I. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan metode partisipatif, dengan model pembelajaran ceramah dan visualisasi,
siswa paham untuk menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan sekolah, siswa mampu
menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan sekolah, siswa terbiasa menerapkan sikap mandiri
dalam lingkungan sekolah sehingga secara aktif menghindari serta menolak perilaku korupsi.
II. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan (10 menit)
1. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan (Salam,berdoa,Presensi )
2. Apersepsi : Menanyakan yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
5. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
B. Inti (25 menit)
Kegiatan inti dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kemudian diberikan penugasan tematik dengan
materi utama yang diunduh dari internet / www.kpk.go.id
b. Siswa kemudian berkreasi untuk membuat portofolio tematik yang menarik untuk
dipamerkan dan dijajakan
c. Siswa kemudian mengatur tatanan kelas menjadi area bazaar masing-masing dengan
tampilan yang atraktif sehingga memikat perhatian pengunjung.
d. Di dalam kelompok siswa berbagi tugas siapa yang menjajakan dan memberikan
penjelasan materi tematik.
e. Hasil kegiatan bazaar kemudian menjadi kesimpulan tematik dan dapat ditampilkan di
mading maupun media sosial.
C. Penutup (10 menit)
1. Kegiatan guru bersama pesertadidik,yaitu:
(a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran
(b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang Sudah dilaksanakan
(c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
2. Kegiatan guru yaitu:
1) melakukan penilaian;
2) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
3) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
3. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.
Kepala Sekolah Pendidik Bidang Studi
1. Pengetahuan
a. Mengetahui sikap mandiri dalam Pengamatan Penyelesaian tugas
lingkungan keluarga dan kelas dan tes individu dan
b. Menjelaskan sikap mandiri secara kelompok
general maupun spesifikdalam
lingkungan keluarga dan kelas
Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah kalian
pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah penilaian diri atas
pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√)
pada kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham).
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah materi
pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila
pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP (Belum
Paham) coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap,
supaya kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau
belum memahaminya.
b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam tes tertulis/lisan dengan mengerjakan
uji kompetensi
Kelas :X
Tema : Mandiri
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan karakter sikap mandiri pada orang lain dan diri sendiri
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen) menggunakan kuisioner terkait kebiasaan sikap siswa
untuk bersikap mandiri
KUISIONER
Tanggal :...................................
Nama Peserta Didik :...................................
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 saya menyiapkan keprluan sekolah sendiri
2 Saya meminta bantuan orang tua dalam mengerjakan
tugas sekolah
3 Saya meminta bantuan teman dalam mengerjakan soal
ulangan
4 Saya mengerjakan tugas sekolah sendiri
5 Saya membuat rencana belajar saya sendiri
Penilaian Bisa/Mampu/Terampil
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang nilai mandiri. Lembar
penilaian Penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format dibawah ini,
dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapatdisesuaikan dengan situasi dan
kondisi serta keperluan guru.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12
Instrumen Penilaian
Kuran
Sangat Tidak
Baik g
No Aspek yang Dinilai Baik Baik
(75) Baik
(100) (25)
(50)
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Proyek kewarganegaraan
Rpp 1 :
Aspek-aspek Kemandirian
I. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan metode partisipatif, dengan model pembelajaran Meta plan, siswa paham
untuk menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan sekolah, siswa mampu menerapkan sikap
mandiri dalam lingkungan sekolah, siswa terbiasa menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan
sekolah sehingga secara aktif menghindari serta menolak perilaku korupsi.
II. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan (5 menit)
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Keadaan siswa
2. Memotivasi peserta didik
3. Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4. Mengisi absen
B. Inti (30 menit)
1. Pemberian stimulus terhadap siswa, mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan dengan
menggaungkan yel yel anti korupsi
2. Pengelompokan siswa
Peserta didik dibagi ke dalam 4 kelompok secara heterogen
Peserta didik dibagikan potangan kertas untuk menuliskan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan guru
a.Mengapa anak usia remaja masih selalu mengadu kepada orang tuanya
b.Mengapa siswa menyontek dalam ujian
Kata kunci: sendiri, berdikari, percaya diri, tidak bergantung, tegar, berani
Peserta didik secara individu aktif menjawab pertanyaan atau masalah yang diajukan
Peserta didik secara individual menempelkan jawaban di kertas atau papan plano yang
disipakn di depan kelas, dan membacakan jawabannya.
3. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk menerapkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Pendidik bersama
peserta didik mengagendakan tugas tentang materimandiri yang telah dipelajari.
2. Pendidik bersama peserta didik mengagendakan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya, yaitu pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat video
tentang kemandirian kebiasaan kebiasaan yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari
hari, untuk ditayangkandipertemuan selanjutnya.
3. Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa)
1. Pengetahuan
c. Mengetahui sikap mandiri dalam Pengamatan Penyelesaian tugas
lingkungan keluarga dan kelas dan tes individu dan
d. Menjelaskan sikap mandiri secara kelompok
general maupun spesifikdalam
lingkungan keluarga dan kelas
Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah kalian
pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah penilaian diri atas
pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√)
pada kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham).
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah materi
pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila
pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP (Belum Paham)
coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya kalian
cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum
memahaminya.
b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam tes tertulis/lisan dengan mengerjakan uji
kompetensi
KUISIONER
Tanggal :...................................
Nama Peserta Didik :...................................
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 saya mencuci piring bekas makan saya sendiri
2 Ketika mengalami kesulitan dalam belajar, saya selalu
mencoba memecahkan dengan mencari sumber belajar
lain.
3 Saya meminta bantuan orang dalam mengerjakan tugas
sekolah
4 Saya meminta orang tua memasakan makanan kesukaan
saya
5 Saya langsung mengerjakan tugas apabila ada tugas dari
guru
Materi :
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Menurut Masrun (dalam Yessica, 2008: 26)
faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah: a. Pola asuh orang tua Remaja yang
mempunyai kemandirian tinggi adalah remaja yang orang tunya dapat menerima secara positif.
b. Usia Remaja akan berusaha melepaskan diri dari orang tuanya, dalam hal ini berarti individu
cenderung tidak akan meminta bantuan kepada orang lain dalam memecahkan masalah yang
sedang dihadapinya. c. Pendidikan Pendidikan yang dialami oleh seseorang tidak harus berasal
dari sekolah atau pendidikan formal, akan tetapi bisa juga berasal dari luar sekolah atau non
formal. Pendidikan ini secara tidak langsung teleh membawa individu kepada 18 suatu bentuk
suatu usaha dari lingkungan keluarganya ke dalam kelompok teman sabayanya sehingga
terlihat adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan tenyata semakin tinggi
kemandirian seseorang. d. Urutan kelahiran Urutan kelahiran dalam suatu keluarga tentunya
memiliki ciri tersendiri bagi setiap anak yang disebabkan karena adanya perlakuan dan
perhatian yang berbeda. e. Jenis kelamin Wanita mudah dipengaruhi, sangat pasif, merasa
kesulitan dalam memutuskan sesuatu, kurang percaya diri dan sangat tergantung. f. Intelegensi
Remaja yang cerdas akan memiliki metode yang praktis dan tepat dalam setiap memecahkan
masalah yang sedang dihadapinya, sehingga akan dengan cepat mengambil keputusan untuk
bertindak. Kondisi ini menunjukan adanya kemandirian setiap menghadapi masalah yang
sedang dihadapinya. g. Interaksi sosial Remaja memiliki kemampuan dalam berinteraksi
dengan lingkungan sosial, serta mampu menyesuaikan diri dengan baik akan mendukung
perilaku yang bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang
dihadapinnya. 19 Ali, (2010:118) ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kemandirian remaja
yaitu sebagai berikut: a. Gen atau keturunan orang tua Orang tua yang memiliki sifat
kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak yang memiliki kemandirian. b. Pola asuh
orang tua Cara orang tua atau mendidik anak akan mempengaruhi perkembangan kemandirian
pada masa remajanya. Orang tua yang terlalu banyak melarang atau mengeluarkan kata
“jangan” tanpa disertai dengan penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan
kemandirian remaja. Kondisi tersebut berbeda dengan orang tua yang menciptakan suasana
aman dalam berinteraksi dengan keluarganya maka akan dapat mendorong kelancaran
perkembangan remaja. Orang tua yang cenderung sering membanding- bandingkan anak yang
satu dengan yang lainnya juga akan berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan
kemandirian anak. c. Sistem pendidikan di sekolah Proses pendidikan disekolah yang tidak
mengembangkan demokratisasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa
argumentasi akan menghambat perkembangan remaja. Proses pendidikan yang banyak
menekankan pentingnya pemberian sanksi atau hukuman (punishment) juga dapat menghambat
perkembangan kemandirian remaja namun, proses pendidikan yang lebih menekankan
pentingnya penghargaan terhadap potensi 20 remaja, pemberian reward, dan menciptakan
kompetisi positif maka akan memperlancar perkembangan kemandirian remaja. d. Sistem
kehidupan di masyarakat Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya
hierarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai
manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran
perkembangan kemandirian remaja. Lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi
potensi remaja dalam bentuk kegiatan dan terlalu hierarkis akan merangsang dan mendorong
perkembangan kemandirian remaja. Berdasarkan faktor-faktor kemandirian yang dikemukakan
oleh Masrun dan Ali, kemandirian dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
kemandirian menurut Masrun ada tujuh hal yang mempengaruhi kemandirian remaja yaitu pola
asuh, usia, pendidikan, urutan kelahiran, jenis kelamin, intelegensi dan interaksi sosial
sedangkan menurut Ali ada empat faktor yang memengaruhi kemandirian yakni gen atau
keturunan orang tua, pola asuh orang tua, sistem pendidikan di sekolah dan sistem kehidupan
orang tua.
I. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan metode partisipatif, dengan model pembelajaran Bermain peran, siswa
paham untuk memahami ciri ciri sikap mandiri dalam lingkungan sekolah sehingga secara aktif
menghindari serta menolak perilaku korupsi.
II. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan (10 menit)
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Keadaan siswa
2. Memotivasi peserta didik
3. Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4. Mengisi absen
B. Inti (30 menit)
1. Pemberian stimulus terhadap siswa
Satu kelompok bermain peran, peserta lain belajar mengamatisikap orang lain, peran
perannya, konflik yang ada dan mengidentifikasi penyebab penyebab ketidak mandirian
2. Identifikasi masalah
Peserta didik dibagi dalam kelompok secara proaktif dan responsif berdiskusi
3. Pengumpulan data
Peserta didik secara berkelompok menggali dan menggumpulkan informasi dari
berbagai peran tentang asp engolahan data dan pembuktian
4. Peserta didik berdiskusi untuk mengolah, menganalisis dan menyimpulkan informasi
yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber terkait penyebab ketidak mandirian
5. Menarik kesimpulan
Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi mengenai penyebab
ketidakmandirian.
C. Penutup (5 menit)
1. Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk menerapkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Pendidik bersama
peserta didik mengagendakan tugas tentang materimandiri yang telah dipelajari.
2. Pendidik bersama peserta didik mengagendakan materi yang akandipelajari pada
pertemuan berikutnya,untuk dipelajari oleh peserta didik di rumah.
3. Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa)
III. Penilaian
Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah kalian
pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah penilaian diri atas
pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√)
pada kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham).
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah materi
pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila
pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP (Belum Paham)
coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya kalian
cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum
memahaminya.
1. Bagaimana cara menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan keluarga dan kelas !
2. Bagaimana menumbuhkan sikap mandiri dalam lingkungan keluarga dan kelas !
3. Uraikan manfaat bersikap mandiri,jika dilakukan secara terus menerus lingkungan
keluarga dan kelas !
Kelas :X
Tema : Mandiri
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan karakter sikap mandiri pada orang lain dan diri sendiri
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen)menggunakan kuisioner terkait kebiasaan sikap siswa
untuk bersikap mandiri
KUISIONER
Tanggal :...................................
Nama Peserta Didik :...................................
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya berusaha untuk mengumpulkan tugas tepat waktu
2 Saya mencari buku bacaan di perpustakaan untuk
membantu dalam menyelesaikan tugas.
3 Saya mempersiapkan alat-alat yang perlu dibawa ke sekolah
4 Saya meminta orang tua mencucikan baju seragam
sekolah
5 Saya menanyakan sendiri kepada guru mengenai tugas yang
belum diketahui
Materi :
Ciri-ciri tersebut diambil oleh para ahli melalui melalui pengamatan kehidupan bermasyarakat
dan adat istiadat masyarakat ataupun penelitian.
Banyak ya, ciri kemandirian itu. Teorinya!. Ya ?
Kenyataannya, 12 ciri kemandirian di atas, tidak mudah dilakukan oleh seorang anak. Eh kok anak,
manusia dewasa saja tidak mudah. Betul kan? Jadi apakah ini artinya tidak ada seorangpun yang
mandiri?
He he he… selalu ada standar ideal, tidak berarti semua orang perlu mencapai ke-ideal-an
Nah karena begitu banyak kriteria tentang kemandirian, yang pada kenyataannya tidak mudah
dilakukan, maka saya lebih suka menikmati proses memandirikan anak, daripada mengukur anak
sudah mandiri atau belum. Dimana proses kemandirian yang saya maksud, merujuk pada acuan
tumbuh kembang anak. Dengan menggunakan empat kriteria perkembangan penilaian atas proses.
Empat kriteria tersebut adalah Motorik Kasar, Motorik Halus, Bahasa dan Wicara, terakhir Personal
social. (ada ahli yang menambahkan sebuah kriteria lagi yaitu kognitif).
Anak yang lebih cepat mencapai perkembangan sesuai usia, yang dijadikan rujukan atas 9
kecerdasan anak. Anak-anak yang tertinggal/ bermasalah dijadikan rujukan oleh para ahli sebagai
anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan. Baik yang terlalu cepat dan yang terlalu
lambat, perlu diperhatikan, karena akan menganggu pencapaian kemandiriannya. (Dimana untuk
batasannya anak tertinggal atau bermasalah atau anak terlalu cepat perkembangannya sebaiknya
berkonsultasi dengan ahlinya agar mendapatkan dukungan yang tepat.)
Contoh, ada anak yang lebih dulu bicara daripada berjalan. Artinya kemandirian untuk berbicara
dan bahasa sudah lebih dulu dicapai dari kemandirian untuk yang berkaitan dengan motorik kasar.
Tetapi masih dalam batasan yang menurut para ahli, belum ketinggalan/ bermasalah, sesuai usianya.
Artinya lagi, secara keseluruhan kemandirian untuk usianya tercapai. Anak sudah mandiri di usia
tersebut. Beda jika terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini akan berpotensi gangguan dalam
perkembangan secara umum. Seperti anak yang (terlalu) terlambat bicara. Anak ini akan berpotensi
dalam mandiri di kriteria bahasa dan wicara. Ini masalah perkembangan. Betul ya?
Lalu bagaimana orangtua memastikan anaknya sudah mandiri di usia tertentu? Belum ketinggalan/
bermasalah atau terlalu cepat?
Kita pakai acuan orangtua saja ya, bukan berpijak pada pandangan para ahli.
Begini, setiap orangtua pasti punya buku bayi. Yang didapat setelah seorang ibu melahirkan
bayinya. (jaman sekarang, kalau gak punya pasti lahirannya gak ke rumah sakit, gak ke klinik, gak
juga di bantu bidan. Dengan kata lain, lahiran sendiri. he he he.. ). Di dalam buku bayi, umumnya
selalu ada informasi tentang perkembangan yang seharusnya sudah dicapai sesuai usianya. Contoh
Tinggal cari usia anak dalam buku bayi, baca perkembangan yang perlu dicapai anak dan
bandingkan dengan perkembangan ananda. (kalau sudah mencapai artinya anak sudah mandiri, di
kriteria tersebut. Ingat ya ada 4 kriteria perkembangan). Cek satu demi satu. Kalau belum tercapai,
orangtua juga tidak perlu langsung gelisah, karena ada tengat waktu antara yang tertera di buku
dengan waktu pencapaian anak. Untuk lebih menenangkan, kekhawatiran orangtua, maka bapak dan
ibu bisa konsultasi sama dokter/ bidan/ perawat/ petugas posiandu yang ikut mengawasi tumbuh
kembangnya. Mereka akan membantu bapak dan ibu, menentukan apakah ananda perlu mendapat
penanganan serius atau belum terkait tumbuh kembangnya.
Untuk memudahkan juga, saya posting acuan mandiri (secara umum) yang perlu dicapai anak di
setiap perkembangannya. Dan apa yang diperlukan anak, untuk dipenuhi orangtuanya.
Apa itu?
Di link tersebut, ada 5 area kemandirian secara umum sesuai dengan kelompok perkembangannya.
Yaitu di kelompok anak yang baru lahir, balita, anak, remaja dan dewasa. Karena dengan
memahami mandiri yang perlu dicapai di setiap kelompok perkembangan, menurutku, orangtua
lebih mudah mengarahkan anaknya mandiri. Orangtua juga bisa lebih fokus pada proses daripada
hasil.
Setelahnya, baru kita ngobrol lagi soal kemandirian lagi ya? Terutama untuk mengetahui perbedaan
kemandirian untuk anak reguler dan anak berkebutuhan khusus. Beda? Tentu saja. Anak
berkebutuhan khusus punya kondisi yang tidak sama dengan anak reguler.