Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Nuqma Al Afgani

NIM : 2020150006
Kelas :2
Semester :6
Mata Kuliah : Keamanan Sistem Komputer
Dosen Pengampu : Nahar Mardiyantoro, M. Kom.

Tugas 1 Contoh Kasus CIA

Ransomware di Universitas California


Pada tahun 2020, dimana dunia sedang digempar oleh COVID19 yang menyebar
begitu cepat keseluruh dunia. Para Ilmuwan-ilmuwan kesehatan sedang melakukan pengujian
pengobatan penyakit tersebut, termasuk UCSF(University of California, San Francisco). Menurut
artikel teknologi.bisnis.com, pada School of Medicine di UCSF sedang melakukan riset tentang
pengujian antibodi dan uji klinis bakal calon obat yang akan digunakan nantinya oleeh
masyarakat terhadap penyakit COVID19. Nah disaat sedang melakukan riset, ternyata dibagian
School of Medicine di UCSF terkena virus ransomware yang dianggap remeh oleh pakar
keamanan dan pihak penegak hukum. Direktur Komunikasi di UCSF Peter Farley mengatakan
serangan tersebut tidak memengaruhi perawatan pasien-pasiennya. Padahal UCSF sendiri sudah
memberi peringatan pada pakar keamanan dan pihak penegak hukum soal serangan tersebut.
Pada akhirnya yang terkena adalah sejumlah data pada server dalam jumlah terbatas yang
berhasil dienkripsi. Data tersebut menurut pihak kampus penting untuk pekerjaan aksemis yang
dikejar sebagai universitas [elayan kepentingan publik.
Jaringan hacker NetWalker mengklaim serangan ransomware ini melalui blog
mereka. Unggahan yang didedikasikan untuk UCSF tampaknya disalin dan ditempelkan dari
home page UCSF yang mempromosikan pekerjaannya di bidang kesehatan. Kelompok-
kelompok hacker acapkali mengunggah sampel-sampel data untuk membuktikan keberhasilan
aksi mereka. Dalam hal ini, blog mereka mengunggah empat screenshot, termasuk dua file yang
diakses oleh para peretas. Nama file-file tersebut berisi kemungkinan referensi-referensi yang
ditujukan kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan departemen-
departemen yang menjadi pusat penelitian coronavirus universitas. Para peretas semakin
menargetkan institusi seperti UCSF tidak hanya untuk pembayaran ransomware, tetapi juga
untuk properti intelektual yang menguntungkan, seperti riset berharga tentang obat untuk Covid-
19. UCSF telah terlibat dalam pengambilan sampel dan pengujian antibodi, termasuk pada obat
eksperimental untuk virus corona bernama remdesivir, yang telah menunjukkan tanda-tanda
efektif pada awal siklus hidup Covid-19. Ransomware Netwalker pertama kali diperkenalkan dan
dioperasikan oleh kelompok kejahatan siber yang dijuluki Circus Spider oleh CrowdStrike Inc.
Sejak September 2019, ransomware Netwalker telah secara aktif digunakan oleh pelaku-pelaku
kriminal dengan tautan ke malware termasuk Mailto, Koko, dan KazKavKovKiz. "Penggunaan
umpan Covid-19 dan penargetan entitas di sektor kesehatan menunjukkan bahwa operator
Netwalker mengambil keuntungan dari pandemi global ini untuk mendapatkan ketenaran dan
meningkatkan basis pelanggan mereka," menurut sebuah laporan riset oleh Crowdstrike.

Anda mungkin juga menyukai