Dosen Pengampu :
Nabila Noor Qisthani, S.T.,M.T.
Anggota Kelompok :
Riski Permata Putra (18106085)
Syahfara Ashari Putri (18106088)
Vian Adam Sanjaya (18106089)
Wina Aenun Putri (18106090)
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
apakah berjalan dengan baik atau tidak dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
UMKM Karya Gypsum tentunya membutuhkan data yang akurat dan arus informasi yang
tepat dan cepat untuk melakukan proses evaluasi dengan baik. Pencacatan, pembukuan,
ataupun pelaporan secara manual atau konvensional dapat mengakibatkan terhambatnya
pengumpulan dan analisis informasi. Dalam menjalankan proses bisnisnya, UMKM
Karya Gypsum membutuhkan waktu lama dalam menganalisis informasi untuk
mengevaluasi proses bisnis perusahaan. Data atau arsip seperti dokumen, nota pembelian,
atau nota pembayaran yang tidak tertata dengan rapi atau bahkan hilang, sering menjadi
masalah internal pada perusahaan. Meskipun proses bisnis dapat berjalan, akan tetapi
dengan pencatatan dan pelaporan yang dilakukan dengan cara manual, dirasa masih
belum optimal. Oleh karena itu perlu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat
mengintegrasikan proses bisnis pada UMKM Karya Gypsum salah satunya yaitu sistem
Enterprise Resource Planning (ERP).
Free Open Resource (FOS) ERP merupakan alternatif yang dapat menjadi solusi
terkait permasalahan yang dialami oleh UMKM Karya Gypsum. FOS ERP menyediakan
software yang bisa didapatkan dengan murah dan gratis, sehingga UMKM tidak perlu
lagi memikirkan biaya untuk instalasi sistem ERP. Oleh karena itu, dalam
mengimplementasikan ERP pada studi kasus yang diambil, penulis menggunakan
software Odoo 14 yang merupakan salah satu sistem ERP open source yang berbasis web.
Odoo merupakan sebuah open source software (OSS) yang pad awalnya bernama
OpenERP. OSS memiliki peluang yang cukup besar untuk mengurangi biaya dan
peningkatan kualitas bisnis pada perusahaan, terutama pada UMKM yang mempunyai
sumber daya terbatas. Selain dapat diunduh dengan gratis, Odoo menyediakan berbagai
modul yang dapat disesuaikan dengan proses bisnis perusahaan. Diantaranya yaitu modul
sales, purchase, inventory, manufacture, point of sales, dll. Sistem Odoo juga dilengkapi
dengan website builder yang dapat memudahkan para pengguna untuk membuat website
tanpa harus memiliki keahlian programming yang tinggi.
Dengan adanya penerapan sistem ERP Odoo diharapkan UMKM Karya Gypsum
dapat memiliki sistem teknologi informasi yang mampu mengintegrasikan dan
mengotomatisasi seluruh informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Sistem tersebut juga
dapat mempermudah proses administrasi pada UMKM Karya Gypsum, mempercepat
arus informasi, dan meningkatkan akurasi data yang didapatkan. Pengumpulan informasi
dibutuhkan sebagai bahan evaluasi agar proses bisnis perusahaan dapat berjalan dengan
baik.
4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudang dijelaskan, rumusan masalah pada studi
kasus ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja proses bisnis yang dijalankan oleh UMKM Karya Gypsum pada saat
ini?
2. Apa saja bill of material yang dibutuhkan untuk membuat produk pada UMKM
Karya Gypsum?
3. Bagiamana konfigurasi penerapan software Odoo pada UMKM Karya Gypsum?
4. Bagaimana perbandingan proses bisnis sebelum dan sesudah menerapkan ERP
Odoo pada UMKM Karya Gypsum?
1.3. Tujuan
Tujuan yang dihasilkan pada tugas ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi informasi perusahaan terkait proses bisnis dan analisis
kebutuhan yang akan digunakan dalam menerapkan ERP Odoo.
2. Menerapkan konsep ERP Odoo pada UMKM Karya Gypsum sesuai dengan
proses bisnis yang sudah diidentifikasi.
3. Melakukan konfigurasi sistem ERP Odoo yang disesuaikan dengan proses bisnis
pada UMKM Karya Gypsum.
4. Melakukan uji coba pembuatan sistem ERP Odoo sesuai dengan kondisi pada
UMKM Karya Gypsum.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi dan
dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan sistem informasi secara spesifik untuk antar
divisi yang berbeda dalam suatu perusahaan (Aziz, Sansprayada & Nur Ali Farabi, 2019).
Pada sistem ERP terdapat bermacam-macam modul yang telah disediakan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan dalam suatu perusahaan. Modul-modul yang terdapat pada
sistem ERP antara lain modul purchase, sales, dashboard, point of sales, manufacture,
inventory, dan lainnya. Penggunaan ERP dapat menjadikan semua sistem di dalam suatu
perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database, sehingga
beberapa divisi dalam perusahaan menjadi lebih mudah dalam berbagi data satu sama
lain, selain itu lebih mudah pula dalam melakukan komunikasi. Perangkat lunak ERP
telah banyak beredar di pasaran, tidak hanya dalam versi komersial saja akan tetapi juga
sudah tersedia dalam versi open source atau gratis. Penerapan sistem ERP dalam suatu
perusahaan tidak harus diterapkan dalam satu sistem yang utuh, tetapi dapat pula
digunakan dengan hanya menggunkan satu atau dua modul. Apabila satu modul telah
diterapkan dengan baik, maka perusahaan dapat menerapkan modul lain dengan referensi
sesuai dengan modul yang sudah diterapkan sebelumnya. Proses bisnis pada perusahaan
antara perusahaan satu dengan yang lainnya memiliki proses bisnis yang berbeda, oleh
karena itu perlu dilakukan kustomisasi ERP dalam penerapannya (Marshieleno &
Susanty, 2017).
Enterprise Resource Planning (ERP) menurut O’Brien (2006) merupakan sebuah
framework transaksi pada enterprise yang dapat menghubungkan proses pemesanan
produk, manajemen inventaris dan kontrol, perencanaan produksi dan distribusi, serta
keuangan. Sistem ERP bekerja sebagai kekuatan lintas fungsional dalam suatu
perusahaan yang dapat mengintegrasikan dan mengotomatisasi berbagai proses bisnis
internal perusahaan dan sistem informasi yang didalamnya termasuk manufacturing,
logistic, distribusi produk, keuangan, maupun sumber daya manusia dalam perusahaan
(Retnasari 2021).
6
2.2. Definisi ERP Odoo
ERP Odoo (generasi pengembangan Open ERP) meruapakan sistem ERP (Enterprise
Resources Planning) modern dan lengkap yang didistribusikan secara open source atau
gratis. Berbeda dengan sistem aplikasi ERP yang berbayar, ERP Odoo memiliki biaya
implementasi yang cukup murah dan terkadang gratis menjadikan ERP Odoo lebih tepat
untuk digunakan oleh UMKM yang masih sedang berkembang. Perbedaan sistem ERP
Odoo dengan ERP yang berbayar adalah jumlah pengguna yang tidak terbatas dan dapat
disesuaikan dengan permasalahan yang ada pada UMKM.
Dalam sistem ERP Odoo terdapat berbagai macam modul aplikasi bisnis seperti
Customer Relationship Management, Sales, Inventory, Manufactureing, Finance,
Accounting, dan lainnya. Sistem ERP Odoo dibuat dengan menggunakan teknologi
framework open object yang memiliki kelebihan dan kekuatan aristektur Model View
Controller (MVC), workflow atau alur kerja proses yang sangat fleksibel, GUI yang
dinamis, antar muka XML-RPC, dan sistem pembukuan atau pelaporan yang dapat
dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan (Anggraeni & Apriliana, 2003). ERP
Odoo merupakan suatu web aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman
phyton, XML, javascript, serta menggunakan postgreeSQL sebagai database managemen
sistemnya (Lesmana et al. 2020).
7
2019). Jumlah pengguna yang mendownload sistem aplikasi Odoo per hari mencapai
10000 orang. Sistem ERP Odoo menjadi salah satu sistem yang paling dikagumi dan
mempunyai perkembangan psistem yang sangat cepat didunia dan merupakan solusi
perangkat lunak dalam bidang manajemen yang gratis open source. Perusahaan yang
memiliki skala kecil-menengah di seluruh dunia dapat menerapkan sistem ERP Odoo
tersebut (Ni Kadek Yuni Ristyawati, Purnawan & Sasmita, 2020).
Pada tahun 2009, negara Indonesia secara resmi telah sepakat untuk membangun
Kerjasama dengan perusahaan Tiny SPRL Belgia dalam mengembangkan ERP Odoo
versi negara Indonesia. Saat ini ERP Odoo sudah tersedia dalam 18 bahasa dan memiliki
Kerjasama serta contributor di berbagai penjuru dunia. Pada proyek pembangunan ERP
Odoo lebih dari 800 developer yang telah ikut berpartisipasi. Proyek yang dikembangkan
dilakukan dengan memisahkan komponen server dan klien yang semuanya mengadopsi
lisensi bebas GPL. ERP Odoo memiliki versi terakhir yaitu Odoo 14 atau lebih popular
dengan nama Odoo .
8
menjalankan operasi manajemen yang lancar untuk organisasi atau perusahaan. Perbedaan Odoo
for Enterprise dengan Odoo for Community adalah :
1. Modul/Fitur
2. Dukungan Teknis,
3. Perbaikan Bug & Peningkatan Versi
4. Hosting
5. Harga
9
BAB III
PEMBAHASAN
3. Setelah mengisi daftar diri, langkah selanjutnya yaitu memilih versi ERP Odoo
yang akan di install. Terdapat beberapa versi Odoo dan jenis ERP Odoo seperti
ERP Odoo for Community dan ERP Odoo for Enterprise. Pilih ERP Odoo for
Community apabila ingin mendapatkan software secara gratis, apabila ingin
menginstall jenis software ERP Odoo yang lebih lengkap maka pilih ERP Odoo
for Enterprise. Tampilan pada saat memilih versi Odoo dapat dilihat pada gambar
berikut :
10
Gambar 3. Tampilan pilihan versi dan jenis ERP Odoo
4. Silahkan install versi terbaru yang stabil. versi 14 adalah versi terbaru. Apabila
laptop anda tidak dapat menginstall versi terbaru. Maka, bisa menginstall ERP
Odoo versi yang lain sesuai dengan kapasitas laptop yang dimiliki. Dibawah ini
dapat dilihat ERP Odoo yang sudah terunduh di laptop.
5. Double klik hasil download, kemudian klik Yes jika ada pertanyaan dari UAC.
Tampilan setelah mengklik adalah sebagai berikut :
11
6. Kemudian pilih bahasa, kemudian klik OK
12
10. Selanjutnya pengaturan hostname, port dan username serta password. Biarkan
apa adanya sesuai default lalu klik Next untuk melanjutkan. Tampilan pengaturan
hostname dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
11. Kemudian klik browse untuk menempatkan aplikasi dalam file di laptop. Klik
Instal untuk proses pemasangan aplikasi Odoo di komputer Windows. Tampilan
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
12. Kemudian tunggu sampai proses install selesai. Lalu, Klik Next untuk
melanjutkan. Tampilan akan terlihat seperti berikut :
13. Kemudian setelah selesai Klik Finish untuk mengakhiri penginstallan. Tampilan
setelah selesai adalah sebagai berikut.
13
Gambar 13. Proses Penginstall ERP Odoo Ketika Selesai
14. Menu utama tampil, silahkan instal modul yang diinginkan. Apabila ingin
mengetahui manajemen hubungan pelanggan. Silahkan klik instal atau pasang
tulisan yang ada di bawah "CRM". Tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah.
14
3.1.2. Instalasi ERP Odoo Online
Langkah-langkah dalam menginstall ERP Odoo Offline adalah sebagai berikut :
1. Pastikan laptop terhubung dengan internet.
2. Masuk ke halaman website https://www.odoo.com/web/signup. Kemudian, isi
email dan password apabila sudah memiliki akun. Jika belum memiliki akun maka
klik sign up. Tampilan pengisian pada saat sudah masuk ke dalam website adalah
sebagai berikut :
15
Gambar 18. Tampilan Utama Odoo Online
5. Kemudian setelah terpasang, maka akan terlihat pada layar utama modul-modul
yang sudah terpasang seperti gambar dibawah ini :
16
3.2. Konfigurasi Modul Untuk Perusahaan
3.2.1. Proses Pesan Produk UMKM Karya Gypsum
Setiap hari kerja UMKM Karya Gypsum menerima orderan atau pesanan produk
yang berasal dari toko yang berada di Banyumas. Selain menerima orderan dari toko-toko
UMKM Karya Gypsum juga menerima orderan dari masyarakat sekitar yang ingin
membeli produk secara eceran. Pada proses pemesanan produk yang dilakukan oleh
masyarakat sekitar atau pelanggan biasa dapat diproses dalam waktu 1 hari. Tetapi untuk
proses pemesananya dilakukan dari jauh-jauh hari agar proses pembuatan produknya
terjadwal dengan baik. Waktu pemesanan sekitar 3-5 hari. Alur proses pesan produk pada
UMKM Karya Gypsum dapat dilihat pada Gambar 3.1.
17
Gambar 3.1 Proses Pesan Produk Pada UMKM Karya Gypsum
18
3.2.2. Perancangan Sistem ERP
Pada UMKM Karya Gypsum terdapat beberapa produk yang yang ditawarkan
kepada para pelanggan. Produk yang tersedia terdiri dari berbagai macam, akan tetapi
yang dijadikan produk pilihan untuk dimasukkan ke dalam sistem ERP yang akan dibuat
antara lain yaitu asbak, patung, vas bunga, palfom lampu, dan list. Dalam produk tersebut
terdapat beberapa komponen penyusun produk. beberapa bahan baku pembuatan produk
tersebut atau bill of material terdapat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Bill Of Material Produk
Nama Plafom
Asbak Vas Bunga Patung List
Produk Lampu
Air Air Air Air Air
Semen Putih Semen Putih Semen Putih Semen Putih Semen Putih
Casting Casting Casting Casting Casting
Bill Of
Roving Roving Roving Roving Roving
Material
Benang Benang Benang Benang Benang
Minyak Minyak Minyak Minyak Minyak
Goreng Goreng Goreng Goreng Goreng
Setelah membuat daftar komponen bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
Produk, langkah selanjutnya yaitu membuat sistem ERP untuk UMKM Karya Gypsum
dimulai dengan membuka aplikasi Odoo dan login ke software ERP Odoo. Dalam
pembuatan sistem pada UMKM Karya Gypsum ERP Odoo yang digunakan yaitu Odoo
14 seperti yang terlihat pada gambar 3.1.
19
Dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada UMKM Karya Gypsum,
modul yang digunakan untuk pembuatan ERP adalah modul produksi, modul stok
persediaan, modul pembelian, modul penjualan, modul penagihan dan modul POS.
Kemudian, setelah selesai memasangkan modul yang akan digunakan, langkah
selanjutnya yaitu mengklik modul pertama yang akan digunakan yaitu modul produksi.
Tampilan modul produksi dapat dilihat pada gambar 3.2.
Selanjutnya untuk meembuat bahan baku pada produk yang akan digunakan,
langkah pertama yaitu mengklik “Buat” yang berada pada kiri bagian atas layar. Tampilan
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
20
Gambar 3.3. Pembuatan Produk Bahan Baku Pada Modul Produksi
Sebagai contoh yang terlihat pada gambar 3.3 yaitu cara memasukkan bahan
casting ke dalam sistem ERP Odoo. Pengisian atribut atau bahan baku apa saja ke dalam
sistem ERP Odoo disesuaikan dengan kondisi yang ada pada UMKM Karya Gypsum.
Misalkan, pada gambar tersebut produk casting hanya dapat dibeli karena produk tersebut
merupakan bill of material, lalu untuk tipe produk merupakan produk konsumsi yang
berarti produk tersebut adalah produk yang digunakan dalam proses produksi perusahaan.
Harga jual bernilai nol rupiah dikarenakan produk casting tidak dapat dijual, untuk modal
adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli produk casting. Setelah
melakukan pembuatan produk, maka akan tampil pada menu produk yang sudah dibuat
seperti terlihat pada gambar 3.4.
21
Gambar 3.4. Tampilan Modul Produksi Setelah Pembuatan Produk
Setelah meklik daftar kebutuhan material (BOM), maka pada ERP Odoo akan
muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
22
Gambar 3.6. Tampilan Daftar Kebutuhan Material (BOM) pada Modul Produksi
Untuk pembuatan daftar kebutuhan apa saja pada produk yang akan diproduksi
maka klik “Buat” pada kiri atas layar. Setelah itu, akan muncul tampilan untuk pembuatan
material apa saja yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk. Daftar kebutuhan
material untuk masing-masing produk asbak, vas bunga, patung, plafom lampu, dan list
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
23
Gambar 3.8. Kebutuhan Material (BOM) dari Vas Bunga
24
Gambar 3.9. Kebutuhan Material (BOM) dari Plafom Lampu
Setelah membuat daftar kebutuhan material (BOM) dari produk yang akan
diproduksi, hal tersebut menandakan bahwa proses pembuatan sistem ERP Odoo UMKM
Karya Gypsum pada modul produksi sudah selesai. Langkah selanjutnya modul yanag
digunakan yaitu modul stok persediaan. Modul stok persediaan digunakan untuk
membuat sistem informasi dari persedian bahan baku yang digunakan oleh perusahaan
dan sebagai informasi pengiriman pesanan yang dipesan pada pemasok beserta estimasi
25
waktu pengiriman bahan baku. Tampilan modul stok persediaan dapat dilihat pada
gambar 3.11.
Setelah masuk ke dalam modul stok persediaan, akan muncul beberapa menu
didalamnya seperti terlihat pada gambar 3.11. Dalam pembuatan sistem ERP Odoo
UMKM Karya Gypsum menu pertama yang dipilih adalah menu order pengiriman. Menu
order pengiriman merupakan menu yang menginformasikan bahan baku yang kita pesan
kepada pemasok dan menginformasikan bahan baku yang dikirim dari pemasok.
Pemilihan order pengiriman dapat dilihat pada gambar 3.12.
26
Pada tampilan yang terdapat pada gambar 3.12 merupakan tampilan menu order
pengiriman awal sebelum pembuatan order pengiriman baru yang akan dilakukan. Dalam
pembuatan order baru kepada para pemasok maka dipilih “Buat” yang terdapat pada layar
kiri atas. Tampilan order pengiriman untuk masing-masing pemasok UMKM Karya
Gypsum adalah seperti terlihat pada gambar.
Gambar 3.13. Pesanan Bahan Baku pada Pemasok Toko Bangunan Maju Jaya
27
Gambar 3.15. Pesanan Bahan Baku pada Pemasok Toko Sembako Unggul Mukti
Gambar 3.15. Pesanan Bahan Baku pada Pemasok Air PDAM Sebelum Diterima
28
Setelah melakukan pemesanan kepada para pemasok, langkah selanjutnya yaitu
melakukan pembelian yang ada pada modul pembelian. Tampilan pada modul pembelian
terlihat seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.16 merupakan gambar tampilan awal pembelian bahan baku kepada para pemasok.
Apabila ingin membuat daftar pembelian bahan baku kepada para pemasok, maka pilih “Buat” pada layar
kiri atas. Tampilan pembelian setiap masing-masing bahan baku dari pemasok UMKM Karya gypsum
adalah sebagai berikut.
Gambar 3.17. Pembelian Bahan Baku Pada Toko Bangunan Maju Jaya
29
Gambar 3.18. Pembelian Bahan Baku Pada Air PDAM
Gambar 3.19. Pembelian Bahan Baku Pada Toko Sembako Unggul Jaya
Setelah melakukan pembelian kepada pemasok dan jika bahan baku sudah kita
terima maka melakukan update data penerimaan pada menu penerimaan di modul stok
persediaan. Dalam pembuatan sistem ERP Odoo UMKM Karya Gypsum menu
penerimaan merupakan menu yang menginformasikan bahan baku yang kita terima dari
pemasok. Pemilihan penerimaan dapat dilihat pada gambar 3.20.
30
Gambar 3.20. Tampilan Menu Penerimaan
Pada tampilan menu penerimaan seperti terlihat pada gambar 3.20. gambar diatas
merupakan tampilan awal sebelum pembuatan daftar penerimaan dilakukan. Untuk
pembuatan daftar penerimaan barang dari pemasok maka klik “Buat” yang terdapat pada
layar kiri atas. Setelah dibuat maka tampilan yang akan muncul seperti gambar dibawah
ini.
Gambar 3.21. Penerimaan Bahan Baku dari Pemasok Toko Bangunan Maju Jaya
31
Gambar 3.22. Penerimaan Bahan Baku dari Pemasok Air PDAM
Gambar 3.23. Penerimaan Bahan Baku dari Pemasok Toko Sembako Unggul Mukti
Setelah melakukan proses pembelian bahan baku pada modul pembelian dan
setelah melakukan proses produksi pada modul produksi. Langkah selanjutnya yaitu
melakukan penjualan pada modul penjualan. Tampilan modul penjualan dapat dilihat
pada gambar 3.24.
32
Gambar 3.24. Tampilan Utama Menu Modul Penjualan
Gambar 3.25. Penjualan Produk UMKM Karya Gypsum Sebelum Produk Dikirim
33
Gambar 3.26. Penjualan Produk UMKM Karya Gypsum Setelah Produk Dikirim dan Diterima Pelanggan
Sekanjutnya dalam pembuatan sistem ERP Odoo pada UMKM Karya Gypsum, modul
yang digunakan adalah modul POS. Modul POS merupakan modul yang
menginformasikan produk yang terjual. Tampilan modul POS dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
34
Setelah masuk kedalam Modul POS, maka tampilan awal akan terlihat pada gambar 3.22.
Setelah itu produk-produk yang akan dijual akan terlihat dan terinput dalam menu utama
modul POS seperti terlihat pada gambar dibawah.
Setelah tersedia di Modul POS, maka bisa digunakan untuk pembuatan sistem
ERP pada UMKM Karya Gypsum. Dalam Modul POS merupakan modul untuk sistem
transaksi dari produk yang dijual yang kemudian dibeli oleh konsumen dan menghasilkan
bukti transaksi sebagai keberhasilan transaksi. Pada UMKM Karya Gypsum, menerima
orderan produk dari Syahfara yang merupakan customer setia UMKM Karya Gypsum.
Syahfara memesan 1 produk vas bunga, 1 produk patung, 2 produk asbak, 3 produk
palfom lampu, dan 4 produk list. Sehingga pada Modul POS akan menampilkan besaran
biaya order yang dilakukan Syahfara seperti pada gambar 3.28.
35
Gambar 3.28. Tampilan Produk Yang Dibeli Pelanggan
Setelah itu maka dilakukan “Validasi” pada Modul POS sehingga menghasilkan
bukti transaksi pembayaran yang dilakukan Syahfara seperti pada gambar 3.30.
36
Gambar 3.30. Tampilan Bukti Transaksi
Jika akan membuat baru terkait penagihan untuk pelanggan maupun pemasok.
Maka klik “Buat” pada layar kiri atas.
37
Gambar 3.32. Data Rekap Penagihan Pada Pelanggan
3.3. Perbandingan Bisnis Proses Awal Dengan Bisnis Proses ERP Odoo
Setelah menggunakan ERP Odoo tentunya proses bisnis pada UMKM Karya
Gypsum akan berbeda dengan proses bisnis awal sebelum diterapkan ERP Odoo.
Perbedaan proses bisnis pada UMKM Karya Gypsum dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
38
Tabel 3.2. Perbandingan Bisnis Proses Awal dan Proses Bisnis ERP Odoo
No Proses Bisnis Awal Proses Bisnis ERP Odoo
Pendataan penerimaan bahan baku
Pendataan penerimaan bahan baku
dapat tercacat secara otomatis
1 masih manual dengan menggunakan
berdasarkan pembelian yang dilakukan
buku
oleh purchase
Penginputan database stock bahan Bahan baku yang diterima akan
2 baku yang ada masih dilakukan secara terupdate secara otomatis oleh ERP
manual Odoo
Pendataan bahan baku yang
Pendataan bahan baku dilakukan
3 digunakan pada saat produksi masih
secara otomatis dengan ERP Odoo
dilakukan secara manual
Laporan atau pembukuan hasil
Update laporan atau pembukuan
4 penjualan dilakukan atau ditulis
penjualan dilakukan secara otomatis
secara manual
Nota penjualan pelanggan sudah
Nota penjualan ditulis secara manual
5 dikerap secara otomatis oleh ERP
dalam nota biasa
Odoo
39
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Sistem ERP Odoo merupakan salah satu teknologi informasi yang dapat membantu
permasalahan bisnis yang ada di UMKM Karya Gypsum. Berdasarkan pembuatan sistem
ERP pada UMKM Karya Gypsum dihasilkan suatu sistem yang terintegrasi dari poses
bahan baku yang digunakan, daftar kebutuhan material dari produk yang akan dibuat, lalu
persediaan bahan baku dari pemesanan di pemasok, pembelian bahan baku pada
pemasok, data penjualan produk oleh pelanggan dan terakhir proses transaksi pada
UMKM Karya Gypsum. Sistem ERP memudahkan dalam proses penyaluran informasi
pada UMKM Karya Gypsum dan informasi yang dicatatkan tidak mudah hilang karena
terkomputerisasi sehingga mudah untuk ditemukan. Adanya integrasi data antar bagian
pada UMKM Karya Gypsum dapat dilakukan dengan cepat dan terkomputerisasi,
sehingga menjadikan lebih mudah proses aliran informasi dan lebih efektif dalam
menjalankan proses bisnis UMKM Karya Gypsum.
4.2. Saran
Saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan tugas sselanjutnya yaitu
jenis usaha lain untu menerapkan sistem ERP Odoo. Dalam tugas ini terbatas hanya pada
UMKM Gypsum saja sehingga tugas selanjutnya dapat dikembangkan pada jenis usaha
yang lain. Selain itu, konfigurasi modul dengan kustomisasi yang digunakan masih minim
sehingga dapat dikembangkan untuk tugas selanjutnya.
40
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Sita, dan Ade Apriliana. 2003. “Perancangan Enterprise Resource Planning Modul
Sales dengan menggunakan Odoo pada PT Baba Rafi.” 14(x):1–10.
Aziz, Riva Abdillah, Arfan Sansprayada, dan Nur Ali Farabi. 2019. “Implemantasi Modul
Inventory Odoo 8 Dalam Industri Transportasi Studi Kasus: Po. Bintang Tiga.” Journal of
Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.
Cantya, Andana, dan Dyah Ika Rinawati. 2017. “IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP ODOO 8
DI WAREHOUSE PT APPAREL ONE INDONESIA SEMARANG Andana Cantya P,
Dyah Ika Rinawati*.”
Lesmana, Mahendra Yogi, Riva Abdillahaziz, Arfan Sansprayada, dan Adi Chandra Setiawan.
2020. “Implementasi Odoo Pada Industri Rumah Tangga Studi Kasus Pada ‘ Kopi Karir .’”
9(2).
Marshieleno, Ricky Yunio, dan Aries Susanty. 2017. “Implementasi Enterprise Resource
Planning (Erp) Dan E-Commerce Pada Packing House.” Implementasi Enterprise Resource
Planning (Erp) Dan E-Commerce Pada Packing House 6(1).
Ni Kadek Yuni Ristyawati, I. Ketut Adi Purnawan, dan Gusti Made Arya Sasmita. 2020. “The
Implementation of Enterprise Resource Planning ERP on Sales Management Module using
Odoo 11.” International Journal of Trend in Scientific Research and Development 4(4):1–
4.
Nofri, Tania Rama, dan Gita Permata Liansari. 2015. “PT WORLD YAMATEX SPINNING
MILLS BANDUNG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ( ERP ) RANCANGAN
IMPLEMENTASI.” 03(01):272–83.
Retnasari, Tri. 2021. “Pemodelan Enterprise Resource Planning pada Perusahaan Ritel.”
Informatik : Jurnal Ilmu Komputer 17(1):17.
Suminten. 2019. “Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) Pada Usaha Pithik Sambel
Ndesso Berbasis Odoo.” Jurnal PROSISKO 6(1):60–68.
Wijayanto, Heri. 2013. “KEY USER TERHADAP KESUKSESAN IMPLEMENTASI
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING.” 1(2):27–57.
41