Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No.

1 Oktober 2012

Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Terhadap Infeksi Jamur Pada Telur Ikan Gurame
(Osphronemus gouramy)

Fanitalya1,*, Sudirman2, Ayu Adhita Damayanti1,


1
Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Mataram
2
Program Studi Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Jl. Majapahit 62 Mataram,NTB Telp. 0370 621435/ Fax. 0370 640189
3
email : fanitalya07@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun sirih yang paling
baik untuk menekan infeksi jamur pada telur ikan gurame. Penelitian menggunakan metode
eksperimental yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu konsentrasi ekstrak daun sirih 0; 0,5; 1;
1,5; dan 2 ppt. Parameter yang diamati adalah keberadaan jamur, Hatching Rate (HR),
Survival Rate (SR), pengukuran panjang dan berat larva serta pengukuran kualitas air
(suhu, pH, dan DO). Data dianalisis menggunakan Anova dengan uji lanjut BNT pada taraf
nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan awal terdapat telur sehat
dan telur terinfeksi jamur dan pada pengamatan setelah perendaman dalam larutan ekstrak
daun sirih diperoleh telur pada perlakuan kontrol tampak terinfeksi jamur; perlakuan 0,5
ppt telur terlihat bersih dan berwarna cerah; perlakuan 1 hingga 2 ppt telur terlihat bersih
dan dan berwarna gelap. Nilai HR dan SR tertinggi diperoleh pada perlakuan 0,5 ppt
ekstrak daun sirih yaitu 50,71% dan 100%. Pertumbuhan panjang rata-rata larva tertinggi
diperoleh pada perlakuan 1 ppt (8,62 mm) sedangkan berat tertinggi diperoleh peda
perlakuan 0,5 ppt (12,69 mg). Kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi ideal
untuk penetasan dan pemeliharaan larva ikan gurame.
Kata Kunci : Ekstrak Daun Sirih, Infeksi Jamur, Telur Ikan Gurame

PENDAHULUAN Upaya yang telah dilakukan


pembudidaya dalam penanganan telur ikan
Tahapan dalam budidaya ikan gurame gurame yang terserang oleh jamur adalah
dimulai dari seleksi induk, pemijahan, dengan cara penambahan suatu bahan kimia
pembuahan telur, penetasan telur dan ke dalam media air penetasan, dengan
pemeliharaan larva sampai ikan gurame tujuan menghambat pertumbuhan jamur
kembali menjadi induk. Dalam tahapan- pada telur. Bahan kimia yang biasa
tahapan tersebut yang menjadi perhatian digunakan antara lain Methylene blue,
pembudidaya ikan gurame adalah tahap Formalin maupun povidone-iodine
penetasan, karena pada tahap ini telur ikan (Betadine). Namun di lain pihak, pemakaian
gurame sering terserang jamur yang dapat bahan kimia secara terus menerus dengan
menyebabkan embrio tidak berkembang kosentrasi yang tidak tepat akan
sehingga mengakibatkan telur membusuk menimbulkan masalah baru, yaitu dapat
dan tidak menetas (Achmad, 2004). memberikan efek samping yang cukup

22
Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No. 1 Oktober 2012

besar bagi ikan maupun pencemaran METODE


terhadap lingkungan budidaya. Selain itu
bahan kimia memiliki harga yang relatif Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
mahal serta sulit diperoleh. Januari hingga Februari 2012, di
Oleh sebab itu beberapa metode untuk Laboratorium Kimia Fakultas Matematika
mengatasi masalah panggunaan bahan dan Ilmu Pengetahuan Alam dan
kimia yang dapat merugikan tersebut masih Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas
terus dikembangkan, diantaranya dengan Pertanian Universitas Mataram Provinsi
memanfaatkan bahan yang mudah Nusa Tenggara Barat. Metode yang
diperoleh, serta ramah lingkungan. Upaya digunakan dalam penelitian ini adalah
yang dilakukan untuk mengatasi metode eksperimental, yaitu penelitian
permasalahan tingginya kegagalan dengan melakukan percobaan pemberian
penetasan telur yang diakibatkan jamur konsentrasi ekstrak daun sirih yang berbeda
pada budidaya ikan gurame adalah dengan dalam media penetasan telur ikan gurame
menambahkan ekstrak tanaman yang untuk menghambat infeksi jamur pada telur.
berpotemsi untuk menghambat Penelitian ini dilaksanakan dengan
pertumbuhan jamur. menggunakan Rancangan Acak Lengkap
Daun sirih merupakan salah satu (RAL). Perlakuan yang diuji terdiri dari 5
bahan alami yang berpotensi memiliki sifat konsentrasi ekstrak daun sirih, yaitu :
anti jamur dan bakteri, karena secara kimia 1. Konsentrasi ekstrak daun sirih 0 ppt
daun sirih memiliki kandungan minyak (K1)
atsiri yang mampu berperan sebagai 2. Konsentrasi ekstrak daun sirih 0,5 ppt
antimikroba. Hasil penelitian Koesmiati (K2)
(1966) menunjukkan bahwa 82,8% 3. Konsentrasi ekstrak daun sirih 1 ppt
komponen penyusun minyak atsiri daun (K3)
sirih terdiri dari senyawa-senyawa fenol, 4. Konsentrasi ekstrak daun sirih 1,5 ppt
dan hanya 18,2% merupakan senyawa (K4)
bukan fenol. Lebih lanjut Agusta (2000) 5. Konsentrasi ekstrak daun sirih 2 ppt
menjelaskan bahwa minyak atsiri dapat (K5)
menghambat pertumbuhan beberapa jenis Masing-masing perlakuan diulang sebanyak
bakteri merugikan seperti Escherichia coli, 4 kali sehingga diperoleh 20 unit percobaan.
Salmonella sp, Staphylococcus aureus,
Klebsiella dan Pasteurella. Bahan
Penelitian tentang pemanfaatan bahan Bahan yang digunakan dalam
alami daun sirih dalam budidaya ikan penelitian ini adalah telur ikan gurame
terutama untuk mengatasi serangan jamur sebanyak 1 sarang (± 1.000 butir) dan
pada tahap penetasan belum dilakukan ekstrak daun sirih sebagai bahan yang diuji
sehingga informasi mengenai konsentrasi pengaruhnya terhadap infeksi jamur pada
ekstrak daun sirih yang paling efektif belum telur ikan gurame.
diketahui. Dengan demikian perlu dilakukan
penelitian mengenai“Pengaruh Ekstrak Perlakuan Infeksi Jamur Pada Telur
Daun Sirih Terhadap Infeksi Jamur Pada Telur ikan gurame dimasukkan ke
Penetasan Telur Ikan Gurame dalam masing-masing wadah yang berisi
(Osphronemus gouramy)”. media air bersih sebanyak 40 butir dengan

23
Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No. 1 Oktober 2012

perbandingan 35 butir telur sehat dan 5 butir dibedakan dengan jelas. Menurut Bachtiar
telur berjamur. Hal ini dilakukan selama 1 (2010), telur yang baik atau sehat bisa
hari dengan tujuan agar telur berjamur dapat dilihat dari warnanya, yakni kuning terang
menginfeksi telur sehat, karena pada dan transparan. Sementara itu telur yang
dasarnya telur ikan gurame memiliki sifat telah terserang jamur berwarna kuning
saling menempel antara telur yang satu keputihan dan cenderung kusam. Kabata
dengan lainya sehingga dapat menyebabkan (1985) menambahkan bahwa telur ikan
proses infeksi jamur pada telur tersebut bisa yang terserang jamur akan ditandai dengan
terjadi dengan cepat. tumbuhnya benang-benang halus seperti
kapas pada permukaan telur.
Pemberian Perlakuan Ekstrak Daun
Sirih
Sebelum melakukan perendaman telur
ikan gurame dalam ekstrak daun sirih, air
media dalam masing-masing wadah
dikurangi sebanyak volume ekstrak daun
sirih yang ditambahkan, sehingga dicapai
konsentrasi sesuai dengan perlakuan pada
setiap media yang digunakan. Penambahan Pada penelitian ini, jenis jamur
ekstrak daun sirih ke dalam setiap wadah yang menyerang telur ikan gurame tampak
perlakuan dilakukan dengan menggunakan seperti benang (hifa) yang menutupi
alat suntikan.Parameter yang diamati untuk permukaan telur. Pada awalnya hanya
mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih terlihat sedikit hifa pada permukaan telur,
terhadap infeksi jamur pada telur ikan tetapi semakin lama dibiarkan jamur
gurame ini adalah pengamatan keberadaan tersebut terus berkembang dan menginfeksi
jamur sebelum dan setelah perendaman, telur lain sehingga dapat mengakibatkan
daya tetas telur (Hatching Rate), tingkat rendahnya penetasan telur ikan gurame.
kelangsungan hidup larva (Survival Rate), Kabata (1985) menyatakan bahwa pada
pertumbuhan panjang dan berat larva serta awalnya jamur yang menyerang telur ikan
kualitas air. Data hasil penelitian dianalisis tidak berbahaya tapi bila serangannya tidak
dengan analysis of variance (ANOVA) dihentikan jamur akan menyebar pada telur
pada taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan yang lain dan telur akan mati.
uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf Rahmaningsih (2011) menjelaskan
nyata yang sama. bahwa jamur Saprolegnia sp.Achlya sp.
dan adalah jamur yang hidup di lingkungan
HASIL DAN PEMBAHASAN air tawar dan memerlukan air untuk tumbuh
dan bereproduksi.Saprolegnia sp. dan
Keberadaan Jamur Sebelum Achlya sp. memiliki ciri-ciri yang sama
Perendaman yaitu tersusun atas hifa-hifa yang
Pada pengamatan awal (sebelum membuatnyaterlihat seperti kapas,
perendaman) terdapat telur sehat (Gambar sedangkan yang membedakan kedua jamur
1a) dan telur yang terinfeksi jamur (Gambar ini hanya pada ujung hifanya. Suprihadi
1b). Kedua telur tersebut memiliki keadaan (2011) menambahkan bahwa infeksi jamur
fisik yang berbeda sehingga dapat Saprolegnia sp. dan Achlya sp. relatif

24
Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No. 1 Oktober 2012

mudah dikenali, yaitu terlihat adanya juga dapat dilihat pada keadaan telur 3 pada
benang halus menyerupai kapas yang K3 dan K5 serta telur 2 pada K4, yaitu
menempel pada telur atau luka pada bagian permukaan telur yang dipenuhi oleh hifa
eksternal ikan. Apabila dilihat di bawah yang terlihat kaku atau mati. Kemampuan
mikroskop maka akan tampak jamur ini menghambat infeksi dan membunuh jamur
seperti sebuah pohon yang bercabang- pada telur ikan gurame diduga karena daun
cabang. sirih memiliki kandungan fenol dalam
minyak atsiri yang bersifat sebagai anti
Pengamatan Setelah Perendaman jamur dan anti bakteri. Agusta (2000)
(Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Terhadap menyatakan bahwa minyak atsiri dalam
Infeksi dan Pertumbuhan Jamur) daun sirih (Piper betle L.) merupakan salah
satu minyak atsiri yang bersifat antibakteri
Perendaman telur dalam larutan
dan anti jamur yang kuat, yang dapat
ekstrak daun sirih menghambat infeksi
menghambat pertumbuhan jamur dan
jamur pada telur ikan gurame, yang dapat
bakteri yang merugikan. Triarsari (2007)
dilihat pada hasil pengamatan telur setelah
menambahkan bahwa kandungan fenol dan
perendaman (Gambar 2). Hasil penelitian
sifat antiseptik daun sirih lima kali lebih
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
efektif dibandingkan dengan fenol biasa.
daun sirih pada konsentrasi terendah (0,5
Pada sel bakteri fenol meracuni
ppt) mampu mengambat infeksi jamur pada
protoplasma, merusak dan menembus
telur ikan gurame, yaitu telur terlihat bersih
dinding serta menggumpalkan protein.
dari jamur dan memiliki warna yang cerah.
Senyawa fenolik bermolekul besar
mampu menonaktifkan enzim essensial di
dalam sel bakteri meskipun dalam
konsentrasi yang sangat rendah
(Moeljantoro, 2004).
Dari gambar 3 juga dapat dilihat
bahwa pengaruh ekstrak daun sirih tidak
hanya teramati pada infeksi dan
pertumbuhan jamur, tetapi juga pada
kondisi telur. Pada kontrol semua telur
terinfeksi jamur dan telur menjadi kusam,
gelap dan mati. Pada perlakuan dengan
konsentrasi 0,5 ppt, semua telur tidak
terinfeksi jamur dan tetap berwarna cerah
yang menandakan telur tetap hidup dan
sehat, namun pada perlakuan ekstrak daun
sirih diatas 0,5 ppt, ekstrak tidak hanya
membunuh jamur tetapi juga
membahayakan telur. Semakin tinggi
konsentrasi ekstrak tidak hanya semakin
efektif membunuh jamur tetapi juga
Potensi ekstrak daun sirih dalam semakin efektif merusak telur ikan gurame.
menghambat infeksi dan membunuh jamur Pada telur yang sudah terserang jamur (telur

25
Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No. 1 Oktober 2012

3 pada K3 dan K5; telur 2 pada K4), 13,57%. Sedangkan nilai HR terendah
perlakuan dengan konsentrasi diatas 0,5 ppt, terdapat pada perlakuan K5 (2 ppt) yaitu
ekstrak membunuh jamur dan merusak 0%. Nilai tingkat kelangsungan hidup larva
telur. Pengaruh merusak dari ekstrak daun (SR) yang tertinggi juga terdapat pada K2
sirih pada konsentrasi diatas 0,5 ppt yaitu mencapai nilai 100%, yang diikuti
semakin jelas terlihat pada telur-telur yang oleh K3, K1, K4 dengan masing-masing
tidak terinfeksi jamur, yaitu semua telur nilai 97,92%; 68,91% dan 23,15%;
menjadi kusam, gelap dan mati. Hal ini sedangkan nilai tingkat kelangsungan hidup
kemungkinan disebabkan karena pada larva terendah terdapat pada K5 dengan 0%.
konsentrasi yang semakin tinggi, ekstrak Untuk pengukuran panjang diperoleh nilai
semakin besar potensinya untuk merusak panjang rata-rata tertinggi pada larva K3
telur. yaitu 8,62 mm, yang diikuti oleh panjang
rata-rata larva pada K2, K1, dan K4 yaitu
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Terhadap masing-masing 8,49; 8,37; dan 7 mm. Berat
Hatching Rate (HR), Survival Rate (SR), rata-rata larva diperoleh pada K2 yaitu
Panjang, dan Berat Larva 12,69 mg, yang diikuti oleh berat rata-rata
Perlakuan perendaman telur ikan larva pada K3, K1, dan K4 yaitu masing-
gurame dalam larutan ekstrak daun sirih masing 12,55; 12,37; dan 11,5 mg
dengan konsentrasi yang berbeda tidak
hanya berpengaruh dalam menghambat Hatching Rate (HR)
infeksi jamur dan perubahan warna pada Hasil penelitian (Tabel 1)
telur ikan gurame, tetapi juga memberikan menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi
pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai 0,5 ppt memiliki nilai penetasan yang lebih
HR, nilai SR serta panjang dan berat larva tinggi dibandingkan dengan kontrol dan
ikan gurame. Nilai HR, SR serta perlakuan lainnya, yaitu 50,71%. Tingginya
pertumbuhan panjang dan berat larva ikan nilai penetasan pada perlakuan konsentrasi
gurame dapat dilihat pada Tabel 1. 0,5 ppt diduga karena pengaruh ekstrak
daun sirih yang mampu menekan
pertumbuhan jamur pada telur ikan gurame
sehingga telur menjadi sehat dan jumlah
penetasan telur meningkat. Rendahnya nilai
penetasan pada perlakuan kontrol (tanpa
ekstrak daun sirih) dikarenakan adanya
pertumbuhan jamur yang tidak terkendali
sehingga jamur terus menyerang telur sehat
dan mengakibatkan telur mati.
Rendahnya jumlah penetasan pada
konsentrasi ekstrak daun sirih yang lebih
tinggi dari 0,5 ppt (1; 1,5; dan 2 ppt)
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa disebabkan kerena ekstrak daun sirih selain
nilai HR telur ikan gurame tertinggi dapat menghambat dan membunuh jamur
terdapat pada perlakuan K2 (0,5 ppt) yaitu yang menyerang telur ikan gurame juga
50,71% yang diikuti oleh perlakuan K3 (1 dapat mengakibatkan telur tersebut tidak
ppt), K1 (0 ppt) dan K4 (1,5 ppt) yaitu dapat menetas. Hal tersebut diduga karena
masing-masing 28,57%; 26,43% dan

26
Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No. 1 Oktober 2012

pada konsentrasi ekstrak daun sirih yang berkembang dan menyerang larva sehingga
terlalu tinggi terserap oleh telur dalam batas menyebabkan kematian bagi larva tersebut.
yang tidak dapat ditolerir sehingga bersifat Sedangkan rendahnya nilai tingkat
toksik terhadap telur dan mengakibatkan kelangsungan hidup larva pada konsentrasi
telur mati. Dengan demikian, konsentrasi 1,5 ppt disebabkan karena larva pada
0,5 ppt sejauh ini merupakan konsentrasi konsentrasi tersebut merupakan larva cacat,
terbaik untuk meningkatkan jumlah sehingga dalam beberapa hari pemeliharaan
penetasan telur ikan gurame, karena pada larva mati. Larva yang cacat memiliki tubuh
konsentrasi 0,5 ppt mampu menghambat tidak normal. Misalnya larva pada
infeksi jamur pada telur ikan gurame tanpa perlakuan konsentrasi 1,5 ppt tubuhnya
merusak telur itu sendiri. lebih kecil dan tidak terbentang sempurna
serta tidak aktif berenang. Selain itu larva
Tingkat Kelangsungan Hidup Larva (SR) ini berwarna kuning transparan dan
Pemberian ekstrak daun sirih pada memiliki mata yang besar. Cacatnya larva
media perendaman telur ikan gurame juga pada perlakuan ekstrak 1,5 ppt diduga
berpengaruh terhadap nilai tingkat karena telur ikan gurame tidak dapat
kelangsungan hidup larva. Hasil penelitian mentolerir konsentrasi ekstrak daun sirih
menunjukkan bahwa pada perlakuan dalam media perendaman, sehingga
konsentrasi 0,5 ppt semua larva tetap hidup mengakibatkan gangguan pada
(100%) (Tabel 1). Begitu pula dengan perkembangan embrio yang dapat
perlakuan konsentrasi 1 ppt, persentase menyebabkan larva yang ditetaskan
kelangsungan hidup larva mencapai 97,2%. mengalami gangguan, baik gangguan fisik
Hal tersebut menandakan bahwa maupun tingkah laku.
konsentrasi ekstrak daun sirih pada
konsentrasi 0,5 hingga 1 ppt tidak Panjang dan Berat Larva
berpengaruh buruk terhadap kelangsungan Perlakuan perendaman telur ikan
hidup larva. Selain itu, tingginya nilai gurame dalam ekstrak daun sirih dengan
kelangsungan hidup larva pada kedua konsentrasi yang berbeda selain
perlakuan tersebut diduga karena adanya memberikan pengaruh yang berbeda nyata
sifat dari daun sirih sebagai anti jamur yang terhadap penetasan telur dan kelangsungan
mampu melindungi telur dari serangan hidup larva, juga dapat mempengaruhi
jamur hingga telur menjadi larva. Hal pertumbuhan panjang dan berat larva. Dari
tersebut terbukti pada kontrol yang Tabel 1 dapat dilihat bahwa ukuran panjang
memiliki nilai kelangsungan hidup larva dan berat rata-rata larva pada perlakuan
yang diperoleh lebih rendah dari pada ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 0,5
konsentrasi 0,5 dan 1 ppt, yaitu 68,91%. dan 1 ppt memiliki nilai yang lebih tinggi
Berdasarkan hasil pengamatan dengan dari perlakuan kontrol. Hal tersebut diduga
mikroskop (Lampiran 10a), larva ikan karena larva pada perlakuan kontrol
gurame yang mati pada perlakuan kontrol mengalami penurunan daya tahan tubuh
disebabkan oleh adanya serangan jamur, akibat dari serangan jamur, sehingga
yang hifanya menutupi seluruh permukaan mengganggu pertumbuhan larva tersebut.
tubuh larva. Dengan demikian, pada Sedangkan larva pada perlakuan 0,5 dan 1
kontrol, jamur yang menyerang telur terus ppt diduga karena adanya pengaruh dari
kandungan daun sirih yang berperan sebagai

27
Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No. 1 Oktober 2012

anti jamur yang akan melindungi larva dari kandungan asam pada daun sirih yang dapat
serangan jamur serta memiliki daya tahan mengakibatkan turunnya nilai pH pada
tubuh yang lebih baik sehingga media perendaman. Agustin (2005)
pertumbuhan tubuh larva terjadi secara menyatakan bahwa dalam 100 gram daun
maksimal. sirih mengandung asam nikotinal 0,7 mg
dan vitamin C 5 mg.
Larva pada perlakuan ekstrak daun Menurut Bachtiar (2010), suhu
sirih dengan konsentrasi 1,5 ppt memiliki optimal untuk penetasan telur ikan gurame
ukuran panjang dan berat rata-rata yang berkisar antara 28 – 32 oC dengan pH 7 –
jauh lebih rendah dibandingkan dengan 8,5. Sampai saat ini belum ada ketentuan
perlakuan 0; 0,5; dan 1 ppt, yaitu panjang nilai DO yang ideal untuk penetasan telur
rata-rata larva 7 mm dengan berat rata-rata ikan gurame. Namun Puspowardoyo (1992)
11,5 mg. Hal tersebut diduga karena larva menyatakan bahwa pada saat penetasan
pada perlakuan konsentrasi 1,5 ppt telur ikan gurame hanya diberi sedikit
merupakan larva cacat (abnormal) yang aerasi, karena aerasi yang besar dapat
mengalami gangguan pada saat perendaman menyebabkan kerusakan pada telur.
telur dalam larutan ekstrak daun sirih
sehingga mengganggu perkembangan
embrio pada telur dan mengakibatkan larva DAFTAR PUSTAKA
yang dihasilkan memilkiki ukuran tubuh
yang berbeda dengan larva normal.
Achmad dan Ido, S. 2004. Pengujian
Kualitas Air Aktivitas Ekstrak Daun Sirih
Parameter pengukuran kualitas air (Piper Betle Linn.) Terhadap
meliputi suhu, pH dan DO(Dissolved Rhizoctonia sp. Secara In Vitro.
Oksigen). Data pengukuran kualitas air pada [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
saat setelah pemberian perlakuan ekstrak Indonesia.
daun sirih disajikan pada Tabel 2.
Agusta. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan
Tropik Indonesia. Institut Pertanian
Bogor. Bandung.

Agustin W, D. 2005. Perbedaan Khasiat


Antibakteri Bahan Irigasi antara
Hidrogen Peroksida 3% dan
Infusum Daun Sirih 20% Terhadap
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada Bakteri Mix. Majalah Kedokteran
saat pemberian perlakuan, suhu dan DO air Gig :1 Januari 2005: 45–47.
yang digunakan tidak dipengaruhi oleh http://www.journal.unair.ac.id/log-
konsentrasi ekstrak daun sirih yang in/jurnal/filer/DENTJ-38-1-12.pdf.
diperlakukan. Sedangkan pH air [14 November 2011].
mengalami penurunan seiring dengan
peningkatan konsentrasi ekstrak daun sirih.
Hal tersebut diduga karena adanya

28
Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No. 1 Oktober 2012

Kabata, Z. 1985. Parasities and Diseases of ulletin/?p=1040. [14 November


Fish Cultured in The Tropics. 2011].
Taylor dan Pancis. Philadelphia.

Koesmiati. (1966), dalam Sugianti (2005).


Pemanfaatan Tumbuhan Obat
Tradisional Dalam Pengendalian
Penyakit Ikan (Makalah Pribadi
Falsafat Sains). Sekolah Pasca
Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
http://www.rudyct.com/PPS702-
ipb/10245/budi_sugianti.pdf[14
November 2011].

Moeljantoro. 2004. Khasiat dan Manfaat


Daun Sirih. Agromedia Pustaka.
Jakarta.

Rahmaningsih, S. 2011. Jamur Saprolegnia


sp. Penyebab Penyakit Pada Ikan.
http://srirahmaningsih.blogspot.co
m/2011/08/jamur-saprolegnia-sp-
penyebab-pe-nyakit.html [12 Juni
2012].

Suprihardi. 2011. Pengaruh Perendaman


Telur Ikan Koi (Cyprinus Carpus)
Yang Diberi Ekstrak Meniran
(Phyllanthus Niruri L) Dengan
Dosis Yang Berbeda Terhadap
Daya Tetas (Hatching Rate).
http://siprihardija-
java.wordpress.com-
/2011/10/30/pengaruh-
perendaman-telur-ikan-koi-
cyprinus-carpus-yang-yang-diberi-
ekstrak-meniran-phyllanthus-
niruri-l-dengan-dosis-yang-
berbeda-terhadap-daya-tetas/. [17
mei 2012].

Triarsari D. 2007. Manfaat Daun Sirih.


Bulletin DWP PTRI Jenewa.
http://dwpptrijenewa.isuisse.com/b

29
Jurnal Perikanan Unram, Volume 1, No. 1 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai