Anda di halaman 1dari 21

Analisis Ekonomi dalam Penyusunan Tata Ruang

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umtm No. 20/PRT/M/2007 tentang


Pedonun Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam
Penyusunan Tata Ruang dijelaskan bahwa untuk nencapai tujuan penataan ruang salah
satunya dilakukan dengan nrngoptimalkan penunfaatan potensi sumber daya pada
wilayah dan/atau Kawasan dalam rangka pembangunan ekonomi nasional dan daerah.
Dengan demikian, perlu dikenali potensi dari sector-sektor yang dapat diken±angkan
untuk nrndukung pengembangan wilayah.

Peltunbuhan ekonomi adalah kenakan jangka Panjang dalam kenumpuan suatu


wihyah untuk nenyediakan senukin banyak barang dan jasa kepada penduduknya,
kenunpuan tersebut tunbuh sesuai dengan ken@uan teknologi dan penyesuaian
KELEMBAGAAN dan ideologis yang DIPERLUKAN Dalam upaya nrnemtkenali potensi dari
sector-sektor tersebut, diperlukan analisi; yang dapat nengidentifikasi sector basi; yang
nenjadi sector potensial di suatu wilayah, selain itu juga perlu diketahui bagainuna
kaitannya dengan lingkup wilayah yang leblh luas.

Analisis Ekonomi dalam penyusunan tata mang yang akan dibahas dalam laporan ini,
nrliputi:

• Identifikasi Potensi sunber daya

• Analisis kondisi ekonomi w dayah


Analisis Kondisi Ekonomi Wilayah

PDRB pada dasarnya jumlah nilai tanbah yang


dihasilkan oleh selunłh unit usaha dałam suatu daerah tetentu atau nxžrupakan jumlah
nilai barang dan jasa akhiyang dihasilkan obh selunłh unit ekonomi PDRB yang
digunakan iilah PDRB atas dasar harga konstan yang Imna lik*nunjukan nilai tanbah
barang dan jasa yang dihiung harga yangberlaku pada satu tahun tertentu
sebagai tahun dasar.

Laju pertunbuhan PDRB atas dasarharga konstan lapangan usaha (%) di Kabupat
Bogor 2017-2021
No. Sektor 2017 2018 2

l. Pertannn, Kehutanan, dan Perikanan 2.33 1

2.82
2. Pełtanbangan dan Penggalian 2.56 -

-0.060
3. Industri Pen lahan 5.33 6.18 5

4. Pe daan Listrik dan Gas 1.79 0.99 2

5. Pengadaan Ar, Pengelolaan Sanpăh, Linhah dan 5.65 5


Daur

7.72
6. Konstnłksi 10.70 10.55 7

7. Perdagangan Besar dan 3.98 6


Eceran; Reperasi Mobil dan Sepeda Motor

4.52
8. Transportasi dan Pe 8.11 8

7.65
9. Penyediaan Ak0W)dasi dan Makan Nlinum 7.06 5

8.49
I Infornnsi dan Kommikasi 11.82 9.09 9

Il Jasa Keuangan 4.89 7.02 6


1 Real Estate 9.32 9.63 9

13 Jasa Penłsahaan 8.76 6.53 9

I Administrasi Pemžrintahan, 1.56 2


Pettahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

4.63
15 Jasa Pendidikan 8.64 5.79 5

I Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7.72 6

9.08
I Jasa Lainn 9.57 8.36 8

18 PDRB 5.92 6.19 5

PDRB Atas Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)


Kabupaten Bogor 2017-2021

No. Sektor 2017 2018

l. Pertanian, Kehutanan, dan Perv, anan

6871,11 7031,22
2. Pertanbangan dan Penggalian

3455,65 3544,12
3. Industri Pengolahan 76161,88 80870,97

4. Pengadaan Listrik dan Gas 239,51 241,88

5, Pengadaan Air, Pengelolaan


Sanpah, Limbah dan Daur

161,9 171,05
6. Konstruksi 13104,72 14487,25

7. Perdagangan Besar dan


Eceran; Reperasi Mobil dan Sepeda Motor

17332,72 18022,21
8. Transponasi dan
Per n
4457,49 4818,89
9. Penyeditan Akonodasi dan Makan M imm

3586,56 3839,85
10 Infonmsi dan Komtnikasi 3582, 16 3907,67

Il Jasa Keuangan 739,62 791,54

12 Real Estate 1207,41 1323,71

13 Jasa Perusahaan 292,34 311,44

14 Adminis trasi Penerintahan,


Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajh

2211,11 2245,69
15 Jasa Pendidikan 2763,58 2923,51
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

786,29 846,99
17 Jasa Lainn 2607,38 2825,36

18 PDRB 139561,45 148203,35


PDRB Atas Harga Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) Provinsi Jawa Barat 2017-
2021
No. Sektor 2017 2018

1. Penanian, Kehutanan, dan Perikanan

99669,37 101777,2
2. Penan%angan dan Penggalian

26589,93 25496,23
3. Industri Pe lahan 578858,48 616441,68

4. Pe daan Listrik dan Gas 5438,1 1 5438,95

5. Pengadaan Air, Pengelohan


Sanpah, Lin%ah dan Daur
Ulang

1080,96 1134,53
6. Konstnlksi 111001,03 119305,16
7. Perdagangan Besar dan
Eceran; Reperasi Mobil dan Sepeda Motor

207909,71 216613,83
8. Transportasi dan
an
64258,64 67701,98
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

35285,42 38160,14
10. Infonnasi dan Komunikasi 53527,16 58420,75

I l. Jasa Keuangan 34179,94 35727,39

12. Real Estate 16109,92 17663,39

13. Jasa Pelll.sahaan 5784,33 6284,13


14. Administrasi Penerintahan,
Penahanan, dan Jamilan Sosial Wajib

26933,35 27360,56
15. Jasa Pendidikan 37909,72 40075,48

16. Jasa Kesehatan dan Ke tan Sosial

10537 11369,96
17. Jasa Laiin 28790,56 30717,76
18. 1343864,4 1419689,1
3 2
PDRB
Analisis Location Quotient (LQ)

Analisis Location (LQ) nerupakan nrtode untuk nrnganalisis dan


nymenttlkan keberaganun dari basis ekonomi masyarakat daerah. Digunakan untuk
nymgestinusi sector-sektor yang nM1jadi basis dan melihat seberapa besar sector
tersebut rmnpu nrnxmuhi kebutuhannya sendfri, nrnginpor atau numgekspor produk
serta keragarmn dari basis ekonomi suatu daemh.

Keterangan:

Efr Jumhh PDRB suatu sector Kabupaten


Er = Jumlah PDRB total Kabupaten

Eil Jumlah PDRB suatu sector Provinsi

En Jumlah PDRB totál Provinsi

Nilai LQ tmtllk Ekonomi Basis Berdasarkan Nilai PDRB Atas Harga Konstan Menurut
Lapangan Usaha (Mllyar Rupnh) Kabupaten Bogor terhadap Provmsi Jawa Barat 2017-2021

No. Sektor 2017 2018 2019 20

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0,664 0,662 0,650 0,6


2. Pettanbangan dan Penggalian 1,251 1,332 1 ,342 1,4

3. lildustri Pengolahan 1,267 1,257 1 ,267 1,2

4. Pengadaan Listrik dan Gas O,424 0,426 0,438 0,4

5. Pengadaan Ai•, Pengelolaan


Sanpah, Linbah dan Daur
Uhng

,442 I ,444 1 ,465 1,4


6. Konstruksi 1,137 1,163 1,172 1,1

7. Perdagangan Besar dan Eceran; Mobil dan Se eda Motor

0,803 0,797 0,786 0,8


8. Trans ortasi dan Per n 0,668 0,682 0,698 0,7

9. Penyediaan Akonndasi dan Makan Minum

0,979 0,964 0,938 o, 8


10. Informasi dan Komunikasi 0,641 0,635 0,6

I l. Jasa Keuangan 0,208 0,212 0,220 0,2

12. Real Estate 0,722 0,718 0,712 0,7


13. Jasa Pentsahaan 0,487 0,475 0,471 0,5

14. Administrasi Penrrintahan, Pertahanan, dan laminan


Sosial wajib

0,791 0,786 0,759 0,7


15. Jasa Pendidikan 0,702 0,699 0,696 0,6
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0,718 0,714 0,689 0,6


17. Jasa Lainn 0,872 0,881 0,882 o, 8
Berdasarkan hasil perhitungan LQ pada setiap sector lapangan usaha, dketahui:

l. Sektor pengadaan air, pengeblaan sanpah, linbah dan daur ulang


nihi LQ yang paling tinggi 1,44. Hal iłu
bahwa pada sector ini tehh dapat nvlanȚ3aui
penrntihan kebutlihan local hingga wihyah sekitarnya.
2. Sektor Pefiambangan dan Penggalian (LQ = 1,37); Sektor industry pengolahan (LQ
= 1,26); dan sector ildustry konstnłksi (LQ = 1,16). Sektot-sektor tersebut
nenpunyai nilai LQ yang artinya sudah n•nnpu nrlanȚ3aui kebutuhan
nnsyarakat bahkan untuk wilayah sekitarnya.
3, Sektor Pefianian, kehutanan, dan perikanan (LQ = 0,65); Sektor pengadaan listrik
dan gas (LQ = 0,43); Sektor Perdagangan Besar dam Eceram IN)bil dan sepeda
nxjtor (LQ = 0,80); Sektor transportasi dan pergudangan (LQ = 0,69); Sektor
penyednan akormdasi dan nnkan miłum (LQ= 0,94); Sektor informasi dan
komłnłkasi (LQ = 0,63); Sektor Jasa keuangan (LQ = 0,21); Sektor real estate
(LQ = 0,71); Sektor jasa perusahaan (LQ = 0,39); Sektor administrasi
pertahanan, dan jamiłan sosial wajib (LQ = 0,79); Jasa
Pendidikan (LQ = 0,69); Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosifl (LQ = 0,69);
Sektor jasa hinnya (LQ = 0,87). Menłpakan sector non basŔ yang hanya
kebutuhan nusyarakat di Kabupaten Bogor.
Analisis Shift Share (SS)

Analisis Shifi Share (SS) yaiu analisis untuk menemłkenali potensi dan
petmłsalahan perekonomian yang dimiliki oleh wihyah/Kawasan Menherikan data dan
inforłmsi tentang kinerja perekonomian kedalam 3 bidang:

PeŔunbuhan ekonomi, untuk perubahan perekonomian daerah


dbandingkan dengan perekonomian nasionaL
Pergesenn proposional, tmtuk nengetahui apakah perekonomian daerah
terkonsentrasi pada sector-sektor yang tunăuh lebih cepat
dbandingkan dengan perekonomian nasional
Pergeseran differensial, untuk menhantu dalam menentukan seberapa jauh daya
saing sectoral suatu daerah dibandiłgkan dengan perekonomiłn nasional.

Keterangan:

Nij : Perubahan PDRB sector/subsector I di wilayah amatan yang disebabkan oleh penganłh
pertunbuhan ekonomi wilayah acuan

Mij ' Pembahan PDRB sector/subsector di wilayah ałmtan yang dŔebabkan okh pengaruh
pertunbuhan sector I di wilayah acuan

Câi : Pembahan PDRB sector/subsector I di wlayah anntan yang disebabkan oleh


keunggulan kompetitif sector I di wilayah acuan

Di : Perubahan PDRB sector/subsector I di wilayah amatan

Snj : Menunjukan keunggulan konȚitif nya apakah sector-sektor tersebut


pertunbuhan progresif atau tidak

Hasil Perhitungan SS Berdasarkan Nilai PDRB Atas Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha (Milyar Rupiah) Kabupaten Bogor terhadap Proviłsi Jawa Barat
Sektor
Nij Mij
1.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 838 -338,3 -102,66
2.
Pertanb n dan Pe n 421 -38,6 723,80
3.
Industri Pe Iahan 9288 -35,5 1380,22
4.
Pe daan Listrk dan Gas 29 -8,8 15,79
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sanpah,
Linăah dan Daur Uh
20 32,7 1,71
6.
Konstruksi 1598 999,4 736,09
7. Perdagangan Besar dan Eceran', Mobil dan Sepeda Motor

2114 -494,6 510,79


8.
Transportasi dan Pergudangan 544 252,7 538,06
9. Penyediaan Akonxjdasi dan Makan Minum

437 -146,2 -47,82


10.
Informasi dan Komłnkasi 437 2232,3 102,31
11.
Jasa Keuangan 90 68,7 54, 29
12.
Real Estate 147 319,3 22,55
13.
Jasa Perusahaan 36 -2743,53
14. Admini; trasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial
Walb

270 -214,2 117,46


15.
Jasa Pendilikan 337 248,1 69,09
16.
Jasa Kesehatan dan Ke tan Sosial 96 20,5 ¯ 44
17.
Jasa 318 104,0 103,67
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, secara unum dapat di lihat bahwa penunbuhan
perekonomian di Kabupaten Bogor nengahmi pergeseran struktur secara positif yang artinya
terus neningkat seiing dengan neningkatnya pertun%uhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat.
Namun, nusih bapyåk juga sector-sektor yang memiliki laju pertumbuhan lan%at daripada
seluruh sector ekonomi PDRB di Provinsi Jawa Barat seperti pada sector pertanian,
kehutanan, dan perikanan; sector pertan%angan dan penggalian; sector industry
pengolahan; sector pengadaan listrik dan gas; sector perdagangan besar dan eceran; nxjbil
dan sepeda Ili)tor•, sector penyediaan akonxjdasi makan dan miltim•, sector Administrasi
Penerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajlb.
Sektor Pertanim, Kehutanan, dan Perikanan; sector Penyediaan Akonyjdasi dan Makan
Minurn; sector Jasa Perusahaan; sector Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial nemiliki laju
daya yang rendah yang disebabkan oleh keunggulan konpetitif sector-sector tersebut di
Kabupaten Bogor.

Kesinptilan Analisis LQ & SS

No Sektor
Keterangan
l. Pertanim, Kehutanan, d an
Perikanan
0,651 Non Basis
2.
Penamb n dan Pe n 1,370 Basis
3.
Industri Pengolahan 1,267 Basis
4.
Pengadaan Listrik dan Gas 0,437 Non Basis
5. Pengadaan Air, Pengeblaan
Sanpah, Lin%ah dan Daur

I ,444 Basis
6. Konstmksi 1,162 Basis

Perdagangan Besar dan Feeran; Mobil dan Sepeda Motor 0,801 Non Basis
8.
Transportasi dan Pergudangan 0,698 Non Basis
9.
Penyediaan Akonx»dasi dan Makan Minum
0,945 Non Basis
10
Infornusi dan Komunikasi 0,637 Non Basis
11 Jasa Ke 0,216 Non Basis

12 Real Estate 0,719 Non Basis

13

Jasa Penłsahaan 0,399 Non Basis


14
Administrasi
Pertahanan, dan Jaminan Sosial
Wa'ib
0,790 Non Basis
15
Jasa Pendidikan 0,699 Non Basis
16

Jasa Kesehatan dan Kegiatan


Sosial 0,694 Non Basis
17 Jasa Lainn 0,879 Non Basis

Kriteria Snij Snij

LQ>I Unggu łan Andalan

Potensial Tertinggal

Dari analisis LQ dan Shift Share yang diperoleh dari PDRB atas harga konstan (miliłr
nłpiah) dengan perbandingan antara Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor di
dapatkan hasil sebagai berNzutt

l. Sektor Unggulan yang berhasil menberkan kontribusi tełhadap perekonomnn


bcal Kabupaten Bogor dan menperoleh keuntungan konparatif tełhadap
sector lainnya, diantaranya; Pertanhangan dan Penggalian, Industry
pengolahan, Pengadaan air, pengelolaan sanpah, limbah dan daur ulang, dan
Industri konstruksi

2. Sektor Potensial keunggulan konpetitif sehiłgga bisa lebih


berkembang diantaranya; Pengadaan listrik dan gas, Perdagangan besar dan
eceran (Reparasi nxjbil dan sepeda motor), Transponasi pergudangan,
Infonmsi dan komunkasi, Jasa keuangan dan asuransi, Real Estate, Jasa
Pendidikan, dan jasa lainnya.
3. Sektor Tettinggal lebil nxžnbutuhkan perhatian khusus agar dapat
kontnbusi yang lebih terhadap PDRB Kabupaten Bogor,
diantamnya; Pertanian, perikanan dan kehutanan, Penyediaan akonx)dasi
dan łmkanan minuman, Jasa perusahaan, Administrasi pemerintahan,
pefiahanan, dan jaminan sosial wajib, dan jasa Kesehatan dan kegiatan
sosial. Perlu perhatian khusus
Identifikasi Potensi Sunfier Daya
Luas Panen Tananulli Sayuran (Ha) dan Produksi (Ton) Menurut Kecanüitan dan
Jenis Tanaman di Kabupaten Bogor, 2020
Jenis Sa R in Jas Pa
Kacang Luas Panen a 37 31 61
Panj ang

Produksi (Ton) 1,673 45,2 427

Luas P anen 2 31 24

Cabe Produksi (Ton) 1 45,2 96


RaWit
Luas Panen 24 32 26

Produksi (Ton) 85,2 36,4


Tero
Luas Panen 11 34 40

Produksi (Ton) 2,828 93,7 40

Luas P anen 67 25

Produksi (Ton) 2,172 o 2,25

Luas Panen 54 o 21

Bayam
Produksi (Ton) 672 o

Luas Panen 1 14 19

Cabe Produksi on 7,5 8,2


Besar
Luas Panen Tananun Biofanmka (Ha ) dan Produksi (Ton) Menurut Kecanutan dan Jenis
Tanarmn di Kabupaten Bogor, 2020
Jenis Sayuran Runpin Jasinga Parung Panjang

Luas Panen 1,075 0,2 22

Lengkuas
Produksi (Ton) 42, 6,36 49,2
Luas Panen 0,38 0,5

Jahe
Produksi (Ton) 2,5 8,35

Luas Panen 0,3

Produksi (Ton) 6 2,3


Kunyit
Luas Panen 0,535 o o
Kencur

Produksi (Ton) 2,8

Luas Panen o

Produksi (Ton) o

Luas Panen Palawĺia (Ha) dan Produksi (Ton) Menunłt Kecanntan dan Jenis Tanałmn di
Kecamatan Kela a Karet

154,49 63,36

Ten•o 26,00

R In 370,90 66,83

P Pan' 218,80 26,67

Jas' 45,61 618,78 49 ,


Kabupaten Bogor, 2020
Jenis S ayuran Runpin Jasinga Pałung Panjang

Jagung Luas Panen 21 17 30

Produksi (Ton) 115 80,62 162

Kacang Tanah Luas Panen 14 22 19


Produksi (Toň) 16 74,88 24

Ubi Kayu Luas Panen (Ha) 40 27 23

Produksi (Ton) 910 525

Ubi Jahr Luas Panen (Ha) 16 12 18

Produksi (Ton) 260 520 288

Luas Panen 6

Produksi (Ton) 91 o o
Talas

Luas Panen Padi (Ha) dan Produksi (Tón) Menurut Kecamłtan di Kabupaten Bogor, 2020

Kecamatan Luas Panen (Ha)

R In 2,652

2,833

Jas' 3,308

Ten•o 3,670

P Pan' 2,579
Luas areal tanaman perkebunan nĽnurut kecamatan dan jenis tanaľmn (ha) 2020
Populasi hewan temak (Ekor) dan Produksi Daging Konsum;i (Kg) Menunlt Kecanatan dan
Jenis Tanaman di Kabupaten Bogor, 2020
Jenis Hewan Runpin Jasinga Palung Panjang

Sapi Popuhsi (Ekor) 409 30 68


Produksi (Kg) 8,145 10,704

Kerbau Popuhsi (Aor) 736 2,065 1,533

Produksi (Kg) 6,860 8,938 148,627

Donba Popuhsi (Ekor) 7,446 5,831 4,854

Produksi (Kg) 9,055 10,684 9,196

Kani) ing Popuhsi (Ekor) 3,342 692 1,280

Produksi (Kg) 1,877 1 ,765 2,853

Popuhsi (Ekor) o 95

Produksi (Kg) o o o
Babi

Popuhsi o 38 84
(FAor)

Produksi (Kg) o
Kelinci

Populasi Unggas (Ekor) dan Produksi Daging (Kg) dan Produksi Telur (Kg) Menunlt
Kecamatan di Kabupaten Bogor, 2020
Jenis Hewan P amng
Panjang

Runpin Jasinga
Populasi (Ekor) 1.944.456 160.051 286.165

Produksi 1.810.794 149.050 266.493


Daging (Kg)

Ayam Produksi 30.367.561 2.499.598 4.469.185


Ras Telur (Kg)
Petehur
Ayam Populasi (Har) 45.276 62.131 37.147
Buras

Produksi 46.492 63.800 38.145


Daging (Kg)

Produksi 97.108 133.258 79.673


Telur (Kg)

Populasi (Ekor) 1.1 18.678 373.006 1.984.927

Ayam Produksi 7.285.237 2.429.151 12.925.916


Ras Daging (Kg)
Ped aging

Produksi
Telur (K

Populasi (Ekor) 980 1.460 2.466

Produksi 765 1.910


Daging (Kg)
Produksi 6.161 9.179 15.377
Telur (Kg)

Populasi (Ekor) 3.704 4.260 4.760

Produksi 2.244 2.559 2.859


Daging (Kg)

Produksi 20.399 23.462 26.215


Telur (K
Manila
Luas Area (Hâ) dan Produksi (Ton) ikan konsunsi nenunłt kecanntan di kabupaten Bogor
2021
Kecanntan Luas Lahan (Ha) Produksi (Ton)

27 595

11 3.449

Jas' 4 422

Ten•o 193

P Pan•a 8 88
Produksi Ikan konsumsi nenurut ikan di Kabupaten Bogor 2021

Jenis Ikan Kecanutan

Rump in Cigudeg Ja singa

Mas 122.04 46.00 15.73

Niki 384.18 62.67 397.55

0.37 0.66 0.31

Gurane 77.54 34.03 7.72

Tawes 10.72

P atü-l
Leie 3.305.91

Tan+akan 0.37 o

Bawal

NiEm 0.01 0.03


Luas Daerah 5 Kecamatan di Bogor Barat

Kecanntan Luas Total Area km2/s .km

R In 136,84

177,61

Jas 54

Ten•o 83,22
Pan' 71,34
Berdasarkan RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036

Kawasan peruntukan hutan sebesar 13% dari luas Daerah


Kawasan peruntukan lahan basah sebesar 13% dari luas Daerah
Kawsan peruntukan lahan kering sebesar 7% dari luas Daerah
Kawasan peruntukan perkebunan 14% dari luas Daemh
Kawasan peruntukan permukiman perdesaan sebesar 5% dan perkotaan sebesar
30% dari luas Daerah

Rencana Penggunaan Lahan berdasarkan Arahan RTRW 2016-2036


Penggunaan Kecałmtan

C igudeg Jasinga Parung


Panjang

Hut an 23.09 18.79 9.27

Perkebunan 19.15 20.23 9.98

12.43 10.1 1 4.99

Permukiłmn 62.16 50.59 25.00


Lahan Basah 23.09 18.79 9.27
Jumlah Industri Beşar/Menengah berdasarkan kecamatan di Kabupaten Bogor 2020

Kecaımtan Jumlah
C igudeg 13

Jasinga 10

Panıng Panjang 11

Runp in 5
Ten•o 4
Kategori Industri berdasarkan kecaımtan di Kabupaten Bogor 2020
Kategori Ke

Tenjo P anıng Paqjang Jas

Industri Kayu 2

Industri Batu bara, 1 o


Pengolahan Minyak,
Tanthang teıbuka

Industri Pengolahan

Kimia, Fanmsi, Barang industr dati lastic o 3 o

Industri bahan galian bukan logam 4

Industry barang dari logam dan eralatan o 2

Industri ımkanan

Peternakan, Perkebunan

Industri Konstnıksi 1
Jumlah sarana ekonomi
Kecamatan Pasar Kios

Ten'ö 2 47 478

Pan- 5 735 2355

Jas' 19 556
C' 2 361 128
In 1 354 277

Berdasarkan analisis kondisi ekonomi wilayah dan nelihat identifikasi potensi sunber daya
yang dimiliki oleh nvłsing-masing kecanMtan, maka didapatkan Rencana Pengenhangan
Daerah meliputi :

l. Kecamatan Jasinga diarahkan untuk pengembangan pertanian dan holtNaltura. Selain


itu miliki sentra kormditl unggulan yaitu tanan*łn karet yang di dukung dengan
luas areal peŕkebunan seluas 618,78 Ha.
2. Kecamatan Cigudeg direncanakan untuk ditetapkan sebagai Pusat Kawasan
Pengenbangan Tanbang yang fungsi sebagai pusat penyedia jasa dan
pelayanan, selła pengolahan hasil tanbang yang prospektif yaitu
pertambangan non logam temtama adalah barang tanbang yang sangat
diperlukan untuk sektor bangunan dan kontruksi sepelti batu kapur dan bahan
galian gobngan C dan yang lainnya. Selain itu didukung puh ok:h wlayah
yang berpotensi untuk dikenbangkan dan dilakukan eksplomsi berdasarkan
arahan sektor, peîtambangan di Kabupaten
Bogor, dikenbangkan di wl]ayah-wilayah sebagai berikut •
Penambangan non logam di Parungpanjang, Runpin, Cigudeg,
dan Tenjo. Penanbangan mineral logam dan bukan logam di
Kecanntan Jasinga, Parung paąiang, dan Cigudeg.

2. Tenjo diarahkan untuk pengenhangan pertanian lahan basah yaitu padi


sawah. Pada tahun 2020 mampu memproduksi 20,664 Ton padi dengan luas
panen 3,670 Ha. Masih bisa untuk diperluas karena jika nengacu dengan
Rencana Penggunaan Lahan berdasarkan Arahan RTRW Kecanntan Tenjo
kapasitas hingga 10,81 Ha.
3. Kecamatan Runpin diarahkan sebagai calon ibu kota bani Kabupaten Bogor
Barat yang terEtak di Desa Cibodas. Selain itu Kecamatan Runpin nemiliki
sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikenbangkan yaitu potensi
wisata desa diantaranya curug dendeng desa leuwłbatu, cunłg suakan palias ,
curug cipayung desa rabak dan rmsih banyak lagi.

4. Kecamatan Parung Panjang diarahkan untuk dikembangkan sebagai daerah


Ińdustri. Diantaranya ildustri kiń dan barang kimia, industry tekstil dan
produk tekstil, juga irwlustri phstic. Selain itu kecałmtan Parung Panjang
juga fasilitas sarana ekonomi yang paliłg nrmadai dan terbilang cukup
lengkap diantara kecanMtan lain

Anda mungkin juga menyukai