Anda di halaman 1dari 4

NAMA: YENI HELLEN KRONIKA

NIM : 20560003

JURUSAN : SISTEM INFORMASI

QUIZ BAHASA INDONESIA

1. Sebagai seseorang mahasiswa dan juga calon sarjana menulis selain dalam rangka
menyelesaikan tugas, dengan menulis saya semakin banyak membaca dan belajar
memahami banyak hal ilmu semakin bertambah juga melatih saya untuk berpikir logis
dan sistematis.

2. Pengertian Inferensi
Inferensi adalah tindakan atau proses untuk mendapatkan kesimpulan berdasarkan apa
yang sudah diketahui atau diasumsikan. Pernyataan yang diberikan sebagai bukti atau
yang diduga mengarah pada kesimpulan dikenal sebagai premis.
Contoh-contoh inferensi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

 Sally tiba di rumah pukul 15.00 dan mengetahui bahwa ibunya akan pulang kerja
pukul 17.00
Sally juga melihat bahwa lampu di rumah mereka mati
Sally dapat menyimpulkan bahwa ibunya belum pulang

 Julia bekerja di toko hewan peliharaan dan memiliki empat kucing, seekor kadal,
seekor anjing, dan seekor kelinci.
Dapat disimpulkan bahwa Julia adalah seorang pecinta hewan peliharaan

3. a. Tahap Prapenulisan
Kegiatan yang mula-mula harus dilakukan jika menulis karangan adalah menentukan
topiknya. Menentukan topik berarti bahwa kita menentukan apa yang akan dibahas di
dalam tulisan, sebab topik adalah pokok pembicaraan dalam sebuah karangan. Langkah
kedua setelah menemukan topik adalah membatasi topik. Membatasi topik berarti
mempersempit dan memperkhusus lingkup pembicaraan. Untuk mempermudah proses
pembatasan tersebut, dapat digunakan gambar, bagan, diagram, atau cara visualisasi
yang lain, diantaranya adalah dengan menggunakan diagram jam atau diagram pohon.
Selanjutnya menentukan tujuan penulisan, tujuan penulisan di sini berarti sebagai
semacam pola yang mengendalikan tulisan secara menyeluruh. Dengan menentukan
tujuan penulisan, kita tahu apa yang akan dilakukan pada tahap penulisan, bahkan apa
yang diperlukan, berapa luas ruang lingkup bahasan, bagaimana organisasi, dan
mungkin sudut pandang yang dipergunakan. Setelah menentukan tujuan penulisan,
dilanjutkan dengan menentukan bahan atau materi penulisan, macamnya, berapa
luasnya, dan dari mana diproleh. Bahan penulisan adalah semua informasi atau data
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan penulisan. 24 Langkah terakhir dalam tahap
prapenulisan yang cukup penting adalah menyusun kerangka karangan. Menyusun
kerangka karangan berarti memecahkan topik ke dalam sub-sub topik. Kerangka
karangan harus disusun secara logis, sistematis dan konsisten.

b. Tahap Penulisan
Pada tahap ini penulis membahas setiap butir topik yang ada dalam kerangka karangan
yang disusun. Ini berarti bahwa kita menggunakan bahan- bahan yang sudah
diklasifikasikan menurut keperluan sendiri. Bahasa diperlukan saat menggembangkan
gagasan menjadi suatu karangan yang utuh. Dalam hal ini kita harus menguasai kata-
kata yang akan mendukung gagasan. Ini berarti bahwa kita harus mampu memilih kata
dan istilah yang tepat sehingga gagasan dapat dipahami pembaca dengan tepat pula.
Kata-kata itu harus dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat yang efektif, selanjutnya
kalimat-kalimat tersebut harus disusun menjadi paragraf - paragraf yang memenuhi
persyaratan

c. Tahap Revisi
Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang atau mengurangi
yang lebih, menambah informasi yang mendukung, mempertajam perumusan
penulisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran, menghilangkan informasi
yang kurang relevan, dan lain sebagainya.
Tahap ini membantu agar tulisan memiliki alur yang baik, menggunakan bahasa yang
efektif, serta menghilangkan bagian yang bertele-tele apalagi berulang dalam suatu
tulisan
4. Diagram jam ‘’Musik Daerah di Indonesia’’

5. Topik sesuai dengan studi


a. Pemakaian Bahasa Sarkasme di dalam Media Sosial
b. Analisa Waktu Belajar Siswa SD Agar Berprestasi
c. Bisnis Sampah yang Menghasilkan
d. Dampak Bahaya Sumur Bor Bagi Lingkungan
e. Pentingnya Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran di Sekolah

6. Sumber infomasi antara lain yakni buku, majalah, ensiklopedia, kamus, internet, jurnal dan lain-
lain.

7. Menulis sebagai proses penalaran.


Hubungan Menulis dengan Penalaran
Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh pengamatan, peninjauan atau penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Atas dasar itu, sebuah karya tulis ilmiah harus memenuhi tiga syarat:

Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah


Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
Sosok tampilannya sesuai da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa penalaran menjadi bagian penting dalam
proses melahirkan sebuah karya ilmiah. Penalaran dimaksud adalah penalaran logis yang
mengesampingkan unsur emosi, sentimen pribadi atau sentimen kelompok. Oleh karena itu,
dalam menyusun karya ilmiah metode berpikir keilmuan yang menggabungkan cara
berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama sekali tidak dapat ditinggalkan.
Metode berpikir keilmuan sendiri selalu ditandai dengan adanya:

Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan


Dukungan fakta empirik
Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap
permasalahan yang dikaji.

Anda mungkin juga menyukai