(RPP)
PKn
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan dengan
model pembelajaran problem based learning peserta didik di harapkan dapat : Mendifinisikan
sikap jujur dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
D. Materi pembelajaran
Pengertian jujur dan kepribadiN
1. Devinisi jujur
2. Pembagian sifat jujur
3. Teori kepribadian
4. Faktor dan tahap-tahap pembentukan kepribadian
E. Metode pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran :Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )
Metode : Diskusi, kelompok, pesentasi
F. Sumber Belajar
Buku elektronik, buku ajar digital dan pengalaman pribadi
1. https://media.neliti.com/media/publications/223786-budaya-kejujuran-dalam-
menghadapi-peruba.pdf
2. Buku paket kelas X
3. https://ipqi.org/teori-kepribadian-model-lima-besar-big-five-personality/
G. Kegiatan Pembelajaran
1) Pendahuluan ( 5 menit)
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Keadaan siswa
2. Memotivasi peserta didik
3. Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4. Mengisi absen
2) Inti (35 menit)
1. Peserta didik diminta untuk mencari melaui internet mengenai materi tentang
difinisi jujur dan contoh dalam kehidupan sehari- hari.
2. Peserta didik mengungkapkan difinisi jujur.
3. Mendiskusikan hikmah dan manfaat jujur kaitannya dengan perilaku sehari hari
4. Peserta didik dapat menerapkan prilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.
3) Penutup (5 menit)
1. Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk dapat mendifinisikan sikap jujur.Pendidik
bersama peserta didik dapat menyimpulkan definisi sikap jujur dan diharapkan dapat
menerapkan dalam kehidupan .
2. Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa)
3. Penilaian (15 menit)
Pengetahuan Mendifinisikan sikap jujur Teknik
Jujur adalah adanya kesesuaian antara sikap, Penilaian
perkataan/ucapan dan perbuatan yangdilakukan tes tertulis
1. seseorang.
Menghayati manfaat kaarakter jujur pada orang lain dan
diri sendiri
2. Keterampilan Mampu menerapkan sikap jujur dalam lingkungan Format unjuk
sekolah dan masyarakat. kerja/produk
Contoh sikap dan perilaku jujur dilingkungan sekolah:
mengatakan alasan yang sebenarnya jika terlambat,
menepati janji dengan teman, dan tidak mencontek saat
ulangan
Kelas : X
Tema : Definisi Jujur
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan karakter jujur pada orang lain dan diri sendiri
Indikator : Menghayati manfaat karakter jujur pada orang lain dan diri sendiri
Deskripsi Tugas : Menggali (asesmen) karakter jujur sebagai karakter utama yang perlu
dimiliki siswa menggunakan kuisioner
A. Penilaian Pengetahuan
a. Tuliskan 4 definisi jujur ?
b. Berilah contohnya dilingkungan sekolah ?
B. Penilaian Ketrampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Berilah tanda checklist (✓) yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk menanggapi
pernyataan-pernyataan berikut ini.
Kebiasaan
No. Pernyataan Tidak
Selalu Sering Jarang
Pernah
1. Saya meminta jawaban kepada teman ketika mengikuti
ulangan di sekolah.
2. Saya mengembalikan barang yang dipinjam kepada
pemiliknya.
3. Saya merahasiakan kecurangan teman agar tidak
dimusuhinya.
a. Nilai :
Skor Maksimal = 40
Nilai = Skor Perolehan / Skor Maksimal * 100
Kriteria =
No. Rentang Predikat Keterangan
Nilai
1. 86 – 100 A Sangat Baik
2. 71 – 85 B Baik
3. 56 – 70 C Cukup
4. ≤ 55 D Kurang
Nilai Kesimpulan :
1. Jika siswa memperoleh nilai 86 – 100, berarti ia Sangat Baik Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
2. Jika siswa memperoleh nilai 71 – 85, berarti ia Baik Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
3. Jika siswa memperoleh nilai 56 – 70, berarti ia Cukup Menampilkan jujur dalam
kehidupan.
4. Jika siswa memperoleh nilai ≤ 55, berarti ia Kurang Menampilkan jujur dalam kehidupan.
JUJUR
Bersikap baik kepada orang lain, tetapi tidak dilandasi kejujuran adalah kemunafikan dan racun
bagi diri sendiri. Tidak jujur berarti tidak seiya-sekata dan itu berarti orang yang tidak jujur
belum sanggup mengambil sikap yang lurus. Orang yang tidak lurus, tidak enempatkan dirinya
sebagai titik tolak, tetapi lebih mengutamakan apa yang diperkirakan diharapkan oleh orang lain.
Kejujuran dimulai dari lingkungan yang terdekat, yakni dari diri sendiri, keluarga, kelas, sekolah
dan tempat tinggal. Ibarat bola salju, pribadi jujur akan menggelinding terus membentuk
keluarga yang jujur. Keluarga yang jujur menggelinding terus membentuk lingkungan tempat
tinggal terdekat yang jujur. Lingkungan yang jujur menggelinding terus tak tertahankan akan
membentuk masyarakat yang jujur dan masyarakat jujur seperti itu pada akhirnya akan mampu
membangun karakter bangsa yang jujur. Contoh dalam hal ini adalah bangsa Finlandia. Kata-
kata kunci kejujuran adalah berkata dan bertindak benar, lurus hati, terhormat, terbuka,
menghargai diri sendiri, dapat dipercaya, memiliki niat yang lurus terhadap setiap tindakan
(Bahri, 2008: 15; Tamrin, 2008: 16). Kejujuran ibarat naik sepeda, perlu latihan untuk bisa
terampil. Dalam kehidupan sekolah, nilai kejujuran dapat diwujudkan oleh peserta didik , dengan
tidak melakukan kecurangan akademik, seperti tidak berbohong kepada guru dan dosen, tidak
mencontek saat ujian, tidak melakukan plagiarisme, dan tidak memalsukan nilai. Jujur :
a) Berkata benar
b) Bertindak benar
c) Terbuka
d) Menghargai diri senddiri
Kejujuran merupakan hal yang tidak terbatas dan sangat menentukan dan dapat menjadi
pendorong kita, melampaui yang kita perkirakan. Kejujuran juga lebih berat dan susah dari yang
kita bayangkan. Karena budaya kita memahami dan membelokkan makna Kejujuran yang
sebenarnya menjadi “bagikan pendapat dan perasaan kamu”, dengan mengatakan kepada orang
lain tentang hal yang tidak membuat nadi dan hati kita tidak berdebar (kalau menyatakan sesuatu
dengan hati berdebar, dan tekanan darah naik berati tidak jujur). Hal yang diyakini dan dipahami
oleh budaya kita itu bukanlah bertolak belakang dengan dengan makna sebenarnya dari
Kejujuran; melainkan yang dipahami budaya tersebut adalah kebalikan dari rasa malu, atau
ketidakmaluan. Kejujuran yang dipahami secara dangkal mengarah ke “berbagi”; Kejujuran yang
dipahami secara dalam akan mengarah ke Kebenaran. Kejujuran yang dipahami secara dangkal
dinyatakan dihadapan kehadiran orang lain; sedangkan Kejujuran yang dipahami secara dalam
dinyatakan dihadapan kehadiran Tuhan (dan sudah pasti dihadapan hati kita sendiri masing-
masing).
Tat Twam Asi adalah ajaran moral yang bernafaskan ajaran agama Hindu. Wujud nyata dari
ajaran ini dapat kita lihat dalam kehidupan dan prilaku dan prilaku keseharian dalam umat
manusia. Manusia dalam hidupnya memiliki berbagai macam kebutuhan hidup yang dimotifasi
oleh keinginan (Kama) manusia itu sendiri. Manusia sebagai mahluk hidup itu banyak jenis,sifat
dan ragamnya, seperti manusia sebagai mahluk individu,sosial, relligius, ekonomis, budayadan
lain sebagainya. Semua itu harus dapat dipenuhi oleh manusia secara menyeluruh dan bersamaan
tanpa memperhitungkan situasi dan kondisinya serta keterbatasan yang dimilikinya, betapa susah
yang dirasakan oleh setiap individu.