Anda di halaman 1dari 6

Mahir Berbahasa:

Mahir Menulis
dengan Kalimat
Efektif
KALIMAT
EFEKTIF

2
Writing
Modul Business
01
Bagian
Pernahkah kita mengerutkan dahi saat berusaha
mencerna pesan singkat dari seorang kawan?
Atau seberapa sering kita menggerutu ketika
membaca sebuah surat elektronik yang tak jelas
maksudnya?

Penulis novel Animal Farm, George Orwell, pernah


mengatakan “Clarity is the Remedy, Kejernihan
adalah Penyembuh.” Tulisan yang maknanya jernih
akan membuat komunikasi menjadi tuntas. Oleh
karena itu, sebuah pesan idealnya ditulis secara
efektif. Artinya, pembacanya menangkap pesan
yang sama dengan yang dimaksudkan oleh
penulis.

KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan satu kesatuan pikiran atau perasaan.
Dalam tulisan, kalimat diawali dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau
tanda tanya.

Kalimat Sempurna

Kalimat sempurna sekurang-kurangnya harus


memiliki subyek (who) dan predikat (what).
Subyek dan predikat tidak boleh dipisahkan oleh
koma.

Sementara itu, kalimat aktif dengan kata kerja


(verba) transitif memerlukan obyek. Harus diingat
juga, kalimat tidak boleh diawali dengan angka.

Contoh kalimat sempurna:

Saya pergi.
• Kalimat tersebut bisa diberi pelengkap (where
dan when): Kemarin saya pergi ke Palmerah,
Jakarta.
• Bisa pula ditambahkan penjelasan (how dan
why): Kemarin saya pergi ke Palmerah,
Jakarta, menumpang mobil teman untuk
mengikuti kelas jurnalistik.
Modul Mahir Berbahasa: Mahir Menulis dengan Kalimat Efektif 3
KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat,


padat, jelas, lengkap, dan cermat.
• Singkat: hanya menggunakan unsur
yang diperlukan.
• Padat: tidak berisi pengulangan kata.
• Jelas: strukturnya teratur.
• Lengkap: mengandung semua unsur
pembentuk kalimat.
• Cermat: memakai tanda baca dan pilihan kata
yang tepat; tidak menyimpang dari kaidah.

Contoh kalimat yang tidak


efektif (tidak baik dan tidak
benar)

• Tidak singkat:
Kemarin saya pergi ke Gedung Tempo, Jakarta,
dengan menumpang mobil teman untuk
mengikuti kegiatan kelas jurnalistik.
• Tidak padat:
Kemarin saya pergi ke Palmerah, Jakarta,
menumpang mobil teman saya untuk mengikuti
kelas jurnalistik.
• Tidak jelas:
Kemarin pergi untuk mengikuti kelas menulis
saya menumpang mobil teman ke Gedung
Tempo, Jakarta.
• Tidak lengkap:
Kemarin saya pergi Gedung Tempo, Jakarta,
menumpang mobil teman untuk kelas menulis.
• Tidak cermat:
Kemarin saya beranjangsana ke Gedung Tempo,
Jakarta menumpang mobil teman, untuk
mengikuti kelas menulis.

4 Modul Mahir Berbahasa: Mahir Menulis dengan Kalimat Efektif


KIAT MENULIS EFEKTIF
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:

1. Gunakan kalimat sempurna yang sederhana.


Upayakan hanya ada satu pokok pikiran dalam
sebuah kalimat.
Contoh: Angin kencang berkecepatan 50
kilometer per jam melanda wilayah Sleman,
Yogyakarta dan merusak ratusan rumah serta
membuat beberapa warga dilarikan ke rumah
sakit akibat terluka.
Perbaikan: Angin kencang berkecepatan 50
kilometer per jam melanda wilayah Sleman,
Yogyakarta. Akibatnya, ratusan rumah rusak dan
beberapa warga dilarikan ke rumah sakit karena
terluka.

2. Sedapat mungkin, jangan ada lebih dari 15 kata


dalam satu kalimat.

3. Harus jelas subyek dan predikatnya.


Contoh: Dalam sebuah kemelut di sisi kanan
gawang Barcelona, membuahkan
tendangan pojok.
Perbaikan: Sebuah kemelut di sisi kanan
gawang Barcelona membuahkan
tendangan pojok.

4. Manfaatkan kekayaan diksi (pilihan kata).


Lihat kamus dan tesaurus.
Contoh: Komisi Kejaksaan meminta
Kejaksaan Agung untuk segera
menyelesaikan kasus-kasus yang belum
selesai.
Perbaikan: Komisi Kejaksaan meminta
Kejaksaan Agung segera membereskan
kasus-kasus yang belum selesai.

Modul Mahir Berbahasa: Mahir Menulis dengan Kalimat Efektif 5


KIAT MENULIS EFEKTIF
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:

5. Pilih kalimat aktif (awalan me), bukan pasif


(awalan di), agar lebih “bertenaga”.
Contoh: Meskipun Sri Sultan merahasiakan
calon lokasi bandar udara baru itu, tapi hal
yang sebaliknya dinyatakan oleh Wakil
Bupati Sutejo.
Perbaikan: Sri Sultan merahasiakan calon
lokasi bandar udara baru itu, tapi Wakil
Bupati Sutejo menyatakan sebaliknya.

6. Hindari akronim dan eufemisme


(penghalusan kata).
Contoh: Polisi mengamankan perampok
bersenpi itu.
Perbaikan: Polisi menahan perampok
bersenjata api itu.

7. Pakai tanda baca seperlunya.


Contoh: Saya tidak tahu, apakah dia akan
hadir?
Perbaikan: Saya tidak tahu apakah dia akan
hadir.
Catatan: Pemakaian tanda koma dalam
kalimat contoh sama sekali tidak diperlukan,
sementara tanda tanya tidak tepat
digunakan karena kalimat itu bukan kalimat
tanya.

6 Modul Mahir Berbahasa: Mahir Menulis dengan Kalimat Efektif

Anda mungkin juga menyukai