DINAMIKA STRUKTUR
ANGGOTA :
SAFARUDIN (4062021054)
CHANTIKA MAULIDYA (4062021035)
TAHUN 2023
SISTEM BERDERAJAT KEBEBASAN TUNGGAL (SDOF)
Sistem derajat kebebasan tunggal atau single degree of freedom (SDOF) hanya
akan mempunyai satu koordinat yang diperlukan untuk menyatakan posisi massa pada
saat tertentu yang ditinjau. Bangunan satu tingkat adalah salah satu contoh bangunan
derajat kebebasan tunggal.
u’
Mass
u
p(t)
u
Massless
frame
Viscous
c mg mg
củ
k củ
m p(t) mü p(t)
ku
ku
mg
mg
Friction-free surface
Sistem SDOF terdiri dar i massa (m) yang terkosentrasi pada tingkat atap, dengan rangka
massa kecil memiliki kekakuan pada sistem dan redaman pelekat yang dapat dilihat
pada Gambar 2.4.
Dari pemodelan diatas dapat disuperposisikan dengan menggunakan hokum kesetimbangan
Newton kedua, dimana gaya-gaya yang dialami struktur:
p(t): gaya luar yang akan didistribusikan keseluruhan struktur
fI = mu: :gaya luar komponen massa terhadap percepatan gerakan tanah
fd = mu : gaya luar komponen redaman terhadap percepatan gerakan tanah
fs=ku : gaya luar komponen kekakuan terhadap percepatan gerakan tanah
1. Pemodelan Parameter
Komponen-komponen yang merupakan pemodelan himpunan parameter dari sebuah struktur
adalah sesuatu yang menghubungkan gaya dengan perpindahan, kecepatan, dan percepatan.
Komponen yang menghubungkan gaya dengan perpindahan disebut pegas. Gambar 2.1
menunjukkan idealisasi pegas tak bermassa dan plot gaya dari pegas terhadap regangan. Gaya pegas
selalu bekerja sepanjang garis hubung kedua ujung pegas. Hubungan linier antara gaya dan
regangan dinyatakan :
fs = k e ........................................................................................... (2.1)
dimana, k adalah konstanta pegas. Besaran k adalah pound/inc (lb/in) atau N/m.
Energi tegangan dinyatakan dengan
V = ½ (k e2) ……………(2.2)
f D c(u2 u1 )
Dari fungsi linear dari kecepatan relatif antara dua ujung dashpot.
2. Pemodelan Matematis
Model matematis dalam analisa dinamika struktur mempunyai beberapa
elemen sebagai berikut:
massa m menyatakan massa dan sifat inersia dari struktur
pegas k menyatakan gaya balik elastic dan kapasitas energy
potensial daristruktur
redaman c menyatakan sifat geseran dan kehilangan energy dari struktur
gaya pengaruh F(t) menyatakan gaya luar yang bekerja pada sistem
struktur sebagai fungsi dari waktu.
Namun dalam pembahasan dinamika struktur dengan analisa sederhana pada
sistem berderajat kebebasan tunggal, redaman c diabaikan. Beberapa contoh
model matematis pada struktur dapat dilihat pada gambar berikut.
EI
y
P(t) P(t)
P(t)
K1 K2
Pada model diatas, massa m dihambat oleh pegas k dan bergerak menurut
garis lurus sepanjang satu sumber koordinat.
Karakteristik mekanis pegas digambarkan antara gaya Fs pada ujung pegas
dan hasil perpindahan y dapat dilihat pada gambar 2.4 (a) sedangkan tiga jenis
pegas ditunjukan secara grafis pada gambar 2.4 (b).
Fs (gaya)
Fs
(a) y (perpindahan)
(b)
Lengkungan pada pegas kuat (hard spring) menyatakan sifat dimana gaya harus
memberikan pengaruh lebih besar untuk suatu perpindahan yang diisyaratkan
seiring dengan terdeformasinya pegas. Karakteristik garis lurus pada pegas liniear
(linear spring) menggambarkan deformasi yang selaras dengan gaya. Konstanta
keselarasan antara gaya dan perpindahan dari pegas linier disebut konstanta pegas
(spring constant) k. Sedangkan pada pegas lemah (soft spring), pertambahan
gaya untuk memperbesar perpindahan cenderung mengecil pada saatdeformasi
pegas menjadi makin besar.
Jika suatu pegas terpasang secara paralel atau seri, maka diperlukan
penentuan konstanta pegas ekivalen dari sistem tersebut.
K1 K2
y
1 1 1
ke k1 k2
P
ke k1 k2
(a) (b)
Gambar 2.5. Kombinasi pegas (a) pegas paralel (b) pegas seri.
3. Free Body Diagram
Diagram free body (DFB) adalah suatu sketsa dari benda yang dipisahkan
dari benda yang lainnya, dimana semua gaya luar pada benda terlihat jelas.
Salah satu aspek yang penting dalam analisis dinamis adalah menggambar
sebuah diagram free body dari sistem yang memungkinkan penulisan besaran
matematik dari sistem tersebut. Free Body Diagram (FBD) adalah suatu sketsa
dari benda yang dipisahkan dari benda lainnya, dimana semua gaya luar pada
benda terlihat jelas. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar berikut:
P(t) fs P(t)
Gambar 2.6. Free Body Diagram dari sebuah sistem berderajat kebebasan tunggal.
Dari gambar free body diagram diatas, menunjukan bahwa massa m yang
dipindahkan dengan adanya gaya luar sebesar P(t), dan memberikan gaya pegas
sebesar Fs=ky serta gaya inersia I.
Pada bagian ini persamaan gerakan dari beberapa model lumped parameter
akan diturunkan dengan menggunakan hukum Newton atau yang ekivalen,
metode gaya D’Alembert. Hal ini akan berlaku sebagai review atas pelajaran
sebelumnya pada dinamika dan juga memperkenalkan prosedur yang digunakan
dalam menentukan model matematis dari sistem SDOF.
mg
fs = ky m
I = my
N
Gambar 2.7. Sistem berderajat kebebasan tunggal, model matematis dan diagram Free Body.
Dengan: y = simpangan
2
y d 2 y dt = percepatan
m = massa
k = kekakuan elemen
d
4.3 Solusi Persamaan Gerak SDOF Tak Teredam (Undamped)
mx'' + kx = F(t)
di mana:
m = massa sistem
k = konstanta pegas
x = posisi dari massa
F(t) = gaya eksternal yang diterapkan pada massa pada waktu t
Untuk menentukan amplitudo A dan fase awal φ, kita perlu mengetahui respons
frekuensi sistem terhadap gaya eksternal. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung
fungsi transfer sistem (atau respons frekuensi) H(ω) = X(ω) / F(ω), di mana X(ω)
adalah transformasi Fourier dari respon posisi sistem dan F(ω) adalah transformasi
Fourier dari gaya eksternal. Fungsi transfer sistem didefinisikan sebagai rasio antara
respon posisi sistem dan gaya eksternal pada frekuensi tertentu.
Fungsi transfer sistem untuk sistem tanpa redaman dapat dinyatakan sebagai:
H(ω) = X(ω) / F(ω) = 1 / (m*ω^2 - k)
Dengan mengetahui fungsi transfer ini, kita dapat menghitung amplitudo respons
sistem terhadap gaya eksternal pada frekuensi tertentu:
|X(ω)| = |H(ω)F(ω)| = |F(ω)| / sqrt((mω^2 - k)^2 + (c*ω)^2)
di mana c adalah konstanta redaman.
Dalam kondisi resonansi, di mana frekuensi gaya eksternal sama dengan frekuensi
eigen sistem, yaitu ω = sqrt(k/m), maka respons sistem mencapai nilai maksimum.
Dalam hal ini, amplitudo respons sistem terhadap gaya eksternal diberikan oleh:
|X(ω)| = |F(ω)| / (c*ω)
Untuk kondisi ini, amplitudo respons sistem terhadap gaya eksternal tidak terbatas
dan kita dapat melihat bahwa sistem menjadi tidak stabil.
Oleh karena itu, untuk mencegah sistem menjadi tidak stabil pada kondisi resonansi,
perlu ditambahkan redaman pada sistem. Dengan demikian, persamaan gerak
menjadi:
di mana A adalah amplitudo, ω adalah frekuensi angular, φ adalah fase awal, dan c
adalah konstanta redaman. Solusi ini menunjukkan bahwa redaman mempengaruhi
amplitudo dan fase solusi.
Desain struktur: Dalam desain struktur, permodelan parameter dapat membantu dalam
menentukan ukuran, bentuk, dan bahan yang optimal untuk struktur tertentu. Dengan
memasukkan parameter yang berbeda ke dalam model, insinyur sipil dapat menguji
struktur dalam berbagai kondisi beban dan lingkungan untuk memastikan kinerjanya.
Analisis keandalan: Permodelan parameter dapat digunakan untuk menganalisis
keandalan struktur dan memprediksi kemungkinan kegagalan dalam berbagai
skenario. Dengan memasukkan parameter seperti kekuatan material, beban hidup, dan
faktor lingkungan, insinyur sipil dapat mengevaluasi keandalan struktur dalam jangka
waktu yang lama.
Analisis risiko bencana: Permodelan parameter dapat digunakan untuk memprediksi
risiko bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau badai. Dengan memasukkan
parameter seperti kekuatan bahan, topografi, dan sifat geoteknik tanah, insinyur sipil
dapat mengevaluasi potensi kerusakan dan membuat rekomendasi untuk
meminimalkan risiko.
Optimasi operasi: Permodelan parameter dapat digunakan untuk mengoptimalkan
operasi infrastruktur, seperti jaringan jalan, jaringan air, dan sistem transportasi.
Dengan memasukkan parameter seperti arus lalu lintas, kecepatan kendaraan, dan
ketersediaan air, insinyur sipil dapat mengoptimalkan rute dan jadwal untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Secara keseluruhan, permodelan parameter dapat memberikan wawasan yang
berharga dalam desain, analisis, dan pengoperasian infrastruktur sipil. Namun,
penggunaannya harus didukung oleh data yang akurat dan metodologi yang valid
untuk memastikan hasil yang akurat dan relevan.
3. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi sistem berderajat kebebasan tunggal (SDOF)
Sistem berderajat kebebasan tunggal (SDOF) adalah suatu model matematika
yang digunakan untuk menganalisis respons dinamik dari suatu sistem yang hanya
memiliki satu derajat kebebasan gerak. Dalam SDOF, sistem dapat dijelaskan
dengan menggunakan persamaan diferensial orde dua yang menggambarkan
hubungan antara percepatan, kecepatan, dan posisi dari sistem tersebut.
3. Ada tiga jenis respon dinamik yang mungkin terjadi pada SDOF, yaitu
respon harmonik, respon impulsif, dan respon transien.
6. Analisis SDOF juga dapat diterapkan dalam bidang lain, seperti mekanika
fluida dan mekanika bahan.