i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu perusahaan tidak lepas dari kegiatan pembelian, persediaan dan
penjualan barang. Kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus. Di dalam
kegiatan baik itu pembelian, persedian, maupun penjualan terdapat banyak aliran
data yang apabila tidak dikelola dengan baik akan sangat merugikan perusahaan.
Sebagian perusahaan masih ada yang mengerjakan pengolahan data secara
manual. Namun, adapula perusahaan yang sudah terkomputerisasi sehingga
mudah dalam pengolahan data perusahaan.
iv
pihak yang membutuhkan atau mengolah aktiva produktif, barang dagangan,
dan barang jasa lainnya dengan pihak supplier.
Dan untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai sistem pembelian di PT.
Rigspek Perkasa, maka disusunlah makalah dengan judul “Analisa Sistem
Pembelian di PT. Rigspek Perkasa” ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1..Sejarah ERP
Sejarah Singkat Enterprise Resource Planning (ERP) ERP berkembang dari
manufacturing resouces planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah
hasil evalusi dari material requirement planning (MRP) yang berkembang
v
sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses
manufaktur, logistik, distribusi persediaan (inventori), pengapalan, invois dan
akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu
mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi,
manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Enterprise Resource Planning (ERP) dan pendahulunya, Manufacturing
Resource Planning (MRP II), memungkinkan terjadinya kemajuan yang
sangat besar dalam manajemen proses-proses manufakturing. ERP juga salah
satu faktor penyumbang pada performa ekonomi Amerika yang luar biasa
pada era 1990-an. Tidak diragukan bahwa ERP adalah tonggak sejarah dalam
proses industri. Berikut beberapa contoh bagus mengenai penerapan ERP di
berbagai perusahaan.
1. Enterprise Resource Planning membantu sebuah perusahaan menaikan
20% tingkat penjualannya di tengah industri yang sedang menurun. Wakil
presiden bidang penjualan menjelaskan, "Kita berhasil menangkap bisnis dari
saingan-saingan kita. Berkat ERP, kini kita dapat mengirim lebih cepat dari
mereka dan tepat waktu".
2. Enterprise Resource Planning membantu sebuah perusahaan Fortune 50
dalam mencapai penghematan biaya yang sangat besar dan mendapatkan
keunggulan daya saing yang signifikan. Wakil presiden bidang logistik
menyatakan, "ERP menyediakan kunci untuk menjadi perusahaan global.
........................................................................................................................
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana
MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning
(MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya
menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory),
pengapalan, invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini
nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan
sumber daya manusia. Teks besar. ERP (Enterprise Resource Planning)
System adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan
manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
vi
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi,
produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP berkembang
dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri
adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang
berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani
proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan,
invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan
membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman,
produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya
manusia. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan
dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung
berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Costumer
Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
2.2..Pengertian Sistem
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi
sehingga dapat seling berbagi informasi, aplikasi dan perangkat keras secara
bersama-sama (sukmaaji dan Rianto, 2008 : 1). Jaringan komputer dapat juga
diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berbeda di
berbagai lokasi yang terdiri lebih dari satu komputer yang saling berhubungan
(Tanenbaum, 2007)
Menurut Andi dalam (Andi Kristanto,2008) sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan
elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi :
Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut. Tujuan sistem dapat berupa
tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu
organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi
Batasan Sistem
vii
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan
sistem.
Kontrol Sistem
Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh
masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi
pemasukan data dan sebagainya.
Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.
Output
Hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolahan data dan merupakan
tujuan akhir sistem.
Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian
dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan
sebuah sistem.
Menurut Andi dalam (Andi Kristanto, 2008), sebuah sistem informasi merupakan
kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat
manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak tersebut. Masih dalam buku (Andi Kristanto, 2008), terdapat beberapa
definisi lain dari sistem informasi sebagai berikut :
Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
viii
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
Pengertian Pembelian
Pengertian Persediaan
Batch stock adalah persediaan bahan/barang yang diadakan atau disediakan dalam
jumlah yang lebih besar dari jumlah yang diperlukan, karena diangkut dalam bulk
(besar-besaran).
Manfaat yang diperoleh dengan batch stock/lot size inventory antara lain sebagai
berikut :
ix
Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economies) karena adanya dan
lancarnya operasi produksi (production run).
Fluctuation stock
Anticipation stock
Pengertian Penjualan
.Menurut Basu dalam (Basu Swastha Dh, 2001), menjual adalah ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang
lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkannya. Sedangkan
penjualan tatap muka menurut William G. Nickels dalam (Basu Swastha Dh,
2001) adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang diajukan
untuk menciptakan, memperbaiki, mengusai atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
x
BAB III
PEMBAHASAN
1. Fungsi Gudang
Dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku, fungsi gudang bertanggung jawab untuk
mengajukan permintaan pembelian bahan baku kepada fungsi pembelian sesuai dengan
xi
persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi
penerimaan barang.
2. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang,
menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian
kepada pemasok yang terpilih.
3. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan bertanggung jawab untukmelakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan
kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang
tersebut diterima perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung jawab menerima barang dari transaksi
retur penjualan.
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab terhadap pencatatan hutang dan pencatatan persediaan.
Fungsi pencatatan hutang bertanggung jawab mencatat terjadinya hutang, sedangkan fungsi
pencatatan persediaan bertanggung jawab mencatat harga pokok barang yang dibeli ke dalam
kartu persediaan.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku
Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku adalah
sebagai berikut:
xii
5. Prosedur Pencatatan Hutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
pembelian dan menyelenggarakan pencatatan hutang atau mengarsipkan sumber sebagai
pencatatan hutang.
Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku
menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
1. Surat Permintaan Pembelian (SPP).
2. Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH).
3. Surat Order Pembelian (SOP).
4. Laporan Penerimaan Barang (LPB).
5. Surat Perubahan Order (SPO).
6. Bukti Kas Keluar (BKK).
xiii
Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan.
Pemasok dipilih berdasarkan jawaban atas penawaran harga dari para pemasok.
Barang hanya diperiksa dan terima oleh fungsi penerimaan jika fungsi ini telah menerima
tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok dengan
cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya dengan
tembusan surat order pembelian.
Terdapat pengecekam terhadap harga, surat pembelian dan ketelitian perkalian dalam
faktur pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar.
Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu hutang secara periodik di rekonsiliasi
dengan rekening kontrol hutang dalam buku besar.
Pembayaran faktur dari pemasok dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna
mencegah hilangnya kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap lunas oleh fungsi pengeluaran kas
setelah cek dikirim ke pemasok.
Prosedur Pembelian
Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik apabila mempunyai prosedur
pembelian yang efektif dan efisien. Prosedur pembelian
menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi” secara
garis besar prosedur dalam sistem akuntansi pembelian terdiri dari 6
prosedur yang meliputi :
1. Prosedur Permintaan Pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian
dalam formulir surat permintaan pembelian. Jika barang tidak disimpan di
gudang, misalnya untuk barang-barang yang langsung pakai, fungsi yang
memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi
pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
2. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok
Dalam prosedur ini , fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan
penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk
memungkinkan pemilihan pemasokbarang yang diperlukanoleh
perusahaan.
3. Prosedur Order Pembelian
Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian
kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit
organisasi lain dalam perusahaan.
4. Prosedur Penerimaan Barang
xiv
Dalam prosedur ini, penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis,
kuantitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian
membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan
barang dari pemasok tersebut.
5. Prosedur Pencatatan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, dan faktur dari pemasok).
6. Prosedur Distribusi Pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debet dari transaksi
pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
E. Dokumen Pembelian
Dokumen merupakan bukti-bukti untuk pencatatan transaksi pembelian
dan sebagai dasar pembuatan laporan. Dokumen-dokumen yang penting
dalam fungsi pembelian menurut Mulyadi dalam bukunya yang
berjudul “Sistem Akuntansi” adalah sebagai berikut :
1. Surat Permintaan Pembelian
Merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau pengguna untuk
meminta melakukan pembelian barang. Surat permintaan pembelian
dibuat dalam rangkap dua untuk setiap permintaan. Satu lembar untuk
fungsi pembelian dan tembusannya untuk arsip gudang atau pengguna.
2. Surat Permintaan Penawaran
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga barang yang
pengadaannya tidak berulang kali, yang menyangkut jumlah rupiah
pembelian besar.
3. Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada supplier yang
dipilih. Dokumen ini terdiri dari dari berbagai tembusan dengan fungsi
sebagai berikut :
a. Surat Order Pembelian
Dokumen ini merupakan tembusan surat order pembelian yang dikirim
kepada pemasok order resmi.
b. Tembusan Pengakuan Untuk Pemasok
Dikirim kepada pemasok kemudian diminta tanda tangan dari pemasok
tersebut dan dikirim kembali ke perusahaan sebagai bukti telah diterima
dan disetujui order pembelian dan kesanggupan pemasok memenuhi janji
pengiriman barang sesuai yang tercantum dalam dokumen.
c. Tembusan Bagian Unit Permintaan
xv
Dikirim pada fungsi yang meminta atau pengguna bahwa barang yang
diminta telah dipesan.
d. Arsip Tanggal Penerimaan
Disimpan dalam pembelian yang memuat tanggal penerimaan barang yang
diharapkan.
e. Arsip Pemasok
Disimpan oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok.
f. Tembusan Fungsi Penerimaan
Dikirim ke fungsi penerimaan sebagai otoritas untuk menerima barang
yang spesifikasi sama dengan dokumen tersebut.
g. Tembusan Fungsi Akuntansi
Dikirim kepada fungsi akuntansi sebagai mencatat kewajiban yang timbul.
4. Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa
barang yang diterima sudah sesuai dalam surat order pembelian.
5. Surat Perubahan Order
Jika terjadi perubahan, misalnya kuantitas, jadwal penyerahan, spesifikasi
atau penggantian hal lain.
6. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dasar pencatatan
selain itu berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dan untuk membayar
utang.
F. Pencatatan Pembelian
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian,
menurut Mulyadidalam bukunya yang berjudul “Sistem
Akuntansi” adalah sebagai berikut :
1. Register Fungsi Kas Keluar
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable
procedure. Jurnal yang digunakan untuk pencatatan transaksi pembelian
adalah register bukti kas keluar.
2. Jurnal Pembelian
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable
procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
adalah jurnal pembelian.
3. Kartu Utang
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account payable
procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat uang kepada
pemasok adalah kartu utang.
4. Kartu Persediaan
xvi
Dalam sistem akuntansi pembelian, kartu pesediaan ini digunakan untuk
mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
G. Pelaporan Pembelian
Pelaporan merupakan suatu alat yang diajukan kepada pimpinan, untuk
mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang diberikan. Sistem pelaporan
menurut La Midjan dan Azhar Susantodalam bukunya yang
berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” adalh sebagai berikut :
1. Laporan perkembangan harga atas barang-barang yang penting bagi
perusahaan
Laporan ini memuat berbagai barang atau persediaan yang penting dan
menentukan berikut harganya.
2. Laporan analisis bonofiditas supplier
Berisi laporan mengenai berbagai supplier berikut kondisi atas bonofiditas
antara lain pernah tidak melaksanakan berbagai kewajibannya.
3. Laporan barang-barang yang dibutuhkan berikut posisi persediaannya
Berisi laporan posisi persediaan atas barang-barang yang diperlihatkan
pada setiap periode dengan menyebutkan jenis, tipe dan jumlah barang.
4. Laporan atas order pembelian yang telah dibuat tetapi barang belum
diterima
Laporan ini memuat order pembelian yang telah dibuka dan dikirim
kepada supplier tetapi barang belum diterima, laporan harus menunjukkan
tanggal barang harus diterima.
5. Laporan analisis atas kualitas barang yang dibeli
Memuat laporan barang-barang yang dibeli dan diterima berikut hasil
analisa, bagian penerima atas barang tersebut.
6. Laporan atas kontrak-kontrak pembelian yang telah dibuat berikut
penerimaan barang
Berisi laporan kontrak-kontrak pembelian yang telah dibuat dengan
menyebutkan nomor kontrak dan jumlah barang yang telah diterima.
Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem secara
lebih jelas sehingga dapat diketahui bagian apa saja yang perlu diperbaiki. Pada bagian ini penulis
akan menganalisi sistem yang berjalan pada Divisi HANDAKKOM.
Berikut akan dijelaskan lebih terperinci tentang Proses bisnis pengadaan material yang terjadi di
Divisi HANDAKKOM sebagai berikut :
xvii
Bagian perencanaan dan pengendalian persediaan (Rendalsed) memvalidasi PPM/J yang nantinya
dijadikan sebagai dasar pembuatan LRep.
supplier yang menerima SPPH kemudian membuat SPH yang diberikan kepada bagian pengadaan.
Bagian pengadaan membuat SPK/SJAN yang kemudian divalidasi oleh kep. Pengadaan.
Rendalsed memberikan PB tersebut kepada pengadaan, gudang, fungsi mutu dan supplier.
Kemudian Rendalsed membuat BMM yang diberikan kepada pengadaan, gudang, dan akuntansi.
Fungsi mutu membuat LHP berdasarkan PB, yang kemudian diberikan kepada bagian Rendalsed.
xviii
Apabila baik maka Rendalsed membuat BAPM yang kemudian diberikan kepada pengadaan,
akuntansi dan supplier.
Sedangkan untuk proses bisnis penjualan barang yang terjadi pada Divisi HANDAKKOM adalah
sebagai berikut :
Pembeli melakukan perjanjian berupa PO/SJAN dengan bagian penjualan dan pemasaran
HANDAKKOM.
Apabila dalam perjanjian disebutkan ada pembayaran uang muka, maka bagian Penjualan &
Pemasaran akan membuat surat penagihan uang muka, yang nantinya konsumen akan melakukan
pembayaran uang muka.
Apabila tidak ada uang muka maka bagian penjualan akan membuat SP3.
Surat SP3 diserahkan pada kepala bagian Penjualan & Pemasaran untuk divalidasi.
Setelah SP3 divalidasi, bagian Penjualan & pemasaran mambuat PPPJ yang diserahkan kebagian
Rendalsed.
Bagian Rendalsed menerima PPPJ, kemudian Rendalsed mengirimkan barang ke Penjualan &
Pemasaran.
Rendalsed membuat BPP sebagai bukti pengeluaran material di gudang, kemudian diserahkan ke
Penjualan & Pemasaran
xix
Setelah barang dikirim ke konsumen, bagian Penjualan & Pemasaran membuat SPB berdasarkan
BPP dari Rendalsed, SPB divalidasi oleh kepala bagian Penjualan & Pemasaran.
Bagian Penjualan & Pemasaran membuat MJH untuk pencatatan penjualan material.
MJH yang sudah divalidasi oleh kepala bagian Pemasaran & Penjualan diserahkan ke bagian
Akuntansi.
Bagian Akuntasi membuat MFT sebagai dasar penagihan penjualan kepada konsumen.
Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk membuat asupan-asupan yang sesuai, yang merujuk
pada aktivitas selanjutnya (tahap implementasi), dengan menangkap spesifikasi kebutuhan pada
subsistem yang bersifat mandiri, antarmuka-antarmuka untuk subsistem-subsitem yang
bersangkutan, dan kelas-kelas yang mengimplementasikan antarmuka-antarmuka.
Pada perancangan yang diusulkan ini, prosedur negosiasi ditiadakan sehingga dokumen berita
acara negosiasi tidak dimasukkan karena isi dari dokumen berita acara tersebut sudah terangkum
dalam surat perjanjian pembelian. Sistem informasi yang akan dibuat mampu mengolah data yang
terdapat pada Divisi HANDAKKOM, yaitu:
xx
Data barang berupa catatan penyimpanan dan pengeluran barang beserta laporan stok barang dan
suppliernya.
Data supplier dan konsumen berupa catatan pembelian dan penjualan barang beserta laporan
pembelian dan penjualan.
Dalam flow map pada Gambar 1 sampai Gambar 6 ditunjukkan bagaimana interaksi antara
pengguna dengan sistem yang diusulkan di Divisi HANDAKKOM.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah menganalisis sisitem jaringan LAN pada PT. Nidec Seimitsu Batam
maka penulis ingin mengevaluasi apa yang telah penulis analisis pada sistem
jaringan komputer secara keseluruhan, bahwa komputer-komputer yang ada
sudah sangat memadai untuk melakukan aktifitas bisnisnya, SDM yang ada
sudah sangat baik dalam mengelola jaringan, hardware maupun software.
Perawatan yang dilakukan pun cukup rutin sehingga kerusakan terhadap
hardware jaringan bisa diminimalisir, yang dapat menggangu aktifitas
xxi
perusahaan yang sangat bergantung pada komputer dalam melakukan
kegiatan bisnisnya.
4.2. Saran
Agar fungsi jaringan komputer pada perusahaan lebih optimal perlu adanya
standar peralatan jaringan yang lebih baik juga pengamanan server atau
workstation yang lebih terkontrol.
Disamping itu pengelolaan informasi teknologi secara lebih aktf dan efisien
sehingga integrasi database infomasi dan workstation sistem LAN perusahaan
lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
xxii
BIODATA PENULIS
xxiii
xxiv