Anda di halaman 1dari 14

INSTRUMEN PENELITIAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA

JUDUL PENELITIAN

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MENGGUNAKAN


TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA
DI SMP N 3 LUBUK BASUNG

Oleh

Shintia Dwi Putri


NIM. 20151030

Pembimbing
Dr. Marjohan, M.Pd., Kons.

PROGRAM STUDI S2 BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, terlebih dahulu saya


mendoakan semoga Ananda selalu dalam keadaan sehat walafiat, aamiin.Daftar
isian ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, melainkan alat untuk mendapatkan
gambaran tentang kondisi Ananda yaitu berkaitan dengan komunikasi
interpersonal.
Ananda diminta mengisi secara bersungguh-sungguh dan jujur sesuai
dengan apa yang Ananda rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Ananda tidak
perlu takut, khawatir atau malu, karena jawaban Ananda tidak akan dinilai benar
atau salah dan tidak mempengaruhi nilai atau hasil belajar Ananda. Jawaban yang
Ananda berikan akandijaga kerahasiaannya dengan baik. Jawaban jujuryang
diberikanakan digunakan untuk pengembangan pendidikan terutama dalam
pelayanan bimbingan dan konseling.
Instrumen ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana komunikasi
interpersonal Ananda sebagai siswa. Manfaat instrumen penelitian ini adalah
untuk menambah wawasan Ananda tentang komunikasi interpersonal serta cara
meningkatkan komunikasi interpersonal tersebut. Umpan balik dari instrumen ini
adalah Ananda akan mempunyai kemampuan dalam mengendalikan diri sehingga
bisa meningkatkan komunikasi interpersonal.
Atas perhatian dan kesediaan Ananda dalam mengisi daftar isian ini saya
ucapkan terima kasih.Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Padang, Januari 2023


Peneliti
PETUNJUK UMUM PENGISIAN INSTRUMEN

A. Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitas Ananda dengan lengkap pada kolom yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti, pahami maksudnya dan baru
menjawab.
3. Pilihan jawaban yang disediakan yaitu diartikan sebagai berikut.
a. Kategori Selalu (SL), apabila isi pernyataan sangat sesuai dengan kondisi diri
Ananda berkisar 81 % sampai 100%.
b. Kategori Sering (SR), apabila isi pernyataan sesuai dengan kondisi diri
Ananda berkisar 61 % sampai 80 %.
c. Kategori Kadang-Kadng (KD), apabila isi pernyataan cukup sesuai dengan
kondisi diri Ananda berkisar 41 % sampai 60 %.
d. Kategori Jarang (JR), apabila isi pernyataan tidak sesuai dengan kondisi diri
Ananda berkisar 21 % sampai 40 %.
e. Kategori Tidak Pernah (TP), apabila isi pernyataan sanagat tidak sesuai
dengan kondisi diri Ananda berkisar 0 % sampai 20 %.
4. Contoh cara menjawab:
Alternatif
No. Pernyataan
SL SR KD JR TP
Saya sulit untuk memulai komunikasi dengan
1 √
orang lain

Dari pernyataan tersebut, ananda memberikan tanda contreng (√) pada kolom
(S), maka hal tersebut bermakna pernyataan tersebut Sesuai dengan apa yang
ananda alami.
Bacalah dan isilah semua pernyataan dan jangan sampai ada nomor pernyataan
yang terlewatkan.Selamat bekerja dan semoga sukses.
B. Identitas Pribadi

Nama :.........................................
Tempat dan Tanggal Lahir:
Agama :.........................................
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Kelas :………………………………………..
Hari/Tgl. Pengisian :……………………………………….
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

A. Kisi-kisi Instrumen Komunikasi Interpersonal

Variabel Sub Indikator Item Pernyataan Jumlah


Variabel
Positif Negative
Komunikasi Keterbukaan  Keinginan 1, 2, 3 4,5 5
Interpersonal untuk terbuka
Siswa kepada
disekolah oranglain
(Devito, 2011)  Mengungkapka 6,9 7,8 4
n perasaan dan
pikiran
 Kesediaan 10, 11 12, 13,14 5
untuk bereaksi
jujur terhadap
stimulus yang
datang.
Empati  Merasakan apa 15, 17, 16, 18 5
yang sedang 19
dialami oleh
orang lain.
 Menunjukkan 20, 23 21,22, 4
perhatian kepada
lawan bicara.
Sikap  Mampu 24, 26, 25, 27 5
Mendukung memberikan 28
dukungan
kepada oranglain
 Tidak 30, 31, 29, 32 5
menghakimi 33
perkataan yang
disampaikan
oleh lawan
bicara
Sikap  Memberikan 35,36,37 34, 38 5
Positif penilaian positif
kepada lawan
bicara dan
terhadap diri
sendiri.
 Perasaan positif 39,41,42 40, 43 5
dalam situasi
komunikasi
umum.
Kesetaraan  Kedua pihak 44,45 46 3
sama-sama
bernilai dan
berharga
 Menempatkan 47,50 48,49 4
diri setara
dengan orang
lain

B. Definisi Operasional

1. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antara dua peserta

didik atau lebih, untuk berbagi pendapat, bertukar pikiran dengan mengacu

pada perubahan dan tindakan yang berlangsung terus menerus dengan

harapan adanya kesamaan pemahaman antara peserta didik tersebut

terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi yang

terjadi. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain dalam

kehidupannya artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta

kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain

dengan berkomunikasi yang baik dengan ucapan yang baik dalam interaksi

sosial. Ciri-ciri komunikasi interpersonal yaitu keterbukaan, empati,

dukungan, sikap positif dan kesetaraan. Ciri-ciri ini nanti menjadi dasar

untuk merubah komunikasi interpersonal siswa yang kurang baik menjadi

lebih baik.

2. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan yang diberikan

untuk memberikan informasi tertentu bagi keperluan anggota kelompok


untuk mencegah timbulnya permasalahan dan mengembangkan potensi

yang ada pada peserta didik dengan memanfaatkan adanya dinamika

kelompok dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan ini secara

bersama-sama. Layanan bimbingan kelompok yang peneliti maksud adalah

proses pemberian bantuan yang diberikan guru BK kepada siswa kelas VII

SMP Negeri 3 Lubuk Basung. Bantuan tersebut diberikan kepada siswa

yang memiliki komunikasi interpersonal yang kurang baik dengan

memanfaatkan dinamika kelompok agar tujuan layanan dapat tercapai.

3. Teknik Assertive Training

Assertive training adalah teknik bagian dari aliran behavioristik di

mana teknik ini digunakan untuk mengatasi masalah yang berhubungan

dengan pengungkapan diri, ketegasan diri, maksudnya adalah bagaimana

peserta didik dapat memiliki ketegasan diri bagaimana mengungkapkan

apa yang dirasakan dalam dirinya, karena manusia memiliki hak untuk

dapat berpendapat atau berasumsi secara bebas dengan percaya diri dalam

situasi interpersonalsehingga peserta didik dapat mengungkapkan

pendapatnya, bebas dalam arti tetap menghargai orang lain dan tidak

merugikan orang-orang maupun lingkungan disekitarnya.

C. Item Instrumen Komunikasi Interpersonal

Pilihan Jawaban
No Pernyataan S
SR KD JR TP
L
Aspek Keterbukaan
a. Keinginan untuk terbuka kepada oranglain

1 Saya suka berbagi cerita kepada oranglain (+)


Pilihan Jawaban
No Pernyataan S
SR KD JR TP
L
Saya mudah membuat orang lain merasa
2 nyaman dan terbuka saat berbicara dengan saya
(+)
Saya suka bertukar pendapat dengan teman
3
untuk menyelesaikan suatu masalah (+)
Saya merasa sulit untuk berbicara dengan
4 terbuka tentang perasaan dan pikiran saya
kepada orang lain (-)
Lebih suka menyendiri daripada berkumpul
5
dengan yang lain (-)
b. Mengungkapkan perasaan dan pikiran
Saya mudah mengekspresikan perasaan dan
6
pendapat saya kepada orang lain (+)
Saya cenderung untuk menahan diri untuk
7 mengungkapkan perasaan dan pikiran kepada
orang lain (-)
Saya merasa tidak nyaman saat berbicara
8
dengan orang yang tidak saya kenal (-)
Saya berfikir jika saran yang saya berikan
9 diterima baik oleh teman untuk penyelesaian
masalahnya (+)
c. Kesediaan untuk bereaksi jujur terhadap
stimulus yang datang.
Ketika teman berbicara saya memberikan
10
respon yang baik (+)
Saya lebih memendam perasaan kecewa saya
11
daripada mengatakannya (+)
Saya berbicara langsung kepada teman bahwa
12 saya menolak pendapatnya ketika berdiskusi
(-)
Saya menolak masukan yang diberikan teman
13
(-)
Saya cenderung diam dan tidak menanggapi
14
ketika diajak berbicara (-)
Aspek Empati
a. Merasakan apa yang sedang dialami oleh
orang lain
15 Saya merasa mudah untuk memahami perasaan
Pilihan Jawaban
No Pernyataan S
SR KD JR TP
L
orang lain (+)
Saya tidak peduli terhadap apa yang
16
disampaikan teman saya (-)
Saya mampu memahami kesedihan yang
17
dirasakan teman saya. (+)
Ketika teman mengeluh tentang
18
permasalahannya, saya mengabaikannya (-)
Saya ikut senang ketika teman mendapatkan
19 prestasi dalam belajar (+)

b. Menunjukkan perhatian kepada lawan bicara


Saya mendengarkan apa yang disampaikan
20
oleh teman (+)
Saya mencari kesibukan ketika teman saya
21
bercerita (-)
Saya mengungkapkan kekesalan saya kepada
22 teman ketika dia tidak memperhatikan saya
disaat berbicara (-)
Ketika teman mengajak untuk melihat teman
23
yang sakit saya menerima ajakannya (+)
Aspek Sikap Mendukung
a. Mampu memberikan dukungan kepada
oranglain
24 Saya memuji hasil karya teman (+)
Saya iri jika teman saya mendapatkan prestasi
25
yang baik dikelas(-)
Saya memberikan dukungan yang baik kepada
26
teman saya (+)
Saya sulit untuk memberikan semangar dan
27
dukungan kepada orang lain(-)
Ketika teman putus asa, saya memberikan
28
semangat (+)
b. Tidak menghakimi perkataan yang
disampaikan oleh lawan bicara
Saya memotong pembicaraan teman ketika ia
29
berbicara (-)
Saya akan mendengarkan teman saya bercerita
30
dengan baik (+)
Pilihan Jawaban
No Pernyataan S
SR KD JR TP
L
Ketika teman memberikan penilaian terhadap
31
saya, saya akan mendengarkanya (+)
Ketika teman mengeluh tentang
32
permasalahannya, saya mengabaikannya (-)
Saya merasa nyaman untuk menerima dan
33 memahami pandangan dan perasaaan lawan
bicara (+)
Aspek Sikap Positif

a. Memberikan penilaian positif kepada lawan


bicara dan terhadap diri sendiri
Ketika saya melakukan kesalahan saya
34
menuduh teman yang melakukannya (-)
Saya tetap bersikap baik kepada teman
35
meskipun dia pernah menyakiti saya (+)
Ketika teman saya sedang berbicara saya tidak
36
memotong pembicaraannya (+)
Saya merasa semua orang pada dasarnya baik
37
terhadap saya (+)
Saya cenderung memberikan penilaian
38 negative terhadap diri sendiri dan lawan bicara
(-)
b. Perasaan positif dalam situasi komunikasi
umum.
Jika teman menyampaikan saran, saya
39
menerimanya dengan senang hati (+)
Ketika teman meminta saran, saya akan
40
mengabaikannya (-)
Saya akan menjawab dengan baik pertanyaan
41
teman tentang diri saya (+)
Saya merasa optimis dan senang saat
42
melakukan komunikasi dengan orang lain (+)
Ketika berbicara saya tidak memikirkan
43 perasaan teman akan tersakiti atau tersinggung
(-)
Aspek Kesetaraan
a. Kedua pihak sama-sama bernilai dan
berharga
44 Saya mampu berkomunikasi dengan baik (+)
45 Saya menghargai teman yang berbeda agama
Pilihan Jawaban
No Pernyataan S
SR KD JR TP
L
(+)
Saya sering merasa tidak berguna ketika
46
diskusi kelompok (-)
b. Menempatkan diri setara dengan orang lain
47 Saya tidak memilih dalam berteman (-)
saya merasa percaya diri untuk menempatkan
48 diri setara dengan oranglain dalam situasi
komunikasi (+)
49 Saya menjauhi teman yang tidak berprestasi (-)
saya mampu mengerjakan sesuatu seperti
50
teman saya (+)

REFERENSI

Agnieszka, Roszkowska, and Starosta & Justyna Trepka. 2020. “The Role of
Interpersonal Communication Style in the Teacher-Student Relationship
Rola Stylu Komunikacji Interpersonalnej w Relacji Nauczyciel–Uczeń.”
Pedagogical Contexts 1(14):9–25.
Amal A, Mousa, Imam Sanaa A, and Sharaf & Amira y. 2011. “The Effect of an
Assertiveness Training Program on Assertiveness Skills and Social
Interaction Anxiety of Individuals with Schizophrenia.” Journal of American
Science 07(12).
Any, Prastiwi. 2014. “Any Prastiwi, “ Penerapan Strategi Assertive Training
Untuk Mereduksi Perilaku Konformitas Pada Teman Sebaya Kelas XI IPS 4
SMA N 3 Lamongan.” Jurnal BK UNESA 04(03).
Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.
Astinah. 2018. “Asertif Training Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Siswa
SMKN X.” Al-Din: Jurnal Dakwah Dan Sosial Keagamaan 4(2).
Aulia, Khairani, Martunis, and &. Fajriani. 2017. “Pelaksanaan Teknik Asertif
Untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Siswa Di SMP N 2 Banda Aceh.”
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling 02(03):65–72.
Daryanto. 2015. Bimbingan Konseling Panduan Guru BK Dan Guru Umum.
Yogyakarta: Gava Media.
Deddy, Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Endang Mei, Yunalia, and & Arif Nurma Etika. 2019. “Efektivitas Terapi
Kelompok Assertiveness Training Terhadap Kemampuan Komunikasi
Asertif Pada Remaja Dengan Perilaku Agresif.” Jurnal Keperawatan Jiwa
(JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia 7(3).
Enjang, AS. 2009. Komunikasi Konseling. Bandung: Nuansa.
Gerald, Corey. 2008. “Theory & Practice Of Group Counseling.” in Seventh
Edition. USA: Brooks/Cole.
Gerald, Corey. 2013. “Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy.” in
Ninth Edition. USA: Brooks/Cole.
Habibie, Yusuf, Syah Muhibbin, Ramadhani M. Ali, and Hasanah & Aan. 2020.
“THE EFFECT OF INTERPERSONAL COMMUNICATION AND
TEACHER COMPETENCE ON THE QUALITY OF CHARACTER
EDUCATION AND STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT.”
International Journal of Nusantara Islam 08(02).
Hanum Isnia, Rachmi, Mugiarso Heru, and &. Sinta Saraswati. 2018. “Pengaruh
Layanan Penguasaan Konten Dengan Teknik Role Playing Terhadap
Komunikasi Interpersonal Siswa.” 7(1).
Hartono. 2001. Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana.
Irianto. 2004. Statistik ( Konsep Dasar, Aplikasi, Dan Pengembangannya).
Jakarta: Prenada Media Group.
Irzia Roshida, Mardani, Hardjono, and &. Nugraha Arif Karyanta. 2013.
“Hubugan Antara Perilaku Asertif Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa
Kelas X Asrama SMA MTA Surakarta.” Jurnal Ilmiah Psikologi Candrawija
02(03).
Ismaya, B. 2015. Bimbingan & Konseling Studi, Karier, Dan Keluarga. Bandung:
PT. Refika Aditama.
J A, Devito. 2011. “Komunikasi Antar Manusia.” in edisi kelima. Tanggerang
Selatan: KHARISMA Publishing Group.
Leo, Iskandar, Giyono, and Widiastuti & Ratna. 2015. “Penggunaan Layanan
Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Pada
Siswa Kelas VIII.” ALIBKIN:Jurnal Bimbingan Konseling 4(3).
M Agus, Hardjana. 2007. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
Masyhud. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jember: LPMPK.
Mitra Oktafisa, Al’Ain, and &. Olievia Prabandini Mulyana. 2013. “Pelatihan
Asertif Untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Anggota HIMA
( Himpunan Mahapeserta Didik ) Prodi PsikologiFIP.” Character: Jurnal
Penelitian Psikologi 02(01).
Mochammad, Nursalim. 2013. Strategi Dan Intervensi Konseling. Jakarta:
Akademia Permata.
Muhammad, Arni. 2014. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Muhammad, Budyatna, and &. Leila Mona Ganiem. 2011. Teori Komunikasi
Antarpribadi. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Mujiyati. 2015. “Peningkatan Self Esteem Peserta Didik Korban Bullying Melalui
Teknik AssertiveTraining.” Jurnal Fokus Konseling 01(01).
Muthohharoh. 2016. “EFEKTIFITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK
DENGAN TEKNIK LATIHAN ASERTIF UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA.” Jurnal
Bimbingan Dan Konseling 1(2).
Nabila, Efa imro’atun, and Mochamad Nursalim. 2020. “Latihan Asertif Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Antar Teman Sebaya
Siswa Di SMAN 1 Menganti.” Jurnal BK UNESA 11(2):1–7.
Nurihsan, A. J. 2017. Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Prayitno. 2012. Jenis Layanan Dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang:
Universitas Negeri Padang.
Prayitno. 2018. Konseling Profesional Yang Berhasil. Jakarta: Rajawali PRESS.
Prayitno, and &. Erman Amti. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
Putri, Anggi Pratama, and Sri Rizqi Wahyuningrum. 2021. “EFEKTIVITAS
BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMK DENGAN TEKNIK
ASSERTIVE TRAINING.” Jurnal BK Pendidikan Islam 2(1).
Rahmi, Nurul. 2016. “Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Assertive
Training Untuk Meningkatkan Kompetensi Interpersonal Siswa Kelas X Sma
Negeri 2 Kandangan.” Tarbiyah Islamiyah 6(1):62–76.
Rakhmat, J. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Republika. 2012. “Sebanyak 70 Persen Anak Inggris Sulit Berkomunikasi,
Mengapa?” Republika.Co.Id.
Singgih D, Gunarsa. 2007. Konseling Dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metodolgi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kunatitatif Dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukitman, T. 2015. Panduan Lengkap Dan Aplikatif Bimbingan Konseling
Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: DIVA Press.
Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.
Tohirin. 2014. Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah Berbasis
Integrasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Uchjana Onong, Effendy. 2003. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Widya P, Pontoh. 2013. “Peranan Komunikasi Interpersonal Guru Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Anak.” Acta Diurna 01(01).
Wiratna, Sujarweni. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Padang: Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai