Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP PENGEREMAN CERDAS

Antilock Brake System(ABS)

OLEH :
MUJAFAR FADHLUR ROHMAN AL HAFIZ 21050524003
BURHANUDIN SYUKUR 21050524034
SAIFUL FIRMAN INSANI 21050524064
RIZKYA LUBIS 21050524065

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKINIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “makalah
teknologi chasis” ini tepat pada waktunya.
Terlebih dahulu, saya ucapkan terimakasih pada Bapak MuamarZainul Arif
selaku dosen pengampu mata kuliah teknologi chasis. yang telah memberikan
dan membimbing kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat
saya sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Teknologi chasis. Selain itu, makalah ini bertujuan agar
pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang system pengereman
cerdas ABS .Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusun makalah
Teknologi chasis ini masih jauh dari sempurna,oleh sebab itu kami
mengharapkan pada pembaca adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi sempurnanya penyusunan makalah ini.semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa di bidang Teknik
Mesin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan Makalah
D. Sistematika Penulisan Makalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Rem Antilock Brake System
B. Komponen Sistem Rem Antilock Brake System
C. Cara Kerja Sistem Rem Antilock Brake System
D. Prosedur Pemeriksaan Sistem Rem Antilock Brake System

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sering kali terjadi kecelakaan belakangan ini yang disebabkan oleh
kelalaian manusia. Kondisi jalanan yang licin dan tidak memadai. Terlebih pada
kasus kondisi jalan yang licin dan kebiasaan pengemudi yang menjalankan
kendaraan dengan kecepatan tinggi, terdapat sebuah system pengeraman
yang dapat mengurangi resiko kecelakaan yang disebabkan oleh hal tersebut.
Nama dari sistem tersebut adalah ABS (Anti-lock Braking System). ABS
merupakan sistem pengereman pada kendaraan agar tidak terjadi penguncian
roda ketika terjadi pengereman mendadak. Sistem ini bekerja apabila pada
mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda
berhenti sementara kendaraan masih melaju, membuat kendaraan tidak
terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia
akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu
mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat
cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat
dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.
Anti-lock Braking System pertama kali dikembangkan oleh French
Automobile pada tahun 1929, yang mana ABS pada saat itu digunakan sebagai
sistem pengereman yang terdapat pada aircraft. Kemudian sekitar tahun 1958
oleh Road Research Laboratory, ABS diujicobakan pada sebuah kendaraan
bermotor. Eksperimen tersebut memberikan hasil yang cukup memuaskan,
dengan adanya ABS resiiko kecelakaan dapat dikurangi karena sistem
pengereman yang terdapat di dalamnya dapat mengatasi permasalahan yang
kerap terjadi pada kendaraan bermotor, yaitu terjadinya penguncian roda pada
saat dilakukan pengereman. Walaupun hasilnya cukup memuaskan, system
pengereman yang telah dijelaskan diatas masih merupakan sistem
pengerreman yang tradisional. Baru pada tahun 1971, Chysler bersama dengan
Bendix Corporation, membuat system pengereman yang telah berfungsi
seperti sebagaimana semestinya dan jauh lebih reliable dibandingkan dengan
ABS tradisional.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Pengertian sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)?
2. Komponen sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)?
3. Cara kerja sistem rem jenis Antilock Brake Sytem (ABS)?
4. Prosedur pemeriksaan sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka penulis memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)
2. Mengetahui komponen sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)
3. Mengetahui cara kerja sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)
4. Mengetahui prosedur pemeriksaan sistem rem jenis Antilock Brake
System (ABS)

D. Sistematika Penulisan Makalah


Sistematika penulisan yang kami gunakan dalam pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan makalah, dan sistematika penulisan makalah.
 BAB II PEMBAHASAN
Bab ini menampilkan pembahasan tentang pengertian
sistem rem Antilock Brake System (ABS), komponen
sistem rem ABS, cara kerja sistem rem ABS, dan
prosedur pemeriksaan sistem rem ABS.
 BAB III PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran
 DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Rem Antilock Brake System (ABS)

ABS ( Anti-Lock Brake System) adalah system pada kendaraan bermotor


yang mencegah terjadinya roda menjadi terkunci pada saat pengereman.
Tujuannya adalah memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan control
pengendalian pada saat pengereman mendadak dan digunakan untuk
memperpendek jarak pengereman (dengan memperbolehkan pengemudi
menginjak pedal rem secara penuh tanpa perlu khawatir kendaraan akan slip
dan lepas kendali seperti bila kita melakukan pengereman pada kendarann non
ABS).
Anti-lock Brake System dirancang untuk mencegah terjadinya
penguncian roda (wheel lockup) saat pengereman mendadak di segala medan
jalan. Hasil saat pengereman adalah:
1. Mobil tetap stabil
2. Arah kemudi stabil (Vehicle Stability)
3. Mengerem lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat, kecuali jalan
tanah,salju).
4. Penguasaan kontrol kendaraan menjadi maksimal (tingkat kestabilan).
5. jika roda depan terkunci, mobil tidak mungkin bisa diarahkan.
6. jika roda belakang terkunci, mobil bisa tidak stabil dan tergelincir ke salah
satu sisi.
7. jika permukaan jalan saat pengereman tidak rata, roda-roda yang
mengalami slip akan mudah terkunci dan mobil akan berputar-putar. Namun
dengan sistem ABS mobil akan tetap stabil sampai mobil tersebut berhenti.

B. Komponen Sistem Rem Jenis Antilock Brake System (ABS)


1. Master Silinder

Gambar 2.1 Master Silinder

Master Silinder berfungsi:


1. Membangun tekanan hidralis sesuai dengan gaya tekan pengemudi
2. Tekanan hidralis ini mengalir ke unit tekanan

2. Unit Control Tekanan (akulator)

Gambar 2.2 Unit Control Tekanan

Unit Control Tekanan (akulator) berfungsi mengatur tekanan


hidralis rem untuk setiap roda sesuai dengan perintah computer
3. ABS Control Module

Gambar 2.3 ABS Control Module

ABS Control Module berfungsi:


1. Mendapat informasi dari sensor
2. Menghitung tekanan ideal pada roda
3. Mengirim perintah pengatur ke unit control tekanan rem
4. ABS control module selalu memeriksa fungsi diri secara otomatis
5. Bila fungsinya salah, ABS control module akan memberi tahu alasan
dengan lampu control pengemudi

4. Sensor Putaran Roda

Gambar 2.4 Sensor Putaran Roda

Sensor putaran roda berfungsi menyensor kondisi putaran roda


dan dari sensor tersebut menghasilkan signal.
5. Silinder Roda

Gambar 2.5 Silinder Roda

Silinder roda berfungsi untuk menggerakkan atau menekan sepatu


rem. Silinder roda dihubungkan dengan master silinder dengan
menggunakan pipa-pipa.
6. Lampu Kontrol

Gambar 2.6 Lampu Kontrol

Lampu kontrol berfungsi sebagai indicator ABS, bila terjadi kerusakan


pada sistem ABS lampu indicator akan menyala.
7. Sensor Putaran Aksel Belakang

Gambar 2.7 Sensor Putaran Aksel Belakang

Sensor putaran aksel belakang berfungsi menghitung putaran roda


secara induktif dan mengirim signal ke ABS control module.
C. Cara Kerja Sistem Rem Antilock Brake System (ABS)

Gambar 2.8 Cara Kerja Sistem Rem ABS

Gambar 2.9 Simulasi Penggunaan Rem ABS

Gambar 2.10 Prinsip Sederhana Kerja ABS


Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat, dan menyampaikan
data kecepatan tersebut ke komputer. Untuk mobil berhenti secara normal di kecepatan
100 KM/jam, akan diperlukan waktu selama 5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan
pengereman normal, tidak akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain ceritanya jika
pengemudi melakukan pengereman mendadak, maka roda akan terkunci. Waktu yang
diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik.
Karena komputer telah di program, untuk dapat menghentikan kendaraan secara
maksimal, terkuncinya roda saat pengereman tidak boleh terjadi. Sebelum roda terkunci,
computer akan mendapatkan data dari sensor kecepatan dan akan memerintahkan katup
menghalangi tekanan dengan cara mengambil katup posisi dua atau katup posisi tiga, sesuai
perintah dari komputer. Setelah putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, komputer
akan memerintahkan katup untuk mengambil posisi satu yang membuat tekanan minyak
rem Kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja rem ABS diatas terjadi sangat cepat, rata-
rata sistem ABS pada mobil sekarang, mampu melakukan 15 kali proses tersebut dalam 1
detik. Dengan adanya proses itu maka pengendara tidak perlu ragu untuk menekan rem,
sehingga konsentrasi bisa tetap fokus pada rintangan di depannya dan pengendalian mobil
sama sekali tidak akan terganggu tetap bisa diarahkan ke kanan atau kekiri dengan aman.

D. Prosedur Pemeriksaan Sistem Rem Antilock Brake System(ABS)


1. PEMERIKSAAN LAMPU ABS ON
a. On kan kunci kontak.
b. periksa apakah lampu peringatan ABS menyala selama 2 detik
kemudian OFF. Jika tidak berarti ada kerusakan.

2.PEMERIKSAAN DTC (dengan jumper wire)


a. ON kan kunci kontak.
b. Perhatikan penyalaan lampu peringatan ABS, apakah sesuai
dengan tabel DTC.
c. Hubungkan terminal term.switch diagnosis dengan ground (F-D)
pada konektor diagnosis.
d. selesai pemeriksaan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepaskan jumper wire dari konektor diagnosis.

3. PEMERIKSAAN DTC (dengan scan tool)


a. Hubungkan Scan Tool ke konektor DLC (Data Link Connector).
b. ON kan kunci kontak.
c. Perhatikan DTC yang terlihat pada Scan Tool.
d. Selesai pengecekan, OFF-kan kunci kontak dan lepaskan Scan
Tool.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, sistem rem ABS (Antilock Brake System) merupakan
sebuah sistem kendaraan dalam hal pengereman yang mencegah terjadinya
roda menjadi terkunci pada saat pengereman. Tujuannya adalah
memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan kontrol pengendalian
pada saat pengereman mendadak dan digunakan untuk memperpendek jarak
pengereman (dengan memperbolehkan pengemudi menginjak pedal rem
secara penuh tanpa perlu khawatir kendaraan akan slip dan lepas kendali
seperti bila kita melakukan pengereman pada kendaraan non ABS (Anti-lock
Brake System).
Cara kerjanya, sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap
saat, dan menyampaikan data kecepatan tersebut ke komputer. Untuk mobil
berhenti secara normal dikecepatan 100KM/jam, akan diperlukan waktu
selama 5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan pengereman normal,
tidak akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain cerintanya jika pengemudi
melakukan pengereman mendadak, maka roda akan terkunci. Waktu yang
diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik.

B. Saran
Sistem Rem ABS yang kerjanya didukung oleh system hidrolik, sehingga
pada system ini fluida tidak boleh kurang atau habis dan harus tidak ada udara
yang masuk kedalam saluran fluida karena akan mengganggu kinerja pada
sistem.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_rem_anti_terkunci
http://ilmuku1510.blogspot.co.id/2013/09/sistem-rem-abs.html
http://suzukimobildemak.blogspot.co.id/2015/06/cara-kerja-rem-abs.html
http://technovacation.blogspot.co.id/2011/05/abs.html
http://teknik-agung.blogspot.co.id/2017/09/komponen-sistem-abs-antilock
braking.html

Anda mungkin juga menyukai