Edisi #39

tidak bisa memberikan hidayah (ilham “Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak

dan taufiq) kepada orang-orang yang bisa memberikan hidayah (ilham dan taufiq)
engkau cintai” (QS. Al-Qasshash: 56) kepada orang-orang yang engkau cintai”
(HR. Bukhari, no. 3884) (QS. Al-Qasshash: 56)

ْ َ َ َّ َّ َ َ ْ ُ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ
Dari pembahasan hadits di atas dapat
‫ليس عليك هداه ول ِكن الل ي� ِدي‬ Kumpulan Mutiara Hikmah Sunnah Nabi n
disimpulkan hidayah itu ada dua macam:
َ
‫َم ْن َيش ُاء‬
Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc. Malam Kamis,
1. Hidayah irsyad wa dalalah, maksudnya Pimpinan Pesantren Darush Sholihin dan 20 Shafar 1439 H,
adalah hidayah berupa memberi Pengasuh Rumaysho.Com 08-11-2017
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka
petunjuk pada orang lain.
mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah
2. Hidayah taufik, maksudnya adalah yang memberi petunjuk (memberi taufiq)
hidayah untuk membuat seseorang siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-
itu taat pada Allah. Baqarah: 272) (Lihat bahasan Taisir
Dakwah Hanya Menyampaikan
Hidayah pertama, bisa disematkan pada Aziz Al-Hamid, 1: 618 dan Hasyiyah
Al-‘ Tafsir Surah Yasin
manusia. Contohnya pada firman Allah, Kitab At-Tauhid, hlm. 141)

َ ِ ‫َو ِإ َّن َك َل تَ ْ� ِدي ِإ َل‬

Ayat 13-17
�ٍ ‫� ٍاط ُم ْس َت ِق ي‬
Hanya Allah yang memberi taufik dan
hidayah. َ‫ إ ْذ َأ ْر َس ْلنا‬١٣ ‫ون‬ َ ُ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ً َ َ ْ ُ َ ْ ْ‫َ ض‬
‫﴿وا�ب لم مثل أصاب القر ي ِة إذ جاءها الرسل‬
“Dan sesungguhnya kamu benar- benar Referensi: ُ َ ِ َ ُ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ‫َ ْ ُ ِ ْ َ ْ ض َ َ َّ ُ ُ َ َ َ َّ ْ ضَ َ ِ َ َ ُ ض‬
memberi petunjuk kepada jalan yang 1. Aysar At-Tafasir li Kalam Al-‘Aliyyi Al-Kabir. Syaikh ‫ قالوا‬١٤ ‫ك مرسلون‬ َ ‫ِإل ي ِ�َم اثن ي ِ� فكذبوها فع َزز� ِبثا ِل ٍث فقالوا ِإ� ِإلي‬
lurus.” (QS. Asy-Syura: 52). Memberi
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi. Penerbit Darus Salam.
َ ُ ْ َ ْ ُ‫َ ْ تُ ْ َّ َ شَ ٌ ْ ُ َ َ َ ضْ ضَ َ َّ ْ َ ُ ْ شَ ْ ْ ْ ت‬
َّ
petunjuk yang dimaksud di sini adalah
2. Hasyiyah Kitab At-Tauhid. Cetakan keenam, Tahun
1432 H. Syaikh ‘Abdur Rahman bin Muhammad ١٥ ‫� ٍء ِإن أن� ِإل تك ِذبون‬ ‫الرحن ِمن َي‬ ‫ما أن� ِإل ب� ِمثلنا وما أ�ل‬
ْ ُ َ ْ َّ
ُ ‫ َو َما َعل ْينا إل ال َبلغ‬١٦ ‫ك َ ُل ْر َسلون‬
َ َ ُ ُ ْ َ َّ‫َ ُ َ ُّ َ َ ْ َ ُ ض‬
﴾١٧ �ُ‫ال ِب ي ض‬
memberi petunjuk berupa penjelasan. bin Qasim Al-Hambali An-Najdi.
Ini bisa dilakukan oleh Nabi dan yang 3. Tafsir Al-Qur’an Al-‘A zhim. Cetakan pertama,
ِ ْ ‫قالوا ر بنا يعل ِإ� ِإلي‬
Tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar Ibnul
lainnya. Jauzi.
4. Tafsir As-Sa’di (Taisir Al-Karim Ar-Rahman).
“Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika
Namun untuk hidayah kedua, yaitu Cetakan kedua, Tahun 1433 H. Syaikh utusan-utusan datang kepada mereka. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka
hidayah supaya bisa beramal dan taat ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan
tidak dimiliki kecuali hanya Allah saja. Muassasah Ar-Risalah.
dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami
Seperti dalam firman Allah Ta’ala, 5. Taisir Al-‘Aziz Al-Hamid fi Syarh Kitab At-Tauhid.
adalah orang-orang diutus kepadamu.” Mereka menjawab: “Kamu tidak lain
َ‫إ َّن َك َل تَ ْ�دي َم ْن َأ ْح َب ْبت‬
Cetakan kedua, Tahun 1429 H. Syaikh Sulaiman
bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdul Wahhab. hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan
ِ ِ Penerbit Dar Ash-Shami’iy.
sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka.” Mereka berkata: “Rabb kami
mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu.” Dan
kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.”
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi (QS. Yasin: 13-17)
ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
Penjelasan Ayat
CV. Rumaysho
Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, Kecamatan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di r menjelaskan permisalan suatu negeri
Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55872.
Informasi: Website:
yang diutus dua orang utusan (rasul). Mereka berdakwah untuk mengajak manusia
085200171222 Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com

supaya bisa beribadah pada Allah
semata dan mengikhlaskan ibadah
pada-Nya. Mereka pun berdakwah
untuk melarang dari kesyirikan dan
maksiat.
Ada dua orang yang telah diutus, lalu
diutus lagi rasul yang ketiga, jadilah ada
tiga utusan. Tetap saja dakwah ditolak.
Malah kaum yang didakwahi berkata,
“Kami juga manusia semisal kalian.”
Maksud mereka, apa yang membuat
para rasul lebih unggul daripada mereka,
padahal sama-sama rasul juga manusia.
Namun para Rasul mengatakan pada
umatnya,
ٌ َ‫َق َال ْت َ ُل ْم ُر ُس ُل ُه ْم ِإ ْن ضَ ْ� ُن ِإ َّل َب ش‬
� mengikuti, kalian pun sudah tahu akibat
َ
‫الل َي ُ� ُّن َعل َم ْن‬ َ َّ ‫ك َو َل ِك َّن‬
‫َيش ُاء ِم ْن ِع َب ِاد ِه‬
“Rasul-rasul mereka berkata kepada 1. Baiknya memberikan perumpamaan
mereka: “Kami tidak lain hanyalah
manusia seperti kamu, akan tetapi Allah
memberi karunia kepada siapa yang Dia
kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.”
(QS. Ibrahim: 11)
K aum tersebut intinya masih
mengingkari wahyu yang diturunkan 2. Orang kafir sama miripnya dilihat
dan mereka pun mendustakan para
rasul yang diutus. Namun rasul ketiga
mengatakan, “Rabb kami Maha Tahu
kalau kami adalah utusan untuk kalian.”
Maksudnya, kalau para rasul itu berdusta
tentu mereka akan mendapatkan siksa.
Tugas setiap utusan (rasul) hanyalah
memberikan penjelasan yang
segamblang-gamblangnya sesuai
yang diperintahkan. Sedangkan untuk
memberikan hukuman bukanlah tugas
para rasul. Jika yang dijelaskan itu
diterima, maka itu adalah taufik dari
Allah. Jika tidak diterima dan yang
didakwahi tetap dalam keadaan belum
mendapat hidayah, maka rasul utusan
tak bisa bertindak apa-apa.” (Tafsir As-
Sa’di, hlm. 734-735)
Ibnu Katsir r berkata, “Utusan itu
berkata, sesungguhnya kami hanyalah
menyampaikan apa yang mesti
disampaikan pada kalian. Jika kalian
taat, maka kebahagiaan bagi kalian
di dunia dan akhirat. Jika tidak mau
ْ ُ ‫ِم ْث ُل‬
jelek di balik itu semua. Wallahu a’lam.”
َ
(Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 333)
Pelajaran lain yang bisa diambil dari
ayat di atas:
ketika memberikan penjelasan.
Dalam ayat yang dibahas dijelaskan
bahwa kalau Nabi Muhammad
ditolak dakwahnya, maka itu juga
terjadi untuk rasul atau utusan yang
lain.
dari zaman dan tempat, sama-sama
sulit menerima kebenaran.
3. Orang kafir telah diberikan
peringatan dan penjelasan. Jika
menolak, mereka akan mendapatkan
siksa. (Aysar At-Tafasir, 4:370)
َّ ُ ْ
‫الط ِل ِب‬
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
Hidayah Milik Allah
Dalam shirah Nabi g dijelaskan “Wahai Abu Thalib, apakah engkau tidak
bahwa paman Nabi -Abu Thalib- biasa suka pada agamanya Abdul Muthollib?”
melindungi Nabi g dari gangguan Mereka berdua terus mengucapkan
kaumnya. Perlindungan yang diberikan seperti itu, namun kalimat terakhir yang
ini tidak ada yang menandinginya. Oleh diucapkan Abu Thalib adalah ia berada
karenanya Nabi g mengharapkan di atas ajaran Abdul Mutthalib.
hidayah itu datang pada pamannya. Rasulullah g kemudian mengatakan :
ُ‫أَل ْس َت ْغف َر َّن َل َك َما َ ْل ُأ ْن َه َع ْنه‬
Saat menjeleng wafatnya, Nabi g
menjenguk pamannya tersebut dan
ingin menawarkan pamannya masuk ِ
Islam. Beliau ingin agar pamannya bisa “Sungguh aku akan memohonkan
menutupi hidupnya dengan kalimat “laa ampun bagimu wahai pamanku, selama
ilaha illallah” karena kalimat inilah yang aku tidak dilarang oleh Allah”
akan membuka pintu kebahagiaan di
Kemudian turunlah ayat,
akhirat. Berikut kisah yang disebutkan
dalam hadits. ْ َ ُ َ َ َ‫َ َ َ َّ ِّ َ َّ ض‬
‫ما ك ن ِللن ِب ي� وال ِــذ ي� آ منوا ُ أ ن‬
Dari Ibnul Musayyib, dari ayahnya, ia
ُ َ ْ َ َ َ‫َ ْ َ ْ ُ ْ ُ ش ْ ض‬
‫ول‬ ‫� ولو َك َ ِ ي‬
‫أ‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫� ِك ي‬ ‫يستغ ِفروا ِلل‬
berkata, “Ketika menjelang Abu Thalib
ِ
ْ‫ُق ْر ب َ� ِم ْن َب ْع ِد َما َت َب َّ ي ضَ� ُل ْم أ ضَّ ُ�م‬
(paman Nabi -g-) meninggal dunia,
hal hal
2 3 Rasulullah g menemuinya. Ketika itu
di sisi Abu Thalib terdapat ‘Abdullah bin
َ ْ ُ َْ َ
Abu Umayyah dan Abu Jahl. Nabi g �ِ ‫ال ِح ي‬ ‫أصاب ب‬
mengatakan pada pamannya ketika itu,
ً َ َ ُ َّ َّ َ َ َ ْ ُ ِّ َ ْ َ “Tidak pantas bagi seorang Nabi dan
‫ ِكة‬. ‫ قل ل ِإل ِإل الل‬، ‫ أى ُع‬memintakan ampun bagi orang-orang
bagi orang-orang yang beriman, mereka
َّ َ َ َ
ِ ‫أ َح ُّاج لك ِب َ�ا ِع ْند‬
‫الل‬ yang musyrik, meskipun mereka memiliki
hubungan kekerabatan, setelah jelas bagi
“Wahai pamanku, katakanlah ‘laa ilaha mereka, bahwa orang-orang musyrik
illalah’ yaitu kalimat yang aku nanti bisa itu adalah penghuni neraka Jahanam”
beralasan di hadapan Allah (kelak).” (QS. At-Taubah: 113)
Abu Jahl dan ‘Abdullah bin Abu Allah Ta’ala pun menurunkan ayat,
Umayyah berkata,
َّ ْ َ ُ َ ْ ‫َت‬ َ ََ َ َ‫إ َّن َك َل تَ ْ�دي َم ْن َأ ْح َب ْبت‬
ْ َ ‫ت‬ ِ ِ
‫ �غب عن ِم ِل عب ِد‬، ‫“ ي� أ ب� طا ِل ٍب‬Sesungguhnya engkau (Muhammad)