BM1
100,00
1 LANGKAH
1 SLAH
PROSEDUR:
alat diletakkan di tengah antara dua titik yang
akan ditentukan
dilakukan dua pembacaan rambu ukur, yaitu
pembacaan ke belakang (BS = Back Sight) dan
pembacaan ke muka (FS = Fore Sight)
Perbedaan hasil pembacaan ke belakang dan ke
muka ini akan menunjukkan perbedaan ketinggian
antara kedua titik dimana rambu ukur tersebut
didirikan
Rangkaian pengukuran dari titik awal (BM1) sampai
titik akhir (BM2) disebut pengukuran dalam satu slah
Rangkaian pengukuran pada satu kali berdiri alat
(satu bidikan ke belakang dan satu bidikan ke muka)
disebut satu langkah
Menentukan kesalahan pengukuran → pengukuran
kembali → untuk pengecekan terhadap hasil
pengukuran, yaitu dengan jalan membandingkan
selisih hasil kedua pengukuran dengan kesalahan
yang masih diperbolehkan
A
SUDUT ARAH (BEARING)
SUATU SISTEM PENENTUAN ARAH GARIS DGN
MEMAKAI SEBUAH SUDUT DAN HURUF KUADRAN
U
E
A
30
70
B T
O
55 35
D
C
S
CARA PENULISAN:
SUDUT ARAH GARIS OA → U70T
SUDUT ARAH GARIS OC → S35T
SUDUT ARAH GARIS OD → S55B
SUDUT ARAH GARIS OE → U30B
AZIMUT
SUDUT YG DIUKUR SEARAH JARUM JAM DARI TITIK
(MEREDIAN) ACUAN
U
E
330
A
70
O
235 145
D
C
JENIS MERIDIAN
MERIDIAN ANGGAPAN
PERSYARATAN DASAR PENENTUAN SUDUT:
GARIS AWAL / ACUAN
ARAH PERPUTARAN
JARAK SUDUT / HARGA SUDUT