Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas hikmat dan campur tangan-Nya yang
memampukan kami untuk dapat menyelesaikan laporan bulanan Penyuluh Agama Kristen. Karena
Anugerah-Nya kami masih diberikan kesempatan untuk bisa melayani-Nya melalui kegiatan penyuluhan
kepada setiap umat Kristen di wilayah Bukit Batu, Kalimantan Tengah. Kami juga sangat bersyukur
menjadi salah satu yang dipilih untuk mengabdi kepada Kementrian Agama sebagai Penyuluh Agama
Kristen non PNS, karena itu kami mau meningkatkan pelayanan kami dalam kelompok binaan baik di
Gereja, Lapas, maupun di Rumah Sakit agar semakin baik lagi dan setiap kelompok binaan dapat
terlayani dengan maksimal.
Laporan Penyuluhan Bulanan adalah bagian penting untuk disusun dengan baik dan benar agar visi, misi,
tujuan, sasaran serta program tiap bulannya dapat terarah, dan setiap target dari program penyuluhan
dapat dicapai dengan baik. Kami harap dengan disusunnya laporan bulanan Penyuluhan Agama Kristen
dapat menggambarkan setiap program, kegiatan di lingkungan Bukit Batu, Kalimantan Tengah. Kami
sangat menyadari kemampuan dan keterbatasan kami, karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan
saran agar kami mampu menyempurnakan program-program dan laporan kami kedepan. Ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Kementrian Agama Kristen Kota Palangkaraya.
DAFTAR ISI
LAPORAN BULANAN
1. BIODATA PENYULUHAN
7. MATERI PENYULUHAN
PALANGKARAYA
Yang Membuat
1. PEMERINTAHAN
Pemerintahan Kota Palangka Raya sebelumnya terdiri dari 2 (dua) Kecamatan, 21 (dua
puluh satu) Kelurahan. Pada Tahun 2003 dimekarkan menjadi 5 (lima) Kecamatan dan 30
(tiga puluh) Kelurahan sementara itu di Kecamatan Pahandut yang sebelumnya terdiri dari
1 (satu) Kecamatan dan 11 (sebelas) Kelurahan, dalam rangka mempercepat pelayanan
kepada masyarakat, maka pada Tahun 2002 dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kecamatan, 16
(enam belas) Kelurahan, dan Kecamatan Pahandut terdiri dari 6 (enam) Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Pahandut (lama)
2. Kelurahan Panarung (lama)
3. Kelurahan Langkai (lama)
4. Kelurahan Tumbang Rungan (lama)
5. Kelurahan Pahandut Seberang (Baru)
6. Kelurahan Tanjung Pinang (Baru).
Pemerintahan di Kecamatan Pahandut sebagai pelaksana pemerintah umum yang
membawahi 6 (enam) Kelurahan, dalam melaksanakan tugasnya Camat mempunyai
kedudukan sebagai Perangkat Daerah yang memimpin penyelenggaraan Pemerintah di
Tingkat Kecamatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota.
Dalam melaksanakan tugasnya Camat juga mempunyai tugas menetapkan pelaksanaan
serta penyelenggaraan segala urusan Pemerintah, pembangunan dan pembinaan
masyarakat di Kecamatan.
Adapun Struktur Organisasi Kecamatan Pahandut sekarang menurut Perda Nomor 1
Tahun 2009 adalah sebagai berikut :
1. Struktur Pemerintahan di Kecamatan Pahandut
CAMAT
SEKRETARIS CAMAT
KELOMPOK JABATAN -
FUNGSIONAL :
PPLKB
PPL PERTANIAN
KOORDINATOR STATISTIK
SUBBAG SUBBAG SUBBAG
PERENCA KEUANGAN UMUM &
NAAN KEPEG
AWAIAN
SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI PEMBANGUNAN SEKSI KESEJAHTERAAN SEKSI KETENTRAMAN SEKSI PELAYANAN
MASYARAKAT SOSIAL (KESOS) DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
KELURAHAN
Keterangan :
Camat (Es. III.a) : Drs. AKHMAD HUSAIN, M.Si
Sekretaris Camat (Es. III.b) : Hj. PUJI WAHYUNI, S.Sos.,M.AP
Seksi Pemerintahan (Es.IV.a) : HERU TRIMONO
Seksi Pemb. Masyarakat Kel (Es.IV.a) : DINA MEGAWATI,S.STP Seksi
Kesejahteraan Sosial (Es.IV.a) : INEKE KUSUMAWATI, S.Sos Seksi
Ketentraman dan Ketertiban (Es.IV.a) : FIRDAUS, S.Sos
Seksi Pelayanan Masyarakat (Es.IV.a) : SIHANG, BA
Sub Bagian Perencanaan (Es.IV.b) : ALEX CHANDRA, S.Sos
Sub Bagian Keuangan (Es.IV.b) : HENNIWATY, SE Sub bagian Umum dan
Kepegawaian (Es.IV.b) : AGIWATI,S.Hut
A. PENDUDUK
Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan yang senantiasa harus
ditingkatkan kualitas maupun kuantitas secara terprogram guna menunjang pelaksanaan
pembangunan. Penduduk yang berkualitas merupakan sumber daya manusia (SDM) yang
produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Adapun laju jumlah penduduk Kecamatan Pahandut per Kelurahan adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.
Jumlah Penduduk, KK, RT, RW Se- Kecamatan Pahandut
No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) KK RT RW.
POTENSI WILAYAH
1. Pertanian/Perkebunan.
Mengingat cukup luasnya lahan tidur yang ada di Kecamatan Pahandut, hal ini sangat
potensial untuk dilakukan kegiatan tanaman sayur-sayuran dan tanaman Palawija
khususnya di kelurahan Panarung, Pahandut, Tanjung Pinang dan Tumbang Rungan,
sebagaimana yang tersusun pada Tabel berikut :
Tabel 4.
Data Jumlah Peternak Sapi, Ayam/ Petani sayur-mayur dan Palawija.
No. Kelurahan Jlh eternak Jlh eternak Sayur- Palawija
Sapi Ayam mayur
1. Pahandut - 25 orang 45 orang 45 orang
2. Panarung 4 orang 17 orang 15 orang 15 orang
3. Langkai - 7 orang 30 orang 11 orang
4. Tbg. Rungan - 10 orang 60 orang 45 orang
5. Pahandut Seberang - 5 orang 10 orang 10 orang
6. Tanjung Pinang 3 orang 8 orang 30 orang 25 orang
Kec. Pahandut 7 orang 72 orang 190 orang 151 orang
Sumber data : PPL Kec. Pahandut.
2. Perikanan.
Sebagian besar Kelurahan yang ada di Kecamatan Pahandut dilintasi oleh aliran sungai
Kahayan hal ini cukup prospektif dilakukan budi daya ikan keramba guna menopang
kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat di Kota Palangka Raya khususnya budi daya
ikan Patin, Mas, Bawal, Nila dan Gabus.
Tabel 5.
Data Petani Ikan Keramba
No. Kelurahan Jlh. Petani Ikan Jumlah Keramba
1. Pahandut 28 orang 39 unit
2. Panarung - -
3. Langkai 20 orang 30 unit
4. Tbg. Rungan 30 orang 45 unit
5. Pahandut Seberang 620 orang 998 unit
6. Tanjung Pinang 24 orang 15 unit
Kec. Pahandut 722 orang 1127 unit
Sumber data : PPL Kec. Pahandut.
3. Industri.
Tersedianya bahan bakar kayu dan rotan cukup potensial dikembangkan kegiatan industri
kebutuhan perabot rumah tangga yang memberikan harapan cukup cerah dalam hal
pemasarannya, karena lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat seperti usaha
Mebelair dan anyaman rotan.
Data Industri Kecil, Menengah di Kecamatan Pahandut
No. Kelurahan Jenis kegiatan
Meubeleir Anyaman Rotan Bengkel Las Industri R.Tangga
1. Pahandut 3 1 3 12
2. Panarung 10 - 3 4
3. Langkai 9 - 4 5
4. Tumbang. Rungan - - - -
5. Pahandut Seberang - - - 2
6. Tanjung Pinang - - - 1
Kec. Pahandut 22 1 7 24
Sumber data: Ktr. Kecamatan Pahandut
INFRASTRUKTUR
1. Sekolah / Perguruan Tinggi
Tabel 7.
Data Jumlah Sekolah, TK, SD, SLTP, SLTA dan
Perguruan Tinggi yang ada di Kecamatan Pahandut adalah sebagai berikut :
Jumlah
No. Kelurahan TK SD SLTP/Sederajat SLTA/ Sederajat Akademi Perguruan Tinggi
1. Pahandut 8 16 2 2 - -
2. Panarung 6 9 2 - - -
3. Langkai 8 8 7 10 1 3
4. Tbg Rungan 1 1 1 - - -
5. Phdt. Seberang 1 1 1 1 - -
6. Tjg. Pinang 3 4 2 1 - -
Kec. Pahandut 27 39 15 14 1 3
Sumber Data : Kantor Kecamatan Pahandut.
2. Rumah Ibadah
Tabel 8.
Data Jumlah Rumah Ibadah yang ada di Kecamatan Pahandut adalah sebagai berikut :
No. Kelurahan Jenis Rumah Ibadah
Masjid Langgar Gereja Pura B.H.Kaharingan
1. Pahandut 10 29 4 - -
2. Panarung 18 50 4 - -
3. Langkai 20 - 14 - 1
4. Tbg Rungan 2 - 1 - -
5. Phdt. Seberang 3 3 2 - -
6. Tjg. Pinang 4 3 2 - 1
Kec. Pahandut 41 48 25 - 2
Sumber Data : Kantor Kecamatan Pahandut.
3. Perhubungan
Tabel 9
Data fasilitas perhubungan darat, sungai dan udara
No. Kelurahan Bandar Udara Pelabuhan Terminal/Taxi/Bus
1. Pahandut - 1 1
2. Panarung 1 - -
3. Langkai - 1 -
4. Tbg Rungan - - -
5. Phdt. Seberang - - -
6. Tjg. Pinang - 1 1
Kec. Pahandut 1 3 2
Sumber Data : Ktr. Kecamatan Pahandut.
4. Fasilitas Kesehatan
Tabel 10.
Data RSU, PUSTU, PUSKESMAS dan POSYANDU
No. Kelurahan RS PUSTU PUSKESMAS POSYANDU
1. Pahandut 2 2 1 12
2. Panarung - 2 1 7
3. Langkai 2 5 - 9
4. Tbg Rungan - 1 - 1
5. Phdt. Seberang - 1 - 2
6. Tjg. Pinang - 2 - 5
Kec. Pahandut 4 13 2 36
Sumber Data : Ktr. Kecamatan Pahandut.
YUSNELIA, M.Th
Yermima Pisi, S.Th
NIP.19690121 200003 2 009
RENCANA KERJA TAHUNAN BERDASARKAN JENIS KEGIATAN TAHUN 2022
JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
NO JENIS KEGIATAN MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4 Rp 1 Rp 2 Rp 3 Rp 4
Kelompok Dewasa
1 Kec Pahandut Sharing Firman Tuhan 4 Kali X X X X Gereja
Kristen
Kelompok Remaja
2 Kec Pahandut Sharing Firman Tuhan 4 Kali X X X X SMP 2 Palangkaraya
Kristen
Kelompok Pria/
3 Kec Pahandut Sharing Firman Tuhan 4 Kali X X X X Gereja
Wanita Kristen
Kelompok Lansia
4 Kec Pahandut Sharing Firman Tuhan 4 Kali X X X X Gereja
Kristen
Kelompok Pemuda
5 Kec Pahandut Sharing Firman Tuhan 4 Kali X X X X SMAK 4 Palangkaraya
Kristen
Sharing Firman
2 Kec Pahandut Kelompok Dewasa Kristen X X Gereja
Tuhan
Bagaikan tanah liat di tangan penjunan, manusia berserah penuh untuk dibentuk sekehendak
Allah. Jika kita melihat hasilnya, tentu kita mengatakannya sungguh indah. Tetapi, jika kita
melihat seorang penjunan bekerja, kita melihat bagaimana dia meremas, memotong, dan
membentuk tanah liat itu dengan keras. Inilah gambaran betapa beratnya tantangan supaya
tanah liat dapat dibentuk menjadi karya yang indah.
Allah memperingatkan dengan keras bahwa tidaklah seharusnya ciptaan berbantah dengan
Penciptanya. Bukanlah hal yang baik jika kita meragukan atau merendahkan karya Allah.
Sebab Tuhan adalah "Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel”. Dialah yang
menciptakan seluruh alam semesta dan menggerakkan manusia. Hanya Allah yang sanggup
menundukkan segala bangsa dan berhala, serta menyelamatkan umat-Nya.
Allah tidak pernah berfirman secara tersembunyi. Allah selalu mengatakan kebenaran. Dialah
yang membentuk kehidupan kita dan berotoritas penuh atas diri kita. Bagi Allah, manusia yang
ada di tangan-Nya sudah dapat dibayangkan-Nya menjadi sebuah bentuk yang indah. Apa yang
akan dibentuk oleh Allah bagi umat-Nya adalah berkat dan keselamatan, bukan noda dosa dan
rasa malu. Sebab itu, kita harus selalu siap untuk dibentuk oleh Allah seturut dengan kehendak-
Nya.
Di sini kita melihat teladan langsung dari Allah yang kita kenal dan sembah. Ia adalah Allah
yang selalu berkata benar sehingga kita sebagai orang-orang yang dibentuk-Nya juga harus
hidup dalam kebenaran. Saat ini mungkin kita masih sering berkata bohong dengan banyak
alasan menyertainya. Bahkan kita mengatakan bahwa kita berbohong untuk kebaikan. Tetapi,
dengan alasan apa pun berkata tidak jujur tidaklah benar, sebab itu tidak sesuai dengan
pembentukan Allah.
Marilah kita mengakui karya Allah dalam kehidupan kita. Dengan pengakuan itu, kita
senantiasa mengikuti firman-Nya dan tidak lagi melakukan hal yang tidak sesuai dengan
kebenaran-Nya. Bersiaplah untuk dibentuk oleh Allah!
Jika ada pertanyaan "Seberapa setiakah Allah Israel menyertai umat-Nya?", maka jawabannya
adalah senantiasa setia. Walaupun ada kalanya bangsa itu tidak setia, Allah selalu memberikan
peringatan dan hukuman kepada mereka sehingga bangsa itu berbalik kembali kepada jalan
Allah.
Di masa lalu Allah tetaplah Allah umat-Nya dan senantiasa mau menanggung mereka. Allah
mau memikul dan menyelamatkan mereka sampai kapan pun.
Sangat berbeda dari Allah Israel, allah-allah buatan manusia tidak mampu melakukan apa-apa.
Itu adalah allah yang tidak bisa bergerak dari tempatnya dan tidak bisa menjawab seruan orang
yang berdoa kepadanya . Bukankah sia-sia jika kita menyembah allah seperti itu? Allah ingin
manusia segera sadar, malu akan pekerjaan dan waktu yang mereka korbankan secara sia-sia.
Allah menghendaki umat-Nya berbalik kepada-Nya.
Kita patut mengucap syukur bahwa Allah kita adalah Allah yang menaklukkan allah-allah lain
di dunia ini. Ia juga Allah yang penuh kasih. Ia senantiasa memerhatikan kehidupan kita.
Kadang kita tidak ubahnya seperti bangsa Israel yang kerap kali mengeraskan hati dan
bertindak sesuka hati. Ada kalanya Allah memberikan hukuman, tetapi jangan berkecil hati,
sebab Ia tetap merancangkan keselamatan.
Jika di masa lalu Allah tetap menggendong umat-Nya, maka dalam situasi kita saat ini, marilah
kita juga menerima kesadaran akan kasih setia Allah ini. Janji setia-Nya dapat dipercaya;
hingga masa tua kita, Ia tetap mendukung kita. Perasaan aman dan damai akan melingkupi kita
karena perlindungan-Nya, asalkan kita bersandar pada-Nya.
Ritualitas Kosong
Yesaya 48:1-11
Umat Israel adalah bangsa yang religius. Setidaknya, begitulah mereka menyebut diri sendiri
sebagai keturunan Yakub yang bersumpah demi nama Tuhan.
Tetapi, hal itu hanya bersifat formalitas, karena mereka tidak mengakui Tuhan dengan
sungguh-sungguh dan tulus hati. Bahkan Tuhan menegur mereka dengan keras dengan
menyebut mereka sebagai umat yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu. Tuhan
menunjukkan, mereka adalah bangsa yang mudah melupakan pekerjaan Tuhan dan mudah
berpaling kepada berhala. Tuhan menyebut mereka sebagai pengkhianat keji dan "pemberontak
sejak dari kandungan".
Pada hakikatnya, Tuhan ingin umat-Nya mengingat segala firman-Nya dan percaya sungguh-
sungguh dalam karya Tuhan yang ajaib. Hal ini sudah ditekankan oleh Tuhan sejak zaman
Musa bahwa orang Israel harus mengajarkan secara berulang-ulang kepada anak-anak mereka
tentang pembebasan Tuhan. Hal ini supaya bangsa Israel tidak berpaling dari Tuhan dan
kembali menyembah dewa Mesir.
Karena Tuhan begitu panjang sabar dan berbelas kasihan, maka diulangi kembali pengingat
tentang penghukuman di masa lalu itu dan peringatan supaya kemuliaan nama Tuhan tidak lagi
dinajiskan dengan berhala. Sifat agamawi memang bukanlah hal yang berkenan bagi Allah.
Dalam Kitab Injil pun Tuhan Yesus selalu mengkritik para pemuka agama yang legalistik yang
di dalam hatinya tidak ada pengakuan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Banyak anak Tuhan saat ini bersikap legalistik, begitu rajin beribadah tetapi tidak dengan
sungguh-sungguh. Kita perlu terus mengingat akan karya dan kebaikan Tuhan di sepanjang
hidup kita, terutama penebusan Kristus di atas kayu salib. Kita perlu berfokus pada firman
Allah dan melakukan-Nya agar ibadah kita tidak terjebak ke dalam ritualitas kosong yang tidak
berarti. Dengan demikian, ibadah kita menjadi penyembahan yang menggugah hati dan tulus
dalam memuliakan nama-Nya.
Tuhan Allah telah menebus bangsa Israel. Di sini Allah memberikan lima perintah kepada
bangsa-Nya yang masing-masing disertai alasan.
Pertama, hendaklah mereka mendengarkan Tuhan karena Ia adalah Allah yang tetap sama. Ia
terdahulu dan terkemudian. Kedua, hendaklah mereka berhimpun karena Allah akan
melaksanakan kehendak-Nya terhadap bangsa yang menindas Israel, yakni Babel dan Kasdim.
Ketiga, hendaklah mereka mendekat karena Allah tidak pernah berfirman secara tersembunyi.
Keempat, hendaklah mereka memerhatikan perintah-perintah Allah karena Allah akan
melimpahkan damai sejahtera. Kelima, hendaklah mereka memberitakan dengan sorak-sorai
karena Allah telah menuntun mereka secara sempurna.
Bagian ini termasuk nubuat Yesaya mengenai rencana Tuhan untuk membebaskan bangsa
Israel dari bangsa Babel, melalui Koresh, raja Persia. Tuhan sendirilah yang menulis skenario
agar Israel dibuang ke Babel akibat kesalahan mereka yang tidak setia kepada Tuhan. Tetapi,
Tuhan sendiri juga yang merencanakan kepulangan mereka ke tanah mereka. Hal ini supaya
Israel tahu bahwa hanya satu Tuhan yang benar dan setia, yakni Tuhan Allah Israel.
Kata yang sering diulang "Aku", "Akulah", dan "Ia" adalah kata-kata yang mengajarkan bahwa
bukan karena kelebihan manusia, maka manusia itu dipanggil dan dipakai Tuhan. Tuhan bisa
memakai Raja Koresh yang bukan dari bangsa Israel untuk menjadi alat-Nya. Hal ini
dimaksudkan agar umat Israel tahu bahwa Tuhan adalah subjek segala sesuatu. Hal inilah yang
mendasari kelima perintah tersebut. Umat Israel melakukan perintah-perintah tersebut bukan
karena legalitas semata, tetapi karena kesadaran akan Tuhan dan karya-karya-Nya yang ajaib.
Oleh karena itu, seharusnya kita bersyukur dan merendahkan hati kita, serta melakukan kelima
perintah Tuhan dalam bacaan hari ini dengan sukacita. Mari kita bangun ketaatan yang
dilandaskan pada alasan dan motivasi yang benar, yakni Tuhan sendiri, hingga kita pun hidup
dalam damai sejahtera Tuhan.
Kesombongan manusia adalah awal dari kehancuran. Secara tidak langsung manusia
meninggikan diri sendiri dan melupakan karya Allah dalam keberhasilannya; seakan-akan
semua itu dimiliki karena kekuatannya sendiri.
Raja Babel, Merodakh-Baladan bin Baladan, mengirim utusan untuk menjumpai Hizkia yang
telah sembuh dari sakit. Hizkia merasa senang atas kunjungan tersebut sehingga ia
memperlihatkan harta benda dan persenjataan yang dimilikinya. Ketika Nabi Yesaya
mendengar apa yang dilakukan Hizkia, ia menubuatkan bahwa semua kekayaan Hizkia akan
diambil dan rakyatnya akan dibuang ke Babel.
Ketika Hizkia dengan sukacita menjumpai utusan raja Babel dan tergoda untuk menunjukkan
kebesarannya dengan memperlihatkan semua harta benda yang dimiliki kerajaannya, hal itu
didasari oleh keinginannya untuk mencari nama besar di depan utusan raja Babel. Kerajaan
Babel adalah kerajaan besar dan kaya, fakta itu memancing Hizkia untuk mengagungkan
kerajaannya. Hal tersebut dipandang tidak layak di mata Nabi Yesaya. Raja hanya hamba
Allah. Hizkia seharusnya mengagungkan Allah atas apa yang dimilikinya. Tanpa Allah, Hizkia
dan kerajaannya tidak akan berarti.
Untuk menyadarkan Hizkia, Nabi Yesaya menegurnya lewat nubuat bahwa semua kekayaan
dan rakyatnya akan ditawan oleh Kerajaan Babel. Ketika semuanya tidak ada, tidak ada lagi
kebanggaan Hizkia. Apa yang dinubuatkan Yesaya adalah cara Allah menegur kesombongan
Hizkia. Maka, Hizkia pun menerima teguran tersebut dan mengakui kekeliruannya.
Segala yang kita miliki adalah karya kasih Allah dalam kehidupan ini. Semuanya mempunyai
tujuan untuk memuliakan Allah. Jangan sampai kita mencuri kemuliaan-Nya dengan
menghilangkan peran Allah. Akuilah kasih-Nya dalam semua keberhasilan yang ada dan
muliakanlah keagungan-Nya selalu.
Mintalah hikmat Tuhan agar kita tidak jatuh ke dalam kesombongan yang memuliakan nama
kita sendiri. Mari kita tetap rendah hati demi memuliakan nama-Nya.
Walau berada dalam pembuangan di Babel, Allah mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka
adalah bangsa istimewa bagi Allah. Keistimewaan itu dijabarkan dalam perikop ini.
Kasih Allah kepada Israel begitu besar sehingga menjadikan mereka sebagai bangsa pilihan.
Allah berfirman janganlah takut, sebab mereka mendapat berkat khusus dari Allah. Ada
perlindungan, kemenangan, pertolongan, kekuatan, dan pemeliharaan.
Masalah berat yang dialami bangsa Israel sewaktu berada di pembuangan membuat mereka
seakan tidak berharga, tidak punya kekuatan apa pun untuk keluar dari tekanan itu. Hal itu
diungkapkan Yesaya dalam gambaran Israel sebagai cacing dan ulat. Kondisi itu pun dapat
terjadi pada kita. Namun, bagi orang pilihan Tuhan ada hal luar biasa yang terjadi.
Pertama, cinta Tuhan itu kekal. Sangat berbeda dari cinta manusia yang mudah berubah atau
hilang, kita tidak perlu khawatir Tuhan tidak memedulikan kita pada masa sulit. Ia tetap
mencintai dan tetap bersama dengan kita.
Kedua, Tuhan akan memberi kekuatan kepada orang yang dipilih-Nya. Dalam hubungan yang
istimewa ini, Tuhan akan selalu memberikan kekuatan agar kita-orang pilihan-Nya-bisa
menang atas berbagai pencobaan, sekaligus menjadi kesaksian cinta Tuhan atas kita.
Ketiga, dalam cinta-Nya, Tuhan akan memberikan pemeliharaan kepada orang yang dipilih-
Nya. Jika kehidupan kita sedang sulit, dalam masalah ekonomi atau bahkan pergumulan batin,
Tuhan akan memberikan pemeliharaan-Nya. Dia tidak akan membiarkan kita tanpa
pertolongan.
Keempat, Tuhan akan menebus dosa-dosa orang yang dipilih-Nya agar dapat berhubungan baik
dengan-Nya. Hal ini karena Allah Yang Mahakudus membenci dosa dan hanya berkenan
kepada orang-orang yang telah dikuduskan.
Sebagai orang percaya, kita tidak perlu menjadi orang yang selalu dipenuhi ketakutan atau
kekhawatiran dalam hidup ini. Semua itu karena Allah selalu memberikan berkat istimewa
kepada kita sebagai orang-orang pilihan-Nya.
Biasanya perikop ini dipakai untuk menubuatkan tentang Yesus Kristus yang merupakan Anak
Allah yang datang menjadi manusia. Dalam pelayanan-Nya, Yesus memberitakan firman
Allah, menantang kekuasaan yang semena-mena, bahkan rela menderita. Ia melakukan itu
semua dengan kasih. Ia juga dekat dengan orang-orang marginal karena Ia hendak
menyelamatkan dan memulihkan hidup mereka.
Akan tetapi, perikop ini juga dapat ditujukan kepada kita karena kita adalah orang-orang
percaya yang telah dipilih Allah untuk menjadi hamba-hamba-Nya. Tentunya, mendapat status
sebagai orang pilihan berarti ada tugas-tugas khusus yang harus kita pahami.
Pertama, orang pilihan Allah bekerja di dalam Roh Kudus untuk menjalankan hidup dan
pelayanannya. Jadi, seberat apa pun tantangannya, kita tidak perlu takut karena Roh Allah
beserta kita.
Kedua, pelayanan yang dilakukan harus didasarkan pada hukum atau perintah Allah. Sebab itu,
kita harus selalu bersekutu dengan Allah melalui firman-Nya dan menghidupi firman itu
dengan setia.
Ketiga, orang pilihan Allah dipanggil untuk menyampaikan rencana keselamatan Allah bagi
orang berdosa.
Keempat, pelayanan yang dilakukan harus menjangkau kelompok orang-orang yang dianggap
marginal oleh dunia inI karena mereka juga adalah orang yang dikasihi Allah, seperti yang
Yesus tunjukkan dalam pelayanan-Nya.
Kelima, pelayanan tersebut harus memberi tempat utama bagi nama Allah karena mudah sekali
bagi seseorang untuk terjebak mencari kemuliaan bagi dirinya walau dalam konteks pelayanan.
Satu-satunya kemuliaan adalah kemuliaan Allah; Dialah yang Mahatinggi.
Sebab itu, kita sebagai orang percaya dapat bersyukur untuk kasih Tuhan yang telah memilih
kita dan menjadikan kita istimewa bagi-Nya. Sebaliknya, kita harus setia untuk menjalankan
tugas sebagai pemberita Injil kepada setiap orang di sekitar kita, karena dunia ini memang
membutuhkan keselamatan yang hanya bisa diperoleh dari Tuhan kita.
Membaca judul di atas, terkesan kasar. Siapa yang mau diberi stigma buta dan tuli rohani?
Tentu tidak ada! Kita akan menjawab: "Saya bukan orang yang seperti itu!" Akan tetapi,
benarkah demikian?
Umat Israel merasa bangga sebagai bangsa pilihan Tuhan. Apakah mereka dapat disebut
sebagai hamba Tuhan yang setia? Sayangnya tidak! Tuhan menghardik umat Israel yang
menjadi hamba dan utusan-Nya dengan sebutan orang-orang yang "buta" dan "tuli" . Mereka
tidak mau memerhatikan kebenaran. Para nabi telah memberi peringatan, tetapi mereka keras
kepala. Mereka yang dipilih-Nya, justru dengan sengaja mempermalukan diri sendiri dengan
menjadi buta dan tuli dalam perkara-perkara rohani.
Sebagai akibatnya, umat Israel dijarah dan dibawa ke pembuangan di Babel. Umat Israel
menjadi umat yang tidak berpengetahuan, penuh kekeliruan dalam menanggapi keadaan
mereka. Bukannya menghasilkan buah kebajikan, mereka justru mendatangkan api
penghukuman Allah.
Pelajaran apa yang bisa kita petik? Pertama, banyak orang tahu apa yang semestinya dilakukan:
apa yang baik dan benar, tetapi mereka justru mengabaikannya begitu saja. Kedua, banyak
orang merasa paling benar sehingga merasa berhak mengusik kehidupan orang lain. Mereka
memandang diri mereka sebagai orang yang bijaksana, padahal perbuatan mereka
mencerminkan diri mereka yang buta dan tuli akan kebenaran.
Sudahkah kita bercermin melihat diri sendiri? Sudahkah kita menyadari bahwa sering kita pun
melakukan hal yang sama? Kita tentu tidak menginginkan kehidupan iman kita menjadi sia-sia
karena kebodohan kita. Jadilah bijak, perhatikanlah peringatan dari Tuhan. Jangan lagi menjadi
orang yang buta dan tuli rohani. Tuhan tidak akan berkenan kepada sikap hati yang demikian.
Mari kita memohon ampun kepada Tuhan, supaya Ia memampukan kita untuk tidak menjadi
orang-orang yang buta dan tuli rohani. Dengan penuh kesadaran, kita melakukan kehendak-
Nya, dan mengikuti tuntunan terang kebenaran-Nya.
Tentang Syukur
Pada suatu hari, Tuhan Yesus pergi ke Yerusalem. Dalam perjalanan itu, Tuhan Yesus
melewati sebuah desa. Di desa itu ada sepuluh orang yang sedang menderita sakit yang sangat
parah. Karena sakit itu, badan mereka penuh luka yang tidak dapat disembuhkan bahkan jari
kaki dan tangan mereka ada yang putus, penyakit itu disebut penyakit kusta. Karena penyakit
itu tidak dapat disembuhkan, orang-orang mengusir kesepuluh orang itu dan melarang mereka
untuk mendekati orang lain, bahkan mereka juga dilarang untuk pulang ke rumah mereka.
Tentunya mereka sangat sedih.
Ketika sepuluh orang yang sakit kusta itu melihat Tuhan Yesus, mereka tidak berani mendekat
tapi mereka berdiri dari jauh sambil berteriak: "Tuhan Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
Tuhan Yesus melihat mereka dan kasihan kepada mereka, lalu Tuhan Yesus mau
menyembuhkan mereka, karena itu Ia menyuruh mereka pergi kepada imam-imam, untuk
diperiksa apakah mereka sudah sembuh atau belum. Mereka percaya pasti Tuhan Yesus
menyembuhkan mereka sehingga saat itu juga mereka langsung pergi.
Saat dalam perjalanan ke tempat imam-imam itu, mereka melihat bahwa penyakit mereka telah
sembuh, sehingga mereka sangat senang dan ingin cepat-cepat sampai ke tempat imam-imam
itu. Tetapi satu orang di antara sepuluh orang itu, tiba-tiba ingat bahwa dia telah disembuhkan
oleh Tuhan Yesus tetapi dia belum berterima kasih kepada Tuhan Yesus, sehingga ia tidak
mengikuti sembilan orang itu melainkan segera kembali kepada Tuhan Yesus dan
mengucapkan syukur dan terima kasih pada Tuhan Yesus.
Ia sangat berterima karena tanpa pertolongan Tuhan Yesus tentu penyakitnya tidak akan
sembuh dan ia tidak bisa bertemu lagi dengan keluarganya, orang-orang yang disayanginya. Ia
sangat bersyukur karena Tuhan Yesus masih mengasihi dan mau menolong mereka walaupun
karena penyakit kusta itu mereka tidak disukai banyak orang.
Lalu ke mana sembilan orang yang lain? Sepertinya mereka terlalu senang sampai lupa
berterima kasih kepada Tuhan. Walaupun Tuhan Yesus tidak marah kepada mereka namun,
Tuhan Yesus lebih senang kepada satu orang yang kembali dan mengucapkan syukur dan
ucapan terima kasih itu.
Tuhan Yesus senang kepada anak-anak yang tahu berterima kasih, baik itu kepada Tuhan
maupun kepada orang lain yang telah berbuat baik kepada kita.
Menjaga
Amsal 16: 20.
Sore itu, Bintang dan Bulan duduk santai di teras rumah. Keluarga mereka baru
saja pindah dari kota Surabaya ke Jakarta karena Papa dipindah tugaskan.
“Aseeek… Sekolah baru dan teman-teman baru. Enak lo Pa, temenku baik-baik!
Padahal aku pikir tadinya orang Jakarta sombong-sombong.”
Bulan tersenyum dan memeluk adiknya sambil berkata, “Bintang, Tuhan sungguh
baik! Ingatkan selama seminggu kemarin kita khusus mendoakan sekolah
kita. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk berserah kepada Tuhan
saja.” Mendengar kakaknya ikut bersyukur, Bintang pun bersemangat.” Aku
ingin punya sahabat, Kak! Doakan aku ya supaya aku mendapatkannya!”
Adik-adik, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita juga untuk menjaga setiap
jalan hidup kita. Ada kalanya dalam hidup, kita mengalami kuartir dan
kecewa. Ada saat kita berserah kepada Tuhan. Kitab Amsal memberi pesan dalam
semua keadaan, kita memilih untuk ikut Tuhan dan firman -Nya.
Talenta
Matius 25: 19-28
“Suatu kali Tuhan Yesus mengajar para murid dengan bercerita. Katanya ada
seorang tuan yang akan meninggalkan hamba-hambanya. Tuannya berharap para
hamba ini menjalankan tugasnya dengan mengembangkan uang yang tuannya
memiliki.” kata Papa mulai bercerita dari cerita Alkitab.
Adik-adik, Tuhan juga memberikan talenta kepada Adik -adik. Bukan dalam
bentuk uang tetapi dalam bentuk kemampuan, kepandaian dan kreativitas. Ada
yang diberi talenta menyanyi, menari, menggambar, olah raga, pandai di pelajaran,
dan menghibur. Hmm… bagaimana mengembangkannya ya? Caranya, kita
melatih talenta itu dengan baik dan digunakan untuk membantu pelayanan di gereja
maupun di sekolah.
Ada sebuah novel Spanyol berjudul “Don Quixote de La Mancha” (oleh Miguel de
Cervantes). Salah satu tokohnya bernama Sancho Panza. Suatu saat, Sancho
bertemu dengan sepasang bangsawan yang berniat memperoloknya dengan
mengangkat Sancho Panza menjadi ‘gubernur’ di sebuah “insula’ yang se benarnya
sebuah dusun.
Ia diberi gelar Don sebab mereka berpikir: seorang petani miskin pastilah lucu
ketika ia tidak menjadi dirinya sendiri, namun ternyata Sancho
menolaknya. Sancho justru memilih untuk menjadi dirinya sendiri.
Kelompok Pria/Wanita
Kelompok Pria/Wanita
Kelompok Anak