Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahmad David Saputra

Nim : 21089081

Matku : Olahraga Rekreasi

Prodi : Kesehatan dan Rekreasi

Dosen Pengampu : Dr. Anton Komaini,S.Si.,M.Pd

Alimuddin,S.Or.,M.Or

Analisis Rempat Rekreasi di Kota Solok

Wisata alam memang sangat cocok untuk melepas penat. Keasrian alam yang memanjakan mata,
sekaligus tempat bermain dan edukasi bagi keluarga. Salah satunya rekomendasi destinasi wisata alam
yang dapat di kunjungi yaitu Pulau Belibis, dikarenakan gabungan pesona keindahan alam dengan
fasilitas tempat memancing yang membuatnya memiliki daya tarik sendiri bagi pengunjung. Tempat
wisata ini sendiri berada di Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.Salah
satu pedagang di Pulau Belibis, Mega, menceritakan sedikit sejarah kenapa diberi nama Pulau Belibis.
Penamaan Pulau Belibis ini diambil dari nama burung yang banyak hidup di sekitar danau kecil yang
berada di tempat wisata tersebut.

“Dulunya ada banyak Burung Belibis yang hidup di sekitar danau kecil ini. Namun, seiring
berjalannya waktu burung tersebut populasinya berkurang sehingga tidak ada lagi datang ke danau,”
tuturnya (03/10/2022).Lokasinya pun mudah dijangkau dari pusat Kota Solok yang dapat di akses
menggunakan motor dan mobil. Untuk kesana menempuh waktu kurang lebih 7 menit atau 3 km dari
Taman Syech Kukut Kota Solok.

Objek wisata Pulau Belibis memiliki area yang cukup luas. Di sana menggabungkan pesona
keindahan alam dengan fasilitas bermain serta memancing sehingga memiliki daya tarik pengunjung yang
datang. Pulau belibis ini merupakan tempat wisata legenda di Kota Solok yang mulai berkembang sejak
tahun 80-an. Tempat ini dulunya hanya tanaman gersang yang tidak banyak diketehui orang.

“Pulau Belibis sendiri mungkin memiliki luas area sekitar 4 sampai 5 hektar, dan di atas sana
terdapat juga Taman Pramuka yang cukup luas,” jelas wanita 39 tahun itu (03/10/2022).Untuk jam
operasionalnya Pulau Belibis dibuka dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore setiap harinya. Di Pulau Belibisi,
menyuguhkan keindahan alam dan area pancingan yang masih terjaga keasriannya. Tempat wisata ini
juga menyediakan berbagai wahana seperti flying fox, naik kuda, motor kros, tempat berenang untuk
anak-anak, dan sepeda air.“Untuk tarifnya sangat terjangkau, perwahana itu rata-rata Rp10.000 sampai
Rp 15.000 per-jam,” ungkap perempuan kelahiran 1983 tersebut (03/10/2022).
Di sekitar kawasan Pulau Belibis juga banyak terdapat pondok-pondok untuk beristirahat, dan
tentunya tidak lupa warung yang menjajakan makanan dan minuman setelah lelah bermain seharian.
Tempatnya masih asri dan indah sehingga membuat para wisatawan ingin kembali berkunjung ke sana.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Sandiaga Salahuddin Uno, berharap Pulau Belibis yang tengah direvitalisasi bisa menjadi destinasi wisata
unggulan di Solok, Sumatera Barat."Revitalisasi Pulau Belibis ini merupakan hasil kolaborasi dari
pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang saat ini masih dalam proses. Harapannya, ini akan
menjadikan Pulau Belibis sebagai destinasi unggulan," ujar Menparekraf Sandiaga saat meninjau
revitalisasi Pulau Belibis, di Solok, Sumatera Barat, Rabu (13/4/2023).

Di destinasi wisata yang berada di Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota
Solok, Sumatera Barat, ini terdapat penangkaran burung belibis. Namun, jumlahnya kian berkurang. Ia
berharap dengan adanya revitalisasi tersebut akan turut meningkatkan populasi burung belibis, agar jadi
daya tarik wisatawan. Sandiaga menyampaikan upaya meningkatkan jumlah wisatawan, ia mengimbau
agar destinasi Pulau Belibis menghadirkan ekowisata, hingga pengembangan atraksi water sport.

"Kita ingin juga menghadirkan ekowisata, di samping itu ada juga daya tarik wisata berbasis
water sport yang mungkin bisa dikembangkan. Semua bisa kita lakukan dengan konsep pemulihan
ekonomi pembukaan peluang usaha pascapandemi," kata Sandiaga.

Dukungan Kemenparekraf/Baparekraf khususnya pembiayaan pembangunan destinasi pariwisata


melalui instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan Bidang Pariwisata pada tahun 2021 untuk
Kota Solok adalah sebesar Rp. 6.3 Milyar dengan rincian Rp. 5.4 Milyar untuk DAK Fisik dan Rp. 862,5
Juta untuk DAK Non Fisik.

Lebih lanjut, Sandiaga juga menyampaikan bahwa Kota Solok merupakan salah satu daerah yang
memiliki event berskala nasional yang termasuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) dari
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu Rang Solok Baralek Gadang yang akan dilaksanakan
pada tanggal 22-25 September 2022. Ia mengusulkan agar event yang akan dilaksanakan bisa
menciptakan narasi tentang nilai-nilai luhur Kota Solok.

" Event ini kita pastikan semakin mempercepat momentum pemulihan kita, dan berdampak pada
lapangan kerja seluas-luasnya. Maka, event ini harus mempunyai kekuatan cerita. Jadi, event
bukansembarang event, tapi harus ada narasi, misal kenapa Solok ini strategis, nah ini yang harus kita
dorong," ujarnya. Sementara itu, Wali Kota Solok, Zul Elfian, menyampaikan pihaknya akan all out untuk
menggelar Kharisma Event Nusantara di Kota Solok.

"Insya Alloh pada September kita tampilkan all out semua potensi budaya Kota Solok dengan
segala seninya," ujar Elfian. Turut mendampingi Menparekraf Direktur Infratruktur Ekonomi Kreatif
Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; Serta, Wali Kota Solok, Zul Elfian; Wakil Wali Kota Solok,
Ramadhani Kirana Putra; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Luhur Budianda; dan
Kadisparpora Kota Solok, Evy Basri.

Anda mungkin juga menyukai