- Andi -Asbi -Reza -Hasrul -Ridwan Kata Pengantar Puji dan syukur kami hanturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmad dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dinamika Penduduk Indonesia”. Menyadari banyak nya kekurangan dalam penyusunan dalam makalah ini karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini Bab1 Pendahuluan Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman dari budaya, suku bangsa, agama, hingga aliran- aliran kepercayaan. Semua keragaman tersebut tumbuh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang akhirnya membentuk masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang plural. Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai budaya, karena adanya kegiatan dan pranata khusus. Perbedaan ini justru berfungsi mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat tersebut. Pluralisme masyarakat dalam tatanan sosial, agama dan suku bangsa telah ada sejak nenek moyang. Kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan merupakan kekayaan dalam khasanah budaya Nasional. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Tidak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Keragaman budaya adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang di mana mereka tinggal tersebar di pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi, mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Mengenai hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok- kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Jumlah Dan Sebaran Penduduk Apa Itu Persebaran?
Persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebar merata atau tidak. Persebaran penduduk dapat diketahui dari kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk adalah suatu ukuran yang menunjukkan berapa banyak jiwa atau penduduk yang tinggal dalam satu kilometer persegi wilayah.Kepadatan penduduk menjadi indikator adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki suatu wilayah.Wilayah yang memiliki sumber daya yang lebih baik, baik sumber daya fisik maupun sumber daya manusia, akan cenderung dipadati penduduk.Kepadatan penduduk juga memberikan informasi kepada pemerintah tentang pemerataan pembangunan. Wilayah yang penduduknya jarang menunjukkan pembangunan belum merata ke berbagai wilayah. Berdasarkan sebaran penduduk, Pulau Jawa menduduki posisi teratas dengan jumlah penduduk yang paling banyak yakni 57,5 persen, diikuti Sumatera 21,73 persen, Sulawesi 7,43 persen, Kalimantan 6,13 persen, Bali dan Nusa Tenggara 5,57 persen, Papua 2,02 persen, dan Maluku 1,17 persen.Berdasaran Hasil Sensus Penduduk 2010 Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk Indonesia (2011), 57,5 persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Kondisi ini sudah terjadi sejak lama. Meski pemerintah selalu melakukan upaya penyebaran penduduk ke luar Jawa dan Bali, melalui program transmigrasi sejak zaman pemerintahan Belanda hingga Indonesia merdeka.Pada 2010, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk 18,1 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Provinsi dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Provinsi papua Barat dengan jumlah penduduk 760.000 jiwa atau 0,3 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Pada 2010, kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan penduduk sangat bervariasi antar provinsi di Indonesia.Provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah DKI Jakarta mencapai 14.469 jiwa per kilometer persegi. Provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah Papua Barat, hanya 8 jiwa per kilometer persegi. Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata menjadi permasalahan bagi pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Diperlukan cara memeratakan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia dapat dikembangkan secara optimal. Salah satu cara pemerataan penduduk di Indonesia adalah melalui perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang penduduk. Perpindahan penduduk dapat dilakukan dengan keinginan warga sendiri maupun melalui program pemerintah.
Mengapa pulau Jawa menjadi daerah
terpadat di Indonesia? Pulau Jawa adalah daerah sangat subur dan telah lama berkembang dengan pertanian tradisional. Pada masa lalu, masyarakat mengembangkan pola ekonomi tradisional berupa pertanian. Faktor yang menyebabkan Pulau Jawa padat penduduknya adalah: •Karena sebagian besar lokasi di wilayah Pulau Jawa mudah terjangkau; •Pulau Jawa menjadi pusat perkembangan politik pada masa Hindu, Buddha, Islam dan masa penjajahan; •Pusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta berada di pulau jawa •Kota-kota besar sebagian besar berada di Pulau Jawa; • Sarana dan prasarana di Pulau Jawa lebih lengkap dari wilayah lain di Indonesia. Jumlah Penduduk Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, jumlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai sebanyak 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Angka tersebut naik 1,05% dari tahun sebelumnya.Pada pertengahan 2022, jumlah penduduk di Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa. dibandingkan pada tahun lalu yang sebanyak 272,68 juta jiwa. Namun, menurut BPS jumlah penduduk Indonesia pada tahun sebelumnya merupakan Proyeksi Penduduk Interim 2020-2023. Jika melihat ke belakang, jumlah penduduk di Tanah Air sebanyak 255,58 juta jiwa pada pertengahan tahun 2015. Jumlah itu kemudian naik menjadi 258,49 juta jiwa pada pertengahan 2016. Jumlah penduduk Indonesia pun kembali mengalami pertumbuhan pada pertengahan 2017 menjadi 261,355 juta jiwa. Lalu, jumlah penduduk RI naik lagi menjadi 264,16 juta jiwa pada pertengahan 2018,dan menjadi 266,91 juta jiwa pada pertengahan 2019. Pada pertengahan 2020, jumlah penduduk Indonesia tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa. Angkanya kembali naik menjadi 272,68 juta jiwa pada pertengahan 2021. Kemudian, jumlah penduduk Indonesia dilaporkan kembali mengalami peningkatan menjadi 275,77 juta jiwa hingga pertengahan 2022. Komposisi Penduduk Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan tertentu misalnya, secara geografis, biologis, sosial, atau ekonomi.