Sabtu, 19 Maret 2022 – Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria
Rm.Paskalis Aditya Wardana SCJ dari komunitas Paroki Santo Yohanes Penginjil Bengkulu – Indonesia
AUDIO RESI:
Pemutar Audio
00:00
00:00
Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya.
PENGANTAR:
Peranan Santo Yusuf dalam karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol dibandingkan dengan
Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi Yusuf tidak banyak di sebut atau diceritakan. Ucapannya
tak sepatah kata pun ter catat dalam Kitab Suci. Namun, Santo Yusuf sangat berjasa sebagai pelaksana
yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. la penuh tanggung jawab terhadap istrinya, Maria, dan
juga keluarganya. Pada hari ini, Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran serta St. Yusuf,
lebih lebih karena telah dengan setia mendampingi Ibu Maria dalam mengasuh Yesus, Putra-nya.
DOA PEMBUKA:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Allah Bapa Yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal
misteri keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon, semoga berkat
doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin.
Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku
Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat
bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu,
dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku
akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan
menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu
akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-
temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud,
hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu
turun-temurun.”
Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku”. Untuk
selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan
Kupegang teguh”.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 4:13.16-18.22
“Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya.”
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka
akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu
merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya,
bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman
Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang
menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab
sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi
bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.”
Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
S : (Mzm 84:5) Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.
Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang
disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria
mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya,
seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud
menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat
Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang
diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
U. Terpujilah Kristus!
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat pencinta Hati Kudus Yesus yang terkasih dalam Tuhan. Kita berjumpa kembali dalam RESI
(renungan singkat) dehonian pada Sabtu 19 Maret 2022 bersama saya Romo Paskalis Aditya Wardana
SCJ dari komunitas Paroki Santo Yohanes Penginjil Bengkulu. Kita akan mengawali permenungan kita
dengan mendengarkan sabda Tuhan yang diambil dari Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius 1:16.18-
21.24a.
Saudara/i terkasih dalam Tuhan, hari ini Gereja semesta merayakan Hari Raya Santo Yusuf, suami Santa
Maria. Tahun lalu, Santo Yusuf dijadikan figur penting oleh Paus Fransiskus dengan dicanangkannya
Tahun Santo Yusuf disertai Surat Apostolik yang berjudul Patris Corde. Mengapa tokoh ini menjadi
penting meskipun hanya sedikit perikopa Kitab Suci yang mengisahkannya. Kisah-kisah yang ditampilkan
pun semua dalam narasi keheningan, tidak ada satu kata pun keluar dari mulut Santo Yusuf, termasuk
dalam bacaan Injil yang baru kita dengarkan. Narasi-narasi keheningan tentang Santo Yusuf justru
menyimpan aneka keteladanan yang bisa kita jadikan kekayaan dalam hidup. Dalam kisah tadi, kita
dapat mengandaikan aneka perasaan yang berkecamuk dalam diri Yusuf ketika tunangannya yaitu Maria
telah mengandung terlebih dahulu. Meski demikian, ketulusan hati Yusuf berusaha untuk tidak
menyusahkan Maria, ia tidak dikuasai amarah dan egoisme. Sebelum niat itu terwujud, Malaikat Tuhan
mendatanginya dalam mimpi dan mengatakan kepada Yusuf agar jangan takut menjadikan Maria
sebagai istri dan Yusuf pun melakukannya. Santo Yusuf menjadi pribadi yang mampu menerima karya
Allah yang tidak biasa.
Saudara/i yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, melalui tokoh Santo Yusuf, kita diajak untuk menerima
karya Allah dalam aneka wujud sebagai ungkapan iman yang paling nyata. Iman akan Tuhan membuat
kita percaya bahwa Allah dapat bekerja juga lewat ketakutan, kerapuhan, dan kelemahan kita. Kita
diajak untuk berani menerima hal yang mengecewakan dan tidak sesuai harapan karena hal tersebut
menjadi jalan memasuki makna tersembunyi. Bercermin dari Santo Yusuf, kita pun juga diundang
memiliki sikap pengorbanan dan pemberian diri yang dilandasi sebuah kepercayaan, bukan frustasi.
Dibalut dalam sikap diam penuh kesetiaan, bukan keluh kesah.
Saudara/i yang terkasih dalam Tuhan, dunia kita perlu keteladanan Santo Yusuf. Keteladanan yang tidak
posesif, memanfaatkan orang lain untuk mengisi kekosongan, dan tindakan amal kasih tanpa membuat
orang lain tergantung. Semoga aliran kasih Hati Kudus menjadikan pemberian dan pengorbanan diri kita
tidak berhenti pada logika supaya hidup selibat dan berkeluarga bermuara pada cinta yang
menghidupkan bukan berhenti pada kurban yang melelahkan. Tuhan memberkati. Amin.
SYAHADAT
DOA UMAT
I : Saudara-saudara, Santo Yusuf telah dipilih oleh Allah men- jadi bapa pengasuh Yesus Kristus, Putra-
Nya, serta diangkat menjadi pelindung agung Gereja. Maka, marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di
surga.
L : Bagi Gereja Kudus: Ya Bapa, berkatilah dan lindungilah Gereja dan para pe mimpinnya, Sri Paus, Para
Uskup, para Imam dan Diakon. Semoga berkat doa Santo Yusuf pelindung Gereja mereka semua setia
dan tekun melaksanakan tugas pelayanan bagi seluruh umat. Kami mohon …
L : Bagi nusa dan bangsa kami: Ya Bapa, berkatilah dan tuntunlah bangsa kami, agar se makin tekun
mengusahakan kerukunan dan sikap saling menghormati satu sama lain dengan tulus dan ikhlas. Kami
mohon …
L : Bagi saudara-saudari kami kaum beriman yang berada dalam sakratul maut: Ya Bapa, utuslah Bapa
Yusuf mendampingi saudara-saudari kami yang berada dalam sakrat maut, agar mereka tetap setia
kepada Kristus pada saat akhir hidup mereka. Kami mohon…
I : Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Santo Yusuf telah Kau- pilih untuk martabat luhur. Berilah kiranya
berkat doa pengantaraannya, apa yang tidak dapat kami peroleh dengan kemampuan kami sendiri.
Demi Kristus, Pengantara kami. U : Amin.
LITURGI EKARISTI
Ya Allah, dengan tulus dan penuh kasih Santo Yusuf me- layani Putra Tunggal-Mu, yang lahir dari
Perawan Maria. Semoga dengan hati yang murni kami pun layak melayani altar-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.
Sungguh layak dan sepantasnya, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan,
Bapa yang kudus, Allah Yang Mahakuasa dan kekal.
Pada Hari Raya Santo Yusuf ini pantaslah kami mengagungkan, memuliakan, dan memuji Engkau dengan
pujian-pujian yang pantas. Dialah pria benar, yang Engkau berikan sebagai mempelai untuk Perawan
Maria Bunda Allah. Dialah hamba setia dan bijaksana yang Engkau tetapkan untuk Keluarga-Mu agar,
sebagai bapak dan pengasuh, ia melindungi Putra Tunggal-Mu, yang dikandung oleh naungan Roh
Kudus, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami.
Dengan pengantaraan Kristus itu, para Malaikat memuji keagungan-Mu, kekuasaan menyembah,
kekuatan gemetar, surga dan keutamaan surgawi serta Serafim yang berbahagia, bersama-sama
bersorak-sorai memuji Dikau; perkenankanlah kami memadukan suara dengan mereka dan sambil
bersujud kami bernyanyi/berseru:
Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan Tuhanmu.
DOA PENUTUP
Marilah kita berdoa: Ya Allah, dengan santapan suci pada altar ini Engkau telah memuaskan keluarga-
Mu yang bersukacita pada Hari Raya Santo Yusuf. Kami mohon lindungilah kami selalu dan peliharalah
rahmat-Mu di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa
sepanjang segala masa. U : Amin.
Resi-Sabtu 19 Maret 2022 oleh Rm.Paskalis Aditya Wardana SCJ dari komunitas Paroki Santo Yohanes
Penginjil Bengkulu – IndonesiaUnduh
#HRStYusufSuamiMaria#Matius 1:16.18-21.24a#residehonian#RmPaskalisSCJ
No Comments
Leave a Comment
Nama *
Email *
Situs Web
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
Pos-pos Terbaru
Senin, 20 Maret 2023 – Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria
Maret 2023
Februari 2023
Januari 2023
Desember 2022
November 2022
Oktober 2022
September 2022
Agustus 2022
Juli 2022
Juni 2022
Mei 2022
April 2022
Maret 2022
Februari 2022
Januari 2022
Desember 2021
November 2021
Oktober 2021
September 2021
Agustus 2021
Juli 2021
Juni 2021
Mei 2021
April 2021
Maret 2021
Februari 2021
Januari 2021
Desember 2020
November 2020
Oktober 2020
September 2020
Agustus 2020
Juli 2020
Juni 2020
Mei 2020
April 2020
Maret 2022
S S R K J S M
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
« Feb Apr »
Komentar Terbaru
Firmus dega pada Sabtu, 18 Maret 2023 – Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Throdorus Hon pada Sabtu, 18 Maret 2023 – Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Herlin pada Sabtu, 18 Maret 2023 – Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Firmus dega pada Rabu, 15 Maret 2023 – Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Herlin pada Rabu, 15 Maret 2023 – Hari Biasa Pekan III Prapaskah