Disusun Oleh :
Fithratur Rahman
NIM : 191711010
2022
i
ii
iii
ABSTRAK
Baterai adalah perangkat penyimpanan energi listrik yang banyak digunakan pada peralatan
elektronika, kendaraan listrik, industri militer dan dirgantara. Baterai ion litium merupakan jenis
baterai isi ulang yang paling populer untuk peralatan elektronik. Maka dibuatlah alat yaitu
pembuatan alat monitoring dan proteksi baterai. Komponen yang dibutuhkan untuk membuat alat
yaitu Arduino Uno, Sensor ACS712, Sensor Tegangan DC, LCD 16x2, Charger dan Module
Relay.untuk memonitoring baterai komponen yang digunakan yaitu Arduino Uno, Sensor ACS712,
Sensor Tegangan DC dan LCD 16x2. Sedangkan proteksi baterai alat yang dibutuhkan yaitu
module relay dan charger yaitu sebagai penghubung dan pemutus charger. Dari hasil pengujian ini
tegangan maksimal pada baterai yaitu 11 Volt dan Arusnya seri yaitu 0,10 ampere.
iv
ABSTRACT
Batteries are electrical energy storage devices that are widely used in electronic equipment,
electric vehicles, military and aerospace industries. Lithium ion batteries are a popular type of
rechargeable battery for electronic equipment. So a tool is made, namely the manufacture of a
monitoring tool and battery protection. The components needed to make the tool are Arduino Uno,
ACS712 Sensor, DC Voltage Sensor and 16x2 LCD. While the battery protection tools needed are
relay and charger modules, namely as a connector and charger breaker. From the results of this
test, the maximum voltage on the battery is 11 volts and the currents is 0.10 amperes.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, yang berkat kehadirat-Nya
telah memberikan penulis nikmat dan karunia. Sehingga dengan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul PEMBUATAN ALAT MONITORING DAN
PROTEKSI BATERAI.
Dalam pelaksanaan kerja praktik serta dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih
banyak terdapat kekurangan dan kendala. Baik dari segi materi maupun cara penyampaian. Akan
tetapi pada pelaksanaan nya dapat terjadwal dan selesai tepat waktu berkat adanya bantuan dari
berbagai pihak.
Penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
dapat menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Dan untuk keberlanjutannya, penulis berharap
laporan tugas akhir ini dapat digunakan sebagai sarana ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi
pembaca dan orang-orang yang akan terdampak ilmu ini.
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah saya panjatkan kepada hadirat Allah SWT, yang dengan rahmat nya telah
memberikan banyak nikmat dan karunia. Serta berkat ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini . Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis tidak lepas menerima
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap segala
kendala penulisan dan senantiasa mendo’akan untuk kemudahan penyusunan Laporan
Tugas Akhir.
2. Orang tua dan keluarga saya dari keluarga Yusuf Surahman dan Rawi Bin Bujang yang
selalu memberikan do’a dan motivasi serta semangat materil maupun moril dalam
pengerjaan Tugas Akhir.
3. Seseorang yang pernah nolak saya waktu saya mengungkapkan cinta kepadanya pada saat
duduk dibangku sekolah SMA, saya ucapkan terimakasih telah menolak saya sehingga
saya termotivasi untuk semangat dalam belajar dan menulis laporan ini.
4. Keponakan tercinta yaitu Muhammad Fauzan Al-Fatih yang telah membuat penulis lebih
semangat dalam penulisan Tugas Akhir.
5. Bapak Bambang Puguh Manunggal S.T., M.Eng. selaku Ketua Jurusan Teknik Konversi
Energi Politeknik Negeri Bandung.
6. Ibu Sri Utami, SST,.MT selaku Ketua Program Studi D-3 Teknik Konversi Energi
7. Bapak Tjatur Ujianto selaku Dosen wali yang senantiasa selalu memberikan dukungan
8. Bapak Ir. Wahyu Budi Mursanto, M.Eng. dan Bapak Dr.Drs.Ignatius Riyadi Mardiyanto,
M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dalam
memberikan masukkan, kritik, motivasi dan saran dalam proses pengerjaan dan
penyelesaian laporan tugas akhir.
9. Bapak Dr.Ir.Sapto Prayogo, M.Si. dan Bapak Apip Pudin M.Si. selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan, kritik, dan saran dalam proses pengerjaan dan penyelesaian
laporan.
10. Ibu Alvera Apridalianti Melkias, S.T., M.T. selaku koordinator tugas akhir yang telah
memberikan arahan selama proses pengerjaan dan penyelesaian laporan tugas akhir.
vii
11. Bapak Agus Salim selaku teknisi di Laboratorium Teknik Konversi Energi yang telah
membantu dalam proses pengerjaan dan penyelesaian tugas akhir.
12. Dosen-dosen dan Staf Administrasi Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri
Bandung.
13. Bapak Fajar Desca Nugraha selaku Guru Sejarah SMAN 1 Soreang yang telah
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
14. Ibu Euis dan Ibu Trisna selaku guru BK SMAN 1 Soreang yang telah memberikan doa dan
motivasi dalam berjuang untuk menyelesaian kuliah di Politeknik Negeri Bandung.
15. Bapak Dadang Sujana selaku guru SMPN 1 Banjaran yang telah memberikan doa dan
motivasi dalam berjuang untuk menyelesaikan perkuliahan di Politeknik Negeri Bandung.
16. Bapak dan Ibu Guru SDN 1 Cipinang 1, SMPN 1 Banjaran dan SMAN 1 Soreang yang
telah memberikan doa dan motivasi dalam menyelesaikan perkuliahan di Politeknik
Negeri Bandung.
17. Bapak Iyeh selaku pengurus PHM DKM Lukmanul Hakim yang telah memberikan doa
dan motivasi dalam proses penyusunan Tugas Akhir.
18. Murrabi yang telah memberikan doa dan motivasi dalam penulisan laporan.
19. Teh Annisa dan Teh Meutia yang selalu membantu dan memberi semangat dalam proses
pengerjaan dan laporan Tugas Akhir.
20. Muhammad Fajar Ramadhan selaku KM dikelas 3A. Saya ucapkan terimakasih atas doa,
semangat dan dukungannya.
21. Teman-teman kelas 3A D3 Teknik Konversi Energi yang telah memberikan semangat,
dukungan dan motivasi dalam menyusun dan pengerjaan Tugas Akhir.
22. Febrian Dzikri Fadlilah yang telah membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir.
23. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Energi (HMTE POLBAN), khususnya
angkatan 2019.
24. Keluarga Besar UKM ASSALAM POLBAN yang telah memberikan doa, semangat dan
motivasi dalam menyusun laporan Tugas Akhir.
25. Keluarga Besar UKM PRAMUKA RACANA POLBAN.
26. Keluarga Besar BEM KEMA POLBAN dari kabinet Poros Juang dan Kristalisasi Karya.
27. Keluarga Besar DKM LUKMANUL HAKIM.
28. Keluarga Besar KAMMI UBK
viii
29. Keluarga Besar Pengurus KAMDA Kota Bandung.
30. Keluarga Besar Karang Taruna RT 04 RW 05 Desa Cipinang Kecamatan Cimaung
Kabupaten Bandung.
31. Keluarga Besar Ambalan Pramuka MUSSAT SMAN 1 Soreang.
32. Keluarga Besar Tim BRCI Batureok Cipinang Indah.
33. Pak Jajang, Pak Taufik dan Pak Mumuh selaku marbot masjid Lukmanul Hakim yang
telah mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyusun laporan
Tugas Akhir.
34. Bapak Didi Selaku pegawai Polban yang telah memberikan doa dan motiviasi kepada
penulis.
35. Bapak Yaya selaku Teknisi Laboratorium Teknik Konversi Energi yang telah memberikan
doa dan motivasi kepada kepada penulis dalam proses pengerjaan Tugas Akhir.
36. Bapak Ridwan Solihin yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulisan dalam
proses pengerjaan Tugas Akhir.
37. Orang baik yang ada disekitar saya yang telah memberikan doa, semangat dan motivasi
dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir.
38. Serta berbagai pihak yang membantu selama kerja praktik yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pahala dan kebaikan yang berlimpah atas budi
baik mereka, Aamiin.
ix
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................................iv
ABSTRACT ............................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................................................ vi
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………2
xi
II.2 Pengertian Proteksi ............................................................................................................. 7
II.2.2.2 Charger.................................................................................................................. 9
II.3 Baterai…………………………………………………………………………………...9
xii
IV.7.1. Perbandingan Grafik Tegangan terhadap Waktu.........................................................33
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………...37
V.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………37
V.2 Saran………………………………………………………………………………………..37
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..38
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………….40
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar 4.14 LCD 16x2………….………………………………………………………………31
Gambar 4.15 Pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai…………………………...……..32
Gambar 4.16 Grafik Tegangan Terhadap Waktu……………………………………………...…33
Gambar 4.17 Grafik Arus Terhadap Waktu…………………………………………………..….34
Gambar 4.18 Grafik Kapasitas Terhadap Waktu…………………………………………..…….34
Gambar 4.19 Grafik Tegangan Terhadap Kapasitas……………………………………….…....35
Gambar 4.20 Grafik Arus Terhadap Kapasitas………………………………………………….36
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Semakin banyaknya kemajuan teknologi, semakin membutuhkan energi yang extra untuk
beroperasi. Kita tidak pernah tahu bahwa sejauh mana baterai ini akan bertahan lebih lama dan
bagaimana cara pengguna bisa mengontrolnya dengan sendiri. Dalam pemanfaatan baterai perlu
adanya perkembangan dalam pengontrolan dan pemanage yang mampu menghemat dan menghindari
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Seperti adanya kasus meledaknya sebuah teknologi yang
berdampak pada baterainya karena pengaruhnya overheat (pengisian yang berlebih). Hal ini biasanya
ada sesuatu yang tidak beres di sirkuit pengisian, sehingga pengisian daya terus berlanjut dan
mendorong reaksi kimia. Sebagai salah satu komponen utama sebuah baterai tentu menjadi sesuatu
yang penting untuk dijaga dan dirawat agar tetap baik dan maksimal.
Dalam pemanfaatan baterai perlu dikembangkan dalam sistem kontrol yang dapat membantu
memudahkan pengguna untuk memonitoring dan memproteksi baterai. Oleh karena itu, dibuatlah yaitu
pembuatan alat monitoring dan proteksi baterai.
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini, antara lain :
1. Membuat alat monitoring dan proteksi baterai
2. Menguji peralatan yang dibuat
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dari tugas akhir ini, antara lain:
1. Tegangan pengisian maksimum 25 V.
2. Arus pengisian maksimum 5A.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, tujuan dari materi tugas akhir, rumusan
masalah, batasan permasalahan dan sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi mengenai tinjauan pustaka yang berkaitan dengan pokok bahasan atau topik
yang menjadi fokus pembahasan yang meliputi sistem Monitoring, Proteksi, Arduino Uno,
Sensor ACS712, Sensor Tegangan,Relay, Power Supply dan LCD.
BAB III PEMBUATAN ALAT
Pada bab ini membahas mengenai rincian dari pembuatan alat dan proses pengujian alat yang
telah dibuat.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini membahas mengenai prosedur pengujian alat dan pengolahan yang disajikan berupa
tabel tegangan dan arus dari kinerja alat beserta analisa hasil monitoring pada baterai laptop.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil pengujian alat serta analisa yang telah
dilakukan untuk menjawab tujuan dari topik tugas akhir. Saran dibuat berdasarkan pengalaman
yang ditujukan kepada para mahasiswa/peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan
atau mengembangkan penelitian yang sudah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi mengenai data-data referensi yang digunakan dalam proses penulisan
laporan tugas akhir ini.
2
LAMPIRAN
Pada bagian ini berisi beberapa dokumen, data, dan atau gambar yang berkaitan dengan laporan
tugas akhir.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Setiap 14 pin digital pada Arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut
beroperasi ditegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus
maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50
kOhm. Contoh arduino uno dapat dilihat pada gambar 2.1 dan contoh tabel spesifikasi
arduino uno dapat dilihat pada tabel 2.1.
4
Tabel 2. 1 Spesifikasi Arduino Uno
Microcontroller Atmega328P
Operating Voltage 5V
Recommended Input Voltage 7 – 12 V
Input Voltage Limits 6 – 20 V
14 pin digital (6 diantaranya menyediakan keluaran
Digital I/O Pins
PWM)
Analog Input Pins 6 pin
DC Current I/O Pins 40mA
Flash Memory
SRAM 2 KB (ATmega 328)
EEPROM 1 KB (ATmega 328)
Frequency (Clock Speed) 16 Mhz
5
pembacaan dengan keakuratan yang tinggi, karena didalamnya terdapat rangkaian low-offset
linear Hall dengan satu lintasan yang terbuat dari tembaga. Cara kerja sensor ACS712 adalah
membaca arus nilai yang mengalir pada kawat penghantar yang berada didalamnya sehingga
menghasilkan medan magnet yang didapat oleh integrated Hall IC dan diubah menjadi
tegangan proporsional. Contoh sensor arus ACS712 dapat dilihat pada gambar 2.3.
6
II.1.2.4 LCD 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal
cair sebagai penampil utama.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah:
Proses inisialisasi pin arduino yang terhubung ke pin LCD RS, Enable, D4, D5, D6, dan D7,
dilakukan dalam baris LiquidCrystal (2, 3, 4, 5, 6, 12 7), dimana lcd merupakan variable yang
dipanggil setiap kali intruksi terkait LCD akan digunakan. Definisi pin lcd 16x2 dapat dilihat ditabel
2.2 dan gambar 2.8 adalah device LCD. Contoh LCD 16x2 dapat dilihat pada gambar 2.4.
7
merusak baterai dari mengurangi kapasitas, mengurangi siklus hidup sampai terjadinya ledakan
pada baterai. Keadaan yang tidak terkontrol harus dihindari untuk memastikan baterai tidak
mengalami kenaikan suhu serta kenaikan dan penurunan tegangan secara seketika sehingga aman
untuk digunakan.
8
II.2.2.2 Charger
Charger merupakan alat untuk mengisi baterai. Misalnya pada baterai laptop, ponsel dan
sejenisnya. Melalui charger energy listrik untuk baterai dialirkan, mengingat tidak mungkin
listrik secara langsung ditransfer ke baterai tanpa alat perantara bernama charger. Arus listrik
dimasukkan tergantung pada teknologi dan kapasitas baterai. Jenis charger sendiri bermacam-
macam tergantung dengan spesifikasi baterai yang digunakan, alhasil charger dan baterai
saling berhubungan.
Charger yang ada di pasaran memiliki harga yang berbeda-beda dan tergantung pada
kualitas dan kebutuhannya. Kualitas charger akan berefek pada kualitas baterai, jika charger
yang digunakan berkualitas dengan kata lain mampu mentransfer listrik dengan baik, maka
kualitas dan daya tahan baterai pun akan ikut digunakan tidak mengirimkan listrik dengan baik,
maka bisa berakibat pada kerusakan baterai, terutama baterai yang dapat diisi ulang, seperti
baterai lithium dan sejenisnya. Jadi, setiap charger umumnya memiliki bentuk spesifikasi pada
laptop dari charger tersebut. Contoh charger laptop dapat dilihat pada gambar 2.6.
II.3 Baterai
Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi
listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang
portabel seperti handphone, laptop, senter, ataupun remote control menggunakan baterai sebagai
sumber listriknya. Dengan adanya baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat
mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam
kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis baterai yaitu baterai yang dipakai sekali saja
(single use) dan baterai yang dapat diisi ulang (rechargeable).
9
II.3.1 Jenis-jenis Baterai
Setiap baterai terdiri dari terminal positif (katoda) dan terminal negatif (anoda) serta elektrolit
yang berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah arus searah atau
disebut juga dengan arus DC (Direct Current). Pada umumnya, baterai terdiri dari 2 jenis yaitu
baterai primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan baterai sekunder yang
dapat diisi ulang (rechargeable battery) yaitu sebagai berikut:
10
b. Baterai Alkaline (Alkali)
Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga yang lebih
mahal dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit yang digunakannya adalah
Potassium hydroxide yang merupakan Zat Alkali (Alkaline) sehingga namanya juga
disebut dengan Baterai Alkaline. Saat ini, banyak Baterai yang menggunakan Alkalline
sebagai Elektrolit, tetapi mereka menggunakan bahan aktif lainnya sebagai Elektrodanya.
Contoh baterai alkaline (alkali) dapat dilihat pada gambar 2.8.
c. Baterai Lithium
Baterai Primer Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding jenis-jenis
Baterai Primer (sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium dapat disimpan lebih dari 10 tahun
dan dapat bekerja pada suhu yang sangat rendah. Karena keunggulannya tersebut, Baterai
jenis Lithium ini sering digunakan untuk aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer
maupun Jam Tangan. Baterai Lithium biasanya dibuat seperti bentuk Uang Logam atau
disebut juga dengan Baterai Koin (Coin Battery). Ada juga yang memanggilnya Button
Cell atau Baterai Kancing. Contoh baterai koin lithium dapat dilihat pada gambar 2.3.
11
Gambar 2.9 Perangkat Baterai Koin Lithium
d. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide merupakan jenis baterai yang tergolong mahal dalam harganya.
Hal ini dikarenakan tingginya harga Perak (Silver). Baterai Silver Oxide dapat dibuat
untuk menghasilkan Energi yang tinggi tetapi dengan bentuk yang relatif kecil dan
ringan. Baterai jenis Silver Oxide ini sering dibuat dalam dalam bentuk Baterai Koin
(Coin Battery) / Baterai Kancing (Button Cell). Baterai jenis Silver Oxide ini sering
dipergunakan pada Jam Tangan, Kalkulator maupun aplikasi militer. Contoh baterai koin
silver oxide dapat dilihat pada gambar 2.10.
12
sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. Jenis-jenis Baterai yang dapat di isi ulang
(rechargeable battery) yang sering kita temukan antara lain seperti Baterai Ni-cd (Nickel-
Cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan Li-Ion (Lithium-Ion).
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang)
diantaranya adalah :
a. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)
Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium) adalah jenis baterai sekunder (isi ulang) yang
menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium sebagai bahan Elektrolitnya.
Baterai Ni-Cd memiliki kemampuan beroperasi dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus
daya tahan yang lama. Di satu sisi, Baterai Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self
discharge) sekitar 30% per bulan saat tidak digunakan. Baterai Ni-Cd juga mengandung 15%
Tosik/racun yaitu bahan Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan
manusia dan Lingkungan Hidup. Saat ini, Penggunaan dan penjualan Baterai Ni-Cd (Nickel-
Cadmiun) dalam perangkat Portabel Konsumen telah dilarang oleh EU (European Union)
berdasarkan peraturan “Directive 2006/66/EC” atau dikenal dengan “Battery Directive”.
Contoh baterai Ni-Cd (nickel-cadmium) dapat dilihat pada gambar 2.11.
Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang hampir sama dengan
Ni-Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30% lebih tinggi dibandingkan dengan
Baterai Ni-Cd serta tidak memiliki zat berbahaya Cadmium yang dapat merusak lingkungan
dan kesehatan manusia. Baterai Ni-MH dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga dapat
menghemat biaya dalam pembelian baterai. Baterai Ni-MH memiliki Self-discharge sekitar
40% setiap bulan jika tidak digunakan. Saat ini Baterai Ni-MH banyak digunakan dalam
Kamera dan Radio Komunikasi. Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai
13
Ni-MH tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan
Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di
sembarang tempat. Contoh baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dapat dilihat pada gambar
2.12.
14
itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter. Berikut
contoh power supply dapat dilihat pada gambar 2.13.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari informasi atau referensi mengenai topik yang
berhubungan dengan tugas akhir dengan cara mempelajari materi melalui buku-buku,
jurnal, situs internet, dan bertanya kepada orang yang pernah melakukan penelitian dengan
topik yang berhubungan dengan tugas akhir.
Pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai dilakukan berdasarkan rancangan yang
telah saya buat berdasarkan hasil studi literatur melalui buku-buku, jurnal, situs internet
tentang Monitoring dan Proteksi Baterai, bimbingan dengan dosen pembimbing, serta
berdiskusi dengan orang-orang yang mengerti tentang materi yang berhubungan dengan
monitoring dan proteksi baterai.
Alat Monitoring dan Proteksi Baterai yang telah selesai dibuat dilakukan pengujian untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyelesaian tugas akhir. Pengambilan data
menggunakan Alat Monitoring dan Proteksi Baterai
Data yang peroleh dari pengujian selanjutnya dibuat grafik untuk dapat dianalisis
Monitoring Arus, Tegangan dan Proteksi pada baterai laptop dengan mengetahui arus dan
tegangan pada baterai laptop.
Hasil analisis yang telah dilakukan dapat menjadi landasan untuk diambil kesimpulan
mengenai pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai . Serta memberikan saran untuk
menyempurnakan alat tersebut pada penelitian selanjutnya.
17
Berdasarkan metode pembuatan dan pengujian Monitoring dan Proteksi Baterai dilakukan
mengetahui arus, tegangan dan mengatur proteksi dalam penggunaan baterai laptop. Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui perubahan arus dan tegangan pada baterai laptop.
18
Gambar 3. 3 Diagram Alir Pembuatan Alat
Tempat pelaksanaan tugas akhir ini adalah di Rumah Pribadi dan Laboratorium Konversi
Energi Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung, dengan jadwal pelaksaan seperti
pada tabel berikut. Untuk pelaksanaan pengujian setiap hari senin sampai jum’at yang dilakukan di
Laboratorium Teknik Konversi Energi. Untuk pengambilan data dilakukan dibulan September 2022
yang dilaksanakan di Laboratorium Teknik Konversi Energi.
19
III.6 Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat ditentukan secara keseluruhan agar dapat dijadikan acuan untuk rancang bangun
dan proteksi baterai sesuai dengan yang diinginkan serta dapat bekerja dengan optimal. Alat yang
dibuat memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. Kemampuan range tegangan ukur 2,5 Volt s.d. 11 volt dan range arus 0,1 Ampere
2. Proteksi bekerja ketika baterai berada pada kapasitas 18% (2,5 volt) dan akan terputus pada
kapasitas 100 % (11 Volt).
3. Sensor arus yang digunakan adalah sensor arus ACS712 sampai 5A
4. Sensor tegangan yang digunakan adalah menggunakan sensor tegangan DC
5. Monitor yang ditampilkan yaitu arus dan tegangan
6. Module Relay yang digunakan yaitu dengan kapasitas 10A dan 250VAC
7. Untuk menampilkan arus dan tegangan baterai maka digunakan alat yaitu LCD 16x2.
Prosedur peralatan dilakukan untuk mengetahui cara kerja alat yang akan diuji ketika alat akan
digunakan untuk memonitoring dan memproteksi baterai. Berikut prosedur dalam menggunakan alat
monitoring dan proteksi baterai:
20
BAB IV
Pada Bab 4 ini akan dibahas mengenai pembuatan alat dan sistem pengujian implementasi dari
sistem keseluruhan. Tujuan dari pembuatan alat adalah untuk merealisasikan alat monitoring dan
proteksi baterai . Tujuan dari pengujian ini adalah agar dapat mengetahui apakah sistem atau alat yang
dibuat telah memenuhi spesifikasi pembuatan yang diinginkan dan terealisasi apakah sesuai spesifikasi
alat. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian Arduino Uno, pengujian sensor arus AC712, pengujian
sensor tegangan, pengujian Relay Module, pengujian LCD 16x2, dan pengujian secara keseluruhan.
21
Gambar 4. 2 Realisasi Pembuatan Alat Monitoring dan Proteksi Baterai
Gambar 4.1 dan 4.2 merupakan bentuk pembuatan alat monitoring dan proteksi baterai dimana
terdapat 6 komponen penting yaitu berupa Mikroprosesor, Sensor Tegangan DC, Sensor Arus
ACS712, LCD 16x2, Module Relay dan Power Supply. Power Supply berfungsi sebagai sumber untuk
menyuplai daya bagi Mikroprosesor, Sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan, Module Relay, dan
LCD 16x2. Power dengan tegangan 12 V dan arus 5 A. Mikroprosesor terdiri dari mikrokontroller dan
komponen pendukung lainnya. Mikrokontroller yang digunakan yaitu arduino uno sebagai
mikroprosesor untuk mengkoordinasikan sensor Arus ACS712, Sensor Tegangan DC, Module Relay,
LCD 16x2. Sensor Arus ACS712 berfungsi untuk mengukur arus pada baterai laptop ketika baterai
digunakan yang dimana arusnya mengalir 0,1 A. Sensor tegangan berfungsi untuk mengukur tegangan
baterai selama baterai digunakan dengan tegangan terbesar yaitu 11 V. Sensor ACS712 dan sensor
tegangan menggunakan jack power female yang letaknya dibagian ujung colokan laptop. Alat
monitoring ini dilingkapi dengan LCD 2x16yang digunakan sebagai display untuk menampilkan arus
dan tegangan yang terbaca oleh sensor arus dan tegangan. Module Relay berfungsi sebagai pemutus
dan penghubung baterai. Module Relay ini penghubung ketika baterai berada pada kapasitas 18 % dan
sebagai pemutus ketika baterai mencapai kapasitas 100 %. Untuk posisi Module Relay yaitu
menyambungkan charger dengan menggunakan jack power male yang dimana charger telah
terhubung ke aliran PLN yaitu sebagai pemutus dan penghubung baterai.
22
IV.2. Pengujian Arduino Uno
Pengujian Arduino Uno dilakukan bertujuan untuk mengetahui sistem board arduino uno dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menyalakan sebuah
LED (L1) yang telah tersedia pada board arduino uno sendiri yang terhubung langsung dengan pin 13
(pin digital). Listing program menyalakan dan mematikan LED dapat dilihat pada gambar berikut
program berikut:
23
Gambar 4. 4 Pengujian Arduino Uno
Dari hasil pengujian bahwa lampu LED dapat menyala sesuai dengan listing program yang telah
dibuat yaitu lampu LED menyala secara bergantian sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi
arduino uno diujikan dalam kondisi baik dan dapat digunakan dalam tugas akhir ini.
24
Gambar 4. 5 Pengujian Sensor Arus ACS712
Untuk menguji sensor arus ACS712, digunakan beban berupa rheostat. Pengujian dilakukan
dengan mengalirkan arus power supply ke ACS712 dan diteruskan ke beban selanjutnya nilai yang
dihasilkan sensor arus di serial monitor. Berikut data tabel dan grafik hasil pengujian dapat dilihat
pada tabel 4.1 dan gambar 4.3.
25
Grafik Pengujian Sensor Arus ACS712
6.00
3.00
2.00
1.00
0.00
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
26
Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil keluaran tegangan yang telah dibaca oleh
mikrokontroller. Tabel 4.2 adalah data hasil dari pengujian sensor tegangan yang terbaca oleh
mikrokontroller.
20
15
y = 0.9923x + 0.0253
10 R² = 1
5
0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00
TEGANGAN SENSOR
27
Berdasarkan Tabel 4.2 dan grafik 4.6 dapat dilihat bahwa tegangan masukan dengan yang
terbaca oleh arduino memiliki nilai eror terendah yaitu 0,01% . Pada pembacaan data terlihat bahwa
data yang diterima sudah mendekati data yang diinginkan. Yang berarti sensor tegangan sudah cukup
baik untuk digunakan pada Tugas Akhir ini.
28
Grafik Pengujian Sensor Tegangan
Pada Laptop
3
2.5
2
y = -0.0171x + 2.3118
1.5 R² = 0.3673
0.5
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
29
Gambar 4.11 Pengujian Module Relay saat mati
Berdasarkan Gambar diatas dapat dilihat hasil pengujian module relay . Bahwa Module relay
ketika pengujian sesuai dengan yang diinginkan. Yang berarti module relay sudah cukup baik untuk
digunakan pada Tugas Akhir ini.
30
Gambar 4. 13 Program LCD 16x2
Pada pengujian LCD 16x2 ini bertujuan untuk mengetahui apakah arduino bisa menampilkan
karakter nama pada LCD 16x2 dan menampilkan maksimal 16 karakter pada LCD tersebut. Berikut
gambar pengujian LCD 16x2 dapat dilihat pada gambar 4.14.
Berdasarkan Gambar diatas dapat dilihat hasil pengujian LCD 16x2 . Bahwa LCD 16x2 ketika
pengujian sesuai dengan yang diinginkan. Yang berarti LCD 16x2 sudah cukup baik untuk digunakan
pada Tugas Akhir ini.
31
Gambar 4.15 Pembuatan alat Monitoring dan Proteksi Baterai
Waktu
Tegangan Arus Kapasitas (%)
(menit)
0 0.1 0% 0:00
2.5 0.1 15% 10 menit
2.6 0.1 20% 15 menit
3.1 0.1 25% 20 menit
3.3 0.1 30% 25 menit
3.85 0.1 35% 30 menit
4.4 0.1 40% 40 menit
4.95 0.1 45% 45 menit
5.5 0.1 50% 50 menit
6.05 0.1 55% 60 menit
6.6 0.1 60% 70 menit
7.15 0.1 65% 75 menit
7.7 0.1 70% 80 menit
8.25 0.1 75% 90 menit
9,02 0.1 80% 110 menit
9,50 0.1 85% 120 menit
10,00 0.1 90% 150 menit
10,45 0.1 95% 220 menit
11 0.1 100% 240 menit
32
Pengujian alat ini dilakukan secara keseluruhan untuk memonitoring dan memproteksi baterai.
Komponen yang digunakan untuk memonitoring baterai yaitu Arduino Uno,sensor arus ACS712,
Sensor Tegangan DC, dan LCD 16x2. Sedangkan untuk memproteksi baterai komponen yang
digunakan yaitu module relay dan charger sebagai pemutus dan penghubung baterai. Untuk
monitoring yang ditampilkan dari LCD 16x2 yaitu arus dan tegangan. Dari hasil pengujian secara
keseluruhan ini, pengujian secara keseluruhan sesuai dengan apa yang diinginkan. Berikut adalah data
tabel hasil pengujian alat secara keseluruhan yang terbaca oleh mikrokontroller dapat dilihat pada tabel
4.4.
8
6
4
2
0
0 50 100 150 200 250 300
WAKTU (MENIT)
Dari hasil grafik 4.16 menunjukkan bahwa tegangan baterai pada laptop
berpengaruh terhadap waktu selama pemakaian. Semakin lama pemakaiaannya maka
tegangannya semakin rendah, begitupun sebaliknya. Semakin sebentar pemakaiannya,
maka tegangan tidak akan menjadi rendah. Untuk tegangan terendah yaitu sekitar 2,50
V dan tegangan tertinggi 11 V. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas baterai
33
IV.7.2. Perbandingan Grafik Arus terhadap Waktu
Dari gambar grafik 4.17 menunjukkan bahwa arus baterai terhadap waktu
memiliki nilai konstan. Karena walaupun waktunya semakin lama maka nilai arus tetap
yaitu nilainya 0,1 Ampere. Hal ini disebabkan karena rangkaiannya bersifat seri
sehingga tidak berpengaruh terhadap waktu penggunaan baterai selama baterai laptop
digunakan.
100
50
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
-50
-100
WAKTU (MENIT)
34
Dari hasil grafik 4.18 Menunjukkan bahwa kapasitas baterai dengan waktu berpengaruh
terhadap kinerja baterai. Apabila penggunaan baterai laptop dilakukan secara terus-menerus
maka kapasitas baterai akan berkurang, begitupun sebaliknya. Apabila penggunaan baterai
tidak dilakukan secara berlebihan maka kapasitas baterai tidak akan berkurang dan
kapasitasnya menjadi stabil
60%
40%
20%
0%
0 2 4 6 8 10 12
-20%
TEGANGAN
Dari hasil grafik 4.19 menunjukkan bahwa tegangan berpengaruh terhadap kapasitas
laptop selama pemakaian. Hal ini disebabkan apabila penggunaan digunakan secara
terus-menerus maka kapasitasnya akan berkurang dan apabila penggunaannya sesuai
kebutuhan maka kapasitasnya akan stabil sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap
usia pada laptop.untuk kapasitas terendah yaitu sekitar 15% dengan tegangan 2,50 volt
sehingga apabila berkurang maka laptop akan mati dan untuk kapasitas tertinggi yaitu
100% dengan tegangan 11 sehingga menyebabkan tegangan baterainya sampai 11 volt
hal ini berpengaruh terhadap kinerja laptop.
35
IV.7.5 Perbandingan Grafik Arus terhadap Kapasitas
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Dari gambar grafik 4.20 menunjukkan bahwa arus baterai terhadap kapasitas
memiliki nilai konstan. Karena walaupun kapasitas baterai semakin lama maka nilai
arus tetap yaitu nilainya 0,1 Ampere. Hal ini disebabkan karena rangkaiannya bersifat
seri sehingga tidak berpengaruh terhadap kapasitas penggunaan baterai selama baterai
laptop digunakan.
36
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dan kelemahan dari sistem yang telah dibuat.
Setelah melakukan perencanaan pembuatan alat dan pengujian sistem secara keseluruhan
maka dapat diambil kesimpulan dan saran.
V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan proses pembuatan alat kemudian dilakukan pengujian dan analisannya,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang sistem kerja alat ini, yaitu sebagai berikut:
1. Alat ini bekerja sesuai dengan hasil yang diharapkan. Sensor tegangan telah membaca hasil
tegangan pada baterai selama pemakaian, sensor arus mampu membaca nilai arus pada baterai
dan module relay mampu memproteksikan baterai yaitu sebagai pemutus dan penghubung
baterai melalui charger.
2. Dari hasil monitoring baterai menunjukkan bahwa tegangan tertinggi yaitu 11 volt dan
tegangan terendah yaitu 2,50 volt dan arusnya 0,10 Ampere. Sedangkan untuk proteksi, proses
penghubung baterai bekerja pada kapasitas baterai 18 % dan proses pemutus baterai terjadi
pada kapasitas 100 %.
V.2 Saran
1. sebaiknya jika alat ini ingin dilengkapi, sebaiknya ditambahkan sistem kontrol menggunakan
keypad agar mengaturnya proteksi secara maksimal.
37
DAFTAR PUSTAKA
Kristianto, Philip, 2018. Alat Ukur dan Teknik Pengukuran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Siaha
an, Joshua Parulian, Susatyo Handoko, and Darjat Darjat. "PERANCANGAN SISTEM
MONITORING DAN MANAJEMEN BATERAI DENGAN METODE SWITCHING BERBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO." Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro 10.1 (2021).
Putra, Bayu Segara, Angga Rusdinar, and Ekki Kurniawan. "Desain dan implementasi sistem
monitoring dan manajemen baterai mobil listrik." eProceedings of Engineering 2.2 (2015).
Agustian, L. (2013). Rancang Bangun Sistem Monitoring Kondisi Aki Pada Kendaraan
Bermotor. Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura, 1(1).
Prawira, Rizky Dwi. "Uji Karakteristik Baterai Lithium-Ion Terhadap Variasi Pembebanan." (2018).
Dwi Wahyu Suryawan, Sudjadi & Karnoto, Jurnal 2012, “Rancang Bangun Sistem Monitoring
Arus, Tegangan dan Temperatur Pada Sistem Pencatu Daya Listrik Di Teknik Elektro Berbasis
Mikrokontroler ATMega128”, Semarang: Universitas Diponegoro.
38
Desy Tri Utami, 2017, “Rancang Bangun Alat monitoring Arus DC Berbasis Sensor Arus ACS712
ELC -30 A, Mikrokontroler Arduino Uno dan Secure Digital Card”, Yogyakarta: Universitas Islam
Negeri Sultan Kalijaga.
Agus Budiman & Isnan Nur Rifai, 2014, “Sistem Monitoring dan Proteksi Wattmeter Multi
Channel Listrik Rumah Tangga”, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Arfianto, Diaz Ficry. "Pemantauan, Proteksi, dan Ekualisasi Baterai Lithium-ion Tersusun Seri
Menggunakan Konverter Buck-Boost dan LC Seri dengan Kontrol Synchronous Phase Shift." PhD
diss., Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2016.
39
LAMPIRAN
PENDIDIKAN
Politeknik Negeri Bandung (2019 – 2022)
SMAN 1 Soreang (2016 – 2019)
SMPN 1 Banjaran (2013 – 2016)
SDN Cipinang 1 (2007 – 2013)
PENGALAMAN KERJA
Kerja Praktik PT. BAHTERA PLTMH CIBATARUA GARUT.
Periode : Agustus 2021
Tujuan : Memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktik
Rincian Pekerjaan : Pengoperasian PLTA
40
PENGALAMAN ORGANISASI
41
Lampiran II
void setup()
pinMode(ledPin, OUTPUT);
void loop()
digitalWrite(ledPin, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(ledPin, LOW);
delay(1000);
42
Lampiran III
int sensor_pin = 0;
int nilai_ADC = 0;
float R1 = 30000.0;
float R2 = 7500.0;
void setup() {
Serial.begin(9600);
void loop() {
nilai_ADC = analogRead(sensor_pin);
v_R2 = (nilai_ADC*5)/1023.0;
v_bat = (v_R2*(R1+R2))/R2;
v_kalbat = (v_bat*+0.05);
43
Serial.print (v_R2);
Serial.println(" Volt");
Serial.print(v_kalbat);
Serial.print('volt');
Serial.println("Vdc");
delay(1000);
44
Lampiran IV
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
int sensitivitas = 185; //tegantung sensor arus yang digunakan, yang ini 5A
int teganganoffset = 2500; //nilai pembacaan offset saat tidak ada arus yang lewat
void setup() {
lcd.init();
lcd.backlight();
lcd.clear();
45
Serial.print("*191711010*"); //menuliskan "nyebarilmu.com"
pinMode(10, OUTPUT);
delay(2000);
void data_olah(){
nilaiadc = analogRead(pinADC);
void loop(){
//lcd.setCursor(0,0);
//lcd.print("FITHRATUR R");
//lcd.setCursor(0,1);
//lcd.print("191711010");
//lcd.clear();
data_olah();
46
Serial.println("Tegangan (mV) = ");
Serial.println(tegangankalibrasi,3);
Serial.println(nilaiadc);
Serial.println("Arus = ");
Serial.println(nilaikalibrasi,3);
if (nilaiadc>800) {
digitalWrite(10, LOW);
if (nilaiadc<250) {
digitalWrite(10, HIGH);
delay(1000);
//Print LCD
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("V = ");
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print(tegangankalibrasi);
lcd.setCursor(11,0);
47
lcd.print("Volt");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("A = ");
lcd.setCursor(4,1);
lcd.print(nilaikalibrasi);
lcd.setCursor(9,1);
lcd.print("Ampere");
48