Anda di halaman 1dari 9

HUKUM ADAT TANAH

KELOMPOK 5

ANGGOTA KELOMPOK 5:

1. B1A121116 BIANCA DELA ANDERSON


2. B1A121120 ANDREAS PRASOJO
3. B1A121121 ZAHRA NADHIRA YUSUF
4. B1A121125 LAILA FITRIANA
5. B1A121183 JEREMI KELVIN HUTAGALUNG
6. B1A121271 BAYU RIZKY PUTRA HARYANTO
7. B1A121306 ANDREAN SEMBIRING
KEDUDUKAN TANAH DALAM HUKUM ADAT

A. Karena Sifatnya
merupakan satu-satunya benda kekayaan yang meskipun mengalami
keadaan yang bagaimanapun juga akan tetapi masih bersifat tetap dalam
keadaannya bahkan kadang-kadang malahan menjadi lebih menguntungkan.

Contoh : Sebidang tanah itu dibakar, di atasnya dijatuhkan bom misalnya,


tanah tersebut tidak akan lenyap. Setelah api padam ataupun setelah
pemboman selesai sebidang tanah dimaksud akan muncul kembali tetap
berwujud tanah seperti keadaan semula.Kalau dilanda banjir atau tertutup
material letusan gunung berapi malahan setelah airnya surut atau beberapa
waktu kemudian setelah letusan gunung berlalu muncul kembali sebidang
tanah yang lebih subur dari keadaan semula.

B. Karena Faktanya

Yaitu kenyataannya bahwa tanah itu adalan:


1) merupakan tempat tinggal persekutuan (masyarakat)
2) memberikan penghidupan kepada persekutuan (masyarakat)
3) merupakan tempat dimana para warga persekutuan (masyarakat) yang
meninggal dunia dikuburkan.
4) merupakan pula tempat timiyyal bagi danyang-danyang pelindung
persekutuan (masyarakat.) dan roh-roh para leluhur persekutuan
(masyarakat).
HAK PERSEKUTUAN ATAS TANAH

Hak Persekutuan atas tanah ini disebut sebagai Hak Pertuanan atau Hak Ulayat. Hak
ini oleh Van Vollenhoven disebut sebagai "Beschikkingsrecht". Istilah ini dalam
Bahasa Indonesia adalah merupakan suatu pengertian baru, satu dan yang lain
dikarenakan dalam Bahasa Indonesia (juga dalam bahasa-bahasa daerah) istilah yang
dipergunakan semua pengertiannya adalah sebagai "Lingkungan Kekuasaan"
sedangkan "Beshikkingsrecht" itu menggambarkan tentang hubungan antara
Persekutuan dengan Tanah itu sendiri. Kini lazimnya dipergunakan istilah Hak
Ulayat sebagai terjemahan dari Beschikkingrecht.

Istilah-istilah daerah yang mengandung pengertian Lingkungan Kekuasan ,


Wilayah Kekuasaan ataupun "Tanah yang merupakan wilayah yang dikuasai
Persekutuan“ adalah antara lain:

● PATUANAN - Ambon ● LIMPO – Sulawesi Selatan


● PANYAMPETO - Kalimantan ● NURU – Buru
● WEWENGKON - Jawa ● ULAYAT – Minangkabau
● PRABUMIAN - Bali ● TORLUK – Angkola
● PAWATASAN – Kalimantan ● PAER– Lombok
● TOTABUAN - Bolaang Mongondow ● GOLAT - Batak
CIRI-CIRI HAK PERSEKUTUAN ADAT TANAH

Terdapat 6 ciri-ciri dari Hak Persekutuan atas Tanah atau Hak Ulayat, yaitu:

a. Persekutuan dan anggotanya berhak untuk memanfaatkan tanah, memungut hasil dari
segala sesuatu yang ada di dalam tanah dan yang tumbuh serta yang hidup di atas Tanah
Ulayat.

b. Hak individual diliputi Hak persekutuan (teori bola)

c. Pimpinan Persekutuan dapat menentukan untuk menyatakan dan menggunakan bidang-


bidang tanah tertentu ditetapkan untuk kepentingan umum

d. Orang asing yang mau menarik hasil dari tanah-tanah ulayat harus terlebih dahulu meminta
izin dari Kepala Persekutuan dan harus membayar uang pengakuan dan setelah panen harus
membayar uang sewa.

e. Persekutuan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di atas Lingkungan Ulayat.

f. Larangan mengasingkan tanah yang termasuk Tanah Ulayat, artinya baik persekutuan
maupun anggota-anggotanya tidak diperkenankan memutuskan secara mutlak sebidang Tanah
Ulayat sehingga persekutuan sama sekali hilang wewenangnya atas tanah tersebut.
JENIS DAN SIFAT HAK ULAYAT (HAK PERTUANAN
ATAS TANAH)
A. Jenis Hak Ulayat
1) HAK ULAYAT BERLAPIS SATU, terdapat pada Persekutuan Desa.
2) HAK ULAYAT BERLAPIS DUA, terdapat pada Persekutuan Daerah.
B. Sifat Hak Ulayat
● Sifat (berlaku) ke dalam
Hak Ulayat menjamin kehidupan daripada anggota-anggotanya yang ada dalam
Lingkungan Ulayat tersebut, karena itu tiap-tiap anggotanya berhak untuk mengambil
hasil dari tanah dan binatang serta tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan yang ada di
atas Ulayat.

● Sifat (berlaku) keluar


Beschikkingsrecht dapat juga berlaku terhadap orang-orang luar yaitu orang-orang
yang bukan Anggota Persekutuan. Apabila orang luar hendak memasuki persekutuan
mereka terlebih dahulu harus mendapat izin dari Kepala Persekutuan, sebelum
permohonan mereka diizinkan terlebih dahulu harus memberi sesuatu.

PIMPINAN ULAYAT

Pimpinan Ulayat yaitu orang yang menjalankan pemerintahan serta kekuasaan-


kekuasaan yang timbul akibat dari Hak Ulayat dalam Lingkungan Ulayat.
Apabila kekuasaan asing memasuki Lingkungan Ulayat maka Pimpinan Ulayat
dipisah yaitu antara Pimpinan yang menjalankan pemerintahan atau disebut
juga Penghulu Rakyat dan Pimpinan yang mengurus tanah yang disebut Wali
Tanah.
OBJEK DARI HAK ULAYAT
Yang menjadi Objek Hak Ulayat adalah meliputi:

a. tanah (daratan).
b. air (perairan) seperti misalnya kali, danau, pantai beserta perairannya.
c. tumbuh-tumbuhan yang hidup secara liar (pohon buah-buahan, pohon
pohon untuk kayu pertukangan atau kayu bakar dan lain sebagainya).
d. binatang-binatang yang hidup di atas Lingkungan Ulayat (hidup liar,
bebas dalam hutan).

CARA PERSEKUTUAN MEMELIHARA SERTA


MEMPERTAHANKAN HAK ULAYAT

● Pertama-tama Persekutuan berusaha meletakkan batas-batas disekeliling


wilayah kekuasaannya.
● Usaha kedua adalah menunjuk pejabat-pejabat tertentu yang khusus bertugas
mengawasi wilayah kekuasaan persekutuan yang bersangkutan.Pejabat ini
disebut sebagai Jaring (minangkabau), Teterusan Minahasa), (Kepala
Kewang - Ambon), (Lelepi Slem Bukit – Tanganan Bali)
● Disamping petugas petugas yang khusus ini biasanya diadakan pula patroli-
patroli perbatasan.
PENGARUH-PENGARUH TERHADAP KEBERADAAN HAK
ULAYAT
a) Pengaruh Positif
Pengaruh positif atau pengaruh yang menguntungkan pada umumnya berwujud
sebagai perlindungan ataupun penegakan daripada Hak Ulayat (Hak Pertuanan) sesuatu
persekutuan terhadap tanah wilayahnya.

b) Pengaruh Negatif
Pengaruh negatif atau pengaruh yang merugikan dapat di jumpai dalam 3 (tiga)
wujud, yaitu :
3. Bentuk Perkosaan
4. Bentuk Perlunakan
5. Bentuk Pembatasan

HAK PERSEORANGAN ATAS TANAH

Pertama-tama yang harus diperhatikan bahwa sebagaimana telah diuraikan dimuka


bahwa Hak Perseorangan Atas Tanah dibatasi oleh hak ulayat. Sebagai warga
persekutuan maka setiap individu atau perseorangan mempunyai hak-hak untuk:
a. mengumpulkan hasil hutan seperti rotan dan lain sebagainya.
b. memburu binatang liar yang hidup diwilayah kekuasaan persekutuan.
c. mengambil hasil dari pohon - pohon yang tumbuh liar.
d. membuka tanah kemudian mengerjakan tanah itu terus menerus.
e. mengusahakan untuk diurus selanjutnya.
Macam Macam hak perorangan atas tanah :
a. Hak Milik Atas Tanah
Hak milik atas tanah ini yang dalam bahasa belandanya disebut
Inlands Bezitrecht, artinya adalah :" bahwa pemiliknya berkuasa penuh
atas tanahnya yang bersangkutan seperti halnya ia menguasai rumah,
ternak, sepeda atau lain-lain benda miliknya".

Dilihat dari pembatasannya maka hak milik atas tanah ini dapat
dibedakan menjadi :
1. Hak milik terikat
2. Hak menikmati (Genootrecht)
3. Hak usaha (hak menggarap)
4. Hak terdahulu (Voorkkeurs Recht)
5. Hak terdahulu untuk beli (Naastingrecht)
6. Hak memungut hasil karena jabatan (Ambtelijk Profijtsrech)

b. Transaksi-transaksi Tanah
Untuk sekedar mengadakan pemisahan yang tegas maka hak ulayat dan berbagai hak-hak
perorangan atas tanah seperti diuraikan di atas lazimnya pula digolongkan sebagai Hukum
Tanah Yang Tidak Bergerak, sedangkan transaksi-transaksi tanah dimasukkan dalam
golongan Hukum Tanah Yang Bergerak.

Kita mengenal 2 (dua) macam transaksi tanah:


1) Transaksi Tanah yang bersifat perbuatan hukum sepihak atau disebut juga dengan
transaksi tanah yang bersifat perbuatan hukum bersegi satu (Eenzijdig)
2) Transaksi Tanah yang bersifat perbuatan hukum dua pihak transaksi ini disebut juga
sebagai perbuatan hukum bersegi dua (Tweezijdig). Contoh masing-masing transaksi
adalah :
1.menujual gadai
2.menjual lepas
3.menjual tahunan
C. Transaksi-Transaksi yang ada hubungannya dengan tanah

Dalam transaksi ini objeknya adalah bukan tanah akan tetapi hanya mempunyai
hubungan dengan tanah di mana dalam hukum adat dikenal transaksi-transaksi yang
berhubungan dengan tanah ini yang mencakup :
1. Pembagian bagi hasil (Deelbouw Overeenkomst)
2. Sewa Tanah
3. Penjaminan (Zekerheidstelling) dengan tanah
4. Menumpang rumah dan menumpang pekarangan
5. Memperdayai atau sewa bersama sama gadai

TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai