yang dibuat dari emas) untuk
ditaruh di Kemah Suci. Hal ini dilakukan sebagai simbol pemeliharaan Allah agar bangsa
Israel mengingat Allah yang selalu mencukupkan kebutuhan mereka. Selama perjalanan
mereka hingga akan memasuki tanah perjanjian, bangsa Israel dipelihara Allah dengan
manna, ”roti” dari Allah.
4. Kita diingatkan untuk percaya bahwa Allah tak pernah meninggalkan umat-Nya, Ia akan
setia memelihara umat-Nya. Allah mengerti apa yang kita butuhkan dan menyediakannya.
Maka patutlah kita bersyukur atas pemeliharaan-Nya.

AYAT HAFALAN LAGU PENDUKUNG


Berikanlah kami pada hari ini makanan kami 1. Jangan Kamu Kuatir (Special Songs for
yang secukupnya Kids 55).
Matius 6:11 2. Jangan Bimbang dan Ragu (Lucky 10).
3. Bersyukur kepada Tuhan (Kidung Ceria
152).

ALAT PERAGA
1. Gambar orang Israel berjalan di padang gurun yang kering.
2. Gambar orang-orang yang marah kepada Musa.
3. Gambar manna turun dari Surga dan orang-orang mengumpulkan manna.

PEMBUKAAN
1. Sampaikanlah cerita berikut ini:
Ada seorang anak bernama Lio. Lio selalu ingin makanan yang istimewa, yang enak, yang
mahal, seperti yang ada di iklan televisi: pizza, burger, fried Chicken, dan sebagainya.
Pokoknya makanan-makanan yang keren. Dan setiap kali makan, selalu ada sisa makanan
yang dibuang karena Lio tidak bisa menghabiskannya.
2. Mintalah anak menanggapi dengan bertanya apakah mereka juga kalau makan harus
makanan yang enak atau makanan merk yang keren? Apakah mereka makan sampai habis
atau masih sisa dan dibuang? (Terima jawaban mereka tanpa perlu membahasnya dulu.)
3. Lanjutkan cerita:
Lio punya teman, namanya Wahyu. Rumah Wahyu kecil dan sangat sederhana. Setiap hari
makanan Wahyu pun sangat sederhana, seadanya saja tanpa bisa meminta apa yang
diingini. Kadang-kadang Wahyu hanya makan nasi dengan garam saja, karena orang tuanya
tidak punya uang untuk beli lauk. Tapi hari ini Wahyu belum melihat ada nasi di meja
makan, padahal Wahyu sudah sangat lapar.
4. Tanyakan pada anak, apakah pernah merasa lapar dan tidak ada makanan? Bagaimana
rasanya? Ya.. kalau lapar tentunya kita merasa tidak kuat, ya.
5. Sampaikan kepada anak bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana Tuhan mencukupkan
kebutuhan bangsa Israel dalam bentuk makanan sepanjang perjalanannya di padang gurun.

75 SAHABAT ANAK | JULI-DESEMBER 2020


POKOK PELAJARAN
Berceritalah menggunakan Alat Peraga
(tunjukkan peraga 1) Orang-orang Israel ini sudah berjalan kaki sangat jauh. Dari Mesir
mereka menuju tempat yang dijanjikan Tuhan, ‘tanah perjanjian’. Mereka melewati padang
gurun, tempat yang kering dan panas. Karena perjalanannya jauh maka bekal makanan
yang mereka bawa sudah habis.
Anak-anak, di padang gurun kita bisa dapat makan apa? Di sana tidak ada apa-apa,
hanya ada pasir dan pasir. Tidak ada tumbuhan, tidak ada sumber air. Di padang gurun
sangat panas dan kering sehingga kita akan mudah haus dan lapar jika berjalan di sana.
Orang-orang Israel sudah tidak mempunyai makanan lagi. Mereka semua lapar.
Sekarang mereka menemui Bapak Musa dengan marah, (tunjukkan peraga 2)
“Pak Musa, kami lapar,” teriak orang-orang ini, “tidak ada lagi makanan.”
“Iya, sabar ya,” kata Pak Musa tenang.
“Pak Musa, kami semua kelaparan. Tidak ada makanan disini. Kalau di Mesir, di sana
banyak makanan. Kami tidak akan kelaparan seperti ini,” teriak mereka marah.
“Mohon tenang semuanya. Tuhan adalah pemelihara kita, pasti Tuhan akan beri kita
makan,” jawab Bapak Musa.
“Tuhan berjanji akan memberi makanan pada waktu pagi dan akan menyediakan
daging untuk kita pada waktu sore. Ambillah secukupnya untuk dimakan, percayalah pada
Tuhan,” kata Bapak Musa.
Anak-anak, Tuhan menepati janji-Nya. Pagi-pagi sekali Tuhan menyediakan makanan
seperti roti lembut kecil kecil turun dari langit di sekitar perkemahan mereka.
“Hai teman-teman, keluarlah. Banyak makanan di sini. Ayo, kita kumpulkan untuk kita
makan,“ teriak mereka yang sudah bangun terlebih dahulu (tunjukkan peraga 3).
“Nah, sekarang ayo kita ambil roti ini, ini namanya manna. Ambilah secukupnya saja ya,
satu gomer (2 liter) untuk satu orang. Percayalah besok Tuhan memberi roti manna lagi.
Ayo teman-teman,” kata Bapak Musa kepada bangsa Israel.
Namun ada yang berpikir, “Ah, saya ambil lebih banyak saja supaya bisa saya simpan
untuk cadangan.” Tapi anak-anak, keesokan harinya ternyata roti manna yang disimpan itu
sudah busuk. Bangsa Israel diminta mengambil jangan lebih dari segomer. “Teman-teman,
belajarlah mencukupkan diri ya. Lihatlah kalau kita tidak mencukupkan diri, makanan kita
jadi busuk,” kata Pak Musa, “Percayalah tiap hari Tuhan akan mencukupkan kita, jangan
kuatir.”
“Teman-teman,” panggil Pak Musa, “Tuhan sudah memelihara kita. Tuhan menyediakan
makanan untuk kita. Kita harus mengucap syukur kepada Tuhan atas pemeliharaan-Nya
kepada kita.”
“Iya, Pak Musa. Kami akan menuruti perintah Tuhan. Kami mau berterima kasih kepada
Tuhan,” kata mereka.
Nah anak-anak, seperti Tuhan memelihara hidup bangsa Israel, Tuhan memelihara hidup
kita juga. Kita dapat menggerakkan tangan untuk mengambil makanan, dan mulut kita
dapat merasakan makanan dan minuman yang enak. Kita bisa bertemu teman-teman di
sekolah dan di Sekolah Minggu. Untuk itu, marilah kita selalu bersyukur kepada Tuhan.

SAHABAT ANAK | JULI-DESEMBER 2020 76


PENERAPAN
Guru mengajak anak membuat semacam hiasan meja:
a. Bagikan kertas manila ukuran 10 x 30 cm yang sudah dilipat menjadi 4 bagian (dengan
panjang 5,10,10,5 cm), kemudian sisi-sisi ujungnya direkatkan sehingga membentuk prisma
segitiga yang stabil berdiri di meja.
b. Minta anak menempelkan gambar-gambar makanan di satu sisi.
c. Minta anak menempelkan teks “Terima kasih, Tuhan” di sisi yang lain.
d. Sampaikan kepada anak, setiap kali mereka menerima makanan, mereka mau
mengucapkan syukur kepada Tuhan dengan berkata, “Terima kasih untuk makanan ini,
Tuhan.”

ALAT PERAGA
1. Gambar orang Israel berjalan di padang gurun yang kering.
2. Gambar orang-orang yang marah kepada Musa.
3. Gambar manna turun dari Surga dan orang-orang mengumpulkan manna.

PEMBUKAAN
1. Ajak anak untuk menyebutkan makanan kesukaan mereka. Bila perlu beri gambar makanan-
makanan favorit lalu mintalah mereka memilih dan menceritakan kenapa memilih makanan
itu.
2. Sesudah memilih, tanyakan bagaimana kalau makanan yang mereka suka itu ditukar
dengan jenis makanan lain yang bukan kesukaannya?
3. Bagaimana kalau makanan yang ada bukan yang kita sukai padahal sudah sangat lapar?
4. Tanyakan kepada anak, apakah mereka pernah kelaparan? Apa bedanya lapar dengan
kelaparan? Kalau kelaparan itu sudah sangat lapar. (Bila ada anak yang ingin bercerita
tentang pengalaman kelaparan bisa dipersilahkan bercerita.)
5. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar tentang sikap bangsa Israel yang
kelaparan dan bagaimana seharusnya menyambut berkat Tuhan.

POKOK PELAJARAN
Ceritakanlah dengan menggunakan Alat Peraga
(tunjukkan peraga 1) Orang-orang Israel ini sudah berjalan kaki sangat jauh. Mereka
melewati tempat-tempat yang kering dan panas. Tempat yang kering itu namanya apa?
[padang gurun Sin]
Bekal makanan sudah tidak ada, mereka lapar dan mulai khawatir, cemas dan
bersungut-sungut. Anak-anak menangis minta makan. Bapak-bapak dan ibu-ibu juga lapar
setelah berjalan sangat jauh. Lalu mereka menemui Bapak Musa.
“Pak Musa, kami lapar, tidak ada makanan di sini,” kata seorang ibu. “Pak Musa, kamu
sudah menyebabkan kami menderita. Kami lebih baik tetap tinggal di Mesir, di sana banyak
makanan. Kami tidak akan kelaparan seperti ini. Kami dan anak-anak kami menderita di
sini,” teriak orang-orang yang lain dengan marah (tunjukkan peraga 2).

77 SAHABAT ANAK | JULI-DESEMBER 2020


“Teman-teman, percayalah Tuhan pasti memelihara kita,” jawab Pak Musa tenang,
“Sekarang dengarkanlah! Tuhan berpesan, besok kita akan mendapatkan makanan dari
Tuhan.” “Tapi, Pak Musa, ini padang gurun, kering kerontang, tidak ada apa-apa di sini.
Bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan makanan?” seru orang-orang itu.
Pak Musa menjawab, “Percayalah, Tuhan akan menyediakan makanan bagi kita, pada
waktu pagi dan pada waktu sore.” Anak-anak, bagaimana caranya Tuhan menyediakan
makanan bagi bangsa Israel? Mari kita buka Alkitab dan membaca dari Keluaran 16:11-14…..

Anak-anak, ternyata pada waktu petang Tuhan menyediakan daging dengan cara
mendatangkan burung puyuh yang terbang di atas perkemahan bangsa Israel.
Keesokan paginya, Tuhan menurunkan apa?..... Ya, roti. Pak Musa berkata, “Ambillah
secukupnya makanan itu untuk kalian makan dalam satu hari.” Pagi-pagi sekali Tuhan
menurunkan roti kecil-kecil dari langit turun di sekitar perkemahan mereka.
“Hai teman-teman, keluarlah. Banyak makanan di sini. Ayo, kita kumpulkan untuk kita
makan,“ teriak mereka yang sudah bangun terlebih dahulu. (tunjukkan peraga 3)
“Makanan ini rasanya enak, lho. Apa ya namanya?” mereka saling bertanya sambil
mengumpulkan makanan itu. Apa namanya ya?
Coba kita buka Alkitab kita Keluaran 16: 31

“Manna, ya, makanan ini namanya manna,” jawab temannya.


“Ingat, ambilah untuk satu hari saja cukup,” perintah Bapak Musa.
Tuhan menepati janji-Nya.
Keesokan harinya ternyata ada orang Israel yang mengambil roti manna lebih dari
kebutuhan mereka, roti yang disimpan itu ternyata busuk. Maka teringatlah mereka perintah
Tuhan untuk hanya mengambil untuk satu hari. Mereka harus percaya tiap hari Tuhan
menurunkan berkat-Nya.
Tapi khusus untuk hari keenam, Pak Musa kembali mengingatkan, “Dengarkanlah
perintah Tuhan! Besok hari ketujuh, hari sabat. Maka hari ini kita harus mengumpulkan
manna untuk dua hari. Roti manna perlu disiapkan untuk dimakan pada hari Sabat. Di hari
Sabat, kita tidak perlu mengumpulkan manna, kita akan makan yang tersimpan dan tetap
segar dimakan pada hari Sabat. Pada setiap hari Sabat, kita akan berdoa, mengucap syukur
kepada Tuhan atas pemeliharaan Tuhan kepada kita.” Anak-anak, pada hari sabat tidak ada
roti manna yang turun dari langit sama sekali.
Anak-anak, seperti Tuhan memelihara bangsa Israel, Tuhan juga memelihara kita. Mari
kita syukuri apa yang ada, tidak usah serakah mengambil terlalu banyak. Jangan mengeluh
tapi bersyukur dengan apa yang ada. Kita dapat mengambil makanan, dan mulut kita dapat
merasakan makanan dan minuman yang enak. Bukankah berkat Tuhan itu sudah cukup
untuk kita? Untuk itu, marilah kita selalu berterima kasih kepada Tuhan.

PENERAPAN
1. Siapkanlah makanan coklat/permen sejumlah lebih dari jumlah anak.
2. Mintalah mereka mengambil bebas berapapun yang mereka mau.
3. Perhatikanlah reaksi tiap anak yang mengambil dan memakannya, adakah yang mengambil
sebanyak-banyaknya?
4. Guru menjelaskan bahwa makan terlalu banyak itu tidak baik untuk pencernaan kita,
bahkan bisa menyebabkan kita sakit perut. Maka syukuri apa yang ada dan makanlah
secukupnya, jangan khawatir kekurangan karena Tuhan akan mencukupkan kita.

SAHABAT ANAK | JULI-DESEMBER 2020 78


5. Ajaklah anak membuat hiasan meja:
a. Siapkan kertas manila ukuran 10 x 29 cm.
b. Ajak anak untuk menuliskan penggalan Doa Bapa Kami:
“….berikanlah pada kami makanan kami yang secukupnya..”
c. Ajak anak untuk menghiasai tulisan tersebut dengan kreasi mereka.

PEMBUKAAN
1. Berikan anak pilihan dari gambar makanan yang ditawarkan oleh guru. Diantara gambar-
gambar tersebut terdapat gambar: nasi goreng, telor goreng, mie ayam, ayam goreng
tepung, tahu, tempe, dll serta minuman: air putih, minuman bersoda (sprite, coca cola dll),
susu, sirup dll.
2. Persilahkan anak mengambil apa yang mereka suka dari pilihan-pilihan gambar itu. Minta
anak untuk memberikan alasan mengapa mereka memilih makanan tersebut.
3. Ajak anak untuk menyimpan gambar tersebut hingga di akhir cerita.
4. Sampaikan bahwa hari ini kita akan belajar bagaimana seharusnya sikap kita terhadap
pemberian Tuhan.

POKOK PELAJARAN
1. Ajaklah anak mengingat kisah perjalanan Israel ke tanah Kanaan dan tanyakan pada anak:
a. Dalam peristiwa apa saja bangsa Israel mengalami pemeliharaan Tuhan?
b. Jawaban yang diharapkan:
1) Ketika orang Mesir mengalami 10 tulah, orang Israel tidak mengalaminya.
2) Ketika bangsa Israel terjepit antara Laut Teberau dan pasukan Firaun, Tuhan
menyelamatkan mereka dengan menuntun mereka menyeberangi Laut Teberau.
3) Mereka berjalan dipimpin tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari.
2. Katakan kepada anak bahwa beberapa kali bangsa Israel mengalami pemeliharaan Tuhan
yang luar biasa.
3. Ceritakan secara singkat kepada anak, bahwa sekarang bangsa Israel meneruskan
perjalanan mereka. Mereka berjalan melewati padang gurun yang panas dan kering.
Perjalanan yang melelahkan itu membuat mereka lapar dan haus, namun persediaan
makanan dan minum mereka habis. Apa yang Allah lakukan ketika mendengar kebutuhan
mereka?
4. Ajak anak membaca Keluaran 16 : 1 – 32.
5. Minta anak menyebutkan:
a. Bagaimana Allah memberi makan bangsa Israel pada waktu petang dan pagi hari?
(jawab: petang burung puyuh, pagi roti manna)
b. Apa pesan Musa pada bangsa Israel untuk mengambil roti manna? (jawab: Ambil
secukupnya untuk satu hari saja, hanya pada hari keenam ambil untuk persediaan hari
ketujuh sebab di hari ketujuh tidak boleh ambil roti.)
c. Mengapa orang Israel mengambil roti manna yang lebih daripada yang mereka
butuhkan? (jawab: Mereka takut jika besok tidak ada roti lagi.)

79 SAHABAT ANAK | JULI-DESEMBER 2020


d. Apa akibat dari perbuatan mereka itu? (jawab: Roti itu keesokan harinya busuk, tidak
bisa dimakan.)
e. Apa yang diperintahkan Tuhan pada Musa untuk memberikan pelajaran tentang rasa
cukup pada orang Israel? (jawab: Mengambil roti manna dan menaruhnya di Kemah
Suci agar menjadi pengingat betapa Allah memelihara dan mencukupkan kebutuhan
bangsa Israel hingga 40 tahun dengan memberi mereka roti manna.)
6. Tunjukkan kepada anak bahwa Tuhan selalu memelihara mereka, dan yang Tuhan berikan
selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan kita dari hari ke hari. Untuk itu anak perlu selalu
bersyukur akan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya.

PENERAPAN
1. Minta anak untuk menulis daftar kebutuhan mereka selama sehari.
2. Minta anak menandai dari kebutuhan yang mereka tuliskan, mana yang sudah dicukupi oleh
Tuhan lewat pemberian orang tua dan orang-orang di sekitar mereka.
3. Tanyakan kepada anak apabila ada kebutuhan mereka yang belum terpenuhi, bagaimana
perasaan mereka dan apa yang akan mereka lakukan? Ajak anak untuk membedakan mana
yang merupakan kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan.
4. Bantulah anak memahami bahwa Allah memberi apa yang kita butuhkan dengan cukup,
kemudian ajak mereka berdoa dalam ucapan syukur atas berkat yang diberikan Tuhan pada
mereka.

SAHABAT ANAK | JULI-DESEMBER 2020 80

Anda mungkin juga menyukai