Anda di halaman 1dari 1

B.

Faktor Kegagalan Usaha


Tidaklah selamanya rencana dan tindakan yang dilakukan menunjukkan
keberhasilan, termasuk di dalamnya dalam berusaha. Terkadang dalam perjalanannya
mendirikan, membangun dan mengembangkan usaha mengalami hambatanhambatan
bahkan kegagalan atau bangkrut. Namun yang terpenting bagi diri seorang adalah
mengambil pembelajaran dari kegagalan tersebut dan menggunakannya sebagai antisipasi
di masa depan. Berdasarkan hasil penelitian, maka terdapat 25% - 33% usaha terutama
usaha kecil mengalami kegagalan selama 2 tahun pertama masa operasinya.
Dalam hal ini terdapat 3 penyebab yang menjadi faktor kegagalan usaha
sebagaimana dipaparkan Basrowi (2011) sebagai berikut: 1. Masuk ke dalam dunia usaha
terlalu cepat. Pelaku usaha masuk ke dalam dunia usaha terlalu cepat atau tergesa-gesa
bahkan cenderung hanya sekedar mengikuti tren, tanpa melakukan business plan yang
mendalam. Tidak melakukan analisis SWOT yaitu strength (kekuatan), weakness
(kelemahan), opportunities (peluang) dan treath (ancaman). 2. Kehabisan modal.
Perencanaan atau perkiraan kebutuhan kas adalah hal yang paling prioritas dalam usaha.
Dalam hal ini entrepreneur mempunyai suatu target tanpa keluar dari rencana yang sudah
ditentukan, sehingga entrepreneur dapat mengontrol anggaran apa saja yang dikeluarkan.
Dengan demikian tidak akan mengalami faktor kehabisan modal. 3. Kegagalan
perencanaan. Kegagalan perencanaan jelas merupakan suatu kesalahan. entrepreneur
yang tidak menginginkan kegagalan dalam melakukan usaha, tentunya hal yang
didahulukan adalah sebuah perencanaan yang secara nyata dan bisa dikonsep melalui
sebuah tulisan. Dengan hal itulah entrepreneur bisa terdorong untuk berorientasikan pada
tugas dan hasil untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

C. Upaya Menghindari Kegagalan Usaha


Dalam rangka untuk menghindari kegagalan usaha, maka berbagai upaya dapat
dilakukan oleh seorang entrepreneur dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1.
Mengenal bisnis secara mendalam, tentukan bidang bisnis yang disukai dan dikuasai.
Pilihan bidang usaha harus didasari pertimbangan kompetensi atau hobi, jangan memilih
bidang usaha hanya sekedar mengikuti tren usaha yang ada. 2. Mengembangkan rencana
bisnis yang matang. Buatlah rencana bisnis dengan baik sebelum memulai usaha. Karena
rencana bisnis merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis. Untuk seorang
entrepreneur baru, rencana bisnis yang ditulis dengan baik adalah resep yang penting
untuk keberhasilan usaha, karena tanpa rencana bisnis yang matang, maka usaha yang
dijalankan berjalan tanpa arah yang jelas. 3. Mengelola sumber daya keuangan. Hindari
menggunakan uang bisnis untuk membiayai pengeluaran pribadi atau sebaliknya.
Terlebih-lebih untuk hal-hal yang tidak benar dan tidak tepat. Penggunaan keuangan
benar-benar ditujukan kepada usaha saja. 4. Memahami laporan keuangan. Belajar
membaca laporan keuangan dan pahami terminologi keuangan. Jika kurang memiliki
kemampuan berkaitan dengan laporan keuangan maka dapat diupayakan mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai