Anda di halaman 1dari 3

“WASPADAI BAHAYA PENYAKIT DEMAM BERDARAH”

Oleh :
ANGGA ADITYA, S.KEP, NEURS
==========================================
Petugas Surveilan Puskesmas Sukaraja
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

PADA dasarnya istilah Demam berdarah atau demam dengue adalah penyakit akibat
infeksi virus bernama dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes, khususnya Aedes
aegypti betina. Nyamuk ini menularkan virus yang berada dalam air liurnya dengan cara
menggigit manusia ketika di siang hari, kemudian air liur yang terdapat virus dengue menyebar
ke seluruh jaringan tubuh yang mengakibatkan sel darah putih memproduksi banyak protein
untuk menimbulkan gejala.
Untuk mengenali gejala demam berdarah yang ringan tidak mudah, karena banyak juga
jenis infeksi virus (bukan dengue) yang gejala nya hampir sama, misalnya demam atau panas
selama beberapa hari. Sementara infeksi berat dari virus dengue akan menimbulkan banyak
sinyal dari tubuh yang terjadi secara tiba-tiba seperti sakit kepala, nyeri otot atau sendi, dan ruam
kulit (bintik merah).
Virus dengue adalah virus yang menjadi penyebab seseorang terpajan demam berdarah.
Virus ini awalnya menyelinap dalam tubuh kemudian hidup di sel yang menuju saluran
pencernaan nyamuk. Sekitar 8 hari 10 hari berikutnya, virus akan menyebar ke kelenjar saliva
nyamuk, tempat produksi saliva atau ludh atau air liur. Oleh karena itu, nyamuk yang
menginfeksi seseorang dengan cara digigit sama saja dengan mengoper atau memindahkan virus
dengue bersama air liur nyamuk ke dalam tubuh manusia. 
Awalnya virus tidak membahayakan karena masih melawan sistem pertahanan tubuh dari
bantuan sel darah putih. Lama kelamaan virus memproduksi kembali (atau memperbanyak diri)
sehingga sistem kekebalan tubuh tidak kuat menahan serangan virus dengue, akibatnya virus
berhasil masuk dan menyebar dalam jaringan tubuh.
Demam tinggi yang dirasakan oleh penderita akan mereda setelah memasuki fase kritis
yang berlangsung selama hingga 2 hari. Pada fase ini, cairan dapat menumpuk di dada dan
abdomen akibat terjadi kebocoran kecil pada pembuluh darah. Cairan tersebut akan terus keluar
yang mengakibatkan berhentinya sirkulasi darah di dalam tubuh. 
Saat fase penyembuhan, cairan yang keluar akibat kebocoran pembuluh darah akan masuk
kembali ke dalam aliran darah. Pasien biasanya akan pulih secara berangsur pada tahap ini,
kurang lebih 2 hingga 3 hari. Pada fase ini pula tak jarang penderita kehilangan kesadaran atau
kejang akibat otak yang terpasok cairan berlebih. Ada pula yang merasakan gatal-gatal parah dan
detak jantung yang lemah.
Upaya Pencegahan
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor
nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna
(misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan
nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal – hal yang dapat
mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit
demam berdarah, sebagai berikut:
Pertama, melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan
istirahat yang cukup;
Kedua, memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan
melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan
mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk,
meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan
polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
Ketiga, fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan
bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan
rantai perkembangbiakan nyamuk; dan
Keempat, segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami
demam atau panas tinggi.
Secara umum pencegahan dilakukan dengan menghindarin gigitan nyamuk disepanjang
siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Hal
tersebut dapat dilaksanakan dengan menghindari berada di lokasi-lokasi yang banyak nyamuknya
di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Jika, memang sangat perlu untuk
berada di tempat tersebut ada baiknya gunakan pakaian yang lebih tertutup, celana panjang dan
kemeja lengan panjang misalnya.
Selain itu, gunakan pula cairan atau krim anti nyamuk yang banyak dijual di toko-toko,
pada bagian badan yang tidak tertutup pakaian. Awasi lingkungan di dalam rumah dan di
halaman rumah. Buang atau timbun benda-benda tak berguna yang menampung air, atau simpan
sedemikian rupa sehingga tidak menampung air. Taburkan serbuk abate (yang dapat dibeli di
apotik) pada bak mandi dan tempat penampung air lainnya, juga pada parit/ selokan di dalam dan
di sekitar rumah, terutama bila selokan itu airnya tidak/ kurang mengalir. Kolam / akuarium
jangan dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah dengan ikan pemakan jentik nyamuk. Semprotlah
bagian-bagian rumah dan halaman yang merupakan tempat berkeliarannya nyamuk, dengan obat
semprot nyamuk.
Bila ada salah seorang penghuni yang positif atau diduga menderita DBD, segera
semprotlah seluruh bagian rumah dan halaman dengan obat semprot nyamuk di pagi, siang dan
sore hari, sekalipun penderita tersebut sudah dirawat di rumah sakit. Hubungi Puskesmas terdekat
untuk meminta fogging di rumah-rumah di lingkungan setempat. Pencegahan secara massal di
lingkungan setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan dengan Puskesmas
setempat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), Fogging, atau memutuskan
mata rantai pembiakan Aedes aegypti dengan Abatisasi.
Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut mudah-mudahan kita bisa mencegah
timbulnya penyakit demam berdarah di lingkungan kita. (*).

Anda mungkin juga menyukai