Anda di halaman 1dari 81

PETA PROSES BISNIS

Dinas Ketenagakerjaan
Kota Medan

2022
DAFTAR ISI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MEDAN .................................. 1


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MEDAN ................ 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 3
B. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT .......................................................... 3
C. RUANG LINGKUP ...................................................................................... 4
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN .................................................................... 5
A. VISI DAN MISI .......................................................................................... 5
B. TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................... 6
C. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ..................................................... 6
BAB III ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ................................................................... 9
A. ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ......................................................... 9
B. TUGAS DAN FUNGSI ................................................................................ 9
C. SUMBER DAYA MANUSIA ........................................................................ 9
BAB IV PRINSIP PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS ...................................................11
A. PRINSIP PENYUSUNAN ..........................................................................11
B. TAHAP DAN PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS ..................................11
C. PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS ......................................................15
1. Kebijakan Program Pembangunan ..................................................15
2. Identifikasi Proses ...........................................................................18
3. Identifikasi Sub Proses Lintas Fungsi ...............................................19
4. Identifikasi Peta Proses ...................................................................21
5. Identifikasi Peta Sub Proses ............................................................22
6. Peta Relasi .......................................................................................25
7. Identifikasi Peta Lintas Fungsi .........................................................26
BAB V PENUTUP .........................................................................................................55
PEMERINTAH KOTA MEDAN
DINAS KETENAGAKERJAAN
Jl. K.H. Wahid Hasyim no. 14, Merdeka, Kec. Medan Baru, 20154.

KEPUTUSAN DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MEDAN


Nomor:

TENTANG
PETA PROSES BISNIS DINAS KETENAGAKERJAAN
KOTA MEDAN

Menimbang : a. bahwa penataan ketatalaksanaan merupakan salah


satu area perubahan dalam reformasi birokrasi
untuk mewujudkan organisasi instansi pemerintah
yang tepat fungsi, tepat ukuran, dan tepat proses,
maka perlu menetapkan peta proses bisnis Dinas
Ketenagakerjaan Kota Medan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf (a) di atas maka perlu
menetapkan Keputusan Kepala Badan
Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kota Medan.
Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah;
d. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
e. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2018
tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis Instansi
Pemerintah;
f. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 15 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Medan;
g. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun
2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2021-2026;
h. Peraturan Wali Kota Medan Nomor 1 Tahun 2022
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KETENAGAKERJAAN
KOTA MEDAN TENTANG PROSES BISNIS DINAS
KETENAGAKERJAAN KOTA MEDAN.

1
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MEDAN
TENTANG PETA PROSES BISNIS DINAS KETENAGAKERJAAN KOTA MEDAN

NOMOR :
TANGGAL :

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai ibu kota dari Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, sekaligus sebagai
kota metropolitan terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar ketiga di
Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, Kota Medan memiliki kedudukan yang
sangat unik dan strategis, baik ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, politik,
maupun pertahanan dan keamanan. Kedudukan yang demikian unik dan
strategis tersebut telah menempatkan Kota Medan sebagai salah satu pusat
kompleksitas kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk kompleksitas
permasalahan di bidang demografi, sosial, dan ekonomi pada umumnya, serta
ketenagakerjaan pada khususnya. Jumlah penduduk yang demikian besar
dengan latar belakang dan strata sosial-ekonomi yang beraneka ragam, disertai
disparitas sosial ekonomi yang tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas
Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Medan.
Sehingga Kota Medan diharapkan memiliki tingkat produktivitas tenaga
kerja pada sektor sekunder dan tersier yang semakin baik. Dengan
meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja di kedua sektor tersebut
diharapkan Kota Medan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat secara berkesinambungan, yang sejalan dengan peningkatan
perlindungan tenaga kerja dan penyelesaian perselisihan buruh dan perusahaan
yang semakin baik. Adapun aspek kesejahteraan masyarakat dibagi menjadi 2
(dua) fokus yaitu fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi serta fokus
kesejahteraan sosial. Untuk menghadapi tantangan dan memenuhi harapan
masyarakat Kota Medan, diperlukan perencanaan yang tepat, efektif, dan
berkesinambungan. Sesuai dengan mandat yang diberikan, Dinas
Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Medan, harus mampu menjawab tantangan
tersebut dengan memperkuat berbagai aspek dan kompetensi yang terkait
dengan peran dan fungsinya sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Peta proses bisnis merupakan aset terpenting organisasi yang
mengumpulkan seluruh informasi ke dalam satu kesatuan dokumen atau
database organisasi. Dengan demikian, menjadi sebuah keniscayaan untuk
melibatkan seluruh elemen organisasi dalam penyusunan peta proses bisnis
yang digambarkan sesuai dengan rencana strategis organisasi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Peta proses bisnis Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan ini dimaksudkan


sebagai acuan bagi Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan untuk mengetahui peta
proses bisnis sesuai visi, misi, tujuan dan strategi organisasi yang telah
ditetapkan.

Sedangkan tujuan penyusunan peta proses bisnis adalah sebagai berikut:


a. Mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien;

3
b. Mudah mengkomunikasikan baik kepada pihak internal maupun eksternal
mengenai proses bisnis yang dilakukan untuk mencapai visi, misi, dan
tujuan;
c. Memiliki aset pengetahuan yang mengintegrasikan dan mendokumentasikan
secara rinci mengenai proses bisnis yang dilakukan untuk mencapai visi,
misi dan tujuan. Aset pengetahuan ini menjadi dasar pengambilan
keputusan strategis terkait peningkatan penyelenggaraan pemerintah dan
pelayanan publik serta peningkatan pemenuhan hak-hak pekerja.

Adapun manfaat peta proses bisnis adalah:


a. Mudah melihat potensi masalah yang ada di dalam pelaksanaan suatu
proses sehingga solusi penyempurnaan proses lebih terarah;
b. Memiliki standar pelaksanaan pekerjaan sehingga memudahkan dalam
mengendalikan dan mempertahankan kualitas pelaksanaan pekerjaan.

C. RUANG LINGKUP

Penyusunan peta proses bisnis dilaksanakan oleh Dinas Ketenagakerjaan


Kota Medan. Ruang lingkup penyusunan peta proses bisnis ini meliputi seluruh
kegiatan di lingkungan Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan sesuai dengan
dokumen rencana strategis dan rencana kerja organisasi.

4
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

A. VISI DAN MISI

Visi dan Misi pada saat mencalonkan diri menjadi Wali Kota / Wakil Wali
Kota Medan dengan janji-janji politik yang ditawarkan oleh Wali Kota / Wakil
Wali Kota Medan terpilih adalah:

Visi:

“Terwujudanya Masyarakat Kota Medan Yang Berkah, Maju dan Kondusif”

Misi:

1. Medan Berkah
Mewujudkan Kota Medan sebagai kota yang berkah dengan memegang
teguh nilai-nilai keagamaan dan menjadikan Medan sebagai kota layak
huni juga berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

2. Medan Maju
Memajukan masyarakat Kota Medan melalui revitalisasi pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang modern, terjangkau oleh semua.

3. Medan Bersih
Menciptakan keadilan sosial melalui reformasi birokrasi yang bersih,
profesional, akuntabel dan transaparan berlandaskan semangat melayani
masyarakat serta terciptanya pelayanan publik yang prima, adil dan
merata.

4. Medan Membangun
Membangun sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan
perekonomian dan potensi lokal masyarakat yang berkeadilan agar
terciptanya lapangan kerja, iklim kewirausahaan yang sehat dan
peningkatan kualitas SDM.

5. Medan Kondusif
Mewujudkan kenyamanan dan iklim kondusif bagi segenap masyarakat
Kota Medan melalui peningkatan supremasi hukum berbasis partisipasi
masyarakat.

6. Medan Inovatif
Mewujudkan Kota Medan sebagai kota ekonomi kreatif dan inovatif yang
berbasis pada penguatan human capital, teknologi digital dan sosial
budaya.

7. Medan Beridentitas
Mewujudkan Kota Medan yang berabad, santun, harmonis, toleran dan
kemajemukan demokratis dan cinta tanah air.

5
Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan merupakan perangkat daerah yang
menjalankan fungsi penunjang urusan pemerintahan pada bidang
ketenagakerjaan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan dan pelayanan publik Ketenagakerjaan di Kota Medan dengan
pertimbangan potensi sumber daya, memperhatikan faktor-faktor kebershasilan,
hambatan, evaluasi kinerja, serta isu-isu strategis yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan yang sedang berkembang.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja bertujuan


menyerap teanga kerja Indonesia yang seluas-luasnya di tengah persaingan yang
semakin kompettitif dan tuntutan globalisasi ekonomi

Dinamika perubahan pengaturan yang berkaitan kemudahan,


perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan
menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan proyek
strategisnasional termasuk peningkatan perlindungan dan kesejahteraan
pekerja dilakukan melalui perubahan Undang-Undang sektor yang belum
mendukung terwujudnya sinkronisasi dalam menjamin percepatan cipta kerja
yang sudah tentu akan seiring dan selaras dengan visi dan misi Wali Kota
Medan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Medan. Oleh karena itu, RPJMD Kota Medan Tahun 2021-
2026 dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Ketenagakerjaan Kota Medan 2021-2026.

B. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan:

Tujuan Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan adalah untuk meningkatkan


lapangan kerja dengan memberikan kemudahan, perlindungan, dan
pemberdayaan terhadap tenaga kerja serta industri yang ada di Kota Medan
sebagai upaya untuk dapat menyerap tenaga kerja di Kota Medan dengan tetap
memperhatikan keseimbangan dan kemajuan antar daerah dalam kesatuan
ekonomi nasional.

Sasaran:

Sasaran yang ingin dicapai adalah mewujudkan peningkatan pemenuhan


hak-hak pekerja serta peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Program kepala daerah terpilih yang berkenaan dengan tugas dan fungsi
organisasi Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan adalah “Peningkatan
perekonomian dan potensi lokal masyarakat yang berkeadilan agara terciptanya
lapangan pekerjaan, dan iklim kewirausahaan yang sehat serta peningkatan
kualitas SDM .

6
Dalam upaya mewujudkan program-program kerja yang akan
dilaksanakan, maka dengan segenap kemampuan yang ada, Dinas
Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Medan telah menyusun Rencana Strategis
Dinas yang akan menjadi pedoman bagi kegiatan program sektor
Ketenagakerjaan. Perencanaan ini dibuat secara partisipatif, dengan
mengupayakan semaksimal mungkin dapat memfasilitasi segenap aspirasi
stakeholder (pihak yang terkait dan berkepentingan). Ruang lingkup
perencanaan Dinas Ketenagakerjaan Pemerintah Kota Medan ini bersifat makro
dan mendukung pencapaian target dan sasaran serta visi dan misi Kota Medan
secara keseluruhan. Untuk menjamin keberhasilan implementasi Renstra ini,
maka perlu dilakukan hal-hal seperti berikut ini:

 Penetapan status hukum naskah perencanaan ini, sehingga implementasinya


bersifat mengikat dan konsekuensinya dapat dipertanggung jawabkan;

 Pengkomunikasian/sosialisasi rencana strategis ke semua pihak yang terlibat


secara intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan komitmen dan
motivasi seluruh pihak untuk melaksanakan rencana strategis yang telah
dibuat. Sosialisasi ini penting untuk mendukung keberhasilan implementasi
renstra ini dan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap
pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan di dalam renstra yang
sudah dibuat;
 Pelaksanaan program dan kegiatan indikatif yang telah dirumuskan oleh
seluruh aparat dan komponen stakeholder yang terkait dan relevan secara
disiplin dalam artian semua aktifitas yang dilakukan oleh semua pihak tidak
boleh menyimpang dari rencana strategis yang sudah ditetapkan untuk
memastikan pencapaian tujuan akhir organisasi. Oleh karena itu perlunya
komunikasi dan sosialisasi renstra ke semua pihak untuk memastikan
semua pihak berjalan ke arah yang sama sesuai dengan rencana strategis
yang telah dibuat;
 Pengukuran pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan di rencana
strategis ini secara kontinyu untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan rencana strategis yang telah dibuat; dan
 Pengevaluasian, pengkajian hasil pengukuran pencapaian sasaran dan target
yang telah ditetapkan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja dari
seluruh aparat dan jika perlu dilakukan penyesuaian terhadap rencana
strategis untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan organisasi.

Program prioritas dan program-program kerja Badan Kepegawaian Daerah


dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Medan meliputi:

1. Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja


1.1. Pelaksanaan Pelatihan berdsarakan Unit Kompetensi
1.1.1. Proses Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Keterampilan bagi pencari Kerja berdasarkan klaster
Komptensi

7
1.1.2. Koordinasi Lintas Lembaga dan Kerjasama dengan sektro
swasta untuk penyediaan instruktur serta sarana dan
prasarana Lembaga Pelatihan Kerja
1.2. Pembinaan Lembaga pelatihan kerja swasta
1.2.1. Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta
1.3. Pengukuran produktivitas Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
1.3.1. Pengukuran Komptensi dan Produktivitas Tenaga Kerja
2. Program Penempatan Tenaga Kerja
2.1. Pelayanan Antarkerja di Daerah Kabupaten/Kota
2.1.1. Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan bagi Pencari Kerja
2.1.2. Penyelenggaraan Unit Layanan Disabilitas
Ketenagakerjaan
2.2. Pengelolaan Informasi Pasar Kerja
2.2.1. Pemeliharaan dan Operasional Aplikasi Informasi Pasar
Kerja Online
2.2.2. Job Fair/Bursa Kerja
2.3. Pelindungan PMI (Pra dan Purna Penempatan) di Daerah
Kabupaten/Kota
2.3.1. Peningkatan Pelindungan dan Kompetensi Calon Pekerja
Migran Indonesia (PMI)/Pekerja Migran Indonesia (PMI).
2.4. Penerbitan Perpanjangan IMTA yang Lokasi Kerja dalam 1 (satu)
Daerah Kabupaten/Kota
2.4.1. Koordinasi dan Sinkronisasi Perpanjangan IMTA yang
Lokasi Kerja dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota
3. Program hubungan industrial
3.1. Pengesahan Peraturan Perusahaan dan Pendaftaran Perjanjian
Kerja Bersama untuk Perusahaan yang hanya Beroperasi dalam 1
(satu) Daerah Kabupaten/Kota.
3.1.1. Pengesahan Peraturan Perusahaan bagi Perusahaan
3.1.2. Pendaftaran Perjanjian Kerjasama bagi Perusahaan
3.1.3. Penyelenggaraan Pendataan dan Informasi Sarana
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
serta Pengupahan
3.2. Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,
Mogok Kerja dan Penutupan Perusahaan di Daerah
Kabupaten/Kota.
3.2.1. Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial, Mogok
Kerja, dan Penutupan Perusahaan yang
Berakibat/Berdampak pada Kepentingan di 1 (satu)
Daerah Kabupaten/Kota
3.2.2. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Mogok
Kerja, dan Penutupan Perusahaan yang
Berakibat/Berdampak pada Kepentingan di 1 (satu)
Daerah Kabupaten/Kota
3.2.3. Penyelenggaraan Verifikasi dan Rekapitulasi Keanggotaan
pada Organisasi Pengusaha, Federasi dan Konfederasi
Serikat Pekerja/Serikat Buruh serta Non Afiliasi
3.2.4. Pelaksanaan Operasional Lembaga Kerjasama Tripartit
Daerah Kabupaten/Kota
3.2.5. Pengembangan Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
dan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja

8
Selain program prioritas, Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Medan pada tahun 2021-2026 memiliki program
penunjang, sebagai berikut:

4. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota


4.1. Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat
Daerah
4.1.1. Penyusuanan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
4.2. Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
4.2.1. Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
4.2.2. Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi SKPD
4.3. Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
4.3.1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Atribut
Kelengkapannya
4.3.2. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
4.4. Administrasi Umum Perangkat Daerah
4.4.1. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
4.4.2. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
4.4.3. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
4.4.4. Penyediaan Bahan/Material
4.4.5. Fasilitasi Kunjuangan Tamu
4.4.6. Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
4.4.7. Penatausahaan Arsip
4.5. Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah
4.5.1. Pengadaan Mebel
4.5.2. Pengadaan Peralatan dan Mesin Lapinnya
4.6. Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
4.6.1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
4.6.2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
4.6.3. Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
4.7. Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
4.7.1. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan
Pajak Kendaraan Perorangan
4.7.2. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya
4.7.3. Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya
4.7.4. Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya

9
BAB III
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

A. ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Selaku pembantu Wali Kota Medan dalam menjalankan tugas dibidang


ketenagakerjaan Kota Medan , Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan terus
melakukan perbaikan berkesinambungan (continuous improvement) terhadap
seluruh program, kegiatan dan subkegiatan yang dilaksanakan demi memenuhi
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik terkait dengan penciptaan
lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas SDM dikota Medan .

Rumusan program dan kegiatan telah dipertajam menjadi tujuan, sasaran,


strategi dan kebijakan pembangunan kota sesuai dengan tugas dan fungsi
organisasi. Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan merupakan perangkat daerah
yang berperan dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang ketenagakerjaan .

B. TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Medan Nomor 1 Tahun 2022 tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat
Daerah, Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan memiliki tugas dan kewajiban
membantu Wali Kota Medan melaksanakan desentralisasi dibidang di
lingkungan Pemerintah Kota Medan. Adapun fungsi Dinas Ketengakerjaan Kota
Medan adalah sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketenagakerjaan;


2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
ketenagakerjaan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang ketenagakerjaan;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya;

C. SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Ketenagakerjaan Kota


Medan didukung oleh sumber-sumber daya, di antaranya adalah Sumber Daya
Manusia yang terdiri dari 58 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 15 orang
Pegawai Harian Lepas (PHL) berdasarkan data per November 2022.

Komposisi Pegawai Negeri Sipil Menurut Eselon


Laki-Laki Perempuan
No. Jenis Jabatan % Jumlah %
Jlh Jlh %
1. Eselon II.b 1 10,37 - 0.00 1 10.37
2. Eselon III.a 1 10,37 - 0,00 1 10,37
3. Eselon III.b 4 42,58 - 0,00 4 57,14
4. Eselon IV.a 1 14,29 1 14,29 2 28,57
Jumlah 5 85,71 3 4,11 8 100

10
Komposisi Pegawai Menurut Strata Pendidikan
a. Pegawai Negeri Sipil Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan

Kualifikasi Laki-Laki Perempuan


No. % Jumlah %
Pendidikan Jlh Jlh %
1. S2 12 20,86 4 7,02 16 19,18
2. S1 / D-IV 18 31,58 18 31,58 36 63,16
3. D3 - - 3 8,22 3 16,44
4. SMU 1 1,75 2 3,51 3 5,26
5. SMP 0 0,00 0 0.00 0 0,00
6. SD 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Jumlah 31 52,63 27 9,09 73 100,00

b.Pegawai Harian Lepas (PHL) BKDPSDM Kota Medan

Kualifikasi Laki-Laki Perempuan


No. % Jumlah %
Pendidikan Jlh Jlh %
1. S2 - - - - - -
2. S1 2 13,33 5 33,33 7 46,67
3. D3 - - - - - -
4. SMU 3 20 4 26,67 7 46,67
5. SMP - - - - - 0,00
6. SD 1 6,67 - 0,00 1 6,67
Jumlah 6 40 9 60 15 100,00

Komposisi Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan

Kualifikasi Laki-Laki Perempuan


No. % Jumlah %
Pendidikan Jlh Jlh %
1. Golongan I - - - - - -
2. Golongan II 1 1,75 1 1,75 2 3,51
3. Golongan III 19 33,33 21 36,84 40 70,18
4. Golongan IV 10 17,54 5 8,77 15 26,32
Jumlah 36 49,32 37 50,68 73 100,00

11
BAB IV
PRINSIP PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS

A. PRINSIP PENYUSUNAN

Penyusunan peta proses bisnis harus memenuhi beberapa prinsip sebagai


berikut:

1. Definitif, yakni suatu peta proses bisnis harus memiliki batasan,


masukan, serta keluaran yang jelas.
2. Urutan, yakni suatu peta proses bisnis harus terdiri atas aktivitas yang
berurutan sesuai waktu dan ruang.
3. Pelanggan atau pengguna layanan, yakni pelanggan akhir menerima hasil
dari proses lintas unit organisasi.
4. Nilai tambah, yakni transformasi yang terjadi dalam proses harus
membrikan nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan, yakni suati proses tidak dapat berdiri, melainkan harus
terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang, yakni suatu proses mencakup hasil kerja sama beberapa
fungsi dalam suatu organisasi.
7. Sederhana representatif, yakni mewakili seluruh aktivitas organisasi tanpa
terkecuali dan digambarkan secara sederhana.
8. Konsensus subyektif, yakni disepakati oleh seluruh unit organisasi yang
ada dalam runga lingkup instansi pemerintah.

B. TAHAP DAN PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS

Penyusunan peta proses bisnis di lingkungan instansi pemerintah


dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan dan Perencanaan


Langkah awal penyusunan peta proses bisnis yaitu melakukan
inventarisasi rencana kerja jangka panjang, rencana kerja tahunan, visi,
misi, tujuan dan sasaran instansi pemerintah sehingga dapat diketahui
aktivitas-aktivitas (proses kerja) yang ada dalam instansi pemerintah
tersebut. Proses kerja/aktivitas tersebut kemudian dikategorikan ke dalam
kelompok (folder) kegiatan. Dalam pengelompokan seluruh
aktivitas/proses kerja/kegiatan yang dilakukan oleh instansi pemerintah
ada 3 (tiga) prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Pengelompokan dilakukan berdasarkan kegiatan bukan berdasarkan
unit organisasi;
b. Pengelompokan didasarkan pada seluruh kegiatan/aktivitas/proses
kerja yang dilakukan di dalam instansi pemerintah;
c. Pengelompokan dilakukan secara sederhana dan mudah
diimplementasikan.

Dalam tahap persiapan dan perencanaan meliputi pengumpulan informasi


dan pengorganisasian.

1.1. Tahap pengumpulan informasi terdiri dari informasi primer dan


informasi sekunder. Informasi primer adalah informasi yang
didapatkan melalui proses wawancara langsung ke penanggung jawab

12
proses. Dalam proses wawancara dengan penangung jawab proses,
perlu didiskusikan mengenai tujuan proses, resiko yang melekat pada
pelaksanaan proses, alat kendali yang digunakan untuk mengontrol
pecapaian tujuan proses, serta alat ukur yang bisa digunakan untuk
melihat keberhasilan pencapaian tujuan proses. Informasi sekunder
bisa didapatkan melalui dokumen rencana strategis, laporan kinerja,
dan fungsi organisasi.

Beberapa informasi yang dibutuhkan sebelum menyusun peta proses


bisnis antara lain informasi terkait dengan supplier, input, proses,
output, dan customer. Teknik analisis terkait langsung dengan teknik
pengambilan data yang dilakukan. Uraian masing-masing teknik
adalah sebagai berikut:
Analisis kausal : telaah hubungan logis antara pernyataan,
fakta atau data dan informasi yang diperoleh.
Klasifikasi proses : memilah-milah data/informasi atau fakta yang
terkumpul sesuai dengan definisi proses inti
atau proses pendukung.
Pemodelan proses : pembuatan rumusan peta proses bisnis
dengan teknis penggambaran alur baik secara
manual maupun menggunakan program
aplikasi.

1.2. Pengorganisasian
Diperlukan tahap pengorganisasian dalam melakukan penyusunan
peta proses bisnis, antara lain:
a. Seluruh tahapan proses penyusunan peta proses bisnis instansi
pemerintah dilakukan oleh kelompok kerja yang terintegrasi dalam
tim Reformasi Birokrasi Internal (RBI) masing-masing instansi
pemerintah yang dipimpin oleh pimpinan instansi pemerintah; dan
b. Secara struktural dan fungsional tugas penyusunan peta proses
bisnis instansi pemerintah dilakukan oleh unit organisasi yang
menangani urusan di bidang tatalaksana.

2. Tahap Pengembangan
Dalam tahap ini akan dilakukan penyusunan peta proses bisnis organisasi
atau business process mapping. Untuk dapat membangun pemetaan
proses bisnis organisasi yang representatif, maka diperlukan pengetahuan
dan pemahaman mengenai proses yang akan dipetakan. Demi
memudahkan penggambaran peta proses bisnis, maka peta proses bisnis
dapat dibedakan menjadi beberapa level atau tingkatan (level 0, level 1,
level 2, dan selanjutnya) atau jenis gambar peta yaitu peta proses,
subproses, relasi dan lintas fungsi.

2.1. Penyusunan peta proses bisnis menggunakan level atau tingkatan


Peta proses bisnis instnasi pemerintah merupakan keseluruhan
rangkaian alur kerja yang saling berhubungan dalam rangka
mencapai visi, misi dan tujuan. Penyusunan peta proses bisnis
dimulai dari visi, misi dan tujuan yang kemudian diturunkan ke
dalam fungsi dan peta proses bisnis yang teridentifikasi kemudian
dijabarkan lebih lanjut ke dalam peta proses bisnis level berikutnya
yang merupakan rangkaian aktivitas yang logis dalam satu proses

13
bisnis tersebut. Jumlah level peta proses bisnis sangat tergantung
pada kompleksitas dari masing-masing proses bisnis.
Tahapan untuk penyusunan peta proses bisnis di dalam instansi
pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi ruang lingkup organisasi yang akan dipetakan
berdasarkan mandat dari visi, misi dan tujuan.
2. Mengidentifikasi fungsi berdasarkan analisis dokumen pendukung
dan analisis visi, misi, serta tujuan.
3. Setiap fungsi yang telah diidentifikasi selanjutnya dijabarkan
menjadi beberapa proses bisnis untuk mendukung pelaksanaan
fungsi tersebut.

Hirarki proses bisnis merupakan sebuah rangkaian dari aktivitas satu


ke aktivitas berikutnya yang dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar. 1
Kerangka Peta Proses Bisnis Menggunakan Level atau Tingkatan

Peta proses bisnis yang dimiliki instansi pemerintah, berdasarkan


tingkatannya dimulai dari peta proses bisnis level 0, level 1, sampai dengan
peta proses bisnis level ke n, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Level 0
Merupakan peta proses binsis yang memuat seluruh proses bisnis
instansi pemerintah yang terdiri dari proses bisnis utama, proses
bisnis manajemen, dan proses bisnis pendukung. Peta proses bisnis
level 0 merupakan turunan langsung dari visi, misi, serta tujuan
yang ingin dicapai. Di dalam menentukan peta proses bisnis level 0,
mengacu pada dokumen rencana strategis organisasi, dokumen
tugas dan fungsi organisasi, serta dokumen pendukung lainnya yang

14
menggambarkan keluaran utama yang dibutuhkan oleh pemangku
kepentingan.
1) Proses Inti
Proses inti merupakan proses yang menciptakan aliran nilai
utama. Proses inti memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Berperan langsung dalam memenuhi kebutuhan pengguna
eksternal dan internal instansi pemerintah;
 Berpengaruh langsung terhadap keberhasilan instansi
pemerintah dalam mencapai visi, misi dan strategi organisasi;
dan
 Memberikan respon langsung terhadap permintaan dan
memenuhi kebutuhan pengguna.

2) Proses Pendukung
Proses pendukung adalah proses untuk mengelola operasional
dari suatu sistem dan memastikan proses inti berjalan dengan
baik.
Proses pendukung memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Memenuhi kebutuhan pengguna internal; dan
 Memberikan dukungan aktivitas pada proses inti.

3) Proses Lainnya
Proses lainnya adalah proses yang tidak memiliki kaitan langsung
dengan proses inti namun menghasilkan nilai manfaat bagi
pemangku kepentingan eksternal. Proses lainnya memiliki kriteria
yang memungkinkan aktivitas pada proses berjalan lebih optimal.

b. Level 1
Merupakan penjabaran lebih rinci dari peta proses bisnis level 0.
Pada level ini digambarkan proses rinci yang dilakukan oleh masing-
masing proses di level 0. Level 1 menggambarkan peta proses bisnis
yang dilakukan oleh unit organisasi dan keterhubungan antara satu
proses dengan proses lainnya.

c. Level Selanjutnya (Level n)


Merupakan penjabaran lebih rinci dari masing-masing proses yang
ada di level 1.

2.2. Penyusunan peta proses bisnis menggunakan jenis gambar peta


Peta proses bisnis yang digambarkan berdasarkan jenis gambar peta
terdiri atas peta proses, peta subproses, peta hubungan, dan peta
lintas fungsi.

3. Tahap Penerapan/ Implementasi


Penerapan peta proses bisnis dikendalikan oleh unit organisasi yang
secara fungsional membidangi tatalaksana.

Penerapan peta proses bisnis meliputi:


a. Pengesahan Peta Proses Bisnis
1) Peta proses bisnis yang dihasilkan perlu mendapatkan pengesahan
sebelum diterbitkan; dan

15
2) Pimpinan instansi pemerintah menetapkan peta proses bisnis
instansi pemerintah sebagai hasil penyusunan peta proses bisnis
dengan surat keputusan.
b. Pendistribusian Peta Proses Bisnis
1) Pendistribusian peta proses bisnis dilakukan melalui hard copy dan
soft copy; dan
2) Unit organisasi pengendali perlu menyimpan 1 (satu) set peta
proses bisnis induk sebagai master file dari sistem ketatalaksanaan
organisasi.
c. Penyimpanan, Penempatan, dan Pemanfaatan Peta Proses Bisnis
1) Semua unit organisasi menempatkan peta proses bisnis pada area
kerja yang mudah dilihat, dicari, dan dibaca oleh pengguna;
2) Bila terjadi perubahan peta proses bisnis, unit organisasi
pengendali wajib menarik peta proses bisnis yang tidak berlaku dan
meng-update dengan dokumen yang terbaru.
d. Perubahan Peta Proses Bisnis
1) Perubahan peta proses bisnis organisasi dapat dilakukan karena
terjadinya perubahan arah strategis instansi pemerintah (visi, misi,
dan strategi) yang berdampak pada atau mengakibatkan perubahan
tugas dan fungsi serta keluaran unit organisasi di lingkungan
instansi pemerintah;
2) Adanya kebutuhan atau dorongan baik dari internal maupun dari
masyarakat untuk memperbaiki kinerja pelayanan publik;
3) Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses bisnis;
4) Adanya usulan atau inisiatif perubahan yang datang dari unit
organisasi; dan
5) Adanya umpan balik dari hasil evaluasi atas implementasi peta
proses bisnis.

4. Tahap Pemantauan dan Evaluasi


Dokumen peta proses bisnis merupakan peta proses bisnis dinamis yang
perlu dievaluasi dan dipantau relevansi dan efektivitasnya. Pemantauan
dan evaluasi peta proses bisnis dilaksanakan oleh unit organisasi yang
mempunyai tugas dan fungsi di bidang ketatalaksanaan paling sedikit
satu tahun sekali.

Evaluasi atas peta proses bisnis yang telah diimplementasikan menjadi


dasar perbaikan dan peningkatan peta proses bisnis instansi pemerintah
dan dilakukan untuk memastikan implementasi dari proses bisnis yang
ada telah mampu memicu kinerja yang diharapkan.

Hasil evaluasi atas peta proses bisnis di lingkungan instansinya masing-


masing wajib dilaporkan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi.

C. PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS

1. Kebijakan Program Pembangunan


Kebijakan program pembangunan Badan Kepegawaian Daerah dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Medan tertuang pada
Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Medan T.A. 2021-2026 dalam rumusan visi,
misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program.

16
Tabel 1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA MEDAN YANG BERKAH MAJU DAN KONDUSIF
MISI 2 : MEDAN MAJU
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Peningkatan Pemenuhan Meningkatnya perusahaan yang Program Hubungan Kebijakan meningkatkan pelaksanaan fungsi pengawasan ketenagakerjaan
hak-hak pekerja menerapkan tata kelola kerja yang Industrial Kebijakan mendorong semangat pembentukan Lembaga Kerja Sama Tripartit Daerah Kota Medan
layak
Peningkatan Meningkatnya Kelancaran Program Penunjang Urusan Kebijakan membangun sistem informasi kerja
Penyelenggaraan Penyelenggaraan dan Akuntabilitas Pemerintahan Daerah Kebijakan meningkatkan pembinaan tenaga kerja dan pengusaha untuk terwujudnya ketenangan
Pemerintah dan Kinerja Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota bekerja dan berusaha
Pelayanan Publik Kebijakan mendorong perbaikan kesejahteraan pekerja, melalui perbaikan pengupahan, dan
syarat-syarat kerja di Perusahaan

MISI 6 : MEDAN INOVATIF


TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Peningkatan Meningkatnya Keahlian Tenaga Kerja Pelatihan Kerja Dan Kebijakan mendorong pengembangan kualitas tenaga kerja untuk meningkatkan produktifitas
Produktifitas Tenaga Produktivitas Tenaga Kerja kerja
Kerja

17
Tabel 2. Misi, Tujuan, Sasaran, dan Progam Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan
Misi Tujuan Sasaran Program
Medan Inovatif
“Mewujudkan
Kota Medan Mewujudkan Pelatihan Kerja dan
Meningkatnya Tenaga
sebagai Kota Calon Tenaga Produktivitas Tenaga
Kerja terlatih
Ekonomi Kerja produktif Kerja
Kreatif dan
Inovatif yang
berbasis pada Meningkatnya jumlah
Penguatan pencari kerja yang Penempatan Tenaga
Human mendapatkan Kerja
Mewujudkan
Capital, pekerjaan
Lapangan
Teknologi Meningkatnya
Pekerjaan
Digital dan kompetensi sumber Perencanaan Tenaga
Sosial daya manusia Kerja Makro dan Mikro
Budaya.” aparatur

Meningkatnya
Mewujudkan
pemenuhan hak-hak
Keadilan untuk
pekerja dan penerapan Hubungan Industrial
Medan Maju pemenuhan
tata kelola perusahaan
“Mewujudkan hak-hak Pekerja
yang layak
Jaminan Kerja
bagi disabilitas
serta Rusun Mewujudkan
dan Bus gratis Meningkatnya
Penyelenggaraan
bagi buruh Kelancaran Penunjang urusan
Pemerintahan
penyelenggaraan dan pemerintahan daerah
dan Pelayanan
akuntabilitas kinerja kabupaten/kota
Publik yang
Pemerintahan Daerah
akuntabel

2. Identifikasi Proses

Tabel 3. Identifikasi Proses Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan


Jenis Proses
No. Nama Proses Kode Proses
(Utama/Pendukung)
Pelatihan Kerja dan
1. Produktivitas Tenaga Utama Disnaker.01
Kerja
2. Penempatan tenaga Kerja Utama Disnaker.02

3. Perencanaan Tenaga Kerja Utama Disnaker.03

4 Hubungan Industrial Utama Disnaker.04

Penunjang Urusan
5 Pemerintahan Daerah Pendukung Disnaker.05
Kabupaten/Kota

18
3. Identifikasi Sub Proses-Lintas Fungsi

Tabel 4. Identifikasi Sub Proses-Lintas Fungsi


Kode Sub
No. Nama Proses Kode Proses No. Nama Sub Proses Nama Lintas Fungsi Nama Lintas Fungsi
Proses

Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan


Keterampilan bagi Pencari DISNAKER.01.01.01.CFM.01
Pelaksanaan Kerja berdasarkan Klaster Kompetensi
Pelatihan Koordinasi Lintas Lembaga dan Kerja
1 DISNAKER.01.01
Pelatihan Kerja berdasarkan Unit Sama dengan Sektor Swasta untuk
1. Dan Produktivitas DISNAKER.01 Kompetensi Penyediaan Instruktur serta Sarana DISNAKER.01.01.02.CFM.01
Tenaga Kerja dan Prasarana Lembaga Pelatihan
Kerja
Pembinaan Lembaga
Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja
2 Pelatihan Kerja DISNAKER.01.02 DISNAKER.01.02.01.CFM.01
Swasta
Swasta
Penyediaan Sumber Daya Pelayanan
DISNAKER.02.01.01.CFM.01
antar Kerja
Pelayanan Antarkerja Pelayanan antar Kerja DISNAKER.02.01.02.CFM.01
1 di Daerah DISNAKER.02.01 Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan DISNAKER.02.01.03.CFM.01
Kabupaten/Kota bagi Pencari Kerja
Penyelenggaraan Unit Layanan DISNAKER.02.01.04.CFM.01
Disabilitas Ketenagakerjaan
Perluasan Kesempatan Kerja DISNAKER.02.01.05.CFM.01
2. Penempatan Pemeliharaan dan Operasional Aplikasi
DISNAKER.02 DISNAKER.02.02.01.CFM.01
. Tenaga Kerja Pengelolaan Informasi Informasi Pasar Kerja Online
2 DISNAKER.02.02
Pasar Kerja
Job Fair/Bursa Kerja DISNAKER.02.02.02.CFM.01
Pelindungan PMI (Pra Peningkatan Pelindungan dan
dan Purna Kompetensi Calon Pekerja Migran
Indonesia (PMI)/Pekerja Migran
3 Penempatan) di DISNAKER.02.03 DISNAKER.02.03.01.CFM.01
Indonesia (PMI)
Daerah
Kabupaten/Kota Pemberdayaan Pekerja Migran
19
Indonesia Purna Penempatan
Penerbitan
Perpanjangan IMTA Koordinasi dan Sinkronisasi
yang Lokasi Kerja
4 DISNAKER.02.04 Perpanjangan IMTA yang Lokasi Kerja DISNAKER.02.04.01.CFM.01
dalam 1 (satu)
Daerah dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Penyusunan Rencana Tenaga Kerja
Perencanaan Penyusunan Makro DISNAKER.03.01.01.CFM.01
3. DISNAKER.03 1 Rencana Tenaga DISNAKER.03.01
Tenaga Kerja Kerja (RTK) Penyusunan Rencana Tenaga Kerja
Mikro DISNAKER.03.01.02.CFM.01
Pengesahan Pengesahan Peraturan Perusahaan
Peraturan bagi Perusahaan DISNAKER.04.01.01.CFM.01
Perusahaan dan
Pendaftaran Perjanjian Kerjasama bagi
Pendaftaran DISNAKER.04.01.02.CFM.01
Perusahaan
Perjanjian Kerja
1 Bersama untuk DISNAKER.04.01
Perusahaan yang Penyelenggaraan Pendataan dan
hanya Beroperasi Informasi Sarana Hubungan Industrial
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta DISNAKER.04.01.03.CFM.01
dalam 1 (satu)
Daerah Pengupahan
Kabupaten/Kota
Pencegahan Perselisihan Hubungan
Industrial, Mogok Kerja, dan
Hubungan Penutupan Perusahaan yang
DISNAKER.04.02.01.CFM.01
4. DISNAKER.04 Berakibat/Berdampak pada
Industrial
Pencegahan dan Kepentingan di 1
Penyelesaian (satu) Daerah Kabupaten/Kota
Perselisihan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Hubungan Industrial, Mogok Kerja, dan
2 Industrial, Mogok DISNAKER.04.02 Penutupan Perusahaan yang
Berakibat/Berdampak pada DISNAKER.04.02.02.CFM.01
Kerja dan Penutupan
Perusahaan di Kepentingan di 1 (satu) Daerah
Daerah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota Penyelenggaraan Verifikasi dan
Rekapitulasi Keanggotaan pada
Organisasi Pengusaha, Federasi dan DISNAKER.04.02.03.CFM.01
Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat
Buruh serta Non Afiliasi
Pelaksanaan Operasional Lembaga DISNAKER.04.02.04.CFM.01

20
Kerjasama Tripartit Daerah
Kabupaten/Kota
Pengembangan Pelaksanaan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja dan Fasilitas
Kesejahteraan Pekerja DISNAKER.04.02.05.CFM.01

Penyusunan Dokumen Perencanaan


Perangkat Daerah DISNAKER.05.01.01.CFM.01
Koordinasi dan Penyusunan Dokumen
RKA-SKPD DISNAKER.05.01.02.CFM.01
Koordinasi dan Penyusunan Dokumen
Perubahan RKA-SKPD DISNAKER.05.01.03.CFM.01
Perencanaan,
Penganggaran, dan Koordinasi dan Penyusunan DPA-
1 DISNAKER.05.01 SKPD DISNAKER.05.01.04.CFM.01
Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah Koordinasi dan Penyusunan
Perubahan DPA- SKPD DISNAKER.05.01.05.CFM.01
Koordinasi dan Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan Ikhtisar DISNAKER.05.01.06.CFM.01
Realisasi Kinerja SKPD
Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah DISNAKER.05.01.07.CFM.01
Administrasi Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN DISNAKER.05.02.01.CFM.01
Penunjang 2 Keuangan Perangkat DISNAKER.05.02 Koordinasi dan Pelaksanaan
Daerah Akuntansi SKPD DISNAKER.05.02.02.CFM.01
Urusan
5. Pemerintahan DISNAKER.05 Peningkatan Sarana dan Prasarana
Disiplin Pegawai DISNAKER.05.03.01.CFM.01
Daerah Administrasi
Kabupaten/Kota 3 DISNAKER.05.03 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Kepegawaian Atribut Kelengkapannya DISNAKER.05.03.02.CFM.01
Perangkat Daerah
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Berdasarkan Tugas dan Fungsi DISNAKER.05.03.03.CFM.01
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor DISNAKER.05.04.01.CFM.01
Penyediaan Bahan Logistik Kantor DISNAKER.05.04.02.CFM.01
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan DISNAKER.05.04.02.CFM.01
4 Administrasi Umum DISNAKER.05.04 Penyediaan Bahan/Material DISNAKER.05.04.03.CFM.01
Perangkat Daerah
Fasilitasi Kunjungan Tamu DISNAKER.05.04.04.CFM.01
Penyelenggaraan Rapat Koordinasi
dan Konsultasi SKPD DISNAKER.05.04.05.CFM.01
Penatausahaan Arsip Dinamis pada
SKPD DISNAKER.05.04.06.CFM.01
5 Pengadaan Barang DISNAKER.05.05 Pengadaan Mebel DISNAKER.05.05.01.CFM.01
21
Milik Daerah Pengadaan Peralatan dan Mesin
Penunjang Urusan Lainnya DISNAKER.05.05.02.CFM.01
Pemerintah Daerah Pengadaan Sarana dan Prasarana
Gedung Kantor atau Bangunan DISNAKER.05.05.03.CFM.01
Lainnya
Penyediaan Jasa Surat Menyurat DISNAKER.05.06.01.CFM.01
Penyediaan Jasa
Penunjang Urusan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
6 DISNAKER.05.06 Daya Air dan Listrik DISNAKER.05.06.02.CFM.01
Pemerintahan
Daerah Penyediaan Jasa Pelayanan Umum
Kantor DISNAKER.05.06.03.CFM.01
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan, dan Pajak Kendaraan
Perorangan Dinas atau Kendaraan DISNAKER.05.07.01.CFM.01
Dinas Jabatan
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan
Kendaraan Dinas Operasional atau DISNAKER.05.07.02.CFM.01
Pemeliharaan Lapangan
Barang Milik Daerah Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
7 Penunjang Urusan DISNAKER.05.07 DISNAKER.05.07.03.CFM.01
Lainnya
Pemerintahan
Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung
Daerah DISNAKER.05.07.04.CFM.01
Kantor dan Bangunan Lainnya
Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan
Prasarana Gedung Kantor atau DISNAKER.05.07.05.CFM.01
Bangunan Lainnya
Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan
Prasarana Pendukung Gedung DISNAKER.05.07.06.CFM.01
Kantor atau Bangunan Lainnya

22
4. Identifikasi Peta Proses

IDENTIFIKASI PETA PROSES DISNAKER KOTA MEDAN

INPUT OUTPUT
PROSES UTAMA

DISNAKER.01
Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Laporan
Regulasi / Kebijakan
DISNAKER.02 PEMERINTAH
Penempatan Tenaga Kerja
PEMERINTAH
DISNAKER.03 Peningkatan Calon tenaga kerja
Perencanaan Tenaga Kerja Terlatih yang produktif
Permintaan Informasi,
konsultasi & layanan DISNAKER.04
Hubungan Industrial MASYARAKAT
MASYARAKAT
terserapnya tenaga kerja serta
PROSES PENDUKUNG terciptanya lapangan pekerjaan
Permintaan Informasi,
dan Terpenuhinya hak -hak
konsultasi & layanan
DISNAKER.05 pekerja
Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
PERUSAHAAN Kabupaten/Kota PERUSAHAAN

23
5. Identifikasi Peta Sub Proses

DISNAKER.01
Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga
Kerja

DISNAKER.01.01
Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja

DISNAKER.01
DISNAKER.01.02 Pelatihan Kerja dan Produktivitas
Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Tenaga Kerja

24
DISNAKER.02
Penempatan Tenaga Kerja

DISNAKER.02.01
Pelayanan Antarkerja di Daerah Kabupaten/Kota

DISNAKER.02
DISNAKER.02.02 Penempatan Tenaga Kerja
Pengelolaan Informasi pasar Kerja

DISNAKER.02.03
Pelindungan PMI (Pra dan Purna Penempatan) di
Daerah Kabupaten / Kota

DISNAKER.02.04
Penerbiatan Perpanjangan IMTA yang Lokasi Kerja
dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten / Kota

25
DISNAKER.03
Perencanaan Tenaga Kerja

DISNAKER.03.01
DISNAKER.03
Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan Tenaga Kerja

26
DISNAKER.04
Hubungan Industrial

DISNAKER.04.01
Pengesahaan Peraturan Perusahaan dan Pendaftaran
Perjanjian Kerja Bersama untuk Perusahaan yang hanya
beroperasi dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/kota

BKD.03
Penunjang Urusan Pemerinitahan
DISNAKER.04.02
Kabupaten / Kota
Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Indsutrial, Mogok Kerja dan Penutupan Perusahaan di
Daerah Kabupaten/Kota

27
DISNAKER.05
Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

DISNAKER.05. 01
Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah

DISNAKER.05.02
DISNAKER.05
Administrasi Keuangan Perangkat Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
DISNAKER.05.03
Administrasi Kepegawaian perangkat Daerah

DISNAKER.05.04
Administrasi Umum Perangkat Daerah

DISNAKER.05.05
Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah
Daerah

DISNAKER.05.06
Peneyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

DISNAKER.05.07
Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

28
6. Peta Relasi

Peta Relasi Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan

DISNAKER.01
DISNAKER.05
Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja
Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
DISNAKER.02 Kabupaten / Kota
Penempatan Tenaga Kerja
DISNAKER.03
Sekretariat
Perencanaan Tenaga Kerja
DISNAKER.04
Hubungan Industrial Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga
Kerja
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga
Kerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja

Bidang Penempatan Tenaga Kerja


Bidang Perselisihan dan Pengupahan
Bidang Perselisihan dan Pengupahan
Bidang Hubungan Industrial
Bidang Hubungan Industrial

Sekretariat PROSES PENDUKUNG

PROSES UTAMA

29
7. Identifikasi Peta Lintas Fungsi

Proses Utama

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78

Anda mungkin juga menyukai