Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Ma’arif 1 Semaka


Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi
Kelas/semester : X / Genap
Materi Pokok : pengertian mandiri
 Pengertian serta aspek kemandirian
Pertemuan ke :1
Waktu Pembelajaran : 1 x 35 menit

I. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan metode partisipatif, dengan model pembelajaran ceramah dan
visualisasi, siswa paham untuk menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan sekolah, siswa
mampu menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan sekolah, siswa terbiasa menerapkan
sikap mandiri dalam lingkungan sekolah sehingga secara aktif menghindari serta menolak
perilaku korupsi.
II. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan (10 menit)
1. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan (Salam,berdoa,Presensi )
2. Apersepsi : Menanyakan yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan
3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
5. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
B. Inti (25 menit)
Kegiatan inti dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kemudian diberikan penugasan tematik
dengan materi utama yang diunduh dari internet
b. Siswa kemudian berkreasi untuk membuat portofolio tematik yang menarik untuk
dipamerkan dan dijajakan
c. Siswa kemudian mengatur tatanan kelas menjadi area bazaar masing-masing dengan
tampilan yang atraktif sehingga memikat perhatian pengunjung.
d. Di dalam kelompok siswa berbagi tugas siapa yang menjajakan dan memberikan
penjelasan materi tematik.
e. Hasil kegiatan bazaar kemudian menjadi kesimpulan tematik dan dapat ditampilkan di
mading maupun media sosial.
C. Penutup (10 menit)
1. Kegiatan guru bersama pesertadidik,yaitu:
(a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran
(b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang Sudah dilaksanakan
(c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
2. Kegiatan guru yaitu:
1) melakukan penilaian;
2) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
3) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
3. Menutup pelajaran dengan do’a dan salam.

III. Penilaian

Pengetahuan Memahami pengertian sikap mandiri dalam Teknik Penilaian:


1.
lingkungan sekolah dan masyarakat pengamatan, tes tertulis
Keterampilan Mampu menerapkan sikap mandiri dalam Format unjuk
2.
lingkungan sekolah dan masyarakat kerja/produk
Sikap Membiasakan menerapkan sikap mandiri Kuisioner
3.
dalam lingkungan sekolah dan masyarakat
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Tahu/Paham
1. Teknik Penilaian: Pengamatan, Tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian

1. Pengetahuan
a. Mengetahui sikap mandiri dalam Pengamatan Penyelesaian tugas
lingkungan keluarga dan kelas dan tes individu dan
b. Menjelaskan sikap mandiri secara kelompok
general maupun spesifikdalam
lingkungan keluarga dan kelas

Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah
kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah
penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan
memberikan tanda ceklist (√) pada kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian),
BP (Belum Paham).

No Sub-Materi Pokok PS PSb BP


1. Penerapan sikap mandiri dalam lingkungan
keluarga dan kelas
2. Membangun sikap mandiri dalam lingkungan
keluarga dan kelas
3. Manfaat memiliki sikap mandiri dalam
lingkungan keluarga dan kelas

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah


materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan
apabila pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP
(Belum Paham) coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih
lengkap, supaya kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya
kurang atau belum memahaminya.

b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam tes tertulis/lisan dengan


mengerjakan uji kompetensi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat.

1. Apa yang dimaksud dengan sikap mandiri?


mandiri adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk berbuat bebas,
melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri untuk kebutuhan sendiri, mengejar
prestasi, penuh ketekunan, serta berkeinginan untuk melakukan sesuatu tanpa bantuan
orang lain.

2. Sebutkan aspek aspek sikap mandiri!


 Tanggung Jawab
 Otonomi
 Kontrol Diri
 Gen atau keturunan orangtua.
 Pola asuh orangtua
 Sistem kehidupan di masyarakat
3. Sebutkan ciri ciri sikap mandiri yang kamu ketahui!
 Peduli terhadap kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dari interaksinya
dengan orang lain. 
 Mengikuti aturan secara sepontanistik dan hedonistik. 
 Berfikir tidak logis dan tertegun pada cara berfikir tertentu. 
 Cenderung melihat kehidupan sebagai zero-sum games. 
 Cenderung menyalahkan orang lain dan mencela orang lain serta lingkungannya.
LEMBAR PENILAIAN PEMBIASAAN SIKAP JUJUR BAGI SISWA

Kelas :X
Tema : Mandiri
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan karakter sikap mandiri pada orang lain dan diri
sendiri
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen) menggunakan kuisioner terkait kebiasaan sikap
siswa untuk bersikap mandiri

KUISIONER

Tanggal :...................................
Nama Peserta Didik :...................................

PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

No Pernyataan TP KD SR SL
1 saya menyiapkan keprluan sekolah sendiri
2 Saya meminta bantuan orang tua dalam mengerjakan
tugas sekolah
3 Saya meminta bantuan teman dalam mengerjakan soal
ulangan
4 Saya mengerjakan tugas sekolah sendiri
5 Saya membuat rencana belajar saya sendiri

 SL = selalu, apabila melakukan sesuai pernyataan


 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
 KD = kadang kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
Penilaian Hasil Belajar

Penilaian Bisa/Mampu/Terampil

Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik


dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang nilai mandiri. Lembar
penilaian Penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format dibawah ini,
dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapatdisesuaikan dengan situasi dan
kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan Kemampuan Memberi


Nama Bertanya Menjawab/ masukan/saran
No
Peserta didik argumentasi

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )


Kategori Penilaian :
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 4
12

Pedoman Penskoran (rubrik) :


No Aspek Penskoran
Kemampuan Skor 4, apabila selalu Bertanya
bertanya Skor 3, apabila sering bertanya
1.
Skor 2, apabila kadang-kadangbertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.
Kemampuan Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
menjawab/ Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
Argumentasi jelas
2. Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan
tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional,
dan tidak jelas
Kemampuan Skor 4, apabila selalu memberi masukan
memberi Skor 3, apabila sering memberi masukan
3.
masukan Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Terlampir)


- Penilaian Produk
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR,
dll

Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Proyek kewarganegaraan

Lakukan pembiasaan berprilaku sebagai perwujudan kemandirian di lingkungan


keluarga dan kelas.Lakukan pencatatan apabila memungkinkan lengkapi dengan
bukti seperti foto atau meminta tanda tangan dan komentar orang yang mengetahui
perilaku kalian.Apa manfaat mandiri. Coba tuliskan hasil pembiasaan kalian dalam
tabel berikut.

No Lingkungan Kegiatan Manfaat


1
2
3
4
5

Rpp 1 :

Kemandirian adalah suatu kemampuan psikososial berupa kesanggupan untuk


berani, berinisiatif dan bertanggung jawab dalam mengatasi hambatan/masalah dengan rasa
percaya diri dengan tidak tergantung dengan kemampuan orang lain, serta mampu
memerintah, menguasai dan menentukan dirinya sendiri tanpa pengaruh lingkungan dan
bantuan orang lain.
Kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk berbuat
bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri untuk kebutuhan sendiri, mengejar
prestasi, penuh ketekunan, serta berkeinginan untuk melakukan sesuatu tanpa bantuan
orang lain, mampu berpikir dan bertindak original, kreatif dan penuh inisiatif, mampu
mempengaruhi lingkungannya, mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan diri
sendiri, menghargai keadaan diri sendiri, dan memperoleh kepuasan dari usahanya
(Patriana, 2007).
Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi
individu. Kemandirian diperoleh secara bertahap selama perkembangan berlangsung,
dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai
situasi di lingkungan, sehingga individu pada akhirnya akan mampu berfikir dan bertindak
sendiri.
Berikut definisi dan pengertian kemandirian dari beberapa sumber buku: 
 Menurut Nurhayati (2011), kemandirian adalah kemampuan psikososial yang mencakup
kebebasan untuk bertindak, tidak tergantung dengan kemampuan orang lain, tidak
terpengaruh lingkungan, dan bebas mengatur kebutuhannya sendiri. 
 Menurut Kartono (2007), kemandirian adalah kesanggupan untuk berdiri sendiri dengan
keberanian dan tanggung jawab atas segala tingkah laku sebagai manusia dewasa dalam
melaksanakan kewajibannya guna memenuhi kebutuhannya sendiri. 
 Menurut Chaplin (2002), kemandirian adalah kebebasan individu manusia untuk
memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai dan menentukan
dirinya sendiri. 
 Menurut Maryam (2015), kemandirian adalah perilaku mampu berinisiatif, mampu
mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu
sendiri tanpa bantuan orang lain. 

Aspek-aspek Kemandirian 

Menurut Widayati (2009), aspek-aspek kemandirian adalah sebagai berikut: 

1. Tanggung Jawab, yaitu kemampuan memikul tanggungjawab, kemampuan untuk


menyelesaikan suatu tugas, mampu mempertanggungjawabkan hasil kerjanya,
kemampuan menjelaskan peranan baru, memiliki prinsip mengenai apa yang benar dan
salah dalam berfikir dan bertindak. 
2. Otonomi, ditunjukkan dengan mengerjakan tugas sendiri, yaitu suatu kondisi yang
ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri dan bukan orang lain
dan tidak tergantung pada orang lain dan memiliki rasa percaya diri dan kemampuan
mengurus diri sendiri. 
3. Inisiatif, ditunjukkan dengan kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif. 
4. Kontrol Diri, kontrol diri yang kuat ditunjukkan dengan pengendalian tindakan dan
emosi mampu mengatasi masalah dan kemampuan melihat sudut pandang orang lain
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Ma’arif 1 Semaka


Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi
Kelas/semester : X / Genap
Materi Pokok : Pengertian Mandiri
 Faktor-faktor aspek mandiri
Pertemuan ke :2
Waktu Pembelajaran : 1 x 35 menit

I. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan metode partisipatif, dengan model pembelajaran Meta plan, siswa paham
untuk menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan sekolah, siswa mampu menerapkan sikap
mandiri dalam lingkungan sekolah, siswa terbiasa menerapkan sikap mandiri dalam
lingkungan sekolah sehingga secara aktif menghindari serta menolak perilaku korupsi.
II. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan (5 menit)
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Keadaan siswa
2. Memotivasi peserta didik
3. Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4. Mengisi absen
B. Inti (30 menit)
1. Pemberian stimulus terhadap siswa, mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan
dengan menggaungkan yel yel anti korupsi
2. Pengelompokan siswa
Peserta didik dibagi ke dalam 4 kelompok secara heterogen
Peserta didik dibagikan potangan kertas untuk menuliskan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan guru
a.Mengapa anak usia remaja masih selalu mengadu kepada orang tuanya
b.Mengapa siswa menyontek dalam ujian
Kata kunci: sendiri, berdikari, percaya diri, tidak bergantung, tegar, berani
Peserta didik secara individu aktif menjawab pertanyaan atau masalah yang diajukan
Peserta didik secara individual menempelkan jawaban di kertas atau papan plano
yang disipakn di depan kelas, dan membacakan jawabannya.
3. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk menerapkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Pendidik bersama
peserta didik mengagendakan tugas tentang materimandiri yang telah dipelajari.
2. Pendidik bersama peserta didik mengagendakan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya, yaitu pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat video
tentang kemandirian kebiasaan kebiasaan yang mereka terapkan dalam kehidupan
sehari hari, untuk ditayangkandipertemuan selanjutnya.
3. Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa)
III. Penilaian

No Aspek yang Bentuk penilaian Instrumen penilaian Waktu Penilaian


dinilai
1 Pengetahuan Tes tertulis Soal Tes Setelah selesai KBM
2 Keterampilan Unjuk kerja Format pengamatan unjuk Pada saat presentasi
Laporan tertulis kerja pengumpulan tugas
Format penilaian laporan
tertulis
3 Sikap Observasi/kuisioner Format pengamatan Selama proses
sikap(kuisioner) pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Tahu/Paham
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian

1. Pengetahuan
c. Mengetahui sikap mandiri dalam Pengamatan Penyelesaian tugas
lingkungan keluarga dan kelas dan tes individu dan
d. Menjelaskan sikap mandiri secara kelompok
general maupun spesifikdalam
lingkungan keluarga dan kelas

Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah
kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah
penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan
memberikan tanda ceklist (√) pada kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian),
BP (Belum Paham).

No Sub-Materi Pokok PS PSb BP


4. Penerapan sikap mandiri dalam lingkungan
keluarga dan kelas
5. Membangun sikap mandiri dalam lingkungan
keluarga dan kelas
6. Manfaat memiliki sikap mandiri dalam
lingkungan keluarga dan kelas

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah materi
pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila
pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP (Belum
Paham) coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya
kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum
memahaminya.

b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam tes tertulis/lisan dengan mengerjakan


uji kompetensi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat.

1. Sebutkan manfaat sikap mandiri!


 Melatih tanggung jawab
 Meningkatkan keterampilan
 Tidak bergantung kepada orang lain
 Percaya diri
 Menjadi kreatif
 Mempunyai pikiran kritis
 Mengembangkan daya mental
 Menjadi berani
2. Berikan 5 contoh sikap mandiri dalam keluarga!
 Membersihkan kamar sendiri
 Mencuci piring sendiri setelah makan
 Mengerjakan PR dari sekolah sendiri tanpa bantuan kakak atau ibu/ayah
 Menyetrika pakaian sekolah sendiri
 Menyiapkan sarapan kegemaran sendiri

3. Berikan 4 contoh sikap mandiri dalam lingkungan sekolah!


 Berangkat sendiri ke sekolah menggunakan transportasi publik
 Mengerjakan tugas sendiri tanpa menyontek meski sulit sekalipun
 Membersihkan laci, meja dan kursi tempat duduk di kelas tanpa bantuan orang lain
 Tidak membuang sampah sembarangan atas kesadaran diri sendiri
LEMBAR PENILAIAN PEMBIASAAN SIKAPJUJUR BAGI SISWA

Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi


Kelas :X
Tema : Mandiri
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan karakter sikap mandiri pada orang lain dan diri
sendiri
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen)menggunakan kuisioner terkait kebiasaan sikap
siswa untuk bersikap mandiri

KUISIONER

Tanggal :...................................
Nama Peserta Didik :...................................

PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

No Pernyataan TP KD SR SL
1 saya mencuci piring bekas makan saya sendiri
2 Ketika mengalami kesulitan dalam belajar, saya selalu
mencoba memecahkan dengan mencari sumber belajar
lain.
3 Saya meminta bantuan orang dalam mengerjakan tugas
sekolah
4 Saya meminta orang tua memasakan makanan kesukaan
saya
5 Saya langsung mengerjakan tugas apabila ada tugas dari
guru

 SL = selalu, apabila melakukan sesuai pernyataan


 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
 KD = kadang kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
Materi :
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Menurut Masrun (dalam Yessica, 2008:
26) faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah: a. Pola asuh orang tua Remaja yang
mempunyai kemandirian tinggi adalah remaja yang orang tunya dapat menerima secara
positif. b. Usia Remaja akan berusaha melepaskan diri dari orang tuanya, dalam hal ini
berarti individu cenderung tidak akan meminta bantuan kepada orang lain dalam
memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. c. Pendidikan Pendidikan yang dialami
oleh seseorang tidak harus berasal dari sekolah atau pendidikan formal, akan tetapi bisa juga
berasal dari luar sekolah atau non formal. Pendidikan ini secara tidak langsung teleh
membawa individu kepada 18 suatu bentuk suatu usaha dari lingkungan keluarganya ke
dalam kelompok teman sabayanya sehingga terlihat adanya kecenderungan bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan tenyata semakin tinggi kemandirian seseorang. d. Urutan kelahiran
Urutan kelahiran dalam suatu keluarga tentunya memiliki ciri tersendiri bagi setiap anak
yang disebabkan karena adanya perlakuan dan perhatian yang berbeda. e. Jenis kelamin
Wanita mudah dipengaruhi, sangat pasif, merasa kesulitan dalam memutuskan sesuatu,
kurang percaya diri dan sangat tergantung. f. Intelegensi Remaja yang cerdas akan memiliki
metode yang praktis dan tepat dalam setiap memecahkan masalah yang sedang dihadapinya,
sehingga akan dengan cepat mengambil keputusan untuk bertindak. Kondisi ini menunjukan
adanya kemandirian setiap menghadapi masalah yang sedang dihadapinya. g. Interaksi
sosial Remaja memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial, serta
mampu menyesuaikan diri dengan baik akan mendukung perilaku yang bertanggung jawab
dan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinnya. 19 Ali, (2010:118) ada
sejumlah faktor yang mempengaruhi kemandirian remaja yaitu sebagai berikut: a. Gen atau
keturunan orang tua Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali
menurunkan anak yang memiliki kemandirian. b. Pola asuh orang tua Cara orang tua atau
mendidik anak akan mempengaruhi perkembangan kemandirian pada masa remajanya.
Orang tua yang terlalu banyak melarang atau mengeluarkan kata “jangan” tanpa disertai
dengan penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan kemandirian remaja.
Kondisi tersebut berbeda dengan orang tua yang menciptakan suasana aman dalam
berinteraksi dengan keluarganya maka akan dapat mendorong kelancaran perkembangan
remaja. Orang tua yang cenderung sering membanding- bandingkan anak yang satu dengan
yang lainnya juga akan berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan kemandirian anak.
c. Sistem pendidikan di sekolah Proses pendidikan disekolah yang tidak mengembangkan
demokratisasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi akan
menghambat perkembangan remaja. Proses pendidikan yang banyak menekankan
pentingnya pemberian sanksi atau hukuman (punishment) juga dapat menghambat
perkembangan kemandirian remaja namun, proses pendidikan yang lebih menekankan
pentingnya penghargaan terhadap potensi 20 remaja, pemberian reward, dan menciptakan
kompetisi positif maka akan memperlancar perkembangan kemandirian remaja. d. Sistem
kehidupan di masyarakat Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan
pentingnya hierarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang
menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat
kelancaran perkembangan kemandirian remaja. Lingkungan masyarakat yang aman,
menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk kegiatan dan terlalu hierarkis akan
merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian remaja. Berdasarkan faktor-faktor
kemandirian yang dikemukakan oleh Masrun dan Ali, kemandirian dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor kemandirian menurut Masrun ada tujuh hal yang
mempengaruhi kemandirian remaja yaitu pola asuh, usia, pendidikan, urutan kelahiran, jenis
kelamin, intelegensi dan interaksi sosial sedangkan menurut Ali ada empat faktor yang
memengaruhi kemandirian yakni gen atau keturunan orang tua, pola asuh orang tua, sistem
pendidikan di sekolah dan sistem kehidupan orang tua.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Ma’arif 1 Semaka


Mata Pelajaran : Pendidikan Anti Korupsi
Kelas/semester : X / Genap
Materi Pokok : Pengertian Mandiri
 Ciri-ciri mandiri
Pertemuan ke :3
Waktu Pembelajaran : 1 x 35 menit

I. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan metode partisipatif, dengan model pembelajaran Bermain peran, siswa
paham untuk memahami ciri ciri sikap mandiri dalam lingkungan sekolah sehingga secara
aktif menghindari serta menolak perilaku korupsi.
II. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan (10 menit)
1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Keadaan siswa
2. Memotivasi peserta didik
3. Peserta didik diminta untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
4. Mengisi absen
B. Inti (30 menit)
1. Pemberian stimulus terhadap siswa
Satu kelompok bermain peran, peserta lain belajar mengamatisikap orang lain, peran
perannya, konflik yang ada dan mengidentifikasi penyebab penyebab ketidak
mandirian
2. Identifikasi masalah
Peserta didik dibagi dalam kelompok secara proaktif dan responsif berdiskusi
3. Pengumpulan data
Peserta didik secara berkelompok menggali dan menggumpulkan informasi dari
berbagai peran tentang asp engolahan data dan pembuktian
4. Peserta didik berdiskusi untuk mengolah, menganalisis dan menyimpulkan informasi
yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber terkait penyebab ketidak mandirian
5. Menarik kesimpulan
Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi mengenai penyebab
ketidakmandirian.
C. Penutup (5 menit)
1. Peserta didik dibimbing oleh pendidik untuk menerapkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Pendidik bersama
peserta didik mengagendakan tugas tentang materimandiri yang telah dipelajari.
2. Pendidik bersama peserta didik mengagendakan materi yang akandipelajari pada
pertemuan berikutnya,untuk dipelajari oleh peserta didik di rumah.
3. Pendidik bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan Mengucapkan Salam
Penutup ( Doa)
III. Penilaian

Pengetahuan Memahami pengertian ciri ciri sikap mandiri Teknik Penilaian:


1.
dalam lingkungan sekolah dan masyarakat pengamatan, tes tertulis
Keterampilan Mampu menjelaskan ciri ciri sikap mandiri Format unjuk
2.
dalam lingkungan sekolah dan masyarakat kerja/produk
Sikap Mampu menerapkan ciri cirisikap mandiri Penilaian tugas praktik
3.
dalam lingkungan sekolah dan masyarakat
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Tahu/Paham

1. Teknik Penilaian: Pengamatan, Tes tertulis


2. Prosedur Penilaian:
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Pengetahuan
a. Mengetahui sikap mandiri dalam Pengamatan Penyelesaian tugas
lingkungan keluarga dan kelas dan tes individu dan
b. Menjelaskan nilai-nilai kemandirian kelompok
dalam lingkungan keluarga dan kelas

Penilaian Pengetahuan
a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah
kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah
penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan
memberikan tanda ceklist (√) pada kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian),
BP (Belum Paham).

No Sub-Materi Pokok PS PSb BP


1 Penerapan sikap mandiri dalam lingkungan keluarga
dan kelas
2 Membangun sikap mandiri dalam lingkungan keluarga
dan kelas
3 Manfaat bersikap mandiri dalam lingkungan keluarga
dan kelas

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah materi
pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila
pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP (Belum
Paham) coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya
kalian cepat memahami materi pembelajaran yang sebelumnya kurang atau belum
memahaminya.

b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam tes tertulis/lisan dengan mengerjakan


uji kompetensi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat.

1. Bagaimana cara menerapkan sikap mandiri dalam lingkungan keluarga dan kelas !
2. Bagaimana menumbuhkan sikap mandiri dalam lingkungan keluarga dan kelas !
3. Uraikan manfaat bersikap mandiri,jika dilakukan secara terus menerus lingkungan
keluarga dan kelas !
LEMBAR PENILAIAN PEMBIASAAN SIKAPJUJUR BAGI SISWA

Kelas :X
Tema : Mandiri
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan karakter sikap mandiri pada orang lain dan diri
sendiri
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen)menggunakan kuisioner terkait kebiasaan sikap
siswa untuk bersikap mandiri

KUISIONER

Tanggal :...................................
Nama Peserta Didik :...................................

PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya berusaha untuk mengumpulkan tugas tepat waktu
2 Saya mencari buku bacaan di perpustakaan untuk
membantu dalam menyelesaikan tugas.
3 Saya mempersiapkan alat-alat yang perlu dibawa ke sekolah
4 Saya meminta orang tua mencucikan baju seragam
sekolah
5 Saya menanyakan sendiri kepada guru mengenai tugas yang
belum diketahui

 SL = selalu, apabila melakukan sesuai pernyataan


 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
 KD = kadang kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

Berbicara tentang kemandirian, kita tentu ingin mengetahui “Ciri-ciri Kemandirian”. Dengan


mengetahui, kita dapat memastikan goal kemandirian yang akan dicapai. Apakah sudah tepat jika
menyatakan mandiri?
Beberapa ahli mengemukankan pendapatnya tentang ciri-ciri kemandirian. Pendapat-pendapat
para ahli, seperti Gilmore dalam Chabib Thoha, Lindzey & Ritter, Hasan Basri, Antonius,
menyebutkan hal-hal berikut ini dalam ciri-ciri kemandirian:

1. Ada rasa tanggung jawab


2. Mampu bekerja sendiri secara mandiri  (jarang meminta pertolongan orang lain)
3. Memiliki sikap kreatif,
4. Punya insiatif,
5. Menguasa ketrampilan dan keahlian sesuai dengan bidang kerjanya
6. Menghargai waktu
7. Punya rasa aman jika memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain
8. Memiliki menyelesaikan persoalan
9. Mampu menimbangan dengan baik problem yang dihadapi secara intelegen
10. Puas dengan pekerjaan yang dilakukannya.
11. Punya percaya diri
12. Dapat melayani diri sendiri, terutama untuk hal-hal pribadi
Materi :
Ciri-ciri tersebut diambil oleh para ahli melalui melalui pengamatan kehidupan
bermasyarakat dan adat istiadat masyarakat ataupun penelitian.
Banyak ya, ciri kemandirian itu. Teorinya!. Ya ?
Kenyataannya, 12 ciri kemandirian di atas, tidak mudah dilakukan oleh seorang anak. Eh kok
anak, manusia dewasa saja tidak mudah. Betul kan? Jadi apakah ini artinya tidak ada seorangpun
yang mandiri?
He he he… selalu ada standar ideal, tidak berarti semua orang perlu mencapai ke-ideal-an
Nah karena begitu banyak kriteria tentang kemandirian, yang pada kenyataannya tidak mudah
dilakukan, maka saya lebih suka menikmati proses memandirikan anak, daripada mengukur anak
sudah mandiri atau belum. Dimana proses kemandirian yang saya maksud, merujuk pada acuan
tumbuh kembang anak. Dengan menggunakan empat kriteria perkembangan penilaian atas
proses. Empat kriteria tersebut adalah Motorik Kasar, Motorik Halus, Bahasa dan Wicara,
terakhir Personal social. (ada ahli yang menambahkan sebuah kriteria lagi yaitu kognitif).
Mengapa saya lebih suka menikmati proses?
He he he, karena saya memahami tidak satupun anak yang  proses perkembangan sempurna,
bersamaan di empat kriteria berkembang sesuai standar. Ada anak yang lebih dulu mencapai, ada
yang lebih lambat. Ada yang lebih menonjol.  Yes, setiap pribadi anak punya keunikan
tersendiri.
Anak yang lebih cepat mencapai perkembangan sesuai usia, yang dijadikan rujukan atas 9
kecerdasan anak.  Anak-anak yang tertinggal/ bermasalah dijadikan rujukan oleh para ahli
sebagai anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan. Baik yang terlalu cepat dan
yang terlalu lambat, perlu diperhatikan, karena akan menganggu pencapaian kemandiriannya.
(Dimana untuk batasannya anak tertinggal atau bermasalah atau anak terlalu  cepat
perkembangannya sebaiknya berkonsultasi dengan ahlinya agar mendapatkan dukungan yang
tepat.)
Contoh, ada anak yang lebih dulu bicara daripada berjalan. Artinya kemandirian untuk berbicara
dan bahasa sudah lebih dulu dicapai dari kemandirian untuk yang berkaitan dengan motorik
kasar. Tetapi masih dalam batasan yang menurut para ahli, belum ketinggalan/ bermasalah,
sesuai usianya. Artinya lagi, secara keseluruhan kemandirian untuk usianya tercapai. Anak sudah
mandiri di usia tersebut.  Beda jika terlalu cepat atau terlalu lambat. Hal ini akan berpotensi
gangguan dalam perkembangan secara umum. Seperti anak yang (terlalu) terlambat bicara. Anak
ini akan berpotensi dalam mandiri di kriteria bahasa dan wicara.  Ini masalah perkembangan.
Betul ya?
Lalu bagaimana orangtua memastikan anaknya sudah mandiri di usia tertentu? Belum
ketinggalan/ bermasalah atau terlalu cepat?
Kita pakai acuan orangtua saja ya, bukan berpijak pada pandangan para ahli.
Begini, setiap orangtua pasti punya buku bayi. Yang didapat setelah seorang ibu melahirkan
bayinya. (jaman sekarang, kalau gak punya pasti lahirannya gak ke rumah sakit, gak ke klinik,
gak juga di bantu bidan.  Dengan kata lain, lahiran sendiri. he he he.. ). Di dalam buku bayi,
umumnya selalu ada informasi tentang perkembangan yang seharusnya sudah dicapai sesuai
usianya.  Contoh
Tinggal cari usia anak dalam buku bayi, baca perkembangan yang perlu dicapai anak dan
bandingkan dengan perkembangan ananda. (kalau sudah mencapai artinya anak sudah mandiri,
di kriteria tersebut. Ingat ya ada 4 kriteria perkembangan). Cek satu demi satu. Kalau belum
tercapai, orangtua juga tidak perlu langsung gelisah, karena ada tengat waktu antara yang tertera
di buku dengan waktu pencapaian anak. Untuk lebih menenangkan, kekhawatiran orangtua,
maka bapak dan ibu bisa konsultasi sama dokter/ bidan/ perawat/ petugas posiandu yang ikut
mengawasi tumbuh kembangnya. Mereka akan membantu bapak dan ibu, menentukan apakah
ananda perlu mendapat penanganan serius atau belum terkait tumbuh kembangnya.
Untuk memudahkan juga, saya posting acuan  mandiri (secara umum) yang perlu dicapai anak di
setiap perkembangannya. Dan apa yang diperlukan anak, untuk dipenuhi orangtuanya.
Apa itu?

Di link tersebut, ada 5 area kemandirian secara umum sesuai dengan kelompok
perkembangannya. Yaitu di kelompok anak yang baru lahir, balita, anak, remaja dan dewasa.
Karena dengan memahami mandiri yang perlu dicapai di setiap kelompok perkembangan,
menurutku, orangtua lebih mudah mengarahkan anaknya mandiri. Orangtua juga bisa lebih fokus
pada proses daripada hasil.
Setelahnya, baru kita ngobrol lagi soal kemandirian lagi ya? Terutama untuk mengetahui
perbedaan kemandirian untuk anak reguler dan anak berkebutuhan khusus. Beda? Tentu saja.
Anak berkebutuhan khusus punya kondisi yang tidak sama dengan anak reguler.

Anda mungkin juga menyukai