Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PERMASALAHAN DAN ANALISIS PENYEBAB MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pelaksanaan Praktikum Kesehatn Masyarakat di wilayah kerja UPT

Puskesmas Karangsari Kecamatan Lewigoong Kabupaten Garut tahun 2021 pada tanggal 02

november Januari sampai dengan 02 Desember tahun 2021, ada beberapa masalah dalam

pencapaian program dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1
Identifikasi Masalah Pencapaian Program di UPT Puskesmas Karangsari Tahun 2021

Upaya Program Target Pencapaia Kesenjangan


No
Kesehatan Kesehatan (%) n (%) gan (%)
Pemeriksaan
Tempat
Program Pengolahan 100% 62 -37,5
1 Kesehatan makanan yang
lingkungan Bersertifikat
Sarana Air
100 50 50
Bersih (SAB)

Gizi
ASI ekslusif 100 65 35
Masyarakat

2
Gizi Buruk 1 0 0
Gizi Kuranmg 8 0 0
Gizi balita
Sangat pendek 8 0 0
Pendek 8 0 0

Jumlah kasus
Demem 11 0
Berdarah
3.Program
surveilans
Jumlah kasus
19 0
TB paru
Dari tabel 3.1 mengenai identifikasi masalah pencapaian program kesehatan di UPT

Puskesmas Karangsari yaitu

1. Program Kesehatan Lingkungan Yang Bersifat UKM

Presentase Tempat Pembuatan Makanan yang sudah memiliki izin PIRT di wilayah kerja

Puskesmas Karangsari baru mencapai 62%,dan Sarana Air Bersih (SAB) yang baru

mencapai 50%.

2. Program Gizi Masyarakat

Dari target capaian 100% yang melakukan ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas

Karangsari baru tercapai 55%,kasus gizi buruk terdapat 1 kasus,gizi kurang 8,sangant

pendek 8, dan pendek 8.

3. Program Surveilans

Pada program Upaya Kesehatan Masyarakat terdapat kasus yang tinggi diantaranya Jumlah

kasus demam berdarah sebanyak 11 orang,TB paru sebanyak 19 orang.

3.2 Prioritas Masalah

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah secara sekaligus,

ketersediaan sumber daya manusai, atau kurang ketersediaan terknologi, maka perlu dipilih

prioritas masalah dengan jalan kesepakatan tim berdasarkan kriteria USG (Urgency,

Seriousness, dan Growth). Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu

metode skoring untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.

Pada tahap ini masing-masing masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Bila telah

didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan prioritas masalah. Langkah skoring dengan

menggunakan metode USG adalah membuat daftar akar masalah, membuat tabel matriks

prioritas masalah dengan bobot skoring 1-5 dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas
masalah. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan

sebagai berikut (Kotler dkk, 2001):

a. Faktor urgency yang berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan

maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.

b. Faktor seriuousness berkaitan dengan seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan

dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu

tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak

dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang suatu

masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan

dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

c. Faktor growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang

masalah tersebut, maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang

cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalah tersebut.

Penggunaan metode USG dalam penentuan prioritas masalah dilaksanakan apabila pihak

perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, Adapun keterangan pemberian /skor dapat

dilihat pada Tabel 3.3 dan Tabel 3.4.

Tabel 3.2
Kriteria USG

KRITERIA
NO S
U (URGENCY) G (GROWTH)
(SERIOUSLY)
5 Sangat Urgen Sangat Serius Sangat Tumbuh
4 Urgen Serius Tumbuh
3 Cukup Urgen Cukup Serius Cukup Tumbuh
Kurang
2 Kurang Urgen Kurang Serius
Tumbuh
Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang
1
Urgen Serius Tumbuh

Tabel 3.2.1
Prioritas Masalah
Upaya Program
No U S G Jumlah
Kesehatan Kesehatan

ASI ekslusif 4 5 5 14
Gizi
1
Masyarakat
Gizi Balita 3 5 4 12

Jumlah kasus
demam 4 3 4 11
Program berdarah
2
Surveilans
Jumlah kasus
4 4 3 11
TB paru
Pemeriksaan
Tempat
Pengolahan
Program 2 2 2 6
makanan
3 Kesehatan yang
lingkungan Bersertifikat
Sarana Air
3 3 3 9
Bersih

Berdasarkan tabel di atas, hasil skoring menunjukkan bahwa prioritas masalah pada

urutan pertama yaitu permasalahan ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Karangsari tahun

2021.

3.3 Analisis Penyebab Masalah

Berdasarkan hasil prkatikum kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Karangsari

Kecamatan Lewigoong Kabupaten Garut tahun 2021,dapat disimpulkan bahwa penyebab

masalah dari tidak tercapainya ASI ekslusif di Puskesmas Karangsari adalah sebagai berikut :
A. Adapun penyebab masalah tidak tercapainya ASI ekslusif Di Puskesmas Karangsari

yaitu kurangnya kerjasama antara lintas program dengan lintas sektor tentang

pelaksanaan posyandu, sehingga masyarakat tidak dapat terkumpul secara maksimal,

selain itu juga terbenturnya jadwal posyandu dengan jadwal vaksinasi menjadi salah satu

hambatan pelaksanaan posyandu.

B. Selain itu juga tidak tersedianya tenaga ahli gizi menjadi salah satu permasalahan tidak

tercapainya ASI ekslusif di Puskesmas Karangsari.

C. Adapun penyebab lain tidak tercapainya asi eklusif adalah pengaruh dari iklan di

televisi tentang susu formula,kesibukan ibu yang bekerja,dan terjadinya pandemi covid

19.

Anda mungkin juga menyukai