Anda di halaman 1dari 67

PEMBUATAN ALAT MONITORING DAN PROTEKSI BATERAI

Manufacture of Battery Monitoring and Protection tools

LAPORAN TUGAS AKHIR


Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III
Teknik Konversi Energi di Jurusan Teknik Konversi Energi

Disusun Oleh :

Fithratur Rahman

NIM : 191711010

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2022
i
ii
iii
ABSTRAK

Baterai adalah perangkat penyimpanan energi listrik yang banyak digunakan pada peralatan
elektronika, kendaraan listrik, industri militer dan dirgantara. Baterai ion litium merupakan jenis
baterai isi ulang yang paling populer untuk peralatan elektronik. Maka dibuatlah alat yaitu
pembuatan alat monitoring dan proteksi baterai. Komponen yang dibutuhkan untuk membuat alat
yaitu Arduino Uno, Sensor ACS712, Sensor Tegangan DC, LCD 16x2, Charger dan Module
Relay.untuk memonitoring baterai komponen yang digunakan yaitu Arduino Uno, Sensor ACS712,
Sensor Tegangan DC dan LCD 16x2. Sedangkan proteksi baterai alat yang dibutuhkan yaitu
module relay dan charger yaitu sebagai penghubung dan pemutus charger. Dari hasil pengujian ini
tegangan maksimal pada baterai yaitu 11 Volt dan Arusnya seri yaitu 0,10 ampere.

iv
ABSTRACT

Batteries are electrical energy storage devices that are widely used in electronic equipment,
electric vehicles, military and aerospace industries. Lithium ion batteries are a popular type of
rechargeable battery for electronic equipment. So a tool is made, namely the manufacture of a
monitoring tool and battery protection. The components needed to make the tool are Arduino Uno,
ACS712 Sensor, DC Voltage Sensor and 16x2 LCD. While the battery protection tools needed are
relay and charger modules, namely as a connector and charger breaker. From the results of this
test, the maximum voltage on the battery is 11 volts and the currents is 0.10 amperes.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, yang berkat kehadirat-Nya
telah memberikan penulis nikmat dan karunia. Sehingga dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul PEMBUATAN ALAT MONITORING DAN
PROTEKSI BATERAI.

Dalam pelaksanaan kerja praktik serta dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangan dan kendala. Baik dari segi materi maupun cara penyampaian. Akan
tetapi pada pelaksanaan nya dapat terjadwal dan selesai tepat waktu berkat adanya bantuan dari
berbagai pihak.

Penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
dapat menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Dan untuk keberlanjutannya, penulis berharap
laporan tugas akhir ini dapat digunakan sebagai sarana ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi
pembaca dan orang-orang yang akan terdampak ilmu ini.

Bandung, 5 Oktober 2022

Penulis

vi
UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah saya panjatkan kepada hadirat Allah SWT, yang dengan rahmat nya telah
memberikan banyak nikmat dan karunia. Serta berkat ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini . Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis tidak lepas menerima
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap segala
kendala penulisan dan senantiasa mendo’akan untuk kemudahan penyusunan Laporan
Tugas Akhir.
2. Orang tua dan keluarga saya dari keluarga Yusuf Surahman dan Rawi Bin Bujang yang
selalu memberikan do’a dan motivasi serta semangat materil maupun moril dalam
pengerjaan Tugas Akhir.
3. Seseorang yang pernah nolak saya waktu saya mengungkapkan cinta kepadanya pada saat
duduk dibangku sekolah SMA, saya ucapkan terimakasih telah menolak saya sehingga
saya termotivasi untuk semangat dalam belajar dan menulis laporan ini.
4. Keponakan tercinta yaitu Muhammad Fauzan Al-Fatih yang telah membuat penulis lebih
semangat dalam penulisan Tugas Akhir.
5. Bapak Bambang Puguh Manunggal S.T., M.Eng. selaku Ketua Jurusan Teknik Konversi
Energi Politeknik Negeri Bandung.
6. Ibu Sri Utami, SST,.MT selaku Ketua Program Studi D-3 Teknik Konversi Energi
7. Bapak Tjatur Ujianto selaku Dosen wali yang senantiasa selalu memberikan dukungan
8. Bapak Ir. Wahyu Budi Mursanto, M.Eng. dan Bapak Dr.Drs.Ignatius Riyadi Mardiyanto,
M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dalam
memberikan masukkan, kritik, motivasi dan saran dalam proses pengerjaan dan
penyelesaian laporan tugas akhir.
9. Bapak Dr.Ir.Sapto Prayogo, M.Si. dan Bapak Apip Pudin M.Si. selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan, kritik, dan saran dalam proses pengerjaan dan penyelesaian
laporan.
10. Ibu Alvera Apridalianti Melkias, S.T., M.T. selaku koordinator tugas akhir yang telah
memberikan arahan selama proses pengerjaan dan penyelesaian laporan tugas akhir.

vii
11. Bapak Agus Salim selaku teknisi di Laboratorium Teknik Konversi Energi yang telah
membantu dalam proses pengerjaan dan penyelesaian tugas akhir.
12. Dosen-dosen dan Staf Administrasi Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri
Bandung.
13. Bapak Fajar Desca Nugraha selaku Guru Sejarah SMAN 1 Soreang yang telah
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
14. Ibu Euis dan Ibu Trisna selaku guru BK SMAN 1 Soreang yang telah memberikan doa dan
motivasi dalam berjuang untuk menyelesaian kuliah di Politeknik Negeri Bandung.
15. Bapak Dadang Sujana selaku guru SMPN 1 Banjaran yang telah memberikan doa dan
motivasi dalam berjuang untuk menyelesaikan perkuliahan di Politeknik Negeri Bandung.
16. Bapak dan Ibu Guru SDN 1 Cipinang 1, SMPN 1 Banjaran dan SMAN 1 Soreang yang
telah memberikan doa dan motivasi dalam menyelesaikan perkuliahan di Politeknik
Negeri Bandung.
17. Bapak Iyeh selaku pengurus PHM DKM Lukmanul Hakim yang telah memberikan doa
dan motivasi dalam proses penyusunan Tugas Akhir.
18. Murrabi yang telah memberikan doa dan motivasi dalam penulisan laporan.
19. Teh Annisa dan Teh Meutia yang selalu membantu dan memberi semangat dalam proses
pengerjaan dan laporan Tugas Akhir.
20. Muhammad Fajar Ramadhan selaku KM dikelas 3A. Saya ucapkan terimakasih atas doa,
semangat dan dukungannya.
21. Teman-teman kelas 3A D3 Teknik Konversi Energi yang telah memberikan semangat,
dukungan dan motivasi dalam menyusun dan pengerjaan Tugas Akhir.
22. Febrian Dzikri Fadlilah yang telah membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir.
23. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Energi (HMTE POLBAN), khususnya
angkatan 2019.
24. Keluarga Besar UKM ASSALAM POLBAN yang telah memberikan doa, semangat dan
motivasi dalam menyusun laporan Tugas Akhir.
25. Keluarga Besar UKM PRAMUKA RACANA POLBAN.
26. Keluarga Besar BEM KEMA POLBAN dari kabinet Poros Juang dan Kristalisasi Karya.
27. Keluarga Besar DKM LUKMANUL HAKIM.
28. Keluarga Besar KAMMI UBK

viii
29. Keluarga Besar Pengurus KAMDA Kota Bandung.
30. Keluarga Besar Karang Taruna RT 04 RW 05 Desa Cipinang Kecamatan Cimaung
Kabupaten Bandung.
31. Keluarga Besar Ambalan Pramuka MUSSAT SMAN 1 Soreang.
32. Keluarga Besar Tim BRCI Batureok Cipinang Indah.
33. Pak Jajang, Pak Taufik dan Pak Mumuh selaku marbot masjid Lukmanul Hakim yang
telah mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyusun laporan
Tugas Akhir.
34. Bapak Didi Selaku pegawai Polban yang telah memberikan doa dan motiviasi kepada
penulis.
35. Bapak Yaya selaku Teknisi Laboratorium Teknik Konversi Energi yang telah memberikan
doa dan motivasi kepada kepada penulis dalam proses pengerjaan Tugas Akhir.
36. Bapak Ridwan Solihin yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulisan dalam
proses pengerjaan Tugas Akhir.
37. Orang baik yang ada disekitar saya yang telah memberikan doa, semangat dan motivasi
dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir.
38. Serta berbagai pihak yang membantu selama kerja praktik yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pahala dan kebaikan yang berlimpah atas budi
baik mereka, Aamiin.

ix
x
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................................................i

ABSTRAK.................................................................................................................................iv

ABSTRACT ............................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR................................................................................................................ vi

UCAPAN TERIMA KASIH .....................................................................................................vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ xvi

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….......1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………2

1.4 Batasan Masalah………............................................................................................................2

1.5 Sistematika Penulisan………………………………………………………………………....2

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………………….4

II.1 Pengertian Monitoring………………………………………………………………………..4

II.1.1 Tujuan Monitoring…………………………………………………………………….........4

II.1.2 Alat Monitoring……………………………………………………………………….........4

II.1.2.1 Arduino Uno…………………………………………………………………………..4

II.1.2.2 Sensor Arus ACS712…………………………………………………………………5

II.1.2.3 Sensor Tegangan DC…………………………………………………………………6

II.1.2.4 LCD 16x2…………………………………………………………………………….7

xi
II.2 Pengertian Proteksi ............................................................................................................. 7

II.2.1 Tujuan Proteksi ............................................................................................................ 8

II.2.2 Alat Proteksi ................................................................................................................ 8

II.2.2.1 Module Relay ......................................................................................................... 8

II.2.2.2 Charger.................................................................................................................. 9

II.3 Baterai…………………………………………………………………………………...9

II.3.1 Jenis-jenis Baterai… ................................................................................................. 10

II.4 Power Supply……………………………………...………………………………………..14

BAB III METODE PENELITIAN…………………..…..………………………………….......16

III.1 Metode Pembuatan dan Pengujian Alat………..……..……………………………...........16

III.2 Sistem Kerja Alat……………………………..………..……………………………….....18

III.3 Metode Pembuatan Alat……………………..…………..…………………………….......18

III.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan…………..………………..……………………………..19

III.5 Data yang diambil………………………..…………………..…………………………....19

III.6 Spesifikasi Alat………………………..………………………..…………………………20

III.7 Prosedur Peralatan…………………..………………………..……………………...……20

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN..……………….…..……………………………21

IV.1. Pembuatan Alat…………………………………………………………………………..21

IV.2. Pengujian Arduino Uno…………..………………………..…………………………….23

IV.3. Pengujian Sensor Arus ACS712..………………………...……………………………...24

IV.4. Pengujian Sensor Tegangan……………………………………………………………...26

IV.5 Pengujian Sensor Tegangan pada Laptop………………………………………………...28

IV.6 Pengujian Module Relay………………………………………………………………….29

IV.7 Pengujian LCD 16x2……………………………………………………………………..30

IV.8 Pengujian Secara Keseluruhan…………………………………………………………...31

xii
IV.7.1. Perbandingan Grafik Tegangan terhadap Waktu.........................................................33

IV.7.2. Perbandingan Grafik Arus terhadap Waktu ............................................................. 34

IV.7.3 Perbandingan Grafik Kapasitas terhadap Waktu……………………………………..34

IV.7.4. Perbandingan Grafik Tegangan terhadap Kapasitas................................................. 35

IV.7.5 Perbandingan Grafik Arus terhadap Kapasitas ......................................................... 36

BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………...37

V.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………37

V.2 Saran………………………………………………………………………………………..37

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..38

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………….40

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perangkat Arduino Uno………………………………………………………........5


Gambar 2.2 Perangkat Sensor Arus ACS712……….…………………………………………..6
Gambar 2.3 Perangkat Sensor Tegangan…………….………………………………………….6
Gambar 2.4 Perangkat LCD 16x2……………………………………………………………....7
Gambar 2.5 Perangkat Module Relay…………………………………………………………...8
Gambar 2.6 Perangkat Charger…………………………………………………………………9
Gambar 2.7 Perangkat Baterai Zinc-Carbon…………………………………………………...10
Gambar 2.8 Perangkat Baterai Alkaline………………………………………………………..11
Gambar 2.9 Perangkat Baterai Lithium………………………………………………………..12
Gambar 2.10 Perangkat Baterai Koin Silver Oxide…………………………………………….12
Gambar 2.11 Perangkat Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)…………………………………….13
Gambar 2.12 Perangkat Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)……………………………....14
Gambar 2.13 Perangkat Power Supply………………………………………………………….15
Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Tugas Akhir……………………………………..16
Gambar 3.2 Skema Alat Monitoring dan Proteksi Baterai….…………………………………..18
Gambar 3.3 Diagram Alir Pembuatan Alat……………………………………………………...19
Gambar 4.1 Flowchart Pembuatan Alat Monitoring dan Proteksi Baterai……………………...21
Gambar 4.2 Realisasi Pembuatan Alat Monitoring dan Proteksi Baterai……………………….22
Gambar 4.3 Program Pengujian Arduino Uno…………………………………………………..23
Gambar 4.4 Pengujian Arduino Uno……………………………………………………………..24
Gambar 4.5 Pengujian Sensor Arus ACS712…………………………………………………....25
Gambar 4.6 Grafik Pengujian Sensor Arus ACS712…………………………………………....26
Gambar 4.7 Pengujian Sensor Tegangan………………………………………………………..26
Gambar 4.8 Grafik Pengujian Sensor Tegangan………………………………………………...27
Gambar 4.9 Grafik Pengujian Sensor Tegangan Pada Laptop…………………………………..29

Gambar 4.10 Gambar Pengujian Sensor Tegangan Pada Laptop..………………………………29


Gambar 4.11 Pengujian Module Relay saat mati………….………………………………….....30
Gambar 4.12 Pengujian Module Relay saat menyala…………………………………………….30
Gambar 4.13 Program LCD 16x2………………………………………………………………..31

xiv
Gambar 4.14 LCD 16x2………….………………………………………………………………31
Gambar 4.15 Pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai…………………………...……..32
Gambar 4.16 Grafik Tegangan Terhadap Waktu……………………………………………...…33
Gambar 4.17 Grafik Arus Terhadap Waktu…………………………………………………..….34
Gambar 4.18 Grafik Kapasitas Terhadap Waktu…………………………………………..…….34
Gambar 4.19 Grafik Tegangan Terhadap Kapasitas……………………………………….…....35
Gambar 4.20 Grafik Arus Terhadap Kapasitas………………………………………………….36

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Data Pribadi


Lampiran II. Program pengujian Arduino Uno
Lampiran III. Program pengujian Sensor Tegangan
Lampiran IV. Program pengujian alat secara keseluruhan

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Uno……………………………………………………………….5


Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Sensor Arus ACS712 ....................................................................... 23
Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Sensor Tegangan ........................................................................ …25
Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Sensor Tegangan pada laptop…………………………………….....26
Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Alat secara keseluruhan...........................................................30

xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman modern ini teknologi selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia, banyak Negara-
negara yang berlomba untuk menjadikan Smart City dengan teknologi yang mereka kembangkan,
salah satunya penggunaan baterai. Baterai ini menjadi salah satu alternatif untuk digunakan sebagai
penyimpanan daya dan energy, baterai juga banyak jenisnya. Diera modern ini banyak negara yang
menjadikan baterai untuk dijadikan Smart Battery yang difungsikan untuk berbagai macam
penggunaan. Termasuk dalam penggunaan teknologi sering kali beda diperangkat pintar yaitu laptop
dan perangkat seluler. Penggunaan baterai yang berlebihan dapat mengurangi jangka pakai atau umur
baterai pun menjadi lebih pendek karena terlalu lama mengisi daya.

Semakin banyaknya kemajuan teknologi, semakin membutuhkan energi yang extra untuk
beroperasi. Kita tidak pernah tahu bahwa sejauh mana baterai ini akan bertahan lebih lama dan
bagaimana cara pengguna bisa mengontrolnya dengan sendiri. Dalam pemanfaatan baterai perlu
adanya perkembangan dalam pengontrolan dan pemanage yang mampu menghemat dan menghindari
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Seperti adanya kasus meledaknya sebuah teknologi yang
berdampak pada baterainya karena pengaruhnya overheat (pengisian yang berlebih). Hal ini biasanya
ada sesuatu yang tidak beres di sirkuit pengisian, sehingga pengisian daya terus berlanjut dan
mendorong reaksi kimia. Sebagai salah satu komponen utama sebuah baterai tentu menjadi sesuatu
yang penting untuk dijaga dan dirawat agar tetap baik dan maksimal.

Dalam pemanfaatan baterai perlu dikembangkan dalam sistem kontrol yang dapat membantu
memudahkan pengguna untuk memonitoring dan memproteksi baterai. Oleh karena itu, dibuatlah yaitu
pembuatan alat monitoring dan proteksi baterai.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penyusunan tugas akhir ini yaitu :
1. Bagaimana cara membuat alat monitoring dan proteksi baterai
2. Apa saja yang akan diuji dari alat monitoring dan proteksi baterai

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini, antara lain :
1. Membuat alat monitoring dan proteksi baterai
2. Menguji peralatan yang dibuat
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dari tugas akhir ini, antara lain:
1. Tegangan pengisian maksimum 25 V.
2. Arus pengisian maksimum 5A.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, tujuan dari materi tugas akhir, rumusan
masalah, batasan permasalahan dan sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi mengenai tinjauan pustaka yang berkaitan dengan pokok bahasan atau topik
yang menjadi fokus pembahasan yang meliputi sistem Monitoring, Proteksi, Arduino Uno,
Sensor ACS712, Sensor Tegangan,Relay, Power Supply dan LCD.
BAB III PEMBUATAN ALAT
Pada bab ini membahas mengenai rincian dari pembuatan alat dan proses pengujian alat yang
telah dibuat.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini membahas mengenai prosedur pengujian alat dan pengolahan yang disajikan berupa
tabel tegangan dan arus dari kinerja alat beserta analisa hasil monitoring pada baterai laptop.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil pengujian alat serta analisa yang telah
dilakukan untuk menjawab tujuan dari topik tugas akhir. Saran dibuat berdasarkan pengalaman
yang ditujukan kepada para mahasiswa/peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan
atau mengembangkan penelitian yang sudah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi mengenai data-data referensi yang digunakan dalam proses penulisan
laporan tugas akhir ini.

2
LAMPIRAN
Pada bagian ini berisi beberapa dokumen, data, dan atau gambar yang berkaitan dengan laporan
tugas akhir.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Monitoring Baterai


Monitoring baterai laptop merupakan teknologi yang dikembangkan untuk membantu
pengguna laptop dalam melakukan pengawasan kondisi baterai dengan mudah yang bertujuan untuk
menjaga baterai agar tidak cepat rusak karena kelalaian dalam hal pengecekan baterai (Agustian,
2015). Pencegahan yang dilakukan adalah melakukan monitoring dan pengecekan secara rutin pada
baterai.

II.1.1 Tujuan Monitoring Baterai


Tujuan Monitoring Baterai yaitu untuk memantau arus dan tegangan pada baterai laptop
selama ketika digunakan.

II.1.2 Alat Monitoring Baterai


Alat yang akan gunakan untuk memonitoring baterai yaitu Mikrokontroller Arduino
Uno, Sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan DC, dan LCD 16x2

II.1.2.1 Arduino Uno


Arduino Uno adalah board mikrokontroller berbasis Atmega328 (datasheet).
Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan
sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack
power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat
digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan
menggunakan kabel USB atau listrik AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk
menjalankannya.

Setiap 14 pin digital pada Arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut
beroperasi ditegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus
maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50
kOhm. Contoh arduino uno dapat dilihat pada gambar 2.1 dan contoh tabel spesifikasi
arduino uno dapat dilihat pada tabel 2.1.

4
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Uno

Microcontroller Atmega328P

Operating Voltage 5V
Recommended Input Voltage 7 – 12 V
Input Voltage Limits 6 – 20 V
14 pin digital (6 diantaranya menyediakan keluaran
Digital I/O Pins
PWM)
Analog Input Pins 6 pin
DC Current I/O Pins 40mA
Flash Memory
SRAM 2 KB (ATmega 328)
EEPROM 1 KB (ATmega 328)
Frequency (Clock Speed) 16 Mhz

Gambar 2. 1 Perangkat Arduino Uno

II.1.2.2 Sensor Arus ACS712


Sensor ACS712 adalah Hall Effect current sensor. Hall effect allegro ACS712
merupakan sensor yang presisi sebagai sensor arus AC atau DC dalam pembacaan arus
didalam dunia industri, otomotif, komersial dan sistem-sistem komunikasi. Pada umumnya
aplikasi sensor ini biasanya digunakan untuk mengontrol motor, deteksi beban listrik,
switched-mode power supplies dan proteksi beban berlebih. Sensor ACS712 memiliki nilai

5
pembacaan dengan keakuratan yang tinggi, karena didalamnya terdapat rangkaian low-offset
linear Hall dengan satu lintasan yang terbuat dari tembaga. Cara kerja sensor ACS712 adalah
membaca arus nilai yang mengalir pada kawat penghantar yang berada didalamnya sehingga
menghasilkan medan magnet yang didapat oleh integrated Hall IC dan diubah menjadi
tegangan proporsional. Contoh sensor arus ACS712 dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2. 2 Perangkat Sensor Arus ACS712


II.1.2.3 Sensor Tegangan DC
Sensor tegangan (digital voltmeter) merupakan sebuah instrument yang dapat mengukur
tegangan DC atau AC dalam bentuk angka diskrit. Voltmeter digital terbuat dari rangkaian-
rangkaian-rangkaian yang menggunakan IC tertentu seperti ICL7106 atau juga menggunakan
IC controller dengan memanfaatkan ADC (Analog to Digital Converter). Tegangan yang
sampai ke ADCC0 atau Vs harus <5 volt (bila > 5 volt akan merusak mikrokontroller) untuk
mengukur tegangan AC maka tegangan harus diubah menjadi tegangan DC. Untuk mengukur
tegangan yang besar maka dibutuhkan rangkaian pembagi tegangan sesuai dengan gambar
sebelumnya dengan ketentuan tegangan yang masuk k eVs harus <5 volt. Contoh sensor
tegangan dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2. 3 Perangkat Sensor Tegangan

6
II.1.2.4 LCD 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal
cair sebagai penampil utama.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah:

- Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris

- Mempunyai 192 karakter tersimpan.

- Terdapat karakter generator terprogram.

- Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

- Dilengkapi dengan back light.

Proses inisialisasi pin arduino yang terhubung ke pin LCD RS, Enable, D4, D5, D6, dan D7,
dilakukan dalam baris LiquidCrystal (2, 3, 4, 5, 6, 12 7), dimana lcd merupakan variable yang
dipanggil setiap kali intruksi terkait LCD akan digunakan. Definisi pin lcd 16x2 dapat dilihat ditabel
2.2 dan gambar 2.8 adalah device LCD. Contoh LCD 16x2 dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2. 4 Perangkat LCD 16 x 2

II.2 Pengertian Proteksi Baterai


Proteksi baterai adalah sebagai pemutus dan penghubung baterai dengan menggunakan metode
ON/OFF . Pengisian baterai dilakukan dengan kapasitas baterai 18 % dan pemutus baterai
dilakukan ketika kapasitas baterai mencapai 100 %. Sehingga Baterai sangat rentan terhadap suhu
dan tegangan yang berlebih. Baterai dapat mengalami pemanasan seketika jika arus charging dan
discharging terlalu besar atau mengalami hubung singkat. Selain itu, overvoltage karena charging
berlebih (overcharging) dan undervoltage karena discharge berlebih (overdischariging) dapat

7
merusak baterai dari mengurangi kapasitas, mengurangi siklus hidup sampai terjadinya ledakan
pada baterai. Keadaan yang tidak terkontrol harus dihindari untuk memastikan baterai tidak
mengalami kenaikan suhu serta kenaikan dan penurunan tegangan secara seketika sehingga aman
untuk digunakan.

II.2.1 Tujuan Proteksi Baterai


Tujuan dari proteksi baterai ini yaitu untuk melindungi dan mencegah pengurangan
kapasitas pada baterai, kebocoran pada baterai, dan panas dan tegangan berlebih sehingga
menyebabkan terjadinya ledakan pada baterai. Maka dari itu module rekay ini bekerja sabagai
pemutus daya ketika baterai terisi penuh agar tidak mengalami kenaikan suhu pada baterai dan
sebagai penghubung daya ketika baterai akan habis agar mencegah terjadinya penurunan pada
performa baterai.

II.2.2 Alat Proteksi Baterai


Alat yang akan digunakan untuk memproteksi baterai yaitu menggunakan module relay dan
charger :

II.2.2.1 Module Relay


Relay adalah perangkat elektronik serba guna dengan fungsi sebagai pemutus sumber
tegangan apabila ada konsleting atau kebakaran maupun ada kerusakan pada piranti
elektronik sehingga piranti elektronik tersebut tidak rusak secara langsung. Relay modul
sama seperti relay pada umumnya hanya saja pada relay modul terdapat papan
mikrokontroler sehingga memungkinkan kita untuk 6 mengontrol relay modul dengan
menggunakan mikrokontroler baik menggunakan Arduino,raspberry pi,avr maupun
mikrokontroler jenis lainnya. Contoh modul relay dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Perangkat Module Relay

8
II.2.2.2 Charger
Charger merupakan alat untuk mengisi baterai. Misalnya pada baterai laptop, ponsel dan
sejenisnya. Melalui charger energy listrik untuk baterai dialirkan, mengingat tidak mungkin
listrik secara langsung ditransfer ke baterai tanpa alat perantara bernama charger. Arus listrik
dimasukkan tergantung pada teknologi dan kapasitas baterai. Jenis charger sendiri bermacam-
macam tergantung dengan spesifikasi baterai yang digunakan, alhasil charger dan baterai
saling berhubungan.

Charger yang ada di pasaran memiliki harga yang berbeda-beda dan tergantung pada
kualitas dan kebutuhannya. Kualitas charger akan berefek pada kualitas baterai, jika charger
yang digunakan berkualitas dengan kata lain mampu mentransfer listrik dengan baik, maka
kualitas dan daya tahan baterai pun akan ikut digunakan tidak mengirimkan listrik dengan baik,
maka bisa berakibat pada kerusakan baterai, terutama baterai yang dapat diisi ulang, seperti
baterai lithium dan sejenisnya. Jadi, setiap charger umumnya memiliki bentuk spesifikasi pada
laptop dari charger tersebut. Contoh charger laptop dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Perangkat Charger

II.3 Baterai

Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi
listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang
portabel seperti handphone, laptop, senter, ataupun remote control menggunakan baterai sebagai
sumber listriknya. Dengan adanya baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat
mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis baterai yaitu baterai yang dipakai sekali saja
(single use) dan baterai yang dapat diisi ulang (rechargeable).

9
II.3.1 Jenis-jenis Baterai
Setiap baterai terdiri dari terminal positif (katoda) dan terminal negatif (anoda) serta elektrolit
yang berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah arus searah atau
disebut juga dengan arus DC (Direct Current). Pada umumnya, baterai terdiri dari 2 jenis yaitu
baterai primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan baterai sekunder yang
dapat diisi ulang (rechargeable battery) yaitu sebagai berikut:

1. Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)


Baterai Primer atau Baterai sekali pakai ini merupakan baterai yang paling sering
ditemukan di pasaran, hampir semua toko dan supermarket menjualnya. Hal ini dikarenakan
penggunaannya yang luas dengan harga yang lebih terjangkau. Baterai jenis ini pada
umumnya memberikan tegangan 1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis ukuran seperti AAA
(sangat kecil), AA (kecil) dan C (medium) dan D (besar). Disamping itu, terdapat juga
Baterai Primer (sekali pakai) yang berbentuk kotak dengan tegangan 6 Volt ataupun 9 Volt.
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Primer (sekali Pakai / Single
use) diantaranya adalah :
a. Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)
Baterai Zinc-Carbon juga disering disebut dengan Baterai “Heavy Duty” yang sering
kita jumpai di Toko-toko ataupun Supermarket. Baterai jenis ini terdiri dari bahan Zinc
yang berfungsi sebagai Terminal Negatif dan juga sebagai pembungkus Baterainya.
Sedangkan Terminal Positifnya adalah terbuat dari Karbon yang berbentuk Batang (rod).
Baterai jenis Zinc-Carbon merupakan jenis baterai yang relatif murah dibandingkan
dengan jenis lainnya.Contoh baterai zinc-carbon dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2. 7 Perangkat Baterai Zinc-Carbon

10
b. Baterai Alkaline (Alkali)
Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga yang lebih
mahal dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit yang digunakannya adalah
Potassium hydroxide yang merupakan Zat Alkali (Alkaline) sehingga namanya juga
disebut dengan Baterai Alkaline. Saat ini, banyak Baterai yang menggunakan Alkalline
sebagai Elektrolit, tetapi mereka menggunakan bahan aktif lainnya sebagai Elektrodanya.
Contoh baterai alkaline (alkali) dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Perangkat Baterai Alkaline

c. Baterai Lithium
Baterai Primer Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding jenis-jenis
Baterai Primer (sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium dapat disimpan lebih dari 10 tahun
dan dapat bekerja pada suhu yang sangat rendah. Karena keunggulannya tersebut, Baterai
jenis Lithium ini sering digunakan untuk aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer
maupun Jam Tangan. Baterai Lithium biasanya dibuat seperti bentuk Uang Logam atau
disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery). Ada juga yang memanggilnya Button
Cell atau Baterai Kancing. Contoh baterai koin lithium dapat dilihat pada gambar 2.3.

11
Gambar 2.9 Perangkat Baterai Koin Lithium
d. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide merupakan jenis baterai yang tergolong mahal dalam harganya.
Hal ini dikarenakan tingginya harga Perak (Silver). Baterai Silver Oxide dapat dibuat
untuk menghasilkan Energi yang tinggi tetapi dengan bentuk yang relatif kecil dan
ringan. Baterai jenis Silver Oxide ini sering dibuat dalam dalam bentuk Baterai Koin
(Coin Battery) / Baterai Kancing (Button Cell). Baterai jenis Silver Oxide ini sering
dipergunakan pada Jam Tangan, Kalkulator maupun aplikasi militer. Contoh baterai koin
silver oxide dapat dilihat pada gambar 2.10.

Gambar 2.10 Perangkat Baterai Koin Silver Oxide


2. Baterai Sekunder (Baterai isi ulang/Rechargeable)
Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang atau Rechargeable Battery.
Pada prinsipnya, cara baterai Sekunder menghasilkan arus listrik adalah sama dengan baterai
primer. Hanya saja, Reaksi Kimia pada Baterai Sekunder ini dapat berbalik (Reversible). Pada
saat Baterai digunakan dengan menghubungkan beban pada terminal Baterai (discharge),
Elektron akan mengalir dari negatif ke positif. Sedangkan pada saat Sumber Energi Luar
(charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan mengalir dari Positif ke Negatif

12
sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. Jenis-jenis Baterai yang dapat di isi ulang
(rechargeable battery) yang sering kita temukan antara lain seperti Baterai Ni-cd (Nickel-
Cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan Li-Ion (Lithium-Ion).
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang)
diantaranya adalah :
a. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)
Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium) adalah jenis baterai sekunder (isi ulang) yang
menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium sebagai bahan Elektrolitnya.
Baterai Ni-Cd memiliki kemampuan beroperasi dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus
daya tahan yang lama. Di satu sisi, Baterai Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self
discharge) sekitar 30% per bulan saat tidak digunakan. Baterai Ni-Cd juga mengandung 15%
Tosik/racun yaitu bahan Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan
manusia dan Lingkungan Hidup. Saat ini, Penggunaan dan penjualan Baterai Ni-Cd (Nickel-
Cadmiun) dalam perangkat Portabel Konsumen telah dilarang oleh EU (European Union)
berdasarkan peraturan “Directive 2006/66/EC” atau dikenal dengan “Battery Directive”.
Contoh baterai Ni-Cd (nickel-cadmium) dapat dilihat pada gambar 2.11.

Gambar 2.11 Perangkat Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)


3. Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)

Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang hampir sama dengan
Ni-Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30% lebih tinggi dibandingkan dengan
Baterai Ni-Cd serta tidak memiliki zat berbahaya Cadmium yang dapat merusak lingkungan
dan kesehatan manusia. Baterai Ni-MH dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga dapat
menghemat biaya dalam pembelian baterai. Baterai Ni-MH memiliki Self-discharge sekitar
40% setiap bulan jika tidak digunakan. Saat ini Baterai Ni-MH banyak digunakan dalam
Kamera dan Radio Komunikasi. Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai

13
Ni-MH tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan
Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di
sembarang tempat. Contoh baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dapat dilihat pada gambar
2.12.

Gambar 2.12 Perangkat Baterai Ni-MH


(Nickel-Metal Hydride)
b. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)
Baterai jenis Li-Ion (Lithium-Ion) merupakan jenis Baterai yang paling banyak
digunakan pada peralatan Elektronika portabel seperti Digital Kamera, Handphone, Video
Kamera ataupun Laptop. Baterai Li-Ion memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan juga
lebih ringan sekitar 30% serta menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30% jika
dibandingkan dengan Baterai Ni-MH. Rasio Self-discharge adalah sekitar 20% per bulan.
Baterai Li-Ion lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung zat berbahaya Cadmium.
Sama seperti Baterai Ni-MH (Nickel- Metal Hydride), Meskipun tidak memiliki zat
berbahaya Cadmium, Baterai Li-Ion tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat
merusak kesehatan manusia dan Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang
(recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.
II.4 Power Supply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik
yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada
dasarnya Power Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang kemudian
mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena

14
itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter. Berikut
contoh power supply dapat dilihat pada gambar 2.13.

Gambar 2.13 Perangkat Power Supply


Power supply jenis ini di sebut Switch Mode Power Supply, Switch-Mode Power Supply (SMPS)
adalah jenis Power Supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan
Input AC untuk mendapatkan tegangan DC. 15 Tegangan DC tersebut kemudian di-switch ON dan
OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC yang dapat
melewati Transformator Frekuensi Tinggi.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1 Metode Pembuatan dan Pengujian Alat


Dalam penelitian tugas akhir ini terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan. Berikut langkah-
langkah tersebut disajikan dalam bentuk diagram alir pada gambar 3.1 :

Gambar 3. 1 Diagram Alir Metode Penelitian Tugas Akhir


Hal-hal yang dilakukan oleh penulis adalah pembuatan alat monitoring dan proteksi baterai,
pengambilan data, dan analisis data yang diperoleh. Berikut adalah kegiatan yang akan dilakukan
dalam pembuatan yaitu :

16
1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari informasi atau referensi mengenai topik yang
berhubungan dengan tugas akhir dengan cara mempelajari materi melalui buku-buku,
jurnal, situs internet, dan bertanya kepada orang yang pernah melakukan penelitian dengan
topik yang berhubungan dengan tugas akhir.

2. Bimbingan dan Diskusi

Bimbingan dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan tugas


akhir, yaitu dengan melakukan tanya jawab dan diskusi dengan pihak-pihak yang
dilibatkan seperti dosen pembimbing dan orang-orang yang mengerti tentang materi yang
berhubungan dengan tugas akhir.

3. Pembuatan Alat Monitoring dan Proteksi Baterai

Pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai dilakukan berdasarkan rancangan yang
telah saya buat berdasarkan hasil studi literatur melalui buku-buku, jurnal, situs internet
tentang Monitoring dan Proteksi Baterai, bimbingan dengan dosen pembimbing, serta
berdiskusi dengan orang-orang yang mengerti tentang materi yang berhubungan dengan
monitoring dan proteksi baterai.

4. Pengujian Alat Monitoring dan Proteksi Baterai

Alat Monitoring dan Proteksi Baterai yang telah selesai dibuat dilakukan pengujian untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyelesaian tugas akhir. Pengambilan data
menggunakan Alat Monitoring dan Proteksi Baterai

5. Analisa dan pembahasan

Data yang peroleh dari pengujian selanjutnya dibuat grafik untuk dapat dianalisis
Monitoring Arus, Tegangan dan Proteksi pada baterai laptop dengan mengetahui arus dan
tegangan pada baterai laptop.

6. Kesimpulan dan saran

Hasil analisis yang telah dilakukan dapat menjadi landasan untuk diambil kesimpulan
mengenai pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai . Serta memberikan saran untuk
menyempurnakan alat tersebut pada penelitian selanjutnya.

17
Berdasarkan metode pembuatan dan pengujian Monitoring dan Proteksi Baterai dilakukan
mengetahui arus, tegangan dan mengatur proteksi dalam penggunaan baterai laptop. Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui perubahan arus dan tegangan pada baterai laptop.

III.2 Sistem Kerja Alat

Gambar 3.2 Skema Alat Monitoring dan Proteksi Baterai


Berdasarkan gambar 3.2 diatas, cara kerja dari peralatan yang telah dirakit diawali dengan
program Arduino dengan komponennya yaitu Sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan, LCD 16x2 dan
Module Relay. Komponen yang bekerja untuk memonitoring baterai yaitu Sensor Arus ACS712,
Sensor Tegangan, dan LCD 16x2. Sedangkan untuk komponen yang bekerja sebagai proteksi yaitu
Module Relay dan Charger yang dimana komponen ini berfungsi pemutus ketika baterai terisi penuh
dan penghubung ketika baterai akan habis.

III.3 Metode Pembuatan Alat


Dalam metode pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai, dilakukan dengan skema gambar
diagram pada gambar 3.3.

18
Gambar 3. 3 Diagram Alir Pembuatan Alat

III.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan tugas akhir ini adalah di Rumah Pribadi dan Laboratorium Konversi
Energi Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung, dengan jadwal pelaksaan seperti
pada tabel berikut. Untuk pelaksanaan pengujian setiap hari senin sampai jum’at yang dilakukan di
Laboratorium Teknik Konversi Energi. Untuk pengambilan data dilakukan dibulan September 2022
yang dilaksanakan di Laboratorium Teknik Konversi Energi.

III.5 Data yang diambil


Data yang diambil dari penelitian ini yaitu data berdasarkan hasil pengujian alat secara blok
dan pengujian secara keseluruhan. Untuk data yang akan diambil yaitu data pengujian sensor arus
ACS712, sensor tegangan, pengujian sensor tegangan pada laptop dan pengujian secara keseluruhan
dengan mengambil data arus dan tegangan ketika laptop akan digunakan untuk bekerja.

19
III.6 Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat ditentukan secara keseluruhan agar dapat dijadikan acuan untuk rancang bangun
dan proteksi baterai sesuai dengan yang diinginkan serta dapat bekerja dengan optimal. Alat yang
dibuat memiliki spesifikasi sebagai berikut :

1. Kemampuan range tegangan ukur 2,5 Volt s.d. 11 volt dan range arus 0,1 Ampere
2. Proteksi bekerja ketika baterai berada pada kapasitas 18% (2,5 volt) dan akan terputus pada
kapasitas 100 % (11 Volt).
3. Sensor arus yang digunakan adalah sensor arus ACS712 sampai 5A
4. Sensor tegangan yang digunakan adalah menggunakan sensor tegangan DC
5. Monitor yang ditampilkan yaitu arus dan tegangan
6. Module Relay yang digunakan yaitu dengan kapasitas 10A dan 250VAC
7. Untuk menampilkan arus dan tegangan baterai maka digunakan alat yaitu LCD 16x2.

III.7 Prosedur Peralatan

Prosedur peralatan dilakukan untuk mengetahui cara kerja alat yang akan diuji ketika alat akan
digunakan untuk memonitoring dan memproteksi baterai. Berikut prosedur dalam menggunakan alat
monitoring dan proteksi baterai:

1. Siapkan peralatan pengujian alat.


2. Tempatkan sistem kontrol ketempat yang aman.
3. Siapkan barang elektronik yang akan diteliti.
4. Buka software arduino pada laptop.
5. Upload Program arduino pada alat yang akan dicoba.
6. Setelah di upload alat akan bekerja sesuai program yang akan diupload.
7. Setelah alat berjalan, maka hasil monitoring dan proteksi akan bekerja otomatis sesuai program
arduino yang telah dibuat.

20
BAB IV

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Pada Bab 4 ini akan dibahas mengenai pembuatan alat dan sistem pengujian implementasi dari
sistem keseluruhan. Tujuan dari pembuatan alat adalah untuk merealisasikan alat monitoring dan
proteksi baterai . Tujuan dari pengujian ini adalah agar dapat mengetahui apakah sistem atau alat yang
dibuat telah memenuhi spesifikasi pembuatan yang diinginkan dan terealisasi apakah sesuai spesifikasi
alat. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian Arduino Uno, pengujian sensor arus AC712, pengujian
sensor tegangan, pengujian Relay Module, pengujian LCD 16x2, dan pengujian secara keseluruhan.

IV.1. Pembuatan Alat


Pembuatan alat dilakukan dilakukan dilaboratorium dengan menggunakan komponen yang
digunakan yaitu Sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan DC, LCD 16x2, Module Relay, Charger dan
Arduino Uno. Berikut gambar floechart pembuatan alat pada gambar 4.1 dan realisasi pembuatan alat
monitoring dan proteksi baterai pada gambar 4.2.

Gambar 4. 1 Flowchart Pembuatan Alat Monitoring dan Proteksi Baterai

21
Gambar 4. 2 Realisasi Pembuatan Alat Monitoring dan Proteksi Baterai
Gambar 4.1 dan 4.2 merupakan bentuk pembuatan alat monitoring dan proteksi baterai dimana
terdapat 6 komponen penting yaitu berupa Mikroprosesor, Sensor Tegangan DC, Sensor Arus
ACS712, LCD 16x2, Module Relay dan Power Supply. Power Supply berfungsi sebagai sumber untuk
menyuplai daya bagi Mikroprosesor, Sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan, Module Relay, dan
LCD 16x2. Power dengan tegangan 12 V dan arus 5 A. Mikroprosesor terdiri dari mikrokontroller dan
komponen pendukung lainnya. Mikrokontroller yang digunakan yaitu arduino uno sebagai
mikroprosesor untuk mengkoordinasikan sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan DC, Module Relay,
LCD 16x2. Sensor Arus ACS712 berfungsi untuk mengukur arus pada baterai laptop ketika baterai
digunakan yang dimana arusnya mengalir 0,1 A. Sensor tegangan berfungsi untuk mengukur tegangan
baterai selama baterai digunakan dengan tegangan terbesar yaitu 11 V. Sensor ACS712 dan sensor
tegangan menggunakan jack power female yang letaknya dibagian ujung colokan laptop. Alat
monitoring ini dilingkapi dengan LCD 2x16yang digunakan sebagai display untuk menampilkan arus
dan tegangan yang terbaca oleh sensor arus dan tegangan. Module Relay berfungsi sebagai pemutus
dan penghubung baterai. Module Relay ini penghubung ketika baterai berada pada kapasitas 18 % dan
sebagai pemutus ketika baterai mencapai kapasitas 100 %. Untuk posisi Module Relay yaitu
menyambungkan charger dengan menggunakan jack power male yang dimana charger telah
terhubung ke aliran PLN yaitu sebagai pemutus dan penghubung baterai.

22
IV.2. Pengujian Arduino Uno
Pengujian Arduino Uno dilakukan bertujuan untuk mengetahui sistem board arduino uno dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menyalakan sebuah
LED (L1) yang telah tersedia pada board arduino uno sendiri yang terhubung langsung dengan pin 13
(pin digital). Listing program menyalakan dan mematikan LED dapat dilihat pada gambar berikut
program berikut:

Gambar 4. 3 Program Pengujian Arduino Uno


Pada gambar 4.3 diatas dapat dianalisis bahwa pada listing program tersebut dibuat sebuah
variable ledPin dengan type integer dengan nilai 13. Pada bagian void setup() variable tersebut diatur
sebagai keluaran dengan perintah pinMode (ledPin, OUTPUT). Pada bagian program utama void
loop() dengan memberikan perintah digitalWrite (ledPin, HIGH) maka LED (L1) pada board arduino
uno menyala. Perintah delay (1000) memberikan waktu tunda pada LED untuk bernilai HIGH selama
1000 mS. Perintah berikutnya digitalWrite (ledPin, LOW) maka LED akan padam. Perintah delay
(1000) memberikan waktu tunda pada LED untuk bernilai LOW selama 1000 mS. Berdasarkan
pengujian dan analisa yang telah dilakukan. Gambar menyalakan dan mematikan LED pada board
arduino uno dapat dilihat pada gambar 4.4:

23
Gambar 4. 4 Pengujian Arduino Uno
Dari hasil pengujian bahwa lampu LED dapat menyala sesuai dengan listing program yang telah
dibuat yaitu lampu LED menyala secara bergantian sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi
arduino uno diujikan dalam kondisi baik dan dapat digunakan dalam tugas akhir ini.

IV.3. Pengujian Sensor Arus ACS712


Tujuan dari pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil keluaran sensor arus ACS712
yang telah dibaca oleh mikrokontroller. Berikut ini adalah data hasil dari pengujian sensor arus
yang terbaca oleh mikrokontroller.

24
Gambar 4. 5 Pengujian Sensor Arus ACS712
Untuk menguji sensor arus ACS712, digunakan beban berupa rheostat. Pengujian dilakukan
dengan mengalirkan arus power supply ke ACS712 dan diteruskan ke beban selanjutnya nilai yang
dihasilkan sensor arus di serial monitor. Berikut data tabel dan grafik hasil pengujian dapat dilihat
pada tabel 4.1 dan gambar 4.3.

Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Sensor Arus ACS712

Amperemeter Sensor Arus ACS712


Selisih
No Beban Arus yang Persen
Arus
Arus yang terbaca terbaca
1 50 0.50 0.43 0.07 7%
2 25 1.00 0.96 0.04 4%
3 16.6 1.51 1.50 0.01 1%
4 12.5 2.00 1.76 0.24 24%
5 10 2.50 2.48 0.02 2%
6 8.3 3.01 2.65 0.36 36%
7 7.14 3.50 3.62 -0.12 -12%
8 6.25 4.00 3.83 0.17 17%
9 5.5 4.55 4.32 0.23 23%
10 5 5.00 4.68 0.32 32%

25
Grafik Pengujian Sensor Arus ACS712
6.00

5.00 y = 0.9569x - 0.0162


R² = 0.991
4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Gambar 4. 6 Grafik Pengujian Sensor Arus ACS712


Berdasarkan tabel 4.1 dan grafil 4.6 diatas dapat dilihat bahwa sensor dapat bekerja sesuai
fungsinya ketika terjadi perubahan arus maka nilai keluaran sensor yang terbaca oleh arduino berubah
sesuai dengan perubahan arus. Yang berarti sensor ini baik digunakan untuk Tugas Akhir.

IV.4. Pengujian Sensor Tegangan


Pengujian sensor tegangan ini dilakukan untuk menguji hasil keluaran sensor tegangan yang
telah dibaca oleh mikrokontoller. Tegangan output dari sensor tegangan ini kemudian dibaca oleh
Arduino sehingga Arduino mendapat informasi mengenai besarnya tegangan output pada beban dari
sumber DC. Berikut Gambar pengujian dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4. 7 Pengujian Sensor Tegangan

26
Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil keluaran tegangan yang telah dibaca oleh
mikrokontroller. Tabel 4.2 adalah data hasil dari pengujian sensor tegangan yang terbaca oleh
mikrokontroller.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sensor Tegangan

No Multimeter Digital (V) Vdc Nilai Sensor Selisih Persentase


1 1.00 1.02 0.19 -0.02 0,02%
2 2.00 2.02 0.39 -0.02 0,01%
3 3.00 3 0.58 0.00 0%
4 4.00 4 0.78 0.00 0%
5 5.00 5 0.98 0.00 0%
6 6.00 5.97 1.18 0.03 0,5%
7 7.00 6.97 1.38 0.03 0,43%
8 8.00 7.95 1.57 0.05 0,63%
9 9.00 8.95 1.77 0.05 0,55%
10 10.00 9.95 1.97 0.05 0,5%
11 11.00 10.93 2.17 0.07 0,64%
12 12.00 11.93 2.37 0.07 0,60%
13 13.00 12.91 2.56 0.09 0,70%
14 14.00 13.93 2.77 0.07 0,5%
15 15.00 14.91 2.96 0.09 0,6 %
16 16.00 15.91 3.16 0.09 0,56%
17 17.00 16.89 3.36 0.11 0,65%
18 18.00 17.89 3.55 0.11 0,61%
19 19.00 18.89 3.75 0.11 0,58%
20 20.00 19.87 3.96 0.13 0,65%

Grafik pengujian Sensor


Tegangan
25
TEGANGAN MULTIMETER

20
15
y = 0.9923x + 0.0253
10 R² = 1
5
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
TEGANGAN SENSOR

Gambar 4. 8 Grafik Pengujian Sensor Tegangan

27
Berdasarkan Tabel 4.2 dan grafik 4.6 dapat dilihat bahwa tegangan masukan dengan yang
terbaca oleh arduino memiliki nilai eror terendah yaitu 0,01% . Pada pembacaan data terlihat bahwa
data yang diterima sudah mendekati data yang diinginkan. Yang berarti sensor tegangan sudah cukup
baik untuk digunakan pada Tugas Akhir ini.

IV.5. Pengujian Sensor Tegangan pada Laptop


Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil keluaran tegangan yang telah dibaca oleh
mikrokontroller pada laptop untuk mengetahui tegangan selama pemakaian. Tabel 4.3 adalah data
hasil dari pengujian sensor tegangan yang terbaca oleh mikrokontroller.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sensor Tegangan pada laptop

No Multimeter Tegangan (sensor tegangan) Sensor Tegangan Pemakaian (%)


1 2.65 2.65 0.43 100
2 2.36 2.24 0.43 95
3 2.24 2.14 0.43 90
4 2.22 2.12 0.41 85
5 2.24 2.14 0.41 80
6 2,26 2.17 0.45 75
7 2.27 2.12 0.41 70
8 2.27 2.09 0.4 65
9 2.28 2.12 0.41 60
10 2.27 2.19 0.42 55
11 2.27 2.26 0.48 50
12 2.27 2.12 0.41 45
13 2.24 2.14 0.41 40
14 2.22 2.09 0.4 35
15 2.21 2.04 0.39 30
16 2.15 2.04 0.39 25
17 2.11 2.02 0.39 20

28
Grafik Pengujian Sensor Tegangan
Pada Laptop
3

2.5

2
y = -0.0171x + 2.3118
1.5 R² = 0.3673

0.5

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Gambar 4. 9 Grafik Pengujian Sensor Tegangan Laptop


Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa tegangan masukan dengan yang terbaca oleh
arduino pada laptop memiliki ralat rata-rata 2,65 . Pada pembacaan data terlihat bahwa data yang
diterima sudah mendekati data yang diinginkan. Yang berarti sensor tegangan sudah cukup baik untuk
digunakan pada Tugas Akhir ini.

Gambar 4.10 Pengujian Sensor Tegangan pada Laptop

IV.5. Pengujian Module Relay


Pengujian Module Relay pada rangkaian ini digunakan untuk memutuskan hubungan listrik pada
lampu, dimana saat relay aktif maka lampu akan menyala dengan sumber listrik dan sebaliknya saat
relay dalam kondisi non aktif maka lampu akan padam dari sumber listrik. Berikut ini adalah hasil
pengujian module relay:

29
Gambar 4.11 Pengujian Module Relay saat mati

Gambar 4.12 Pengujian Module Relay Pada saat menyala

Berdasarkan Gambar diatas dapat dilihat hasil pengujian module relay . Bahwa Module relay
ketika pengujian sesuai dengan yang diinginkan. Yang berarti module relay sudah cukup baik untuk
digunakan pada Tugas Akhir ini.

IV.6 Pengujian LCD 16x2


Pengujian LCD 16x2 menggunakan Arduino Uno sebagai alat untuk memerintahkan LCD
menampilkan beberapa karakter. Pengujian LCD ini diberi program untuk menampilkan nilai arus dan
tegangan.Berikut program LCD 16x2 dapat dilihat pada gambar 4.13.

30
Gambar 4. 13 Program LCD 16x2

Pada pengujian LCD 16x2 ini bertujuan untuk mengetahui apakah arduino bisa menampilkan
karakter nama pada LCD 16x2 dan menampilkan maksimal 16 karakter pada LCD tersebut. Berikut
gambar pengujian LCD 16x2 dapat dilihat pada gambar 4.14.

Gambar 4. 14 LCD 16x2

Berdasarkan Gambar diatas dapat dilihat hasil pengujian LCD 16x2 . Bahwa LCD 16x2 ketika
pengujian sesuai dengan yang diinginkan. Yang berarti LCD 16x2 sudah cukup baik untuk digunakan
pada Tugas Akhir ini.

IV.7 Pengujian Secara Keseluruhan


Tujuan dari pengujian alat secara keseluruhan dilakukan untuk mengetahui hasil keluaran alat
secara keseluruhan untuk mengetahui proses monitoring arus, tegangan dan proteksi baterai laptop
yang telah dibaca oleh mikrokontroller. Berikut pengujian secara keseluruhan dapat dilihat pada
gambar 4.15.

31
Gambar 4.15 Pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Alat secara keseluruhan

Waktu
Tegangan Arus Kapasitas (%)
(menit)

0 0.1 0% 0:00
2.5 0.1 15% 10 menit
2.6 0.1 20% 15 menit
3.1 0.1 25% 20 menit
3.3 0.1 30% 25 menit
3.85 0.1 35% 30 menit
4.4 0.1 40% 40 menit
4.95 0.1 45% 45 menit
5.5 0.1 50% 50 menit
6.05 0.1 55% 60 menit
6.6 0.1 60% 70 menit
7.15 0.1 65% 75 menit
7.7 0.1 70% 80 menit
8.25 0.1 75% 90 menit
9,02 0.1 80% 110 menit
9,50 0.1 85% 120 menit
10,00 0.1 90% 150 menit
10,45 0.1 95% 220 menit
11 0.1 100% 240 menit

32
Pengujian alat ini dilakukan secara keseluruhan untuk memonitoring dan memproteksi baterai.
Komponen yang digunakan untuk memonitoring baterai yaitu Arduino Uno,sensor arus ACS712,
Sensor Tegangan DC, dan LCD 16x2. Sedangkan untuk memproteksi baterai komponen yang
digunakan yaitu module relay dan charger sebagai pemutus dan penghubung baterai. Untuk
monitoring yang ditampilkan dari LCD 16x2 yaitu arus dan tegangan. Dari hasil pengujian secara
keseluruhan ini, pengujian secara keseluruhan sesuai dengan apa yang diinginkan. Berikut adalah data
tabel hasil pengujian alat secara keseluruhan yang terbaca oleh mikrokontroller dapat dilihat pada tabel
4.4.

IV.7.1. Perbandingan Grafik Tegangan terhadap Waktu

Tegangan Terhadap Waktu


14
y = 0.0423x + 2.8716
12 R² = 0.8292
10
TEGANGAN (V)

8
6
4
2
0
0 50 100 150 200 250 300
WAKTU (MENIT)

Gambar 4. 16 Grafik Tegangan Terhadap Waktu

Dari hasil grafik 4.16 menunjukkan bahwa tegangan baterai pada laptop
berpengaruh terhadap waktu selama pemakaian. Semakin lama pemakaiaannya maka
tegangannya semakin rendah, begitupun sebaliknya. Semakin sebentar pemakaiannya,
maka tegangan tidak akan menjadi rendah. Untuk tegangan terendah yaitu sekitar 2,50
V dan tegangan tertinggi 11 V. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas baterai

33
IV.7.2. Perbandingan Grafik Arus terhadap Waktu

Arus Terhadap Waktu


0.12
0.1
0.08
ARUS (A)
0.06
0.04
0.02
0
0 50 100 150 200 250 300
WAKTU (MENIT)

Gambar 4.17 Grafik Arus Terhadap Waktu

Dari gambar grafik 4.17 menunjukkan bahwa arus baterai terhadap waktu
memiliki nilai konstan. Karena walaupun waktunya semakin lama maka nilai arus tetap
yaitu nilainya 0,1 Ampere. Hal ini disebabkan karena rangkaiannya bersifat seri
sehingga tidak berpengaruh terhadap waktu penggunaan baterai selama baterai laptop
digunakan.

IV.7.3 Perbandingan Grafik Kapasitas terhadap Waktu

Kapasitas Terhadap Waktu


300
y = 209.99x - 38.076
250
R² = 0.8265
200
150
KAPASITAS

100
50
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
-50
-100
WAKTU (MENIT)

Gambar 4.18 Grafik Kapasitas Terhadap Waktu

34
Dari hasil grafik 4.18 Menunjukkan bahwa kapasitas baterai dengan waktu berpengaruh
terhadap kinerja baterai. Apabila penggunaan baterai laptop dilakukan secara terus-menerus
maka kapasitas baterai akan berkurang, begitupun sebaliknya. Apabila penggunaan baterai
tidak dilakukan secara berlebihan maka kapasitas baterai tidak akan berkurang dan
kapasitasnya menjadi stabil

IV.7.4. Perbandingan Grafik Tegangan terhadap Kapasitas

Tegangan Terhadap Kapasitas


120%
y = 0.093x - 0.0224
100%
R² = 0.9958
80%
KAPASITAS

60%

40%

20%

0%
0 2 4 6 8 10 12
-20%
TEGANGAN

Gambar 4.19 Grafik Tegangan terhadap Kapasitas

Dari hasil grafik 4.19 menunjukkan bahwa tegangan berpengaruh terhadap kapasitas
laptop selama pemakaian. Hal ini disebabkan apabila penggunaan digunakan secara
terus-menerus maka kapasitasnya akan berkurang dan apabila penggunaannya sesuai
kebutuhan maka kapasitasnya akan stabil sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap
usia pada laptop.untuk kapasitas terendah yaitu sekitar 15% dengan tegangan 2,50 volt
sehingga apabila berkurang maka laptop akan mati dan untuk kapasitas tertinggi yaitu
100% dengan tegangan 11 sehingga menyebabkan tegangan baterainya sampai 11 volt
hal ini berpengaruh terhadap kinerja laptop.

35
IV.7.5 Perbandingan Grafik Arus terhadap Kapasitas

Arus Terhadap Kapasitas


0.12

0.1

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Gambar 4.20 Grafik Arus Terhadap Kapasitas

Dari gambar grafik 4.20 menunjukkan bahwa arus baterai terhadap kapasitas
memiliki nilai konstan. Karena walaupun kapasitas baterai semakin lama maka nilai
arus tetap yaitu nilainya 0,1 Ampere. Hal ini disebabkan karena rangkaiannya bersifat
seri sehingga tidak berpengaruh terhadap kapasitas penggunaan baterai selama baterai
laptop digunakan.

36
BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dan kelemahan dari sistem yang telah dibuat.
Setelah melakukan perencanaan pembuatan alat dan pengujian sistem secara keseluruhan
maka dapat diambil kesimpulan dan saran.

V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan proses pembuatan alat kemudian dilakukan pengujian dan analisannya,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang sistem kerja alat ini, yaitu sebagai berikut:

1. Alat ini bekerja sesuai dengan hasil yang diharapkan. Sensor tegangan telah membaca hasil
tegangan pada baterai selama pemakaian, sensor arus mampu membaca nilai arus pada baterai
dan module relay mampu memproteksikan baterai yaitu sebagai pemutus dan penghubung
baterai melalui charger.
2. Dari hasil monitoring baterai menunjukkan bahwa tegangan tertinggi yaitu 11 volt dan
tegangan terendah yaitu 2,50 volt dan arusnya 0,10 Ampere. Sedangkan untuk proteksi, proses
penghubung baterai bekerja pada kapasitas baterai 18 % dan proses pemutus baterai terjadi
pada kapasitas 100 %.

V.2 Saran
1. sebaiknya jika alat ini ingin dilengkapi, sebaiknya ditambahkan sistem kontrol menggunakan
keypad agar mengaturnya proteksi secara maksimal.

37
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Hanapi. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga

Bishop, O. 2004. Dasar – Dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga

Kristianto, Philip, 2018. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kadir, Abdul. 2012. “Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan


Pemrogramannya menggunakan Arduino”. Penerbit Andi Yogyakarta.

M. A. P. Pradana, “Kontrol Pengisian Baterai Otomatis Pada Sistem Pembangkit Listrik


Alternatif,” Laporan Tugas Akhir, Universitas Sanata Dharma, Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan
Teknik Elektro, Program Studi Teknik Elektro, 2015

Siaha

an, Joshua Parulian, Susatyo Handoko, and Darjat Darjat. "PERANCANGAN SISTEM
MONITORING DAN MANAJEMEN BATERAI DENGAN METODE SWITCHING BERBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO." Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro 10.1 (2021).

Putra, Bayu Segara, Angga Rusdinar, and Ekki Kurniawan. "Desain dan implementasi sistem
monitoring dan manajemen baterai mobil listrik." eProceedings of Engineering 2.2 (2015).

Agustian, L. (2013). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kondisi Aki Pada Kendaraan
Bermotor. Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, 1(1).

Rudiatmadja, Iwan. RANCANG BANGUN DAN MONITORING CHARGER BATERAI DENGAN


METODE CHARGING OTOMATIS MENGGUNAKAN RANGKAIAN SENSOR TEGANGAN DAN
REGULATOR ARUS BERBASIS ARDUINO MEGA 2560. Diss. undip, 2018.

Prawira, Rizky Dwi. "Uji Karakteristik Baterai Lithium-Ion Terhadap Variasi Pembebanan." (2018).

Dwi Wahyu Suryawan, Sudjadi & Karnoto, Jurnal 2012, “Rancang Bangun Sistem Monitoring
Arus, Tegangan dan Temperatur Pada Sistem Pencatu Daya Listrik Di Teknik Elektro Berbasis
Mikrokontroler ATMega128”, Semarang: Universitas Diponegoro.

38
Desy Tri Utami, 2017, “Rancang Bangun Alat monitoring Arus DC Berbasis Sensor Arus ACS712
ELC -30 A, Mikrokontroler Arduino Uno dan Secure Digital Card”, Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sultan Kalijaga.

Agus Budiman & Isnan Nur Rifai, 2014, “Sistem Monitoring dan Proteksi Wattmeter Multi
Channel Listrik Rumah Tangga”, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Arfianto, Diaz Ficry. "Pemantauan, Proteksi, dan Ekualisasi Baterai Lithium-ion Tersusun Seri
Menggunakan Konverter Buck-Boost dan LC Seri dengan Kontrol Synchronous Phase Shift." PhD
diss., Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2016.

39
LAMPIRAN

Lampiran 1 (Data Pribadi)

Nama : Fithratur Rahman

Tempat tanggal lahir : Bandung, 01 Februari 2000


Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Golongan Darah :B
Alamat : Perumahan Cipinang Indah Blok G No 30/31 RT 04 RW 05 Ds
Cipinang
Kec. Cimaung Kab. Bandung.
Nomor HP : 081324249605
Email : fithratur.rahman.tken19@polban.ac.id

PENDIDIKAN
Politeknik Negeri Bandung (2019 – 2022)
SMAN 1 Soreang (2016 – 2019)
SMPN 1 Banjaran (2013 – 2016)
SDN Cipinang 1 (2007 – 2013)

PENGALAMAN KERJA
Kerja Praktik PT. BAHTERA PLTMH CIBATARUA GARUT.
Periode : Agustus 2021
Tujuan : Memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktik
Rincian Pekerjaan : Pengoperasian PLTA

40
PENGALAMAN ORGANISASI

Nama Organisasi Jabatan Periode


Pramuka SMAN 1 Soreang Juru Adat (Pemangku Adat 2017 - 2018
Pangkalan Pramuka)
HIMPUNAN MAHASISWA Staf Ahli Departemen Agama 2020 - 2021
TEKNIK ENERGI HMTE

SEMINAR DAN TRAINING


Pelatihan Bela Negara dan Kedisiplinan Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung
Mentoring Krakteristik Berbasis Pendidikan Agama Politeknik Negeri Bandung Learning
Re-Creation “PPKK Politeknik Negeri Bandung”
Salman Spiritual Camp 2021
Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) Kabupaten Bandung 2017
Raimuna Cabang Kabupaten Bandung Ranca Upas XVI 2017
Raimuna Daerah Jawa Barat XIII Kiarapayung Camp 2017

41
Lampiran II

int ledPin = 13;

void setup()

pinMode(ledPin, OUTPUT);

void loop()

digitalWrite(ledPin, HIGH);

delay(1000);

digitalWrite(ledPin, LOW);

delay(1000);

42
Lampiran III

int sensor_pin = 0;

int nilai_ADC = 0;

float v_bat = 0.0;

float v_R2 = 0.0;

float R1 = 30000.0;

float R2 = 7500.0;

float v_kalbat = 0.0;

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

Serial.begin(9600);

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

nilai_ADC = analogRead(sensor_pin);

v_R2 = (nilai_ADC*5)/1023.0;

v_bat = (v_R2*(R1+R2))/R2;

v_kalbat = (v_bat*+0.05);

//Serial.print ("nilai ADC = ");

Serial.print ("nilai tegangan sensor = ");

43
Serial.print (v_R2);

Serial.println(" Volt");

Serial.print("tegangan baterai = ");

Serial.print(v_kalbat);

Serial.print('volt');

Serial.println("Vdc");

delay(1000);

44
Lampiran IV

#include <Wire.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

const int pinADC = A0;

int sensitivitas = 185; //tegantung sensor arus yang digunakan, yang ini 5A

int nilaiadc = 00;

int teganganoffset = 2500; //nilai pembacaan offset saat tidak ada arus yang lewat

double tegangan = 00;

double tegangankalibrasi = 00;

double nilaikalibrasi = 00;

double nilaiarus = 00;

void setup() {

lcd.init();

lcd.backlight();

lcd.clear();

Serial.begin(9600); //baud komunikasi serial monitor 9600bps

Serial.print("*FITHRATUR RAHMAN*"); //menuliskan "Hello World"

45
Serial.print("*191711010*"); //menuliskan "nyebarilmu.com"

pinMode(10, OUTPUT);

delay(2000);

void data_olah(){

nilaiadc = analogRead(pinADC);

tegangan = (nilaiadc / 1024.0);

tegangankalibrasi = (nilaiadc / 1024.0)*5;

nilaiarus = ((tegangan - teganganoffset) / sensitivitas);

nilaikalibrasi = ((0.563 * nilaiarus) - 0.0997)*(-0.013376);

void loop(){

//lcd.setCursor(0,0);

//lcd.print("FITHRATUR R");

//lcd.setCursor(0,1);

//lcd.print("191711010");

//lcd.clear();

data_olah();

Serial.println("Nilai tegangan yang terbaca = " );

46
Serial.println("Tegangan (mV) = ");

Serial.println(tegangankalibrasi,3);

Serial.println(nilaiadc);

Serial.println("Arus = ");

Serial.println(nilaikalibrasi,3);

if (nilaiadc>800) {

digitalWrite(10, LOW);

if (nilaiadc<250) {

digitalWrite(10, HIGH);

delay(1000);

//Print LCD

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("V = ");

lcd.setCursor(5,0);

lcd.print(tegangankalibrasi);

lcd.setCursor(11,0);

47
lcd.print("Volt");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("A = ");

lcd.setCursor(4,1);

lcd.print(nilaikalibrasi);

lcd.setCursor(9,1);

lcd.print("Ampere");

48

Anda mungkin juga menyukai