Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PREVENTIF DENTISTRY III

“TOPIKAL APLIKASI FLUOR”


Dosen Pembimbing: Irmanita Wiradona, S.Si.T, M.Kes

Disusun oleh:
Nama : Hera Selviana
NIM : P1337425221007
Kelas : 4A

PRODI TERAPI GIGI PROGRAM SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karies gigi merupakan suatu penyakit yang paling sering ditemukan dalam
rongga mulut. Menurut Brauer (cit. Tarigan, 1990) karies gigi merupakan penyakit
jaringan keras gigi yang mengalami dekalsifikasi yang ditandai dengan kerusakan
jaringan dimulai pada permukaan gigi yang mudah terserang karies seperti pit dan
fissure serta daerah interproksimal meluas kearah pulpa.
Berbagai cara telah dikembangkan untuk mencegah karies gigi, salah satunya
adalah dengan penggunaan fluor. Penggunaan fluor ini dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu sistemik dan lokal. Pemberian fluor secara sistemik dilakukan dengan
kumur-kumur larutan fluor. Menyikat gigi dengan pasta gigi berfluor serta aplikasi
topikal dengan larutan fluor (Tarigan, 1990).
Aplikasi topikal fluor adalah pengolesan langsung larutan fluor yang pekat
pada email setelah gigi dibersihkan dan dikeringkan dengan semprotan udara.
Permukaan gigi diolesi larutan fluor serta dibiarkan kering selama 3 menit. Pemberian
fluor melalui aplikasi topikal dapat memakai bermacam-macam bentuk fluor, antara
lain: pasta fluor dengan konsentrasi tinggi (SnF2), larutan fluor (NaF) dan fluor
dalam bentuk gel (APF) (Nio, 1989).
Aplikasi topikal fluor merupakan teknik yang sederhana untuk aplikasi larutan
fluor yang dilakukan oleh praktisi gigi dan dapat diaplikasikan dengan mudah.
Fluoridasi topikal ini sangat dianjurkan pada gigi anak yang baru erupsi di dalam
mulut untuk memperkuat lapisan email gigi.
B. Tujuan
1. Untuk memperkuat lapisan email gigi.
2. Untuk mencegah terjadinya lubang gigi.
3. Mempertahankan gigi susu dalam mulut sampai gigi permanen tumbuh dalam
lengkung rahang yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Rafiq
Usia : 9 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Kelas : 3 SD
Sekolah : SDN Srondol Wetan 5
B. Alat dan Bahan

1. Nierbekken
2. Diagnostic set (kaca mulut, sonde, pinset, excavator)
3. Cotton roll
4. Cotton pellet
5. Pumice
6. Micro brush
7. Lowspeed handpiece
8. Brush
9. Dappen dish
10. Gelas kumur
11. Handscoon
12. Aquadest
13. MI Varnish
C. Prosedur Tindakan Topikal Aplikasi Fluor
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat)
3. Menjelaskan prosedur perawatan “saya akan melakukan perawatan topical
aplikasi fluor untuk mencegah terjadinya gigi berlubang”
4. Meminta informed consent
5. Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi
6. Mempersiapkan alat perlindungan diri (memakai APD, menggunakan masker,
mencuci tangan 6 langkah WHO, menggunakan sarung tangan)
7. Mempersiapkan alat dan bahan
8. Melakukan persiapan pasien (menggunakan polibib, suction, dan gelas kumur
disiapkan)
9. Memposisikan duduk pasien
RA : semi supine, mulut pasien setinggi bahu operator
RB : duduk tegak, dataran oklusal gigi sejajar dengan lantai, mulut pasien setinggi
siku operator
10. Memposisikan operator
11. Melakukan tell, show, do kepada pasien
12. Pasien diminta untuk berkumur
13. Lakukan oral propilaksis dengan pumice dan brush pada lowspeed handpiece
14. Pasien diminta untuk berkumur, kemudian cek untuk mengetahui apakah sudah
benar bersih
15. Keringkan gigi dengan three way syringe
16. Gigi yang ada karies ditumpat sementara dengan cavit
17. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll dan keringkan gigi (aplikasi per kuadran)
18. Apikasi bahan MI Varnish pada permukaan gigi, termasuk bagian proksimal
dengan brush
19. Tunggu 3-5 menit sampai kering
20. Berikan edukasi pasca perawatan
- Instruksi untuk tidak makan dan minum selama 1 jam
- Tidak boleh menyikat gigi kurang lebih 1 jam setelah di topikal
- Tetap menjaga kebersihan rongga mulut pasien dengan menyikat gigi 2 kali
sehari
21. Tanyakan kepada pasien apakah ada pertanyaan (apabila tidak pasien dapat
pulang)
22. Matikan lampu dental unit, melepas celemek pasien, menurunkan dental chair,
buang handscoon dan masker di sampah medis
23. Mempersilakan pasien untuk keluar dari dental chair
D. Hasil Pembahasan
Setelah dilakukan pengolesan topical aplikasi fluor dengan MI Varnish
kemudian ditunggu 3-5 menit. Setelah gigi kering, maka akan terlihat bercak putih-
putih yang menempel pada gigi. Fluor bekerja secara maksimal jika diaplikasikan
dalam konsentrasi rendah dan konstan terus-menerus dipertahankan dalam plak dan
air ludah. Mekanisme fluor dalam pencegahan karies adalah dengan cara menghambat
proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi. Fluor yang ada pada plak saat
bakteri akan membentuk asam, turun ke bawah permukaan gigi dan melindungi email
dari pelarutan oleh asam. Pada saat meningkatkan proses remineralisasi, fluor bekerja
dengan cara mempercepat proses pembentukan Kristal apatit.
Sebelum Pengolesan Topikal Aplikasi Setelah Pengolesan Topikal Aplikasi
Fluor Fluor

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemberian varnish fluor dianjurkan bila penggunaan pasta gigi mengandung fluor,
tablet fluor dan obat kumur tidak cukup untuk mencegah atau menghambat perkembangan
karies. Pemberian varnish fluor diberikan setiap empat atau enam bulan sekali pada anak
yang mempunyai resiko karies tinggi. Varnish dilakukan pada anak-anak umur 6 tahun ke
atas karena anak di bawah umur 6 tahun belum dapat menelan ludah dengan baik sehingga
dikhawatirkan varnish dapat tertelan dan dapat menyebabkan fluorosis enamel.

Anda mungkin juga menyukai