Anda di halaman 1dari 7

Khutbah Jum’at

ADAB KITA KEPADA MASJID


08 Des 2023/24 Jumadal Ula 1445 H

Oleh: Nur Rohmad[1]

ْ ْ ْ ْ
Khutbah I
َّ َّ َّ ً ً ْ ْ ْ ْ
ََ‫ ََع‬،‫ان َاْلكمل هن‬ َ‫ َوالصلةَ َوالسلمَ َاْلتم ه‬،َ‫ل َوَأَبَ َدا َ هَبلَ َمَكَن‬ َ َ‫لل َ َالمَ َوجَ َو هَد َأَز‬
َ‫ل َمدَ َ ه‬ َ َ‫ا‬
َّ َّ ْ ْ ْ ْ ْ
َ‫ل‬َ ‫ل َ هإلََإه‬
َ َ‫ن‬ َ ‫ َوَأشهدَ َأ‬،‫ن َت هبعه َْم َبه هإحسان‬ َْ ‫آل َوصح هب هَه َوم‬
َ‫ َوَعَ َ ه ه‬،‫ل َعدنان‬ َ‫س هيِّ هدنا َُم َّمدَ َس هيِّ هَد َو ه‬
ْ َّ َّ ْ ْ
.َ‫بَبعده‬ َ ‫َلََن ه‬،‫نَس هيِّدناَُم َّم ًداَعبْدهََورس ْول‬ َ ‫َوأَشهدََأ‬،‫َشيْكََل‬ ‫اللََوحدهََلََ ه‬
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ِّ ْ
َ:‫ف َُمك هَم َ هكتابه هَه‬ َ ‫لَ ه‬ ‫ي‬
َ‫ل َالق هدي هَر َالقائه ه‬
َ ‫لل َالع ه‬ َ‫س َبهتقوى َا ه‬
َ ‫ن َأو هصيك َم َونف ه‬ َ ‫ َف هإ ه‬،َ‫أ َّما َبعد‬
‫إن َّ َما ي َ ْع ُم ُر َم َسـ ِجدَ ٱ َّ َِّلل َم ْن َءإ َم َن ِبٱ َّ َِّلل َوٱلْ َي ْو ِم ٱلْـا ِخ ِر َوٱقَا َم ٱ َّلصلَو َة َو َء َإَت ٱ َّلز َكو َة َولَ ْم َ َْي َش إ ََّّل‬
ِ ْ َ ِ
َ )18َ:‫ين (سورةَاتلوبة‬ ِ ِ ُ
َ ‫س ُٱولـ ىئ َك ٱن يَكونُوإ م َن ٱل ُمهْ َتد‬ ِ ‫ٱ َّ ََّلل ۖ فَ َع َ ى‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini,
khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk
senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah
subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan
diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.
Hadirin rahimakumullah,
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, khatib akan menyampaikan
tema tentang adab-adab yang harus kita jaga dan lakukan terhadap tempat
yang paling mulia di muka bumi, yaitu masjid. Masjid adalah bagian bumi yang
paling dicintai oleh Allah karena ia dibangun untuk beribadah kepada Allah. Di
dalamnya ditegakkanَ shalat, dilantunkan bacaan-bacaan al Qur’an,
dilaksanakan i’tikaf serta ketaatan-ketaatan dan kebaikan-kebaikan lainnya.
Masjid adalah Baitullah. Artinya rumah yang dimuliakan Allah. Bukan tempat
tinggal Allah. Karena Allah tidak membutuhkan kepada tempat tinggal. Allah
ada tanpa tempat.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

[1]
Katib Syuriyah MWCNU Dawarblandong, Kab. Mojokerto dan Pengasuh Majelis Ilmu & Dzikir NURUL
FALAH, Mojokerto. No. wa: 0815-15-785-373.

1
Seandainya semua orang mengetahui tentang sekian banyak kebaikan
dan keberkahan di masjid, niscaya akan kita saksikan mereka saling berlomba
untuk mendatanginya. Sungguh menyedihkan keadaan banyak orang saat ini.
Mereka tidak datang ke masjid kecuali sekali dalam seminggu untuk
melaksanakan shalat jum’at saja. Bahkan sebagian orang tidak datang ke
masjid kecuali hanya dua kali dalam setahun, yaitu pada saat idul fithri dan idul
adlha saja. Padahal, hadirin sekalian, seseorang yang hatinya telah tertaut
dengan masjid, maka ia diberi kabar gembira oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam akan masuk dalam naungan ‘arsy pada hari kiamat.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Allah subhanahu wa ta’ala telah mengagungkan masjid serta
memuliakannya, sehingga masjid menjadi salah satu syi’ar agama Allah. Allah
ta’ala berfirman:
ِ ُ‫َذَٰ ِ َِل َو َمن ي ُ َع ِظ ْم َش َعـ ى ِ َِئ ٱ َّ َِّلل فَاَّنَّ َا ِمن تَ ْق َوى ٱلْ ُقل‬
)32َ:‫وبَ(سورةَالج‬
Maknanya: “Demikianlah (perintah Allah) dan barangَ siapa mengagungkan
ِ
syi’ar-syi’ar agama Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati”
(QS. al Hajj: 32)
Hadirin rahimakumullah,
Salah satu adab yang harus kita lakukan terhadap masjid adalah tidak
mengotorinya dengan benda-benda yang kotor meskipun tidak najis, lebih-
lebih jika benda itu najis. Hukumnya adalah haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
َّ ْ َّ ْ ْ ْ ‫اجدَ َلَ َت ْصلحَ َل ه‬ ْ َّ
َ ‫لل َع ََّز َوج‬
َ‫ل‬ َ‫ِلك هَر َا ه‬ َ ‫ن َهَذا َاْل ْو هَل َولَ َالقذ هَر َ هإنما َ ه‬
‫هَ ه ه‬ َْ ‫َشءَ َ هم‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ن َهَ هذههَ َال‬
َ ‫هَإ‬
ْ ْ
)‫نَ(رواهَمسلم‬ َ‫وقهراء هَةَالق َرآ ه‬
Maknanya: “Sesungguhnya masjid ini tidak boleh dimasukkan ke dalamnya air
kencing dan kotoran manusia, masjid tidak lain adalah tempat untuk berdzikir,
menyebut asma Allah dan membaca al Qur’an” (HR. Muslim)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita semua turut berperan dalam membersihkan masjid,
memberinya wewangian dengan kayu gaharu atau lainnya, sebagaimana hal ini
telah dilakukan oleh kaum muslimin terhadap masjid nabawi sejak masa
khalifah Umar bin Khatthabb radliyallahu ‘anhu hingga kini setiap hari Jum’at.
Kaum Muslimin yang berbahagia,

2
Di antara adab kita terhadap masjid adalah tidak melakukan transaksi jual
beli di dalamnya. Hukumnya makruh. Masjid bukanlah pasar. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ
ََ‫نَينشد‬ َ ‫نَي هبيْعََأ َْوَيبتاعََ ه‬
َ ‫َو هإذاَرأيت َمَم‬،‫فَالم ْس هج هَدَفق ْولَ ْواَلََأ ْربحََاللََ هِتارتك‬ َْ ‫هإذاَرأيت َْمَم‬
َّ َّ َّ
ََ )‫هفيْ هَهَالضالةََفق ْول ْواَلََر َدَاللََعليْكََ(رواهَالرتمذي‬
Maknanya: “Jika kalian melihat seseorang yang menjual atau membeli di masjid,
maka katakanlah, “Semoga Allah menjadikan perdaganganmu ini tidak
menghasilkan keuntungan.” Dan jika kalian melihat seseorang mencari barang
hilang di masjid, maka katakanlah, “Semoga Allah tidak mengembalikan
barangmu yang hilang tersebut padamu”.” (HR. at-Tirmidzi)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di antara adab terhadap masjid yang fadlilahnya sangat besar jika kita
lakukan adalah membaca doa ketika berangkat menuju masjid. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:[2]
Maknanya: “Barang siapa yang keluar dari rumah untuk melakukan shalat di
masjid kemudian ia berdoa:
ْ ْ ِّ ْ َّ ِّ ِّ
َ‫َشا َولَ َبط ًرا‬ ً ‫ج َأ‬ َْ ‫ق َم ْمشايَ َهَذا َف هإ ه‬
َ ‫ن َل َْم َأخر‬ َِّ‫ي َعليْكَ َو هِب ه‬َ ‫السائه هل‬ َ ‫ن َأ ْسألكَ َ هِب ه‬
َ‫ق‬ َْ ‫اللَه ََّم َ هإ ه‬
ْ ْ ِّ ْ ً
َ ‫ َفأ ْسألكَ َأ‬،‫ َخرجتَ َاتهقاءَ َسخ هطكَ َوابْ هتغاءَ َم ْرضاتهك‬،‫اء َولَ َس ْمعة‬
َْ ‫ن َتن هقذ ه‬
ََ‫ن َ همن‬ ًَ ‫ولَ َ هري‬
ْ َّ ْ ُّ ْ َّ ْ ْ ْ ْ َّ
َ‫لَأنت‬ َ ‫بَإهنهََلََيغ هفرََاِلنوبََإه‬ َ ‫لَذنو ه‬َ ‫ارَوتَغ هفرََ ه‬ َ‫انل ه‬
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan wasilah orang-orang
yang saleh yang berdoa kepada-Mu (baik yang masih hidup atau yang sudah
meninggal) dan dengan wasilah langkah-langkahku ketika berjalan ini,
sesungguhnya aku keluar rumah bukan untuk menunjukkan sikap angkuh dan
sombong, juga bukan karena riya’ dan sum’ah, aku keluar rumah untuk menjauhi
murka-Mu dan mencari ridla-Mu, maka aku memohon kepada-Mu agar Engkau
menyelamatkanku dari api neraka dan mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya
tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau,” orang yang membaca
doa ini ketika menuju masjid, maka Allah akan meridlainya dan tujuh puluh ribu

[2]
ْ ً ْ ْ ِّ ْ َّ ِّ ِّ ْ
ََ‫َخرجت‬،‫اءَولََس ْمعة‬ ً ‫ج َأ‬
ًَ ‫َشاَولََبط ًراَولََ هري‬ َ ‫نَل َْمَأخر‬َْ ‫قَم ْمشايََهَذاَفإه ه‬ َِّ‫يَعليْكََو هِب ه‬ َ ‫السائه هل‬ َ ‫نَأ ْسألكََ هِب ه‬
َ‫ق‬ َْ ‫نَقالََإهذاَخرجََإهلََالم ْس هج هَدَاللَه ََّمَ هإ ه‬
َْ ‫م‬
ْ ْ ْ ْ ْ َّ ْ ُّ ْ َّ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ِّ
ََ‫استغفرَ َل‬ ‫ َأقبلَ َاللَ َعليْ هَه َبهوج هه هَه َو‬،‫ل َأنت‬َ ‫ب َ هإنهَ َلَ َيغ هفرَ َاِلنوبَ َ هإ‬
َ ‫ل َ ذن و ه‬َ ‫ار َوتَغ هفرَ َ ه‬ َّ َ َ‫ن َ همن‬
َ‫انل ه‬ َْ ‫ن َتن هقذ ه‬ َ ‫ َفأ ْسألكَ َأ‬،‫اتهقاءَ َسخ هطكَ َواب ْ هتغاءَ َم ْرضاتهك‬
ْ
)‫سبْع ْونََأ َلفََملكََ(رواهَأمحدَوغريه‬

3
malaikat memohonkan ampun untuknya” (Hadits shahih riwayat Imam Ahmad
dan lainnya)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ketika kita masuk ke dalam masjid, kita baca doa masuk masjid, yaitu:
ْ ْ ْ ْ ْ َّ ِّ
َ‫لَأبْوابََرمح هتك‬
َْ ‫حَ ه‬ َ ‫َاللَه َمَاغ هف َرَ ه‬،‫لََعََُم َّمد‬
َْ ‫لَوافت‬ َ‫للَاللَه ََّمَص ه‬
َ‫ِمْسِبَا ه‬
“Dengan nama Allah, ya Allah berikanlah tambahan keagungan kepada Nabi
Muhammad, ya Allah ampunilah dosaku dan bukalah untukku pintu-pintu rahmat-
Mu.”
Adab berikutnya adalah mengerjakan dua raka’at shalat sunnah
tahiyyatul masjid sebelum duduk. Kemudian kita perbanyak berdzikir kepada
Allah, membaca al Qur`an, berdoa meminta kepada Allah kebaikan untuk diri
sendiri atau pun untuk orang lain, karena di antara doa yang mustajab adalah
yang dipanjatkan antara adzan dan iqamah.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Penting untuk kita ketahui bersama bahwa tidaklah benar pernyataan
sebagian kalangan yang mengharamkan obrolan yang tidak mengandung dosa
tentang urusan dunia yang dilakukan di masjid. Pembicaraan seperti itu tidaklah
haram selama tidak mengganggu orang yang sedang shalat atau tengah
membaca al Qur’an. Karena dalam hadits tsabit (yang bisa dipedomani) yang
diriwayatkan oleh at Tirmidzi disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallamَ di suatu malam berada di masjid bersama beberapa orang sahabatnya.
Pada saat itu para sahabat saling bercerita tentang apa yang terjadi di masa
jahiliyah mengenai keadaan beberapa orang serta perbuatan-perbuatan
mereka. Mereka saling tertawa dan Rasulullah hanya tersenyum melihat hal itu.
Obrolan yang diharamkan di masjid adalah obrolan yang juga diharamkan
di luar masjid, seperti ghibah, yaitu membicarakan keburukan orang, dan
lainnya.
ْ ْ
Adapun perkataan sebagian kalangan yang menyatakan bahwa:
ْ َّ ْ ْ
َ ‫اللَكمََفَالم ْس هج هَدَيأكلََالسنَ ه‬
َ ‫اتَكماَتأكلََانلارََالـحط‬
‫ب‬
“Berbicara diَ masjid akan menghapus kebaikan sebagaimana api memakan kayu
bakar,” maka pernyataan ini adalah hadits palsu yang tidak bisa dijadikan
pedoman.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di antara adab yang harus kita indahkan ketika kita berada di dalam
masjid adalah tidak mengganggu orang-orang yang sedang mengerjakan shalat
atau membaca al Qur’an di dalam masjid. meriwayatkan bahwa suatu ketika

4
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf di masjid, lalu beliau
mendengar orang-orang membaca al Qur’an dengan suara yang keras. Nabi
kemudian bersabda:
ْ ْ َّ ْ ْ ْ َّ ْ َّ َّ
َ ‫ن َبعضك َْم ََعَ َبعضَ َ ه‬
َ‫ف‬ َ ً ‫ن َبعضكمَ َبع‬
َ ‫ضا َولَ َيرفع‬ َ ‫اج َر َّبهَ َفلَ َيؤ هذي‬
َ ‫ن َُككم َين ه‬ َ ‫ألَ َ هإ‬
َ )‫الصل هَةَ(رواهَاْليهيقَفَالسننَالكربىَوغريَه‬ َّ َ‫ف‬
َ ‫ال هقراء هَةَ ه‬
Maknanya: “Sungguh, masing-masing dari kalian sedang bermunajat kepada
Allah, maka janganlah kalian saling menyakiti satu sama lain, dan janganlah
masing-masing kalian mengeraskan bacaannya saat shalat (sehingga mengganggu
orang lain yang sedang shalat)” (HR. al Baihaqi dalam kitab as-Sunan al Kubra
dan lainnya)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Janganlah kita menyakiti saudara-saudara kita di masjid dengan bau-
bauan yang tidak enak dan mengganggu, terlebih di hari Jum’at. Oleh
karenanya, hendaklah kita mandi sunnah Jum’at sebelum berangkat menuju
masjid, sebab hal ini merupakan sunnah mu-akkadah (sunnah yang ditekankan).
Marilah kita gunakan pakaian yang berwarna putih ketika menghadiri shalat
jum’at, memotong kuku dan memakai wewangian. Sebelum pergi ke masjid
hindarilah memakan bawang putih dan bawang merah karena Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallamَbersabda:
َّ َّ ْ َّ ْ ْ
َ‫ن َالملئهكةَ َتتأ َذى َ هم َّما َيتأذى‬
َ ‫ َف هإ‬،‫ن َم ْس هجدنا‬
ََّ ‫ن َأكلَ َاْلصلَ َواثلُّ ْومَ َوالك َّراثَ َفلَ َيقرب‬
َْ ‫م‬
ْ
)‫هَمنهََبنوَءادمََ(رواهَمسلم‬
Maknanya: “Barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih atau
bawang pre, maka janganlah memasuki masjidku, karena sesungguhnya malaikat
terganggu oleh sesuatu yang manusia terganggu dengannya” (HR Muslim)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita bersegera menuju masjid lebih awal pada hari jum’at, karena
pahala akan semakin bertambah besar dengan semakin awalnya kita pergi ke
masjid di hari jum’at. Jika kita masuk masjid dan ternyata imam sedang
berkhutbah, hendaklah kita melakukan shalat sunnah dua raka’at dengan cepat
sebelum duduk, lalu kita duduk dengan tenang dan tidak berbicara kepada
siapa pun karena berbicara saat imam sedang berkhuthbah adalah perkara
yang dilarang. Mari kita dengar dan simak dengan seksama apa yang
disampakan khatib. Apabila khutbah jum’at telah usai dan imam turun dari atas
mimbar serta iqamah dikumandangkan, maka marilah kita memulai shalat

5
‫‪dengan penuh khusyu’ dan anggaplah bahwa kita tengah berada dalam shalat‬‬
‫‪terakhir yang bisa kita kerjakan.‬‬
‫‪Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,‬‬
‫‪Adab selanjutnya, ketika kita hendak keluar dari masjid, kita baca doa‬‬
‫‪keluar masjid:‬‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬
‫لَأبْوابََف َ‬
‫ض هلكَ‬ ‫لََعََُم َّمد‪َ،‬اللَه ََّمَافت َْ‬
‫حَ ه َْ‬ ‫لل‪َ،‬اللَه ََّمَص هَ‬
‫ِمْسِبَا ه‬
‫‪“Dengan nama Allah, ya Allah berikanlah tambahan keagungan kepada Nabi‬‬
‫”‪Muhammad dan bukalah untukku pintu-pintu anugerah-Mu.‬‬
‫‪Hadirin rahimakumullah,‬‬
‫‪Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh kemuliaan ini.‬‬
‫‪Semoga hati kita selalu tertaut dengan masjid dan mampu memakmurkannya‬‬
‫‪dengan berbagai ketaatan. Amin.‬‬
‫است ْغفر ْوه‪َ،‬إنَّهََهوََالْغف ْورََ َّ‬
‫الر هحيْمَ‪َ .‬‬ ‫لَولك ْم‪َ،‬ف ْ‬ ‫ْ‬
‫لَهَذاَوَأ ْستغ هفرََاللََ ه َْ‬
‫أق ْولََق ْو ه َْ‬
‫ه‬ ‫ه‬

‫ْ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫ْ‬ ‫َّ ْ ْ‬ ‫ِّ‬
‫لل َوكَف‪َ،‬وأص ِّ ْ‬
‫َآل َوأ ْصحابه هه َأه هلَ‬ ‫ِّ‬ ‫لْ‬
‫ل َوأس هلم ََع َس هي هدناَُممد َالمصطَف‪َ،‬وَع ه ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫َّ‬ ‫ِّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ َّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ََشيكَل‪َ،‬وأشهدَأنَس هيدناَُممداَعبدهَورسولَ‪.‬‬ ‫ه‬ ‫َل‬ ‫ه‬‫د‬ ‫ح‬ ‫َو‬ ‫َالل‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫َ‬
‫ه ه‬‫ل‬ ‫إ‬ ‫َ‬‫َل‬ ‫ن‬ ‫َأ‬‫د‬ ‫ه‬ ‫ش‬ ‫أ‬ ‫ا‪َ.‬‬‫ف‬ ‫و‬ ‫ال‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ ْ ْ ْ ْ‬ ‫َأ َّماَب ْعد‪َ،‬فياَأ ُّيهاَالْم ْسلم ْ‬
‫ل َالع هظيْ هم َواعلم ْواَ‬ ‫لل َالع ِّ‬
‫ه ْ هه‬ ‫ىَا‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫َب‬
‫ه ه‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫َو‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫‪َ،‬أ‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫َ‬
‫َّ َّ‬ ‫ن َالل َأمرك ْم َبأ ْمر َعظيْم‪َ ،‬أمرك ْم َب َّ‬ ‫َّ‬
‫السلمه ََع َن هب هيِّ هه َالك هريْ هم َفقال‪ َ :‬هإن َاَّللَ‬ ‫الصلة َو َّ‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫أَ‬
‫َّ ِّ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ي‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ُّ َّ‬ ‫َّ‬ ‫ُّ‬
‫اَاِلين َآمنواَصلواَعلي هه َوسلمواَتس هليما‪َ،‬اللهَم َص هلَ‬ ‫وملئهكته َيصلون ََع َانل هب‪َ،‬ياَأيه ه‬ ‫ي‬
‫َع َس ِّيدنا َُم َّمد َوَع َآل َس ِّيدنا َُم َّمد َكما َصلَّيْت ََع َسيِّدنا َإبْراهيْ‬
‫َآل َس هيِّ هَدناَ‬ ‫ه‬ ‫َع‬ ‫َو‬ ‫م‬ ‫هه ه ه‬ ‫ه هه‬ ‫هه‬
‫ْ‬ ‫إبْراهيْمَوبار ْكََعَس ِّيدناَُم َّ‬
‫َآلَس هيِّ هدناَُم َّمدَكماَباركت ََعَس هيِّ هدناَ هإ َبْرا ههيْمَوَعَ‬ ‫ه‬ ‫َع‬ ‫َو‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫هه‬ ‫ه‬ ‫ه ه‬
‫اغف ْر َللْم ْسلم ْي َوالْم ْ‬ ‫َّ ْ‬ ‫ٌْ ٌْ‬ ‫ْ ْ ْ َّ‬
‫اتَ‬ ‫ه ه‬ ‫م‬ ‫ل‬‫س‬ ‫هه‬ ‫ه ه‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫لل‬ ‫َا‬ ‫‪.‬‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ََم‬
‫ه‬ ‫د‬ ‫ي‬‫َمح‬
‫ه‬ ‫ك‬ ‫آل َس هِّي هدنا َ هإبْرا ههيْم‪ ،‬هَف َالعال همي َ هإن‬ ‫ه‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ ْ ْ‬
‫ات‪َ ،‬امهلل َادف ْع َعنا َاْللء َوَالغلء َوالوباءَ‬ ‫ات َاْلحيا هء َ همنهم َواْلمو ه‬ ‫والمؤ هم هني َوالمؤ همن ه‬
‫ْ‬
‫السي ْوف َالمخت هلفة َوالشدائهد َوال همحن‪َ ،‬ما َظهر َ همنها َوماَ‬
‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ ْ‬ ‫حشاء َوالْمنْكر َو ْاْل ْْغ َو ُّ‬ ‫ْ ْ‬
‫والف‬
‫ِّ‬ ‫َّ ً َّ‬ ‫ْ ْ ْ‬ ‫َّ ً ْ ْ‬
‫ََشءَق هديْ ٌَر َ‬ ‫َك ْ‬
‫ه‬ ‫ََع‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬
‫ه‬ ‫‪َ،‬‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ََع‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫هه‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫َال‬ ‫ان‬
‫َلناَهذاَخاصةَو همنَب ه‬
‫َل‬ ‫ْ‬
‫بطن‪ َ،‬همنَب ه‬

‫‪6‬‬
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ َّ
ْ
َ‫ان َو هإيتا هء َ هذيَالقرَب َوينَه َع هن َالفحشاءه‬
‫َإن َالل َيأمر َبهالعد هل َواْلحس ه‬،‫لل‬‫هعباد َا ه‬
َ‫لل‬ ‫َا‬ ‫ر‬
ْ
‫ك‬ ‫ِل‬ ‫َو‬ ْ ‫َفاذكرواَالل َالْعظيْم َي ْذك ْرك‬.‫َيعظك ْم َلعلَّك ْم َتذ َّكر ْون‬،‫والْمنْكر َواْل ْْغ‬
‫م‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه ه‬ ‫ه‬
ْ
َ .‫أكرب‬

Ustadz Nur Rohmad, Penulis Tema Keislaman NU Online (Situs Resmi PBNU), Tinggal di
Dawarblandong, Kab. Mojokerto
Website : www.nurrohmad.com
Telegram : https://t.me/Ngaji_NURROHMAD
YouTube : @NurRohmadAbuNabiel
Facebook : Nur Rohmad (Abu Nabiel)
Instagram : nur_rohmad_abu_nabiel
TikTok : @nurrohmadabunabiel
Email : nurrohmad46@gmail.com
No. Wa : 0815-15-78-53-73
Aplikasi Play Store: Ustadz Nur Rohmad

Anda mungkin juga menyukai