Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR DEMOGRAFI

STRUKTUR PENDUDUK INDONESIA

1ST1 / KELOMPOK 7

ELSA NOVITA PASARIBU 212212581

SITI TESYA MUNIFA 212212885

MOHAMMAD IQBAL WICAKSONO 212212734

POLITEKNIK STATISTIKA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin,
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Makalah dengan judul “Struktur
Penduduk Indonesia” ini disusun dengan tujuan tugas kelompok dari mata kuliah Pengantar
Demografi. Melalui makalah ini, kami berharap agar kami dan pembaca mampu mengenal lebih
jauh mengenai Demografi Indonesia.
Adapun makalah tentang “Struktur Penduduk Indonesia” ini telah kami usahakan sebaik
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada bapak
dosen selaku pemberi tugas dan pengajar yang menjadi tempat memperoleh ilmu.
Demikian, makalah ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan kekurangan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini, sangat kami
harapkan.semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.

Jakarta, 21 September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak. Menurut data sensus
penduduk pada tahun 2020, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 270,20 juta jiwa
yang tersebar di 34 provinsi yang ada. Salah satu provinsi yang memiliki kepadatan penduduk
tertinggi adalah provinsi Banten. Provinsi Banten memiliki jumlah penduduk sebesar 11,90
juta jiwa, dengan kepadatan sebesar 1.248 jiwa/km². Artinya, setiap 1 km² di provinsi Banten,
dihuni oleh lebih dari 1.2 ribu jiwa. Tentunya, angka ini harus dikendalikan, yaitu dengan
komponen-komponen Demografi.
Demografi merupakan studi ilmiah yang membahas mengenai penduduk manusia,
termasuk ukuran, persebaran, komposisi, dan faktor-faktor yang menentukan perubahan-
perubahan dalam jumlah, persebaran, dan komposisinya. Ruang lingkup demografi dibagi
menjadi 2, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Demografi kualitatif contohnya demografi murni,
yang membahas teknik perhitungan variabel–variabel fertilitas, mortalitas dan migrasi secara
matematis dan statistik. Sedangkan demografi kualitatif contohnya studi kependudukan yang
membahas kaitan variabel demografi dengan variabel non demografi, seperti pengaruh
pendapatan, pendidikan, dan variabel lainnya terhadap fertilitas, mortalitas , dan migrasi.
Pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah pada hakekatnya didasarkan oleh tiga elemen
utama, yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Fertilitas dapat diartikan sebagai kemampuan
seorang wanita untuk melahirkan bayi hidup. Elemen ini berpengaruh positif terhadap laju
pertumbuhan penduduk. Fertilitas berkebalikan dengan m65ortalitas, yaitu jumlah kematian
yang terjadi dalam suatu populasi. Mortalitas berpengaruh terhadap penurunan laju
pertumbuhan penduduk. Dan yang terakhir yaitu migrasi, adalah perpindahan penduduk dari
suatu daerah atau negara. Migrasi dapat berpengaruh kepada laju pertumbuhan penduduk baik
secara positif maupun negatif.
Penduduk merupakan subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas penduduk lebih
diutamakan dibandingkan dengan kuantitas dalam menentukan keberhasilan pembangunan.
Proses perkembangan penduduk secara kuantitas dapat dilihat dari perubahan komposisi
penduduk terutama berdasarkan kelompok umur. Pengelompokan umur ini digunakan untuk
melihat apakah penduduk tersebut dominasi pada usia belum produktif, usia produktif atau
usia tua (tidak produktif).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah yang dibahas dalam hal ini
adalah:
1. Bagaimana laju pertumbuhan penduduk Indonesia?
2. Bagaimana klasifikasi struktur penduduk Indonesia berdasarkan segi demografi, sosial,
ekonomi, geografis?
3. Bagaimana komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur dan rasio jenis
kelamin?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk Indonesia
2. Untuk mengetahui klasifikasi struktur penduduk Indonesia berdasarkan segi demografi,
sosial, ekonomi, geografis.
3. Untuk mengetahui komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur dan rasio
jenis kelamin.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia

2.1.1 Jumlah Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2020

Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk Indonesia terus mengalami
peningkatan. Dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia
mengalami peningkatan sekitar 32,57 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir tersebut, laju pertumbuhan penduduk Indonesia
sebesar 1,25 persen per tahun. Namun, terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk
sebesar 0,24 persen jika dibandingkan dengan periode 2000-2010 yang sebesar 1,49 persen.

2.1.2. Persentase Penduduk Berdasarkan Kesesuaian Alamat Domisili dan KK/ KTP di
Provinsi Indonesia, 2020

Dari 270,20 juta penduduk Indonesia, sekitar 246,74 juta penduduk atau sebesar 91,32 persen
berdomisili sesuai KK/KTP. Sementara itu, sisanya, sebesar 8,68 persen atau sekitar 23,47 juta
penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KK/KTP. Jumlah ini merupakan indikasi banyaknya
penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak
tinggal pada alamat yang tertera di KK/KTP.
2.2. Klasifikasi Struktur Penduduk Indonesia
Struktur penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu seperti
ciri demografi, sosial, ekonomi, dan budaya. Struktur dan distribusi penduduk berguna untuk
berbagai rencana bisnis dan pengembangan. Sebagai contoh, di wilayah pemerintahan, struktur
umur penduduk dapat digunakan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik,
seperti jumlah sekolah, aksesibilitas sekolah, jumlah Puskesmas, dll.
Penduduk dapat dikelompokkan menurut ciri-ciri tertentu, khususnya :
1. Struktur penduduk menurut ciri-ciri demografi seperti struktur penduduk menurut umur,
jenis kelamin, jumlah wanita usia subur, jumlah anak, dll.
2. Struktur kependudukan berdasarkan karakteristik sosial budaya seperti status
perkawinan, bahasa, suku/suku, agama, pendidikan, aset identitas dan sertifikat, dll.
3. Struktur penduduk berdasarkan ekonomi, seperti kegiatan pokok sehari-hari, -tidak
bekerja, pekerjaan, status pekerjaan, jenis pekerjaan, rata-rata jam kerja, dll.
4. Struktur penduduk berdasarkan geografi dan tempat tinggal, seperti penduduk perkotaan
dan pedesaan, penduduk pulau, dll.
5.
2.2.1. Klasifikasi Struktur Penduduk Indonesia Berdasarkan Segi Demografi
Pada Tahun 2021, BPS mencatat jumlah penduduk laki-laki di Indonesia
sebanyak 137.871,1 juta jiwa, atau 51 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara,
jumlah penduduk perempuan di Indonesia sebanyak 134.811,5 juta jiwa, atau 49% persen
dari total penduduk Indonesia.
Selanjutnya, pada SP2020, diperoleh data jumlah penduduk menurut kelompok
umur dan didapat seperti grafik dibawah ini.

Berdasarkan grafik tersebut, hampir 70,7% penduduk Indonesia berada pada


rentang usia produktif. Hal ini mengindikasikan bahwa saat ini, Indonesia berada dalam
fase bonus demografi, yang artinya, jumlah penduduk berusia produktif (15-65 tahun)
lebih banyak dari pada jumlah pendusuk berusia non-produktif (<15 tahun dan >65
tahun). Fase ini juga mengindikasikan rasio ketergantungan menunjukkan angka yang
relatif kecil.
2.2.2. Klasifikasi Struktur Penduduk Indonesia Berdasarkan Segi Sosial

Berdasarkan data yang diambil dari databooks, pada tahun 2021, penduduk di
Indonesia didominasi oleh pemeluk agama Islam. Yaitu sebesar 86,88%. Keadaan ini
berpengaruh pada persebaran rumah ibadat di Indonesia yang lebih banyak masjid
daripada gereja, vihara, kelenteng, dll.

2.2.3. Klasifikasi Struktur Penduduk Indonesia Berdasarkan Segi Ekonomi

Pulau Berusah Berusaha Berusah Buruh/ Pekerja Pekerja Pekerja


a dibantu a karyawa bebas bebas keluarga/
Sendiri buruh dibantu n/ di di non tak
tidak buruh pegawai pertania pertania dibayar
tetap/ tetap/bu n n
buruh ruh
tidak dibayar
dibayar

Sumater 5 719 4 899 1 039 10 020 1 395 1 148 4 655


a 936 744 761 866 622 949 066
15 066 11 270 2 593 29 942 3 387 4 686 9 579
Jawa 956 120 200 826 361 028 459

Bali,
NTT, 1 431 1 928 130 2 222 213 314 1 721
NTB 253 718 092 786 349 697 594

Kaliman 1 784 1 214 303 3 401 172 284 1 038


tan 210 650 049 304 321 610 548

1 975 1 842 356 3 193 314 390 1 483


Sulawesi 251 031 964 399 701 951 994

Maluku, 935 1 121 1 017 1 234


Papua 173 612 60 884 040 21 950 96 764 106

Ditinjau dari segi ekonomi, penduduk Indonesia di hampir seluruh pulau mayoritas
bekerja sebagai buruh, karyawan, dan pegawai. Dari data diatas, pulau Jawa yang paling banyak
bekerja sebagai buruh, karyawan, dan pegawai yaitu 29.942.826 jiwa sedangkan pulau Maluku
yang paling sedikit bekerja sebagai buruh, karyawan, dan pegawai sebanyak 1.017.040 jiwa.
Pada grafik diatas, terlihat bahwa pada masyarakat Indonesia berumur 15 tahun ke atas
mayoritas bekerja sebagai buruh, karyawan, dan pegawai, sedangkan masyarakat Indonesia
berumur 15 tahun ke atas bekerja paling sedikit sebagai pekerja bebas di pertanian tersebar di 6
pulau yang terdapat di Indonesia pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa penyediaan
lapangan pekerjaan di Indonesia paling banyak sebagai buruh, karyawan, dan pegawai.
2.2.4. Klasifikasi Struktur Penduduk Indonesia Berdasarkan Geografi

Berdasarkan geografi, Penduduk Indonesia tersebar di enam pulau besar. Berdasarkan


data diatas, lebih dari setengah penduduk di Indonesia berdomisili di pulau Jawa atau sekitar
56,10%, sedangkan 43,90% penduduk lainnya tersebar di lima pulau selain pulau jawa. Pulau
Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia, sedangkan pulau terbesar di Indonesia yaitu pulau
Kalimantan. Hal ini menunjukkan persebaran penduduk di Indonesia belum maksimal sesuai
yang diharapkan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menangani hal ini, salah satunya
yaitu dengan merencanakan pemindahan ibukota Indonesia ke pulau Kalimantan.

2.3. Komposisi Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur dan Rasio Jenis Kelamin
2.3.1 Penduduk Menurut Jenis Generasi

Struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah
penduduk usia produktif sangat besar. Hasil SP2020 mencatat mayoritas penduduk Indonesia
didominasi oleh Generasi Z, Generasi Milenial dan Generasi X. Proporsi Generasi Z sebanyak
27,94 persen dari total populasi, Generasi Milenial sebanyak 25,87 persen dari total populasi dan
Generasi X sebanyak 21,88 persen dari total populasi Indonesia. Ketiga generasi ini termasuk
dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi demografi, seluruh Generasi X dan Generasi Milenial merupakan penduduk
yang berada pada kelompok usia produktif pada tahun 2020. Sedangkan Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif. Sekitar 7 tahun lagi, seluruh Generasi Z akan
berada pada kelompok penduduk usia produktif. Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi
Indonesia, baik di masa sekarang maupun masa depan, karena generasi inilah yang berpotensi
menjadi aktor dalam pembangunan yang akan menentukan masa depan Indonesia.

2.3.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin


Dominasi usia penduduk dapat dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan kelas usia, jika
piramida penduduk tebal di bawah berarti lebih banyak penduduk usia muda, namun jika tebal
diatas maka lebih banyak penduduk usia tua. Tebal disini diartikan sebagai kondisi dimana
histogram-histogram yang ada lebih panjang, sehingga terlihat lebih tebal piramidanya.
Dominasi gender dapat dilihat dengan menentukan apakah piramida memiliki
kecenderungan tebal terhadap satu sisi, jika iya, sisi tersebut adalah sisi dengan gender yang
dominan.
Angka kelahiran dapat diketahui dengan melihat ketebalan dari dasar piramida. Jika dasar
piramida sangat tebal, atau dalam bahasa lain, memiliki histogram yang panjang dapat dipastikan
bahwa angka kelahiran wilayah tersebut tinggi.
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa bentuk piramida penduduk Indonesia
tahun 2021 termasuk tipe konstruktif, sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur
dewasa. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk mengecil di kelompok umur muda,
melebar di kelompok umur dewasa, dan mengecil kembali di kelompok umur tua. Kondisi ini
menunjukkan adanya penurunan yang cepat terhadap tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat
kematian penduduk.
Dibandingkan dengan piramida penduduk sebelumnya, dari tahun 2010 penduduk
Indonesia telah mengalami perubahan struktur umur. Pada tahun 2010 bentuk piramida melebar
di bagian bawah dan bertipe ekspansif. Seiring dengan bertambahnya waktu bentuk piramida
semakin cembung di tengah yang berarti proporsi penduduk muda semakin berkurang,
sedangkan proporsi penduduk dewasa semakin meningkat. Bagian atas piramida yang sedikit
melebar menunjukkan semakin banyaknya proporsi penduduk lanjut usia (umur 65 tahun ke
atas).

2.3.3 Rasio Jenis Kelamin


Rasio jenis kelamin adalah perbandingan jumlah antara penduduk dengan jenis kelamin
laki-laki dengan perempuan. Pengukuran ini perlu dilakukan untuk mengetahui perbandingan
jumlah dua jenis kelamin baik pada beberapa wilayah (spasial) maupun beberapa waktu
(temporal). Pengukuran rasio jenis kelamin dapat dilakukan berdasarkan jumlah penduduk total,
penduduk umur 0 tahun (sex ratio at birth), dan setiap kelompok umur. Secara umum, rumus
perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:

Dari rumus tersebut, maka informasi tentang rasio jenis kelamin penduduk Indonesia
didapati sebesar 102, yang artinya terdapat 102 laki-laki per 100 perempuan di Indonesia pada
tahun 2021. Rasio jenis kelamin bervariasi menurut kelompok umur. Namun, secara umum, rasio
jenis kelamin di Indonesia tahun 2020 menunjukkan pola yang semakin menurun dengan
bertambahnya umur. Berikut disajikan data rasio jenis kelamin untuk setiap kelompok umur.

Kelompok Umur
(Age Groups) Penduduk Penduduk Rasio Jenis
(Laki-Laki) (Perempuan) Kelamin

0-4 11280,3 10765,0 104,7868

5-9 11249,9 10775,2 104,4055

10-14 11392,7 10723,2 106,2435

15-19 11445,2 10755,1 106,4165

20-24 11588,1 10989,2 105,4499

25-29 11434,4 10947,0 104,4524

30-34 11155,9 10818,8 103,1159

35-39 10633,6 10412,6 102,1224

40-44 10109,8 10009,3 101,0041

45-49 9191,9 9163,7 100,3077

50-54 8050,2 8061,0 99,86602

55-59 6740,0 6791,7 99,23878

60-64 5280,8 5337,0 98,94697


65-69 3860,6 3968,0 97,29335

70-74 2345,9 2546,5 92,12252

75+ 2112,0 2748,1 76,8531

Jumlah/ Total 137871,1 134811,5 102,2695

Rasio jenis kelamin menurut kelompok umur tertinggi pada kelompok umur 15-
19 tahun sebesar 106 dan terendah pada kelompok umur 75 tahun ke atas yaitu tidak
mencapai 76. Rasio jenis kelamin pada umur 75 tahun ke atas ini mengindikasikan bahwa
penduduk lansia perempuan memiliki tingkat bertahan hidup yang lebih tinggi daripada
penduduk lansia laki-laki. Kondisi rasio jenis kelamin di suatu daerah dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal, yaitu:
a. Pola mortalitas dan fertilitas antara Penduduk Laki-laki dan permpuan.
b. Pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan.
Berdasarkan data diatas dijelaskan mengenai rasio jenis kelamin Indonesia pada tahun
2020 menurut Kabupaten/Kota. Dari setiap Provinsi jumlah rasio jenis kelamin rata-rata selalu
lebih tinggi dari 100 dengan rasio jenis kelaimin tertinggi ada di Provinsi Papua, namun ada juga
yang dibawah 100 yaitu, Sulawesi Selatan dan DI Yogyakarta.
KESIMPULAN

1. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk Indonesia terus


mengalami peningkatan. Dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak tahun 2010, jumlah
penduduk Indonesia mengalami penambahan sekitar 32,57 juta jiwa. Dalam kurun waktu
sepuluh tahun terakhir (2010-2020), lalu dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
(2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25 persen per tahun.
Terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk lebih dari dua persen jika
dibandingkan dengan periode 1971-1980 yang sebesar 1,49 persen.
2. Mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z, Generasi Milenial dan
Generasi X. Proporsi Generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi, Generasi
Milenial sebanyak 25,87 persen dari total populasi dan Generasi X sebanyak 21,88 persen
dari total populasi Indonesia. Ketiga generasi ini termasuk dalam usia produktif yang
dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Di samping itu,
persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) terus meningkat sejak tahun 2010.
Pada tahun 2020 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 70,72 persen dari total
populasi. Hal ini mencerminkan bahwa Indonesia masih berada dalam masa bonus
demografi karena sebesar 70,72 persen penduduknya masih berada di usia produktif
3. SP2020 mencatat jumlah penduduk laki-laki di Indonesia sebanyak 136,66 juta jiwa, atau
50,58 persen dari penduduk Indoneisa. Sementara, jumlah penduduk perempuan di
Indonesia sebanyak 133,54 juta orang, atau 49,42 persen dari penduduk Indonesia. Dari
kedua informasi tersebut, maka rasio jenis kelamin penduduk Indonesia sebesar 102,
yang artinya terdapat 102 laki-laki per 100 perempuan di Indonesia pada tahun 2020.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bps.go.id/publication/2022/06/24/ea52f6a38d3913a5bc557c5f/analisis-
profil-penduduk-indonesia.html diakses pada 20 September 2022 pukul 17.25

https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA4535-M1.pdf.diakses
pada 20 September 2022 pukul 18.00

Anda mungkin juga menyukai